You are on page 1of 6

1

Anestesi berasal dari kata anesthesiology, yang berarti praktek atau ilmu anestesi, pertama kali digunakan pada decade kedua abad 20 untuk menekankan semakin berkembangnya dasar ilmiah dari spesialisasi anestesi. Anestesi terdiri dari 2,yaitu: Anestesi umum Anestesi lokal

Anestesi umum Pre medikasi: 1. Analgetik opiod Mekanisme kerja: berikatan pada reseptor spesifik yang terletak di sistem saraf pusat dan jaringan lainnya Terdapat 4 reseptor: Mu(1,2),kappa, delta, sigma Fentanyl Onset of action : 10 menit Duration of action : Mekanisme kerja: bekerja pada reseptor mu yang menyebabkan rigiditas otot Efek: bradikardia (perangsangan vagus), menimbulkan rigiditas dinding dada ventilasi inadekuat. Efek samping: muntah, konstipasi. Dosis: 2-150 g/kg BB intraoperative Morphin Onset of action : 1-3 menit Duration of action : 1-3 jam Mekanisme kerja; pada reseptor mu 1 menyebabkan analgesia pada supraspinal Pada reseptor kapa menyebabkan sedasi Efek: bradikardia (perangsangan vagus), bronkospasme (histamine-induced) Efek samping: alergi(eksantema, dermatitis kontak dan bersin),eksitasi dan tremor, insomnia Dosis: premedikasi: 0,05-0,2 mg/kg IM

Intraoprative 0,1-1 mg/kg IV meperidine Onset of action : 45 menit Duration of action : 3 jam Mekanisme kerja : kerja pada agonis reseptor mu Efek: meningkatkan HR (mirip dengan atropin), tidak mendepresi kontraktilitas jantung, menurunkan refleks simpatis, bronkospasme (histamine-induced) Efek samping: pusing, berkeringat, mual, muntah, gangguan penglihatan ,palpitasi, sedasi, sinkop,disforia Dosis: 0,5-1 mg/kg IM premedikasi 2,5-5 mg/kg IV intraoprative 2. Antagonis reseptor histamin 2 Ranitidine Onset of action : 2-3 jam Duration of action :8-12 jam Mekanisme kerja : menghambat reseptor H2 secara selektif dan reversibel sehingga sekresi cairan lambung dihambat Efek samping: nyeri kepala, pusing, malaise, myalgia, mual,diare, konstipasi, ruam kulit, pruritus, kehilangan libido, impoten. Dosis: 50 mg IM/IV tiap 6-8 jam Simetidin Onset of action : 60-90 menit Duration of action : 4-8 jam Efek samping: nyeri kepala, pusing, malaise, myalgia, mual,diare, konstipasi, ruam kulit, pruritus, kehilangan libido, impoten. Dosis: 300 mg Omeprazole Onset of action : 1 jam Duration of action : 72 jam Mekanisme kerja : menghambat sekresi asam lambung Efek samping: sakit kepala, pruritus, konstipasi mual, muntah, reaksi hipersensitivitas, malaise Dosis: 20 mg per hari per oral

3. Analgesik Ketoprofen Golongan obat AINS termasuk asam karboksilat, derivat asam propionat Onset of action : 0,5 jam (parenteral), 1 jam (peroral) Duration of action : Mekanisme kerja : menghambat sintesis prostaglandin Efek samping : gangguan saluran cerna, reaksi hipersensitivitas Dosis : 2 kali 100 mg per hari Ketorolax Termasuk dalam golongan NSAID derivat asam asetat heterocylic Onset of action : 10 Duration of action : 6-8 jam Mekanisme kerja : menghambat sintesis prostaglandin Efek samping : ketergantungan, reaksi alergi, retensi cairan, edema, Dosis : 15, 30, 60 mg Valdecoxib Termasuk dalam golongan NSAID Onset of action Duration of action Mekanisme kerja : menghambat sintesis prostaglandin Efek samping : meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, angina,StevensJohnson syndrome Dosis : 10-20 mg per hari per oral Tramadol Onset of action : 30 menit (IV), 60 menit (IM), Duration of action Mekanisme kerja :menghambat prastaglandin Efek samping : mual, muntah, diare, mulut kering, konstipasi, sakit kepala, Dosis : 100 mg per oral Paracetamol Onset of action : 30 menit Duration of action : 2-3 jam

