You are on page 1of 76

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 24 SERI E

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------BAB I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------1.1. Latar Belakang ----------------------------------------------------------1.2. Tujuan, Sasaran dan Fungsi ------------------------------------------1.3. Prinsip dan Proses Penyusunan RKPD ------------------------------1.4. Sistematika --------------------------------------------------------------BAB II. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH ---------------------2.1 2.2 2.3 Perkembangan Pembangunan Daerah ------------------------------Kondisi Terkini ----------------------------------------------------------Isu Strategis -------------------------------------------------------------i- ii I1 I1 I4 I5 I7 II 1 II 1 II 7 II 8

BAB III. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH --------------------------- III 1 3.1 3.2 BAB IV. Kerangka Ekonomi Daerah -------------------------------------------Prioritas Pembangunan Daerah --------------------------------------III 1 III 6 IV 1 IV - 1 IV - 14 V1 V1 V 10 V 13 VI 1

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2007 --------------4.1 4.2 Matriks Rencana Kerja Prioritas Pembangunan Tahun 2007 ----Matriks Rencana Kerja Penunjang Pembangunan Tahun 2007 --

BAB V.

ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH --------------------------5.1 5.2 5.3 Kerangka Anggaran Daerah ------------------------------------------Kebijakan Anggaran ---------------------------------------------------Alokasi Anggaran Indikatif Tahun 2007 -----------------------------

BAB VI.

PENUTUP -----------------------------------------------------------

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

- i -

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DAFTAR TABEL
Halaman Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel 2.1 Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat Tahun 2003 s.d. 2005 ------------------------------------------------------------2.2 Indikator Ketenagakerjaan di Jawa Barat Tahun 2005 -------------3.1 Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Triliun) -------------------------------------3.2 Perkiraan PDRB Jawa Barat Berdasarkan Sektor Produksi Tahun 2007 (Harga Konstan 2007) --------------------------------------------3.3 Proyeksi Ekonomi dan Sosial Makro Tahun 2007 --------------------5.1 Perkembangan Dana Pembangunan Berbagai Sumber Dana di Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------5.2 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 s.d 2006 -------------------------------------------------------------5.3 Perkembangan Rincian Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------------------------------5.4 Perkembangan Total Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------------------------------5.5 Perkembangan Total Pendapatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 s.d 2006 --------------------------------------------------------------------5.6 Perkembangan Alokasi Belanja Tahun 2003 s.d 2006 --------------5.7 Perkembangan Rincian Belanja Tahun 2003 s.d 2006 --------------5.8 Perkembangan Pembiayaan Tahun 2003 s.d 2005 ------------------5.9 Jumlah Dana APBN tahun 2003 2006 -------------------------------Fungsi Pembangunan dalam ribu rupiah ------------------------------Tabel 5.11 Alokasi Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan (APBN/BLN) Per SKPD di Provinsi Jawa Barat --------------------------------------------Tabel 5.12 Perkiraan Plafon Indikatif Per Program Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 --------------------V 13 V 10 V4 V5 V7 V8 V9 V9 V4 V4 V3 V2 III 5 III 6 III 3 II 2 II 5

Tabel 5.10 Rekapitulasi Dana APBN/BLN Tahun Anggaran 2005 Berdasarkan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

- ii -

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

menyusun

ndang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mewajibkan Pemerintah Daerah untuk Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen

Rencana

perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Hal tersebut sejalan dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah ditetapkan dengan Undangundang Nomor 8 Tahun 2005, dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi (RKPD Provinsi) merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi (RPJMD Provinsi) atau Rencana Strategis Daerah (Renstrada) yang mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta hasil evaluasi pembangunan tahun yang lalu. RKPD tersebut memuat isu strategis, prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi, rencana kerja dan pendanaan indikatif, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Berdasarkan Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, Pasal 69 ayat (2) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Pasal 17 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, RKPD merupakan pedoman untuk penyusunan Rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi bahwa rencana kerja, program dan kegiatan yang termuat dalam RKPD harus terukur dan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran. Berkaitan dengan perencanaan tahunan kabupaten/kota, RKPD Provinsi merupakan pedoman atau acuan untuk penyusunan RKPD kabupaten/kota. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

daerah kabupaten dan daerah kota merupakan bagian dari daerah provinsi serta mempunyai hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya. RKPD Provinsi juga merupakan pedoman perencanaan untuk Kabupaten dan Kota dalam rangka pembinaan dan pengawasan yang dikoordinasikan oleh Gubernur. 1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Daerah Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari visi Jawa Barat yang telah ditetapkan dengan Perda Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Jawa Barat, yaitu Dengan Iman dan Taqwa Jawa

Barat sebagai Provinsi Termaju di Indonesia dan Mitra Terdepan Ibukota Negara Tahun 2010. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki tekad yang
kuat untuk mewujudkan hal tersebut sehingga untuk tahun 2003 2008 ditetapkan visi Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010. Dalam rangka mewujudkan visi akselerasi tersebut ditetapkan lima misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu : Pertama, Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya

Manusia Jawa Barat. Kedua, Mengembangkan Tangguh. Ketiga, Memantapkan Kinerja Pemerintahan Daerah. Struktur Perekonomian Regional yang

Keempat, Meningkatkan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan. Kelima, Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial yang Berlandaskan Agama dan Budaya Daerah. 1.1.2 Landasan Hukum Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Provinsi adalah sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

3. Undang-undang

Nomor

10

Tahun

2004

tentang

Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan; 4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Jo Perpu No. 3 Tahun 2005 Jo Undang undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004 Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009; 14. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2007; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 20032007; 18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 Tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Jawa Barat 2010; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Program Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2007; 20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2008; 21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah. 1.2 TUJUAN, SASARAN DAN FUNGSI 1.2.1 Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) bertujuan untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antarwilayah, antarsektor pembangunan, dan antartingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah. 1.2.2 Sasaran Sasaran RKPD adalah menjadi acuan dan pedoman pembangunan daerah provinsi Jawa Barat. 1.2.3 Fungsi Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat

berfungsi sebagai pedoman bagi :


1. SKPD Provinsi Jawa Barat dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD); 2. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam menyusun RKPD

Kabupaten/Kota; 3. Penyusunan RAPBD Provinsi Jawa Barat.


Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

1.3

PRINSIP DAN PROSES PENYUSUNAN RKPD Dalam penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat, terdapat beberapa pendekatan yang digunakan, yaitu: a. Pendekatan politik, yaitu merupakan penjabaran agenda-agenda

pembangunan yang berdasarkan kebijakan kepala daerah maupun aspirasi masyarakat melalui DPRD; b. Pendekatan teknokratik, yaitu pendekatan yang menggunakan metode dan kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan, lintas sektor, dan lintas pelaku; c. Pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan; d. Pendekatan atas-bawah (top down), dan bawah-atas (bottom up) yaitu dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah. Proses penyusunan RKPD Provinsi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD periode tahun 2005; 2. Kepala Bapeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Kepala SKPD; 3. Bapeda melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD dengan bahan-bahan hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2005, Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2008, Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 serta Rancangan Awal RKP; 4. Pembahasan Rancangan Awal RKPD dengan para Kepala SKPD guna disepakati sebagai pedoman penyusunan Rancangan Renja SKPD; 5. Penyampaian secara resmi dokumen Rancangan Awal RKPD kepada masingmasing Kepala SKPD untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan Rancangan Renja SKPD serta kepada Kabupaten/Kota untuk penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten/Kota;

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

6.

Penyusunan SKPD serta

Rancangan capaian

Renja

SKPD dan

oleh

Kepala

SKPD

dengan

memperhatikan Rancangan Awal RKPD, Renstra SKPD, tugas dan fungsi keberhasilan permasalahan dalam periode sebelumnya; 7. Kepala SKPD melaksanakan Forum SKPD untuk mendapatkan susunan prioritas kegiatan dan program serta menampung rencana kerja tambahan ke dalam Rancangan Renja SKPD yang telah disusun. 8. Bapeda melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD, yaitu

mengintegrasikan Rancangan Awal RKPD dengan Rancangan Renja SKPD yang diterima resmi dari Kepala SKPD; 9. Gubernur (u.p Kepala Bapeda Provinsi) sebagai peserta mengikuti

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Pusat (Musrenbangpus), menyampaikan aspirasi Daerah Provinsi terhadap agenda dan program prioritas nasional yang memerlukan dukungan pendanaan dekonsentrasi dan/atau tugas pembantuan pada tahun 2007. Hasil Musrenbangpus adalah Rancangan RKP yang memuat prioritas pembangunan nasional, kerangka ekonomi makro, arah kebijakan fiskal dan Rancangan Renja Kementerian/Lembaga (KL) serta indikasi kebijakan dana perimbangan; 10. Kepala Bapeda menyelenggarakan Musrenbangprov untuk mendapatkan program masukan bagi penyempurnaan RKPD Rancangan RKPD, serta dengan mensinergikan dokumen Rancangan RKP, Rancangan Renja KL (hasil Musrenbangpus), Rancangan Kabupaten/Kota melakukan penjaringan aspirasi masyarakat. Tujuannya adalah untuk merinci kegiatan prioritas pembangunan, rancangan awal RKA SKPD dan rancangan awal kerangka regulasi menurut SKPD, mensinkronkan agenda dan program prioritas pembangunan nasional dalam Rancangan RKP serta mensinkronkan Rancangan Renja KL untuk pendanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Hasil Musrenbangpus menjadi masukan untuk penyusunan Rancangan Akhir RKPD; 11. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD dan penyusunan naskah Rancangan Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 6

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Menyusun Rancangan Akhir RKPD dengan memuat hasil Musrenbangprov, memperhatikan naskah RKP khususnya kegiatan dan program Kementrian/Lembaga yang dialokasikan di Provinsi. 12. Penetapan Rancangan Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi menjadi Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi; 13. Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi atau Rancangan Akhir RKPD menjadi bahan bagi Kepala SKPD untuk menyusun Rancangan Akhir Renja SKPD dan menjadi pedoman untuk penyusunan RAPBD; 14. Dokumen Rancangan Akhir Renja SKPD disampaikan resmi kepada Kepala Bapeda untuk ditelaah kesesuaiannya dengan Renstra SKPD, tugas pokok dan fungsi SKPD serta Peraturan Gubernur tentang RKPD/Rancangan AKhir RKPD; 15. Kepala SKPD melaksanakan penyempurnaan Rancangan Akhir Renja SKPD serta menetapkan dengan Peraturan Kepala SKPD menjadi Peraturan Kepala SKPD.

