You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kawasan   Taman   Hutan   Raya   Bukit   Soeharto   secara   geografis   terletak 

antara 1 Lintang Selatan dan 117 Bujur Timur. Secara administratif pemerintahan 

termasuk Kelurahan Sie Merdeka, Kecamatan Semboja, Kotamadya Samarinda, 

Propinsi Kalimantan Timur (Anonim, 2008).
Taman Wisata Alam Bukit Soeharto memiliki beberapa tipe ekosistem
antara lain, hutan campuran Dipterocarpaceae dataran rendah, hutan kerangas,
hutan pantai, semak belukar dan alang-alang. Luas wilayah bukit soeharto sekitar
61.000 Ha. Di antara kawasan itu terdapat bumi perkemahan yang indah karena
terdapat kolam dan pondok-pondok, serta terdapat zona kawasan hutan lindung
serta hutan penelitian Universitas Mulawarman (Anonim, 2008).
Secara umum keadaan topografi lapangan Taman Wisata Alam Bukit
Soeharto bervariasi dari bergelombang ringan sampai berbukit terjal dengan
tingkat kemiringan 3 sampai dengan 30% (Anonim, 2001).
Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson Taman Wisata Alam Bukit
Soeharto termasuk ke dalam klasifikasi type A dengan curah hujan berkisar antara
2.000 mm sampai 2.500 mm/tahun. Kondisi suhu berkisar antara 20°C - 30°C,
dengan kelembaban rata-rata 67-95% (Anonim, 2001).
Selama dua tahun berjalan telah tercatat ada 30 jenis mamalia yang
ditemukan di kawasan ini, termasuk yang terakhir didapat gambar dari kamera
otomatis (camera trap) jenis kucing kuwuk (Felis bengalensis). Informasi lain
menyebutkan ditemukannya orangutan (Pongo pygmaeus) di kawasan ini, yang
sebelumnya tidak pernah tercatat ada (Rustam, 2008).
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan tempat sebaran beberapa
jenis fauna antara lain : Orang utan (Pongo pygmaeus), terdapat di fasilitas
rehabilitasi orang utan di Pusat reintroduksi Orang Utan Wanariset Samboja,
Beruang madu (Helarctos malayanus), Macan Dahan (Neofelis nebulosa), Landak
(Hystrix brachyura), kucing kuwuk (Felis bengalensis), Babi hutan (Sus sp.),
Kancil (Tragullus sp.), Kera (Macaca fascicularis) dan lain-lain (Anonim, 2008).
Dalam daftar jenis mamalia kalimantan hanya ditemukan 5 jenis kucing-
kucingan yang masuk dalam ordo carnivora. Yang paling besar dari kelompok
jenis ini adalah macan dahan (Neofelis nebulosa), sisanya adalah jenis kucing-
kucingan yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil. Kucing kuwuk berwarna
bungalan kemerahan atau kekuningan dengan bintik-bintik hitam di seluruh tubuh
bagian atas termasuk ekor. Biasanya nokturnal dan terestrial, tetapi kadang aktif
di pepohonan kecil. Makanannya meliputi mamalia kecil dan serangga besar.
Biasa terdapat di hutan dan perkebunan sekitar hutan (Anonim, 2008).

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui beberapa jenis mamalia yang terdapat di Taman Wisata Alam
Bukit Soeharto.
2. Mengetahui analisa jenis umpan terhadap hasil tangkapan mamalia kecil di
Taman Wisata Alam Bukit Soeharto.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas daratan 19.884.117 hektar
dengan wilayah laut seluas 1.021.657 hektar. Dari hasil paduserasi tahun 1999,
Kalimantan Timur memiliki kawasan budidaya non kehutanan (KBNK) seluas
5.170.784,60 hektar, kawasan budidaya kehutanan (KBK) seluas 9.774.753,19
hektar, hutan lindung 2.816.319,73 hektar, cagar alam 1.478.367,79 hektar, taman
hutan raya 71.099,80 hektar, Taman Nasional 204.399,06 hektar, hutan produksi
25.786,38 hektar. Hamparan hutan yang didominasi oleh hutan dipterocarpa, yang
saat ini sebagian besar telah mengalami degradasi (Timpakul, 2008).
Tipe hutan di Kalimantan mencakup hutan bakau, hutan rawa gambut dan
hutan rawa air tawar, hutan kerangas, hutan Dipterocarpaceae dataran rendah,
hutan kayu besi (ulin), hutan pada batu kapur dan tanah ultra basa, hutan bukit
Dipterocarpaceae dan beberapa formasi hutan pegunungan. Kalimantan memiliki
lebih dari 3.000 pohon, termasuk 267 jenis Dipterocapaceae, lebih dari 2.000
jenis anggrek dan lebih dari 1.000 jenis pakis, lebih dari 146 jenis rotan, dan pusat
distribusi karnivora kantung semar (Nepenthes sp) (Timpakul, 2008).
Kalimantan juga memiliki 479 jenis burung (termasuk burung migrasi), 37
jenis diantaranya merupakan burung endemik Kalimantan (Timpakul, 2008).
Praktikum ini dilakukan di Taman Wisata Alam Bukit soeharto yang
secara geografis terletak antara 0o 41′ LS sampai dengan 1o 05′ LS dan 115o 36′ BT
sampai dengan 117o 10′ BT. Hutan Bukit Suharto memiliki potensi yang baik
sebagai cuplikan dari ekosistem hutan hujan tropis di Kalimantan yang
didominasi oleh jenis-jenis dari suku Dipterocarpaceae (Anton, 2007).
Taman Hutan Raya Bukit Soeharto merupakan tempat sebaran beberapa
jenis flora antara lain : Meranti (Shorea spp.), Keruing (Dipterocarpus sp.),
Mahang (Hypoleuca), Mengkungan (Gigantea), Hora (Ficus sp.), Medang
(Lauraceae), Kapur (Dryobalanops spp.), Kayu tahan (Anisoptera costata),
Nyatoh (Palaquium spp.), Keranji (Dialium spp.), Perupuk (Laphopetalum
solenospermum) dan lain-lain (Anonim, 2008).
Di kawasan ini terdapat berbagai jenis burung seperti Enggang
(Barenicarnus coatus), Cucak rawa (Pycnonotus teylanicus), Enggang Badak,
Enggang Gading, Elang Hitam dan lain sebagainya (Anonim, 2008).

1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui beberapa jenis burung yang terdapat di Taman wisata Bukit
Soeharto.
2. Memahami tentang tingkah laku beberapa jenis burung seperti bagaimana
bentuk tubuh burung tersebut ketika terbang, bertengger di pohon, bertengger
di kabel listrik ataupun bunyi kicauan suaranya.

You might also like