Mekanisme kerja: menghambat prostaglandin Efek samping : alergi, eritema, urtikaria, demam, lesi pada mukosa Dosis : 150-300 mg/kali ( anak 6-12 tahun), 60-120 mg/kali( 1 6 tahun), 60 mg/ kali( < 1 tahun) Metamizol (novalgin) termasuk dalam golongan NSAID Onset of action Duration of action Mekanisme kerja Efek samping : agranulositosis dosis 4. Antiemetik(antagonis 5HT reseptor) Ondansetron Onset of action Duration of action : 3-9 jam Mekanisme kerja : mengantagonis reseptor 5 HT yang terdapat apad CTZ Efek samping : sakit kepala, mengantuk, gangguan saluran cerna Dosis : 0,15 mg/kg Metoklopramid Onset of action Duration of action Mekanisme kerja : mempertinggi ambang rangsang muntah di CTZ Efek samping : ngantuk, diare, sembelit, konstipasi Dosis : 10 mg IV( orang tua),2,5 mg/kg (6-14 tahun),0,1 mg/kg (<6 tahun) Granicetron Onset of action Duration of action : 9-11 jam Mekanisme kerja : mengurangi aktivitas nervus vagus(nervus yang mengaktivasi pusat muntah di medula oblongata) Efek samping : sakit kepala, pusing, konstipasi Dosis 10g/kg 5. NMBA(neuromuskular blocking agent)

Rocuronium Termasuk dalam non deporalisasi Onset of action : 60-90 detik Duration of action : Mekanisme kerja : Efek samping : Dosis 0,45-0,9 mg/kg Iv untuk intubasi,0,15 mg/kg bolus untuk maintence

Atracurium Penghambat kompetitif Onset of action : Duration of action : Mekanisme kerja : Efek samping : hipotensi, takikardi, bronkospasme, reaksi alergi Dosis : 0,4 -0,5 mg/kg BB

Succynilcholin Golongan deporalisasi Onset of action : 30-60 detik Duration of action : <10 menit Mekanisme kerja : Efek samping : bradikardi, hiperkalemia, hipertemi, hipertensi, aritmia, peningkatan salivasi Dosis : 1-1,5 mg/kg IV

Induksi Propofol Onset of action : Duration of action : Mekanisme Kerja : menghambat neurotransmisi yang dimediasi oleh GABA Efek samping : depresi pernapasan, reaksi alergi Dosis : 1-2,5 mg/kgBB IV Ketamin Onset of action : 10-15 menit setelah injeksi intramuskular

Duration of action : 24 jam Mekanisme Kerja : menghambat eksitasi, transmisi sinaptik Efek samping : halusinasi, disorientasi, diplopia Dosis : 1-2 mg/kgBB IV ; 3-5 mg/kgBB Pentothal Golongan ultra short-acting barbiturat Onset of action : cepat, 30-40 detik Duration of action : Mekanisme Kerja : menghambat transmisi sinaps dan pelepasan neurotransmitter Efek samping : depresi pernapasan dan kardiovaskular, laringospasme Dosis : 3-7 mg/kgB IV PROSTIGMIN Golongan antikolinesterase Onset of action Duration of action Mekanisme kerja: menghambat kerja kolinesterase(dengan mengikat kolinesterase) dan mengakibatkan perangsangan saraf kolinergik terus menerus karena asetilkolin tidak dihidrolisis Efek samping : pusing,kejang, sakit kepala, sinkop, aritmia,meningkatkan mukus mukosa, respirasi arrest, bronkospasme, nausea, emesis,hipermotilitas Dosis: 0,5-2 mg IV perlahan-lahan ATROPIN SULFAT Onset of action Duration of action Mekanisme kerja : memblok asetilkolin endogen maupun eksogen Efek samping: mulut kering, muka merah Dosis : 0,01-0,2 mg/kg BB

You might also like