1.4

SISTEMATIKA Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi (RKPD Provinsi) Jawa Barat Tahun 2007, disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang 1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Daerah. Mendeskripsikan visi dan misi jangka menengah daerah dan kaitannya dengan rencana kerja pada tahun rencana. 1.1.2 Landasan Hukum Mencantumkan peraturan perundang-undangan yang

melatarbelakangi penyusunan RKPD. 1.2. Tujuan, Sasaran dan Fungsi Menjelaskan tujuan, sasaran dan fungsi RKPD.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 7

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

1.3. Prinsip dan Proses Penyusunan RKPD Menjelaskan proses penyusunan RKPD sejak penyusunan

rancangan awal RKPD, rancangan RKPD, hasil musrenbang sampai dengan penetapan peraturan kepala daerah. 1.4. Sistematika Menjelaskan isi bahasan tiap bab dalam RKPD. BAB II. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan rumusan evaluasi umum pembangunan daerah pada tahun sebelumnya dan isu strategis pembangunan daerah. BAB III. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan prioritas pembangunan daerah berdasarkan isu strategis pembangunan daerah, evaluasi pembangunan tahunan, kerangka ekonomi daerah, capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD/Renstrada, serta aspirasi masyarakat yang disepakati dalam musrenbang. BAB IV. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2007 Menjelaskan rumusan prioritas pembangunan, program, sasaran program, indikasi kegiatan, lokasi, sumber dana dan pelaksana kegiatan. BAB V. KERANGKA ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan kondisi keuangan daerah dari berbagai sumber dana dan peran pemerintah daerah yang diperlukan dalam hal pendapatan, belanja, dan pembiayaan pemerintah daerah yang dituangkan dalam kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah serta perkiraan pagu indikatif per program dari berbagai sumber dana. BAB VI. PENUTUP Memuat kaidah pelaksanaan dan penegasan dalam menerapkan RKPD serta tindak lanjut yang perlu dilaksanakan oleh pembangunan lainnya. SKPD dan pelaku

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

I - 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB II ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

perilaku secara konstruktif dan meningkatkan sinergitas pembangunan dari segenap pelaku pembangunan. Perubahan perilaku tersebut diawali dari peningkatan etos kerja, profesionalisme dan keteladanan aparatur pemerintah, serta menumbuhkembangkan kesadaran dan peran serta aktif masyarakat. Sinergitas perlu dilakukan secara simultan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian hingga evaluasi pelaksanaannya. Selain itu sinergitas dilakukan oleh pelaku pembangunan, pada seluruh level pemerintahan, masyarakat maupun dunia usaha. Berdasarkan identifikasi awal yang dilakukan melalui dialog pembangunan, Jawa Barat telah menetapkan 12 (dua belas) driving forces sebagai energi dalam proses pembangunan daerah, yaitu : pengamalan ajaran agama dan nilai-nilai luhur budaya Jawa Barat, pengembangan good governance dan clean government, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kemampuan keuangan, pengembangan pusat keunggulan ilmu pengetahuan, dan reformasi sistem politik yang secara komprehensif diarahkan untuk mendorong pengembangan 6 (enam) core bussiness Jawa Barat yaitu pengembangan sumber daya manusia, agribisnis, bisnis kelautan, pariwisata, industri manufaktur dan jasa yang kemudian didukung oleh penataan ruang yang mantap dan tersedianya infrastruktur yang memadai. Keberhasilan dalam pengembangan core

ebagaimana pernyataan visi dan misi pada Bab I, wujud komitmen akselerasi pembangunan daerah, harus didukung oleh perubahan

bussiness ini, pada gilirannya diharapkan dapat menjadi pendorong terhadap proses
pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di tahun 2010.

2.1

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DAERAH Skenario kebijakan pembangunan Jawa Barat yang ditetapkan dalam kerangka

kinerja pembangunan daerah, harus dapat menginformasikan seberapa berdayanya kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang meliputi : Indeks Pembangunan Manusia (IPM); Indeks Pendidikan; Indeks Kesehatan; Indeks Daya Beli; Laju Pertumbuhan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Penduduk

(LPP);

Persentase

Penduduk

Miskin;

Persentase

Pengangguran;

Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE); dan Jumlah Investasi. Perkembangan indikator makro pembangunan Jawa Barat sampai dengan tahun 2005, dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2.1. Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat Tahun 2003 s.d. 2005
NO 1 2 IPM **) Indeks Pendidikan INDIKATOR TAHUN 2003 67,87 78,40 2004 68,36 79,02 2005 69,35 79,59

Angka Melek Huruf (%) Rata-rata Lama Sekolah (tahun)


Indeks Kesehatan

93,60 7,20
66,57

93,96 7,37
67,23

94,52 7,46
69,28

3 4 5 6 7 8 9

Angka Harapan Hidup (tahun)


Indeks Daya Beli

64,94
58,63

65,34
58,83

66,57
59,18

Purchasing Power Parity (Rp)


Laju Pertumbuhan Penduduk (%) Penduduk Miskin Pengangguran (%) Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Jumlah Investasi (Trilyun Rp)

553.699,00
2,25 27,81 12,69 4,39 36,51

554.570,00
2,64 27,51 12,25 5,08 40,52

556.100,00
2,10 28,29 11,91 5,31 61,44

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, diolah Bapeda Provinsi Jawa Barat
Keterangan :

**)

Angka Regional Jawa Barat (tidak dapat dibandingkan dengan Provinsi lain, karena asumsi Purchasing Power Parity yang berbeda)

Indeks Pembangunan Manusia sampai dengan tahun 2005 menunjukkan adanya peningkatan realisasi yang cukup signifikan. Pada periode tahun 2003-2004 terjadi peningkatan sebesar 0,49 poin dan periode tahun 2004-2005 menjadi sebesar 0,99 poin. Kondisi tahun 2003, IPM Jawa Barat masih berada pada posisi di bawah IPM Nasional, yaitu sebesar 69,70. Rendahnya perkembangan IPM Jawa Barat lebih disebabkan oleh perkembangan Indeks Daya Beli yang masih rendah, hal ini menunjukan bahwa persoalan daya beli dalam kerangka IPM perlu menjadi perhatian, dengan tanpa mengesampingkan indeks pendidikan dan indeks kesehatan sebagai satu kesatuan dalam pembangunan manusia. Indeks Pendidikan (IP) sebagai salah satu komponen utama IPM, merupakan nilai rata-rata dari variabel Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Pada periode 2003-2005, IP Jawa Barat cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

tahun. Akan tetapi jika diperhatikan angka perkembangan tahunannya, menunjukan trend penurunan. Periode tahun 2003-2004 meningkat sebesar 0,62 poin, namun pada periode tahun 2004-2005 hanya meningkat sebesar 0,57 poin. Bila dibandingkan dengan kondisi nasional tahun 2003, kondisi Indeks Pendidikan Jawa Barat yang sebesar 78,40 berada di bawah angka nasional (81,00). Hal ini menunjukan bahwa secara kuantitatif kondisi pendidikan Jawa Barat pada tahun 2003 tersebut masih berada di bawah angka nasional. Angka Melek Huruf (AMH) yang menggambarkan proporsi penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis (latin dan huruf lainnya) sebagai salah satu variabel dari indeks pendidikan di samping variabel Rata-rata Lama Sekolah (RLS), pada perode tahun 2003-2005 mengalami peningkatan yang signifikan. Kondisi ini memberikan gambaran bahwa sampai dengan tahun 2005, telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan baca masyarakat Jawa Barat. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang menggambarkan lamanya penduduk usia 15 tahun ke atas yang bersekolah (dalam tahun), selama periode tahun 20032005 mengalami peningkatan, namun demikian peningkatan tersebut masih relatif kecil (masih di bawah 1 tahun). Sampai dengan tahun 2005, RLS Jawa Barat masih sebesar 7,46 tahun, jika dikonversikan pada tingkat kelulusan, maka rata-rata tingkat pendidikan penduduk Jawa Barat adalah tidak tamat SLTP atau baru mencapai kelas 1 SLTP. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan RLS maksimal 15 tahun, masih memerlukan rentang waktu yang cukup lama dan biaya yang besar. Indeks Kesehatan merepresentasikan derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah pada periode waktu tertentu, yang diukur melalui Angka Harapan Hidup waktu lahir (AHHe0). Pada periode 2004-2005, Indeks Kesehatan Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 2,05 poin dari periode sebelumnya yaitu sebesar 0,66 poin. Gambaran tersebut mengindikasikan kinerja pembangunan kesehatan di tahun 2005 cukup berhasil dalam meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Jawa Barat yang mencapai 66,57 tahun. Indeks Daya Beli sebagai komponen utama IPM, merupakan indikator dengan fluktuasi perubahan yang dinamis, sebab indeks ini sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal Jawa Barat, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kenaikan harga BBM.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap dinamika naik turunnya kekuatan daya beli masyarakat, yaitu faktor pendapatan dan inflasi (tingginya harga barang dan jasa). Periode tahun 2003-2004, indeks daya beli meningkat sebesar 0,20 poin dan periode tahun 2004-2005 sebesar 0,35 poin. Pada tahun 2003, indeks daya beli Jawa Barat sebesar 58,63 telah berada pada posisi yang hampir sama dengan Indeks Daya Beli Nasional yaitu sebesar 59,00. Indeks Daya Beli dihitung melalui Purchasing Power Parity (PPP), pada periode tahun 2003 2005 mengalami peningkatan rata-rata 18%. Namun yang perlu dicermati bahwa kondisi ini masih belum menunjukkan kualitas kemampuan ekonomi masyarakat secara riil, karena tingkat daya beli masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal Jawa Barat. Laju Pertumbuhan Penduduk Jawa Barat pada periode 2003-2005 mengalami fluktuasi. Tahun 2003 sebesar 2,25% menjadi sebesar 2,64% pada tahun 2004, dan kembali menurun pada tahun 2005 menjadi sebesar 2,10%. LPP Jawa Barat tahun 2003 sangat tinggi bila dibandingkan dengan LPP Nasional yang mencapai 1,3%. Tingginya LPP Jawa Barat tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan penduduk alami dibandingkan dengan migrasi masuk. Meskipun angka fertilitas Provinsi Jawa Barat pada periode 2002-2004 cenderung menurun, yaitu pada tahun 2002 sebesar 2,20 menjadi 2,15 pada tahun 2003, dan 2,12 pada tahun 2004. Penduduk Miskin pada periode 2003-2005, proporsinya memiliki trend yang terus menurun dari 27,81% pada tahun 2003 menjadi 27,51% pada tahun 2004 dan pada tahun 2005 sebesar 28,29% dari total keluarga di Jawa Barat. Bila dibandingkan dengan rata-rata nasional yang sekitar 17%, maka persentase penduduk miskin Jawa Barat masih besar. Berdasarkan hasil Pendataan Sosial Ekonomi (PSE) Tahun 2005 di Jawa Barat, kepala Rumah tangga miskin yang bekerja di sub sektor pertanian sebesar 33,72%; sektor jasa sebesar 12,40%; sektor perdagangan sebesar 6,79%; sektor angkutan sebesar 2,99%; sektor industri sebesar 2,06%; sedangkan kepala rumah tangga miskin yang tidak bekerja mencapai 24,84%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemiskinan menjadi persoalan yang krusial untuk ditangani oleh Jawa Barat melalui berbagai kebijakan yang komprehensif. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan proporsi jumlah

penduduk yang mencari pekerjaan secara aktif terhadap jumlah seluruh angkatan kerja.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Tinggi rendahnya TPT memiliki kepekaan terhadap dinamika pasar kerja dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingginya angka pengangguran akan memiliki implikasi terhadap keamanan dan stabilitas regional. Hasil Suseda 2005 menggambarkan bahwa TPT Jawa Barat mencapai 11,91% menurun dari tahun 2004 sebesar 12,25%. TPT penduduk laki-laki sebesar 9,38% dan TPT penduduk perempuan sebesar 18,08%. Hal ini mengindikasikan bahwa angkatan kerja yang begitu besar di Jawa Barat belum terserap secara optimal oleh sektor-sektor produksi, sebagai akibat lapangan pekerjaan yang kurang dan tingkat kompetensi angkatan kerja yang rendah.
Tabel 2.2 Indikator Ketenagakerjaan di Jawa Barat Tahun 2005

INDIKATOR 1. Jumlah Angkatan Kerja 2. Jumlah yang Bekerja 3. Pola Distribusi Sektoral 3. 1. Pertanian 3. 2. Industri 3. 3. Perdagangan 3. 4. Jasa-jasa 3. 5. Lainnya 4. Status Pekerjaan 4. 1. Berusaha sendiri 4. 2. Berusaha dgn dibantu Buruh tdk tetap 4. 3. Berusaha dengan Buruh Tetap 4. 4. Buruh/karyawan 4. 5. Pekerja keluarga 5. Pengangguran Total Laki-laki Perempuan

2005 Jumlah 17.040.084 15.011.002 4.450.695 2.743.602 3.360.849 1.868.997 2.586.859 4.427.663 2.186.329 530.569 6.758.333 1.108.108 2.029.082 1.134.074 895.008 % 52,77 88,09 29,65 18,28 22,39 12,45 17,23 29,50 14,56 3,53 45,02 7,38 11,91 9,38 18,08

Sumber : BPS Propinsi Jawa Barat & Bapeda Propinsi Jawa Barat ( Hasil Suseda 2005)

Sebagai konsekuensi dari rendahnya kualitas SDM, struktur ketenagakerjaan di Jawa Barat masih didominasi oleh sektor pertanian. Namun demikian, secara proporsional tampak adanya transformasi dari sektor pertanian ke Sektor Industri Manufaktur dan Jasa. Pada tahun 2005, dari sekitar 15 juta penduduk Jawa Barat yang bekerja, 29,65% ditampung oleh sektor pertanian, 22,39% di sektor perdagangan, 18,28% di sektor
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

industri, 12,45% di sektor jasa, dan sisanya tersebar di berbagai sektor seperti keuangan, angkutan, konstruksi dan lain-lain. Dilihat dari status pekerjaan, sebesar 45,02% dari sekitar 15 juta penduduk Jawa Barat yang bekerja merupakan pekerja dengan status pekerjaan sebagai buruh/karyawan, 29,50% berusaha sendiri, 14,56% berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, 3,53% berusaha dengan dibantu buruh tetap dan sisanya merupakan pekerja dengan status sebagai pekerja keluarga/pekerja tak dibayar dengan persentase sebesar 7,38%. Laju Pertumbuhan Ekonomi periode 2003-2005 mengalami kenaikan yang signifikan, bahkan jika diperhatikan berdasarkan skenario target yang telah ditetapkan, menunjukkan bahwa realisasi telah melampaui target. LPE Jawa Barat pada tahun 2003 sebesar 4,39%, sedangkan pada tahun 2004 menjadi 5,08%, dan menjadi 5,31% pada tahun 2005. Akan tetapi, meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi tersebut diiringi dengan meningkatnya inflasi, sehingga kinerja perekonomian di Jawa Barat pada tahun 2005 sedikit mengalami perlambatan. Berdasarkan data gabungan dari tujuh kota di Jawa Barat, dari inflasi sebesar 7,56 di tahun 2004 menjadi 18,51 pada tahun 2005. Tingginya inflasi ini terutama disebabkan oleh kebijakan kenaikan BBM pada bulan Maret dan Oktober 2005 yang memicu kenaikan harga seluruh kelompok pengeluaran. Besarnya LPE Jawa Barat cenderung berada pada posisi yang tidak signifikan yaitu sekitar 5% per tahun bila dibandingkan dengan rata-rata LPE nasional. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat yang menggambarkan produksi barang dan jasa masyarakat Jawa Barat, pada periode tahun 2005 atas dasar harga berlaku (angka sangat sementara) sebesar Rp 373.193.602,54 juta atau meningkat sebesar 22,24% dibanding PDRB tahun 2004. Sementara itu PDRB perkapita Tahun 2004 sebesar Rp 7.800.185,81 meningkat 19,73% menjadi Rp 9.338.976,15 pada tahun 2005. Bila dibandingkan dengan angka nasional PDRB per Kapita, maka kondisi Jawa Barat masih berada di bawah rata-rata nasional, hal ini salah satunya disebabkan oleh tingginya jumlah penduduk Jawa Barat. Jumlah Investasi Jawa Barat berdasarkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) selama periode 2003 2005 terus mengalami pertumbuhan, dari Rp. 36,51 trilyun pada tahun 2003, Rp. 40,52 trilyun pada tahun 2004, dan Rp. 61,44 trilyun pada tahun 2005. Gambaran ini menunjukkan terjadinya kecenderungan peningkatan investasi di Jawa Barat sebagai dampak membaiknya iklim investasi. Hal ini juga terlihat dari

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 6

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

besaran persentase investasi Jawa Barat sebesar 10% per tahun terhadap besaran investasi nasional. Jumlah investasi yang terus berkembang ini, mengindikasikan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat, dan memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi selama periode 2003 2005.

2.2.

KONDISI TERKINI Sepanjang tahun 2005 dan di awal tahun 2006, terdapat beberapa kejadian dan

kasus yang perlu mendapat perhatian dan penanganan optimal pada rencana kerja pembangunan daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2007. Kejadian dan kasus yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Kasus flu burung yang disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A (H5N1) yang ditularkan melalui unggas merupakan trans boundary disease yaitu penyakit yang dapat menular secara luas tanpa dibatasi oleh batas-batas administrasi suatu daerah, provinsi, negara bahkan benua dan telah menjadi global concern. Pada tahun 2005 terdapat kasus di 7 kabupaten/kota dengan jumlah suspect 28 orang, konfirmasi 3 orang dan meninggal 7 orang. Pada tahun 2006 sampai bulan Pebruari telah ditemukan kasus sebanyak 22 orang, konfirmasi 7 orang dan meninggal 8 orang di 11 kabupaten/kota. Adapun daerah yang unggasnya tertular flu burung sebanyak 83 desa, 64 kecamatan dan 16 kabupaten/kota. 2. Kasus gizi buruk pada balita yang merebak di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jumlah kasus sebanyak 6.354 balita (per Januari 2006), yang terjadi di Kabupaten Karawang, Purwakarta, Subang, Sumedang, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Kota Banjar, Kota Cimahi, Kota Depok, dan Kota Bandung. 3. Pencemaran dan kerusakan lingkungan dalam empat tahun terakhir

menunjukkan kondisi beberapa sungai di Jawa Barat cenderung masih tercemar oleh limbah industri dan domestik, terutama Sungai Citarum. Penurunan daya dukung lingkungan juga terjadi pada Cekungan Air Tanah (CAT) yang ada di Jawa Barat, antara lain CAT Bandung-Soreang, Bogor, dan Bekasi. Berkaitan dengan kualitas lahan, luas lahan kritis yang belum tertangani sampai dengan tahun 2005 mencapai sekitar 400.000 Ha. Keberadaan lahan kritis pada setiap DAS telah memunculkan persoalan-persoalan erosi yang berdampak pada sedimentasi di
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 7

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

daerah hilirnya, sebagaimana telah terjadi pada DAS Citanduy yang berdampak pada sedimentasi di muara sungainya. Pencemaran lingkungan juga terjadi pada lingkungan udara. Meningkatnya aktivitas industri dan transportasi menjadi salah satu penyebab dari gejala penurunan kualitas udara di beberapa wilayah Jawa Barat, khususnya di daerah perkotaan. 4. Kondisi fisik dasar Jawa Barat dengan struktur geologi yang kompleks disertai dengan tingginya curah hujan telah menjadikan wilayah Jawa Barat sangat rentan terhadap berbagai ancaman bencana alam geologi yang dapat ditimbulkan, seperti bencana alam gerakan tanah, banjir, dan letusan gunung berapi. Pada tahun 2005, bencana alam gerakan tanah diantaranya terjadi di wilayah Jawa Barat Selatan. Demikian pula pada awal tahun 2006, beberapa wilayah pantai utara Jawa Barat dilanda banjir besar yang berdampak pada kerusakan lahan pertanian serta sebagian infrastruktur wilayah yang ada. 5. Pembangunan di wilayah perbatasan masih belum optimal, khususnya dalam hal pelayanan dari pemerintah baik untuk wilayah perbatasan antar kabupaten/kota maupun antar provinsi. Koordinasi pembangunan dalam rangka mensinergikan berbagai bidang pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah perbatasan, akan mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam upaya mendorong perkembangan di daerah perbatasan.

2.3.

ISU STRATEGIS Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi sebagaimana dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disampaikan 8 (Delapan) Isu Strategis sebagai berikut: 1. Optimalisasi Manajemen Pemerintahan Daerah dan Konsolidasi Hukum dan HAM Optimalisasi manajemen pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui penataan kembali baik sisi kelembagaan maupun sumber daya manusia yang bebas KKN, meningkatkan sinergitas di bidang perencanaan baik antar SKPD maupun antar tingkat pemerintahan, serta memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten/Kota, kecamatan dan desa/kelurahan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Penerapan dan penegakan hukum daerah yang belum optimal di berbagai aspek kehidupan masyarakat perlu dilakukan perbaikan secara komprehensif, mulai dari perencanaan hukum dengan proses legal drafting, penjaringan aspirasi masyarakat hingga proses penegakan hukumnya (law enforcement) serta evaluasi hukum sehingga relevan dari berbagai dimensi baik itu secara yuridis, filosofis maupun sosiologis. Juga perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia sebagai hak dasar manusia yang paling hakiki diperlukan upaya yang sinergis di daerah terhadap Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN-HAM). 2. Pemberdayaan Keluarga Miskin dan Penanganan Pengangguran Besarnya jumlah penduduk dan masih tingginya laju pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan tingkat kompetensi (pendidikan dan keterampilan) yang memadai dan terbatasnya lapangan kerja, merupakan penyebab tingginya jumlah keluarga miskin dan pengangguran serta meningkatnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang berimplikasi pada rendahnya tingkat daya beli dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu upaya pemberdayaan keluarga miskin dan pengangguran serta PMKS melalui kemudahan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, serta usaha peningkatan kompetensi, kemudahan akses usaha dan bantuan modal usaha merupakan langkah yang harus ditempuh. Serta melakukan pengendalian pertumbuhan penduduk terutama untuk migrasi masuk. 3. Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Angka drop out (DO) dan kekurangan daya tampung masih menjadi perhatian, oleh karena itu upaya penanganan siswa usia sekolah yang DO atau yang terancam DO agar dapat tetap bersekolah harus ditingkatkan. Selain itu masih diperlukan juga upaya penambahan lokal sekolah, serta pengembangan berbagai sekolah alternatif seperti SLTP Terbuka, Kelas Jauh, dll. Kebijakan program yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan baca serta mengakomodasi penduduk usia sekolah yang tidak tertampung pada pendidikan formal dilaksanakan melalui pendidikan non formal, seperti program PAUD, Keaksaraan Fungsional, Kejar Paket A, Paket B dan Paket C. Oleh karena itu diperlukan optimalisasi penyelenggaraan pendidikan non formal khususnya di Kabupaten yang memiliki Indeks Pendidikan di bawah rata-rata Jawa Barat.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 9

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Semakin lunturnya pengamalan nilai-nilai agama serta budaya daerah menyebabkan semakin menurunnya kondisi moral masyarakat, untuk itu diperlukan upaya-upaya dalam meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya daerah. Pembangunan daerah dari aspek kesehatan, dilihat dari cakupan layanan kesehatan, menunjukan kondisi yang belum optimal. Hal-hal yang menjadi penyebabnya adalah jarak dan kondisi geografis terutama pada daerah perdesaan, kondisi ekonomi keluarga dan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup sehat pada daerah perkotaan. Memperhatikan kondisi dan permasalahan tersebut diperlukan upaya optimalisasi pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin baik yang ada di perdesaan maupun di perkotaan, dan bagi penduduk dengan kondisi geografis yang sulit untuk dijangkau. 4. Rendahnya Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah Rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur wilayah baik dari segi kualitas maupun kuantitas masih merupakan persoalan besar di Jawa Barat yang harus segera diatasi karena dapat menghambat laju pembangunan, baik aspek pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi masyarakat. Oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur wilayah, yang meliputi : transportasi, sumber daya air dan irigasi, listrik dan energi, telekomunikasi, pengolahan sampah dan limbah, serta permukiman. 5. Pemantapan Ketahanan Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk mempertahankan bertanggung hidup dan kehidupan. mewujudkan Pemerintah ketahanan bersama pangan. masyarakat Pemerintah jawab dalam

menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman bergizi, beragam, merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Selanjutnya, masyarakat berperan dalam menyelenggarakan produksi penyediaan, perdagangan dan distribusi serta sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi. Tingginya laju pertumbuhan penduduk akan berimplikasi pada meningkatnya konversi lahan dan meningkatnya kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan untuk

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 10

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

masyarakat menunjukkan peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk. Kondisi ini akan memberikan tekanan pada sumberdaya alam dan lingkungan. Degradasi lahan jelas mengakibatkan penurunan tingkat pendapatan petani. Oleh karena itu perlu diupayakan intensifikasi lahan dan diversifikasi pangan. 6. Krisis Ketersediaan Energi Konsumsi energi di Jawa Barat cenderung mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan penduduk Jawa Barat dari tahun ke tahun. Di sektor energi listrik, beban puncak pemakaian listrik pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 4.355 MW. Disisi lain, kemampuan penyediaan hanya sebesar 4.288 MW sehingga pada tahun 2007 diperkirakan Jawa Barat akan mengalami shortage (kekurangan pasokan listrik). Dari sisi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan harga BBM internasional dan nasional telah berimplikasi terhadap pergeseran konsumsi jenis BBM ke sumber energi alternatif. Pergeseran tersebut perlu diantisipasi sejak dini dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat secara berkelanjutan. 7. Penanganan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang telah terjadi di Jawa Barat dalam beberapa tahun kebelakang cenderung masih belum dapat ditangani secara tuntas. Pada bidang lingkungan hidup, masih dihadapkan pada persoalan-persoalan semakin menurunnya daya dukung lingkungan sungai, pencemaran kualitas udara perkotaan, deplesi muka air bawah tanah di pusat-pusat kegiatan nasional, serta masih banyaknya lahan kritis yang belum tertangani. Persoalan tersebut diantaranya diakibatkan oleh masih belum efektifnya fungsi pengendalian mulai dari perizinan, pelaksanaan sampai dengan penegakan hukum. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan belum merata pada semua lapisan masyarakat, sehingga berdampak pada menurunnya kualitas hidup masyarakatnya. Penjabaran kebijakan kawasan lindung belum secara optimal dilakukan oleh kabupaten/kota, demikian juga dengan konversi kawasan budidaya menjadi kawasan lindung di kawasan hutan dan perkebunan. Sementara kegiatan penataan batas kawasan lindung di lahan milik baru mulai dilakukan dengan pembuatan jaring geodesi. Dengan demikian keberadaan kawasan lindung sesuai dengan tuntuan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 11

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

perda No. 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010, masih memerlukan upaya yang lebih keras terutama untuk mendorong terjadinya paduserasi dengan RTRW Kabupaten/Kota dan penataan batas di lapangan. 8. Mitigasi Bencana Alam Kondisi fisik dasar wilayah Jawa Barat pada dasarnya terbentuk dari struktur geologi yang bersifat kompleks. Kondisi ini menjadikan wilayah Jawa Barat sangat rentan terhadap berbagai ancaman bencana, seperti gerakan tanah di wilayah Jawa Barat Selatan, banjir di Cekungan Bandung dan wilayah pantai utara, serta ancaman letusan gunung berapi di beberapa wilayah Jawa Barat. Resiko yang ditimbulkan oleh ancaman bencana tersebut relatif masih tinggi sehubungan dengan kurangnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, seperti lemahnya koordinasi dalam upaya pencegahan dan meminimalkan resiko bencana. Disamping hal tersebut, langkah-langkah yang telah ditempuh dihadapkan pada keterbatasan data dan informasi yang berkaitan dengan tingkat kerentanan wilayah terhadap bencana, serta belum optimalnya peran dan fungsi sistem peringatan dini didalam meminimalisir resiko bencana alam.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

II - 12

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB III PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH


3.1. KERANGKA EKONOMI DAERAH 3.1.1. Perkiraan Ekonomi Nasional Tahun 2004 2009

integrasi perekonomian dunia yang pada satu pihak akan menciptakan peluang yang lebih besar bagi perekonomian nasional, tetapi di lain pihak juga menuntut daya saing perekonomian nasional yang lebih tinggi; adanya kemungkinan melambatnya pertumbuhan ekonomi negara-negara industri maju (terutama Amerika Serikat dan Jepang). Adapun lingkungan internal yang diperkirakan berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia selama kurun waktu tersebut adalah pelaksanaan Pemilihan Umum serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang berlangsung dengan tertib dan aman; percepatan penyelesaian konflik kebijakan antara Pusat dan Daerah, kebijakan lintas sektor, serta kebijakan-kebijakan sektoral yang akan menciptakan iklim usaha yang sehat sehingga menciptakan kepastian hukum bagi peningkatan kegiatan ekonomi; meningkatnya konsistensi pelaksanaan penegakan hukum; serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap berbagai pelaksanaan program pembangunan yang pada gilirannya akan meningkatkan partisipasi masyarakat. Prospek ekonomi nasional berdasarkan RPJM Nasional tahun 2004-2009 adalah sebagai berikut : Membaiknya kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yang ditunjukkan dengan berkurangnya pengangguran terbuka dari 9,7% dari total angkatan kerja pada tahun 2005 menjadi 5,1% dari total angkatan kerja pada tahun 2009. Peningkatan penciptaan lapangan kerja yang cukup besar diharapkan terjadi di sektor industri pengolahan serta sektor yang meliputi bangunan, jasa perdagangan, hotel dan restoran, yaitu masing-masing sebesar 2,4 juta dan 5,4 juta selama periode 2004-2009 serta menurunnya

ondisi ekonomi Indonesia tahun 2004-2009 akan dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan eksternal, yaitu semakin meningkatnya

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

jumlah penduduk miskin menjadi 18,8 juta jiwa atau 8,2% dari jumlah penduduk pada tahun 2009. Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara bertahap dari 5,5% pada tahun 2005 menjadi 7,6% pada tahun 2009, atau tumbuh dengan rata-rata 6,6% per tahun. Dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,2%, pendapatan riil perkapita (dengan tahun dasar 2000) mencapai Rp. 7,9 juta pada tahun 2005 dan Rp. 9,9 juta pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi nasional didorong dari sektor industri pengolahan non-migas yang diperkirakan tumbuh rata-rata 8,6% pertahun. Sementara itu sektor pertanian dalam arti luas diperkirakan tumbuh rata-rata 3,5% pertahun. Tercapainya stabilitas ekonomi yang mantap selama periode 2004-2009 sebagai prasyarat penting untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan, akan terus terjaga. Arah kebijakan ekonomi makro nasional tahun 2007 adalah mendorong pertumbuhan ekonomi agar mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang mendasar terutama pengangguran dan kemiskinan dengan tetap mempertahankan stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diarahkan pada peningkatan investasi dan ekspor nonmigas. Peningkatan iklim usaha untuk mendorong investasi dan daya saing ekspor dilakukan dengan mengurangi hambatan-hambatan yang ada melalui penyederhanaan prosedur perijinan, mengurangi tumpang tindih kebijakan antara pusat dan daerah serta antar sektor, meningkatkan kepastian hukum terhadap usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan infrastruktur, menyederhanakan prosedur perpajakan dan kepabeanan, serta meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha. Selanjutnya, peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi dilakukan antara lain dengan menciptakan iklim ketenagakerjaan yang mampu meningkatkan penciptaan lapangan kerja dengan memastikan biaya-biaya non-UMP mengarah pada peningkatan produktivitas tenaga kerja, menghilangkan atau menghapus biaya-biaya tidak produktif di luar standar upah minimum yang berlaku, serta membangun hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan tenaga kerja. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan meningkatkan akses usaha kecil,

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

menengah, dan koperasi terhadap sumber daya pembangunan dan berbagai kebijakan lintas sektor mengarah pada penciptaan kesempatan usaha bagi masyarakat miskin. Stabilitas ekonomi dijaga melalui pelaksanaan kebijakan moneter yang berhati-hati serta pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada kesinambungan fiskal dengan tetap memberi ruang gerak bagi peningkatan kegiatan ekonomi. Stabilitas ekonomi dalam tahun mendatang juga akan didukung dengan ketahanan sektor keuangan melalui penguatan dan pengaturan jasa keuangan, perlindungan dana masyarakat, serta peningkatan koordinasi berbagai otoritas keuangan melalui jaring pengaman sistem keuangan secara bertahap.

3.1.2.

Perkiraan Kondisi Ekonomi Regional Tahun 2006 Pada tahun 2006 diperkirakan kondisi perekonomian Jawa Barat tidak jauh

berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2006 diharapkan meningkat sebesar 5,5% dengan laju pertumbuhan di sektor pertanian sebesar 2,49%; sektor industri pengolahan sebesar 5,00%; serta sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 5,76%. Peningkatan LPE tersebut didorong oleh penciptaan nilai investasi dalam bentuk Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) berkisar antara Rp. 68 triliun Rp. 70 triliun. Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut diharapkan adanya penurunan jumlah penggangguran terbuka sebesar 0,25%. Tabel berikut ini menyajikan perkembangan PDRB berdasarkan lapangan usaha sampai tahun 2005 dan perkiraan tahun 2006.

Tabel 3.1 Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Rp. Triliun)
No 1 2 3 4 5 6 Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan/Kontruksi Perdagangan, Hotel dan Restoran Tahun 2004 30,906 16,387 93,790 4,832 6,602 41,798 2005 30,583 15,525 100,685 5,153 8,289 43,14 Laju Pertumbuhan (%) -1,05 -5,26 7,35 6,65 25,56 2,91 Perkiraan 2006 30,059 14,391 105,911 5,449 9,267 45,257 LP (%) 2,49 0,14 5,00 5,98 1,24 5,76

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No 7 8

Lapangan Usaha Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Tahun 2004 10,275 7,247 20,345 232,185 213,747 2005 10,291 7,571 23,390 244,503 227,397

Laju Pertumbuhan (%) 0,15 4,47 14,97 5,31 6,39

Perkiraan 2006 11,782 8,405 27,423 257,950 LP (%) 12,76 11,80 10,84 5,50

9 Jasa-Jasa PDRB dengan Minyak dan Gas Bumi PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Hasil analisis Bapeda Provisi Jawa Barat

3.1.3.

Perkiraan Ekonomi Regional Tahun 2007 Seiring dengan perjalanan waktu, perekonomian Jawa Barat mengalami

perubahan struktur produksi yang mengarah pada semakin signifikannya peranan sektor industri manufaktur dalam perekonomian regional diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran dan sektor pertanian. Sampai saat ini perubahan struktur ekonomi dari sisi produksi tersebut tidak diikuti oleh perubahan struktur ketenagakerjaan. Sampai tahun 2005 jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian tetap lebih dominan, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor pertanian. Kondisi tersebut tampaknya akan tetap terjadi pada tahun 2007 seiring dengan rendahnya investasi yang dilakukan pada sektor pertanian dibandingkan dengan sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Belum bergesernya struktur tenaga kerja untuk mengikuti perubahan struktur produksi berpotensi menyebabkan semakin timpangnya kesejahteraan dan pendapatan antar tenaga kerja pada sektor yang berbeda. Dalam upaya perwujudan visi Provinsi Jawa Barat, peningkatan daya saing daerah menjadi faktor penting bagi perekonomian Jawa Barat mendatang. Penumbuhan daya saing tersebut bertujuan agar masyarakat Jawa Barat memperoleh manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya. Upaya menembus pasar dan memenangkan persaingan dilakukan tidak hanya dari sisi produksi saja, tetapi juga seluruh sistem pendukungnya seperti sistem pemasaran dan perbankan, khususnya dalam mengembangkan 6 (enam) core business Jawa Barat. Pembangunan ekonomi usaha kecil dan menengah, mengurangi kemiskinan, dan mendorong kemajuan wilayah-wilayah tertinggal menjadi sangat strategis guna mengurangi terjadinya kesenjangan yang semakin melebar yang dapat melahirkan kecemburuan sosial, urbanisasi, dan dapat mengganggu stabilitas keamanan wilayah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Peran sektor swasta perlu dikembangkan dengan optimal untuk menciptakan struktur perekonomian daerah yang tangguh terutama dalam upaya meningkatkan investasi, pemasaran dan promosi. Selain itu, peran infrastruktur wilayah dalam menunjang perekonomian regional sangat strategis. Berdasarkan pencermatan terhadap kondisi perekonomian regional terkini serta analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal, laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada tahun 2007 diperkirakan akan mencapai 6%. Berdasarkan perkiraan tersebut PDRB Jawa Barat tahun 2007 akan mencapai Rp. 273,427 triliun (harga konstan 2000) dengan sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar diperkirakan masih sektor industri manufaktur. Tingkat inflasi tahun 2007 diperkirakan akan berada pada 8%. Nilai tersebut diperkirakan akan lebih rendah dari tingkat inflasi pada tahun 2006 yang diprediksi mencapai 10%. Pada Laju investasi pada tahun 2006 diperkirakan sebesar 12% dengan proporsi terbesar pada investasi rumah tangga. Dengan proyeksi tersebut, diharapkan jumlah keluarga miskin akan bekisar sebanyak 24% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi penduduk yang di lakukan oleh BPS, jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2007 diperkirakan sebanyak 41,67 juta jiwa. Tabel berikut menjelaskan perkiraan ekonomi dan sosial makro Jawa Barat pada tahun 2007 : Tabel 3.2 Perkiraan PDRB Jawa Barat Berdasarkan Sektor Produksi Tahun 2007 (Harga Konstan 2000)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Sektor Pertanian Pertambangan dan Galian Industri Manufaktur Listrik, Gas, dan Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan Jasa Total PDRB (trilyun) 30,879 13,664 112,410 5,819 10,506 47,418 12,692 8,879 31,155 273,427 Kontribusi (%) 13,24 7,24 40,91 2,07 2,93 17,86 4,20 3,09 8,46 100,00 LPE (%)
2,20 -2,51 6,08 6,92 10,23 5,46 8,80 8,42 12,70 6,00

Sumber : Hasil Analisis Bapeda Provinsi Jawa Barat 2005

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

3.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Pembangunan daerah di Provinsi Jawa Barat tahun 2007 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Pemerintah Daerah 2003-2008 dengan memperhatikan pula isu strategis yang telah diidentifikasi di atas, serta prioritas pembangunan Nasional sebagaimana terdapat dalam rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2007. Ada 9 (Sembilan ) prioritas Pembangunan Nasional 2007 yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penanggulangan Kemiskinan; Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi, dan Ekspor; Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Perdesaan; Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan; Penegakan Hukum dan HAM, Pemberantasan Korupsi, dan Reformasi Birokrasi; Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan Keamanan dan Ketertiban serta Penyelesaian Konflik; 7. 8. 9. Optimalisasi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Alam; Percepatan Pembangunan Infrastruktur; Pembangunan Daerah Perbatasan dan Wilayah Terisolir. Sasaran-sasaran pembangunan daerah tahun 2007 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Proyeksi Ekonomi dan Sosial Makro Tahun 2007
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. INDIKATOR Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Laju Pertumbuhan Ekonomi Inflasi PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 Jumlah Keluarga Miskin Laju Pertumbuhan Investasi Tahun 2007 41,6 juta jiwa 2,1% - 2,2% 5,8% - 6% 8% - 10% Rp. 260 triliun Rp. 275 triliun 26% - 27% 10% - 12%

Sumber : Hasil Analisis Bapeda Provinsi Jawa Barat 2005

Upaya

pengendalian

pertambahan

jumlah

penduduk

dilakukan

dengan

meningkatkan pengendalian migrasi masuk melalui perbaikan sistem administrasi kependudukan terutama pada kabupaten dan kota yang berada pada Pusat Kegiatan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 6

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Nasional di Metropolitan Bodebek, Metropolitan Bandung dan Metropolitan Cirebon. Selain itu perlu juga ditingkatkan upaya pengendalian pertumbuhan penduduk alami terutama pada akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi baik diperkotaan maupun perdesaan serta menghindari terjadinya perkawinan pada usia muda. Upaya pengurangan jumlah keluarga miskin dilakukan melalui pendekatan pada sisi pendapatan dan pengeluaran masyarakat. Pada sisi pendapatan dilakukan dengan meningkatkan kesempatan kerja dan pemberdayaan keluarga miskin melalui Bantuan Modal Usaha, serta penyesuaian upah dengan pertimbangan pemenuhan kebutuhan fisik minimal dan inflasi yang terjadi. Pada aspek pengeluaran dilakukan dengan pengurangan pengeluaran rumah tangga terutama bagi keperluan pendidikan dan kesehatan. Upaya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat dilakukan dengan peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi pada 6 core business Jawa Barat yaitu agribisnis, bisnis kelautan, industri manufaktur, pariwisata, jasa dan sumberdaya manusia. Peningkatan produktivitas tersebut dapat dilakukan dengan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia serta peningkatan implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi harus dilakukan dengan peningkatan investasi masuk di sektor-sektor unggulan Jawa Barat terutama yang bersifat padat karya (Selain itu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi harus dilakukan dengan meningkatkan investasi di sektor-sektor unggulan Jawa Barat [6

Core Business]). Peningkatan investasi tersebut perlu didukung dengan penyederhanaan


prosedur investasi yang akan berakibat pada pengurangan waktu, biaya serta jumlah perizinan yang diperlukan. Upaya peningkatan Indeks Pendidikan dan Indeks Kesehatan dilakukan dengan upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan melalui peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan pada aspek sarana/prasarana dan tenaga kesehatan maupun pendidikan. Dengan memperhatikan tema pembangunan di atas penyusunan prioritas pembangunan perlu dilakukan mengingat upaya mengatasi permasalahan pembangunan daerah berdasarkan masing-masing isu strategis tersebut tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya antara lain karena kendala keterbatasan dana pembangunan, waktu dan sumberdaya manusia. Untuk itu prioritas pembangunan harus merupakan upaya terpilih

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 7

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

yang diproyeksikan dapat mengatasi permasalahan pada masing-masing isu secara optimal pada tahun 2007. Dengan mempertimbangkan aspek wilayah maka prioritas pembangunan daerah pada tahun 2007 adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 3 Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2 Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan Menengah Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1 Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1 Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 5 Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1, 2, dan 4 Revitalisasi Agribisnis, Industri dan Pariwisata Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2 Peningkatan Ketahanan Energi Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4 Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4 Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4 Prioritas pembangunan daerah tahun 2007 tersebut harus dilaksanakan secara sinergis baik antarsektor pembangunan, antarpelaku pembangunan maupun antarwilayah. Dari sisi kewilayahan, program-program prioritas pembangunan tersebut akan dilaksanakan pada wilayah sasaran yang terdiri dari:

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

1. Desa Pusat Pertumbuhan 2. Desa Budaya Jawa Barat 3. Desa Tertinggal 4. Kota Pusat Pertumbuhan 5. Daerah Perbatasan Dengan Provinsi Lain 6. Kawasan Andalan 7. Daerah Rawan Bencana Untuk memberikan arahan yang lebih jelas dalam penentuan kegiatan yang perlu dilaksanakan pada tahun 2007, berikut ini disajikan fokus-fokus yang harus dilaksanakan pada masing-masing prioritas. 1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah Fokus : Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Peningkatan kualitas pelayanan publik Penataan dan penegakan hukum daerah dan HAM serta Bantuan Hukum Peningkatan kerjasama antarprovinsi di daerah perbatasan 2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan Fokus : Penyederhanaan prosedur perizinan investasi di daerah Peningkatan investasi berbahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor Peningkatan peran dan fungsi LKS Tripartit Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan 3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan Menengah Fokus : Fasilitasi Permodalan dan Pemasaran Produk Unggulan KUKM dan IKM Pengembangan KUKM dan IKM Perdesaan berbasis pendekatan klaster Peningkatan kemampuan daya saing KUKM dan IKM dalam menghadapi persaingan global

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 9

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

4. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat Fokus : Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru, serta mutu lulusan pendidikan Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi 5. Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat Fokus : Peningkatan sarana dan prasarana dasar kesehatan Penyediaan Tenaga Bidan Desa di Daerah Terpencil Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular Penanganan gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia Peningkatan ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah rawan air bersih 6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah Fokus : Pelestarian dan pengembangan budaya daerah Peningkatan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat Peningkatan pendidikan budi pekerti Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Sekolah Peningkatan implementasi nilai-nilai agama Pelestarian Desa Budaya 7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah Fokus : Penanganan persampahan di Metropolitan Bandung Peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan di Jabar selatan Persiapan pembangunan Bandara Internasional Peningkatan infrastruktur penyedia air baku di Metropolitan Bandung dan Bodebek Peningkatan infrastruktur pengendali banjir dan daya rusak air di Pantura dan Metropolitan Bandung dan Bodebek Pembangunan Waduk Jatigede

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 10

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Jabar-Jateng, Jabar-Banten dan Jabar-DKI Jakarta Pembangunan Jalan Tol Perluasan jaringan listrik di Jawa Barat bagian Selatan 8. Revitalisasi Agribisnis, Industri dan Pariwisata Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian Peningkatan produktivitas, produksi, distribusi serta diversifikasi pangan Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan Pengembangan klaster industri manufaktur Pengembangan objek dan daya tarik wisata di kawasan wisata unggulan 9. Peningkatan Ketahanan Energi Fokus : Pengembangan dan pendayagunaan energi terbarukan sebagai sumber energi Pengembangan sumber energi panas bumi sebagai sumber energi Pengembangan sumberdaya alam hayati sebagai sumber energi 10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Fokus : Pengendalian pencemaran industri di DAS Citarum Peningkatan pengelolaan dan pengendalian pengambilan air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) kritis Penanganan lahan kritis di kawasan lindung dan daerah resapan air Pengendalian kerusakan pesisir di pantai utara Penanganan pencemaran udara oleh timbal di perkotaan 11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Fokus : Peningkatan kesiapan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana alam Optimalisasi pemanfaatan informasi kebencanaan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

III - 11

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB VI PENUTUP

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, memuat rancangan kerangka ekonomi, isu strategis rencana pembangunan tahun 2007, prioritas pembangunan, Rencana Kerja SKPD dan pendanaan indikatif. RKPD Provinsi merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan/provinsi, menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD Provinsi, RKPD Kabupaten dan Kota serta pedoman penyusunan RAPBD Provinsi tahun 2007. Untuk itu ditetapkan kaidahkaidah pelaksanaannya sebagai berikut: 1. Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota serta seluruh baiknya. 2. RKPD sebagai pedoman penyusunan RAPBD dan sebagai langkah awal proses penyusunan RAPBD melalui tahapan penyusunan Kebijakan Umum APBD berpedoman pada Ketetapan Mendagri tentang Pedoman Penyusunan APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara yang dikukuhkan melalui Nota Kesepakatan antara Pimpinan DPRD dengan Gubernur. 3. Dalam upaya sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan yang pendanaannya bersumber dari APBD maupun dari APBN/BLN, berdasarkan prioritas dan plafon anggaran sementara RAPBD, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus membuat Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Tahun 2007. 4. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan melalui Forum SKPD serta forum penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk mengakomodasi aspirasi dan kepentingan masyarakat. pelaku pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan proramprogram/kegiatan-kegiatan yang terkait dengan RKPD tahun 2007, dengan sebaik-

encana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 merupakan penjabaran dari Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Rencana

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

VI - 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

5. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat dan dunia usaha dapat berperanserta dalam pembangunan dan sekaligus sebagai pengawas pelaksanaan kebijakan serta program/kegiatan. 6. Untuk menjaga efisiensi dan efetivitas pelaksanaan program, setiap Kepala SKPD wajib melakukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan, guna melakukan koreksi yang diperlukan dan melaporkannya secara berkala 3 (tiga) bulanan kepada Gubernur melalui Kepala Bapeda. 7. Kepala Bapeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan dari masing-masing Kepala SKPD. 8. Pada akhir tahun anggaran 2007, setiap Kepala SKPD wajib melakukan evaluasi Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun 2006. 9. Kepala Bapeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi Kepala SKPD, dan hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi penyusunan Rencana Pembangunan Daerah untuk periode tahun 2008. Tata Cara penyusunan RKPD Tahun 2007 dan penyelenggaraan Musrenbang serta forum SKPD, mengikuti Peraturan Gubernur Nomor 72/2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembanguan Tahunan Daerah. Penyelenggaraan Musrenbang telah dilaksanakan melalui tahapan menurut tingkat pemerintahan, mulai dari Desa sampai Pusat, serta forum-forum SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Musrenbang dan Forum SKPD menghasilkan kesepakatan terutama sinkronisasi rencana kegiatan dan penyelarasan program dan kegiatan yang tercantum dalam agenda nasional. Dengan adanya RKPD Provinsi, prioritas pembangunan sebagai penjabaran dari visi dan misi akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta arah kebijakan pembangunan perwilayahan yang memperhatikan status fungsi dan beban yang diemban oleh Kabupaten/Kota sebagai bagian dari wilayah Jawa Barat, akan lebih terkoordinasi, terintegrasi dan sinergis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

VI - 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

RKPD Tahun 2007 berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan 31 Desember 2007. Langkah-langkah persiapan dimulai dari sejak tanggal ditetapkan hingga pelaksanaan.

GUBERNUR JAWA BARAT

DANNY SETIAWAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

VI - 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

BAB IV RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2007


Berdasarkan isu strategis dan prioritas pembangunan daerah yang telah dijelaskan sebelumnya, disusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2007 dalam bentuk matrik yang terdiri dari Rencana Kerja Prioritas Pembangunan Tahun 2007 dan Rencana Kerja Penunjang Pembangunan Tahun 2007. Untuk rencana kerja prioritas pembangunan tahun 2007 dituangkan berdasarkan fokus-fokus dari prioritas pembangunan, sedangkan untuk rencana kerja penunjang pembangunan tahun 2007 diuraikan berdasarkan Misi dan Program Pembangunan Jawa Barat. Matrik rencana kerja pembangunan yang akan dipaparkan berikut ini, juga telah mengakomodasi Bidang Urusan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dimuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Kedua bidang urusan tersebut dijabarkan ke dalam 49 program pembangunan yang terdapat dalam rencana kerja prioritas maupun rencana kerja penunjang. Urusan Wajib Bidang Urusan Pemerintahan Daerah terdiri dari : pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahan rakyat; panataan ruang; perencanaan pembangunan; perhubungan; lingkungan hidup; pertanahan; kependudukan dan catatan sipil; pemberdayaan perempuan; keluarga berencana dan keluarga sejahtera; sosial; tenaga kerja; koperasi dan usaha kecil menengah; penanaman modal; kebudayaan; pemuda dan olah raga; kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; pemerintahan umum; kepegawaian; pemberdayaan masyarakat dan desa; statistik; kearsipan; serta komunikasi dan informatika. Sedangkan Urusan Pilihan Bidang Urusan Pemerintahan Daerah terdiri dari : pertanian; kehutanan; energi dan sumber daya mineral; pariwisata; kelautan dan perikanan; perdagangan; perindustrian; dan transmigrasi.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 1

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

4.1 MATRIKS RENCANA KERJA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2007 1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah
No 1. Fokus Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Program Pembangunan Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah Sasaran Program Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indikasi Kegiatan Peningkatan kemampuan dan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan aparatur dalam melaksanakan otonomi daerah Fasilitasi dan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan di Kabupaten/Kota Fasilitasi pelaksanaan SPM pada SKPD Provinsi dan pembinaan penerapan SPM untuk Kabupaten/Kota berdasarkan Juknis/SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat Penyederhanaan Prosedur Pelayanan Revitalisasi dan optimalisasi pelayanan satu atap Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat khususnya perbaikan Kantor Kecamatan, Desa/Kelurahan di wilayah perbatasan antar provinsi dan Kabupaten dengan IPM rendah. Diklat dan Bintek yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat Fasilitasi peningkatan kinerja aparat Kabupaten/Kota di Kecamatan dan Perangkat Desa Sosialisasi Produk Hukum dan HAM Kerjasama antara penegak hukum di daerah dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hukum, HAM dan lingkungan Optimalisasi pemberian bantuan hukum kepada aparat dan masyarakat Penyusunan dan revisi produk hukum daerah Evaluasi produk hukum kabupaten/kota yang berkaitan dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, Tata Jawa Barat Lokasi Pelaksana Biro Organisasi Sumber Dana APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

25 Kabupaten/Kota

Biro Organisasi

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota APBD Prov APBD Kab/Kota

2.

Peningkatan kualitas pelayanan publik

1. Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah

Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Biro Organisasi Dispenda Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Biro Yansos

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya sarana, prasarana aparatur

Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten yang IPM nya terendah

Biro Perlengkapan Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Dinas Tarkim SKPD lainnya

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur 4. Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa 3. Penataan dan penegakan hukum daerah dan HAM serta Bantuan Hukum 1. Penataan dan pembentukkan Hukum daerah serta kesadaran hukum dan HAM

Meningkatnya kualitas aparatur yang memberikan pelayanan Meningkatnya kinerja aparat Kecamatan dan Desa 1. Terwujudnya perlindungan hak azasi manusia

Jawa Barat

25 Kabupaten/Kota

25 Kabupaten/Kota

Bandiklatda Biro Kepegawaian SKPD lainnya Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi BPMD Biro Hukum Dinas Pol PP

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota APBN APBD Prov APBD Kab/Kota APBD Prov APBD Kab/Kota

2. Terwujudnya keserasian produk hukum antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pemerintah

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Biro Hukum Bawasda Dispol PP

APBD Prov APBD Kab/Kota

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No

Fokus

Program Pembangunan

Sasaran Program

Indikasi Kegiatan Ruang, Pajak dan Retribusi Daerah Implementasi Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN Peningkatan kualitas aparat penyusun dan penegak hukum Penegakkan Perda Provinsi Jawa Barat Optimalisasi pelayanan dasar di daerah perbatasan Fasilitasi kerjasama antar kelompok masyarakat di daerah perbatasan Revitalisasi BKSP Jabodetabekjur Perbaikan tugu batas dan penataan batas-batas wilayah perbatasan Dilklat dan Bintek Kerjasama antar Daerah Diklat substantif, struktural dan fungsional bagi aparatur di daerah perbatasan Sinergitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan

Lokasi

Pelaksana

Sumber Dana

2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum 4. Peningkatan kerjasama antarprovinsi di daerah perbatasan 1. Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah

Terwujudnya Keamanan Ketertiban Umum

dan

Jawa Barat Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat

Dispol PP BKSP Jabodetabekjur Bakorwil SKPD Lainnya

APBD Prov APBD Kab/Kota APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

1. Terwujudnya pengembangan kerjasama antar daerah khususnya di daerah perbatasan

2. Terwujudnya kelembagaan yang capable dalam melakukan kerjasama antardaerah perbatasan 3. Terwujudnya tugu batas dan kejelasan batas daerah 2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Terwujudnya profesionalitas aparatur pengelola kerjasama antar daerah dan aparatur di daerah perbatasan

Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat

BKSP Jabodetabekjur Biro Organisasi Biro Dekonsentrasi

3. Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan

Terwujudnya sinergitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan provinsi

Jawa Barat

BKSP Bakorwil Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Bandiklatda Biro kepegawaian Bapeda Bawasda Biro Dalprog

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota APBN APBD Prov APBD Kab/Kota APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

APBD Prov

2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan


No 1. Fokus Penyederhanaan prosedur perizinan investasi di daerah Program Pembangunan Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja Sasaran Program Terwujudnya Penyederhanaan Regulasi dan Mekanisme Pelayanan Investasi yang terkoordinasi dan efektif Indikasi Kegiatan Menciptakan penyederhanaan prosedur perizinan investasi melalui One Stop Services (OSS) pelayanan investasi. Memfasilitasi terbentuknya lemabaga/forum lintas pelaku dalam bidang investasi Meningkatkan jejaring dan kerjasama dalam bidang investasi dan pengusahaan Peningkatan Promosi Industri Pengolahan berbahan baku lokal Identifikasi jenis-jenis Investasi berbasis bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor Lokasi Provinsi Jawa Barat Pelaksana Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian Sumber Dana APBN APBD Provinsi

2.

Peningkatan investasi berbahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor

Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja

Meningkatnya Investasi yang berbasis bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor

Jawa Barat

Perindustrian dan Perdagangan Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah

APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 3

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No

Fokus

Program Pembangunan

Sasaran Program

Indikasi Kegiatan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan perdagangan industri dan dunia usaha Identifikasi Potensi dan Peluang Investasi dengan orientasi pasar ekspor Pembenahan Regulasi khusus bagi investasi bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor Pembinaan hubungan Industrial Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja Perlindungan serta Pengawasan Tenaga Kerja Pelatihan Ketrampilan Tenaga Kerja Pelatihan Kewirausahaan Penyuluhan dan Penyebaran Informasi Pelatihan institusional dan Non institusional

Lokasi

Pelaksana

Sumber Dana

3.

Peningkatan peran dan fungsi LKS Tripartit

Peningkatan kompetensi, penempatan, perluasan, perlindungan dan pengawasan tenaga kerja

4.

Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan

1. Peningkatan kompetensi, penempatan, perluasan, perlindungan dan pengawasan tenaga kerja

Meningkatnya perlindungan serta pengawasan melalui pembinaan hubungan industrial terhadap 1000 perusahaan dan 1040 orang, pembinaan, pengawasan dan perlindungan terhadap 960 orang dan 27 paket pembinaan ketenagakerjaan serta pengembangan Lembaga Tenaga Kerja sebanyak 25 paket Meningkatnya tingkat kompetensi tenaga kerja melalui sertifikasi dan pelatihan sebanyak 1578 orang serta 12 paket, pembinaan institusional di 12 BLK/LKK dan 50 perusahaan

Jawa Barat

Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

Jawa Barat

Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan Menengah

No 1.

Fokus Fasilitasi Permodalan dan Pemasaran Produk Unggulan KUKM dan IKM

Program Pembangunan 1. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah

Sasaran Program Meningkatnya akses pasar dan permodalan bagi KUKM;

Indikasi Kegiatan Pembangunan SENBIK Peningkatan mediasi permodalan dengan lembaga keuangan Bank dan Non Bank

Lokasi 25 kab/kota

Pelaksana Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian Din Pertanian Tanaman Pangan Din Perikanan Din Peternakan Din Perkebunan Din Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Sumber Dana

2. Pengembangan Industri Manufaktur

Peningkatan potensi industri unggulan.

Optimalisasi sarana sentra industri kecil dan menengah Peningkatan dan fasilitas skema pembiayaan industri kecil dan menengah.

Kota Tasikmalaya, Kadipaten-Kab. Majalengka, Sumedang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 4

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No

Fokus

Program Pembangunan 3. Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri

Sasaran Program Meningkatnya peluang pasar produk unggulan Jawa Barat.

Indikasi Kegiatan Peningkatan dan fasilitasi promosi Produk Jawa Barat di dalam dan luar negeri. Peningkatan informasi dan sarana prasarana perdagangan

Lokasi Jawa Barat, luar Provinsi dan Luar Negeri

Pelaksana Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro

Sumber Dana APBN APBD Provinsi

2.

Pengembangan KUKM dan IKM Perdesaan berbasis pendekatan klaster

1. Pengembangan Industri Manufaktur

Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah.

Pengembangan Industri unggulan berbahan baku lokal.

3.

Peningkatan kemampuan daya saing KUKM dan IKM dalam menghadapi persaingan global

2. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah 1. Pengembangan Industri Manufaktur

Pengembangan KUKM perdesaan berorientasi pemenuhan bahan baku bagi industri Meningkatnya kualitas produk industri kecil manufaktur.

Pengembangan UKM di Desa Pusat Pertumbuhan Pengembangan diversifikasi dan inovasi produk industri; Pengembangan dan peningkatan penguasaan teknologi industri manufaktur; Peningkatan kontinyuitas bahan baku industri; Peningkatan dan fasilitas skema pembiayaan industri kecil dan menengah;. Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta TTG untuk pengembangan usaha rakyat skala kecil dan menengah & stakeholder lainnya Penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan Peningkatan kapasitas informasi KUKM Peningkatan sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna bagi KUKM

Kab. Sukabumi, Pangandaran-Ciamis, Bekasi, Bogor, Kab/Kota Bandung, Kab/Kota Cirebon 75 desa pusat perrtumbuhan

25 kab/kota

2. Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian Dan IPTEK

a. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam program pembangunan b. Meningkatnya kegiatan penelitian dan pengembangan Meningkatnya peran kelembagaan, sarana dan prasarana lembaga KUKM

25 Kabupaten/Kota

Balitbangda Dinas KUKM BPMD SKPD Terkait

APBN APBD Provinsi

3. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah

25 kab/kota

Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian

4. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan masyarakat

No 1.

Fokus Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

Program Pembangunan 1. Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

Sasaran Program a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana SD/MI sebanyak 16.466 lokal dan SMP/MTs sebanyak 3.109 lokal b. Meningkatnya daya tampung sarana prasaran SMP/MTs sebanyak 2.373 lokal c. Meningkatnya layanan PAUD

Indikasi Kegiatan Rehabilitasi Gedung SD/MI, dan SMP/MTs Penambahan RKB SMP/MTs Pembangunan USB SMP peningkatan kualitas dan kuantitas PAUD

Lokasi 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota terpilih

Pelaksana Dinas Pendidikan Kanwil Depag

Sumber Dana APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 5

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No

Fokus

Program Pembangunan 2. Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

Sasaran Program Meningkatnya daya tampung SMA/SMK sebanyak 500 lokal a. Meningkatnya kompetensi dan meningkatnya kesejahteraan guru b. Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan

Indikasi Kegiatan Rehabilitasi dan penambahan Ruang Kelas Baru SMA/SMK 1. Pemerataan kesempatan diklat bagi guru SD/MI dan SMP/MTs 2. Pemerataan distribusi guru 3. Peningkatan kesejahteraan guru di daerah terpencil 4. Sertifikasi guru 5. Penyelenggaraan Ujian Nasional yang akuntabel di 25 Kabupaten/Kota Penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap Penyelenggaraan kelas jauh SMP 64 lokal Pengembangan Induk SMP Terbuka 195 kecamatan Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD) Pengembangan kejar paket A, B, dan C di komunitas dan lokasi yang sulit mengakses pendidikan Pengembangan keaksaraan fungsional Peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik non formal Pembinaan dan pengembangan lembaga kursus Peningkatan kapasitas PKBM Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa berprestasi Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa berprestasi

Lokasi 25 Kabupaten/Kota Kabupaten dengan Indeks Pendidikan lebih rendah dari angka Provinsi Jawa Barat (Ciamis, Cianjur, Sukabumi, Kab. Bogor, Majalengka, Kab. Bekasi, Kuningan, Karawang, Kab. Cirebon, Subang dan Indramayu) dan Kabupaten/Kota yang kekurangan guru 16 Kabupaten/Kota 16 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota Daerah terpencil di 16 Kabupaten

Pelaksana Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan Kanwil Depag

Sumber Dana APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

2.

Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru, serta mutu lulusan pendidikan

3.

Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal

1. Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah

Meningkatnya kualitas lulusan dan daya tampung SMP/MTs

Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD Provinsi

2. Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan non formal

Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag Disnakertrans BAPUSDA

APBN APBD Provinsi

4.

Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi

1. Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah 2. Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi

Meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka DO Meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka DO

Jawa Barat

Dinas Pendidikan

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN

Jawa Barat

Dinas Pendidikan

5. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan masyarakat

No 1.

Fokus Peningkatan sarana dan prasarana dasar kesehatan

Program Pembangunan 1. Sumber Daya Kesehatan

Sasaran Program Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan yang dapat diakses masyarakat dengan cepat dan murah.

Indikasi Kegiatan Pengembangan sarana dan prasarana kesehatan dan balai pengembangan laboratorium kesehatan

Lokasi 25 Kabupaten/Kota Dinkes

Pelaksana

Sumber Dana APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 6

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No

Fokus

Program Pembangunan 2. Upaya Kesehatan

Sasaran Program 1. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan (Linakes 80%) 2. Meningkatnya rujukan ibu hamil risiko tinggi & bayi (Rujukan Bumil Risti 70% dan Neonatal Risti 70%) Meningkatnya pemerataan, kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan (Dokter di Puskesmas 70% dan Bidan di Desa Terpencil 80%) 1. Meningkatnya upaya pencegahan, pemberantasan, dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular (Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dapat ditangani < 24 jam 100%, AFP Rate/100.000 penduduk <15 tahun <1%, kesembuhan penderita TBC-BTA Positif >70%, cakupan balita dengan Pnemonia yang ditangani 90%, klien yang mendapat pelayanan HIV/AIDS 90%, Infeksi menular seksual yang diobati 90%, penderita DBD yang diobati 70%, balita diare yang ditangani 70%, dan rumah bebas jentik 85%), API penderita Malaria < 1/1000, kewaspadaan dini dan penanggulangan terhadap penderita Polio, Kusta, Jantung dan gangguan sirkulasi, Diabetes Mellitus dan Kanker. 2. Meningkatnya surveilance penyakit &penanggulangan KLB/bencana serta imunisasi Meningkatnya upaya perbaikan gizi, bagi seluruh penduduk (Kecamatan Bebas Rawan Gizi 65%, cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2x per tahun 82,5%, cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 82,5%, cakupan pemberian makanan pendamping ASI bayi Gakin 92,5%, dan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 85%). 1. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih 2. Meningkatnya kondisi lingkungan perumahan 3. Tersedianya data potensi air tanah di daerah rawan air bersih

Indikasi Kegiatan Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga

Lokasi

Pelaksana

Sumber Dana

2.

Penyediaan Tenaga Bidan di Puskesmas dan daerah Terpencil

Sumber Daya Kesehatan

3.

Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Upaya Kesehatan

Pengembangan dan pendayagunaan tenaga kesehatan Pengembangan balai pelatihan tenaga kesehatan masyarakat Pencegahan, penanganan dan pemberantasan penyakit Sosialisasi lingkungan perumahan sehat

Daerah Terpencil

Dinkes

APBN APBD Provinsi

25 Kab/kota

Dinkes RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi Distarkim Biro Yansos

APBN APBD Provinsi

Surveilance penyakit

25 kab/kota

Dinkes

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

4.

Penanganan gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia.

Upaya Kesehatan

Perbaikan gizi masyarakat melalui kewaspadaan pangan

25 kab/kota

Dinkes

5.

Peningkatan ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah rawan air bersih

Pengembangan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman

Memfasilitasi penyediaan air bersih Memfasilitasi penyediaan prasarana perumahan di kawasan kumuh Survey potensi air tanah di daerah rawan air bersih

Desa rawan penyakit menular dan rawan air bersih Desa Nelayan Kawasan kumuh perkotaan 16 kab. se Jawa Barat

Distarkim Distamben Distarkim Biro Yansos Distamben

APBD Provinsi APBD Provinsi

APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 7

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah


No 1. Fokus Pelestarian dan pengembangan budaya daerah 1. Program Pembangunan Pelestarian Dan Pengembangan Bahasa, Aksara Dan Sastra Daerah Sasaran Program Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap bahasa daerah Indikasi Kegiatan a. Penggunaan bahasa daerah di lembaga pemerintahan, pendidikan dan masyarakat; b. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap bahasa daerah c. Peningkatan kemampuan guru bahasa daerah a. Kreativitas seni dan budaya daerah oleh masyarakat melalui berbagai media b. Pergelaran dan Apresiasi seni tradisional dan kontemporer c. Pembinaan terhadap lembagalembaga kesenian d. Pelestarian nilai dan budaya daerah Jawa Barat melalui penghimpunan pengelolaan, pemberdayaan koleksi perpustakaan tentang Jawa Barat a. Penanaman nilai-nilai budaya daerah di masyarakat b. Pengembangan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat Melakukan sosialisasi lingkungan sehat Lokasi Kabupaten/Kota se-Jawa Barat Pelaksana Disbudpar Dinas Pendidikan Biro Yansos Sumber Dana APBD

2.

Peningkatan Apresiasi Seni

Meningkatnya frekuensi apresiasi seni dan budaya daerah dikalangan pemerintah, masyarakat dan swasta

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Disbudpar Bapusda Biro Yansos

APBD

3.

Program Penelusuran Sejarah dan Pelestarian Nilai-nilai Tradisional

Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai luhur budaya daerah, peninggalan sejarah kepurbakalaan. 1. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan perumahan

Jawa Barat

Disbudpar Dinas Pendidikan Biro Yansos Distarkim Dinas Kesehatan BPMD Dinkes

APBD

2.

Peningkatan budaya lingkungan sehat

hidup

bersih

dan

1. Upaya Kesehatan

2. Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah

3.

Peningkatan pendidikan budi pekerti

1. Peningkatan Pemahaman Dan Pengamalan Agama

2. Meningkatnya promosi dan penyebarluasan informasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat. Meningkatnya pengetahuan tentang lingkungan hidup sehat bagi siswa sekolah Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama sebagai dasar bagi pendidikan budi pekerti

Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Pendidikan lingkungan hidup berbasis sekolah 1. Pengembangan Nilai-nilai ajaran agama di sekolah 2. Implementasi nilai-nilai ajaran agama 3. Mengoptimalkan fungsi kader juru dakwah dan DKM dalam pengembangan pendidikan budi pekerti di lingkungan RT/RW 1. Pengembangan pendidikan berbasis nilai 2. Pengembangan kurikulum muatan lokal tentang etika dan budi pekerti 3. Mengembangkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya daerah di Sekolah 4. Pelatihan pendidikan budi pekerti bagi guru SDMI dan SLTP/MTs

Kabupaten/Kota dengan indeks kesehatan lebih rendah dari rata-rata Jawa Barat 25 Kab./Kota

APBD

APBN APBD Provinsi APBD

Jawa Barat

Dinas Pendidikan BPLHD Dinas Pendidikan Kanwil Depag

25 Kabupaten/Kota

APBN APBD

2. Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tentang etika dan budi pekerti di lingkungan pendidikan dasar dan pra sekolah.

25 Kabupaten/Kota

Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 8

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No 4. Pendidikan Sekolah

Fokus Lingkungan Hidup Berbasis

Program Pembangunan Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

Sasaran Program 1. Terlaksananya pendidikan lingkungan hidup bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs dan pra sekolah. 2. Terwujudnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang lingkungan hidup

Indikasi Kegiatan 1. Sosialisasi kepada guru TK/RA, SD/MI dan SLTP/MTs tentang kurikulum lingkungan hidup 2. Pengembangan kurikulum lingkungan hidup di tingkat pendidikan dasar dan pra sekolah 3. Pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup di tingkat pendidikan dasar dan pra sekolah 4. Pengembangan Sekolah hijau Mengembangkan dialog antar pemuka agama Meningkatkan kemampuan para juru dawah. Implementasi kesalehan sosial oleh aparatur Pemda Pembinaan kerukunan hidup umat beragama. Pertemuan intensif antara para pemuka agama Pembinaan, pelestarian, dan pengembangan Desa Budaya Penataan lingkungan Desa Budaya Pembinaan dan Pengembangan kearifan lokal Pengembangan Desa Budaya sebagai potensi Pariwisata

Lokasi 25 Kabupaten/Kota

Pelaksana Dinas Pendidikan Kanwil Depag

Sumber Dana APBN APBD

5.

Peningkatan implementasi nilai-nilai agama

1. Peningkatan Pemahaman Dan Pengamalan Agama

1. Terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Biro Yansosdas Kanwil Depag

APBD

2. Peningkatan Kerukunan Hidup Intern Dan Antar Umat Beragama

2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat Terfasilitasinya kegiatan intern dan kegiatan antar umat beragama.

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Biro Yansosdas Kanwil Depag Biro Yansosdas Kanwil Depag

APBD

APBD

6.

Pelestarian Desa Budaya

Penelusuran Sejarah dan Nilai nilai Tradisional

Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan museum bagi pengembangan budaya daerah.

Jawa Barat

Disbudpar

APBD

7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah


No 1. Fokus Penanganan persampahan di Metropolitan Bandung Program Pembangunan Pengembangan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman Sasaran Program Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan Indikasi Kegiatan Memfasilitasi pembangunan TPS dan TPA regional Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana permukiman sekitar TPA Regional Pembangunan jalan dan jembatan Fasilitasi dan koordinasi pembangunan bandara internasional di Jawa Barat Lokasi Metro Bandung Metro Bandung Pelaksana Distarkim Distarkim Sumber Dana APBD Provinsi APBD Provinsi

2.

Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di Jabar Selatan

Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

3.

Persiapan pembangunan bandara internasional

Terlaksananya pembangunan jalan sepanjang 25,1 km dan jembatan sepanjang 260 m Terlaksananya persiapan pembangunan bandara internasional di Jawa Barat

Kab. Cianjur dan Kab. Garut

Dinas Bina Marga Departemen PU Dinas Perhubungan Departemen Perhubungan

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN

Kec. Kertajati Kab. Majalengka

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 9

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No 4.

Fokus Peningkatan infrastruktur penyedia air baku di Metropolitan Bandung dan Bodebek

Program Pembangunan Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi

Sasaran Program Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk dan embung dalam rangka penyediaan air baku

Indikasi Kegiatan Persiapan pembangunan wadukwaduk kecil Pengelolaan situ, waduk, dan embung Pengelolaan jaringan air baku. Pengendalian pemanfaatan air permukaan Penunjang pengembangan infrastruktur sumber daya air dan irigasi Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai dan pantai Pembangunan dan perbaikan tanggul banjir Pengelolaan jaringan hidrologi a. Pembebasan tanah dan pemindahan penduduk b. Fasilitasi dan koordinasi pembangunan Waduk Jatigede Pembangunan Waduk Jatigede Pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan Fasilitasi dan koordinasi pembangunan jalan tol

Lokasi Metropolitan Bandung & Bodebek Metropolitan Bandung & Bodebek Metropolitan Bandung & Bodebek Metropolitan Bandung & Bodebek Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek Kabupaten Sumedang

Pelaksana Dinas PSDA Dep PU Dinas PSDA Departemen PU Dinas PSDA Departemen PU Dinas PSDA Departemen PU Dinas PSDA Departemen PU Dinas PSDA Departemen . PU Dinas PSDA Departemen PU Dinas PSDA Departemen PU Dinas PSDA Biro Sarek Departemen PU Departemen PU Dinas Bina Marga Departemen PU

Sumber Dana APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN

5.

Peningkatan infrastruktur pengendali banjir dan daya rusak air di Pantura, Metropolitan Bandung dan Bodebek

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi

Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk, embung, sungai dan pantai dalam rangka pengendalian banjir dan pengamanan pantai

6.

Pembangunan Waduk Jatigede

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi

Terlaksananya persiapan dan pembangunan Waduk Jatigede

7.

Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Jabar-Jateng, JabarBanten, dan Jabar-DKI Jakarta

Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

Meningkatnya aksesibilitas jaringan jalan

Kabupaten Sumedang Jalan dan jembatan di wilayah perbatasan JabarJateng , Jabar-Banten dan Jabar-DKI Jakarta Jalan Tol Cisumdawu, Cikacir dan Soroja

APBN APBD Provinsi APBN

8.

Pembangunan jalan tol

Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

9.

Perluasan jaringan listrik di wilayah Jawa Barat Selatan

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

Terlaksananya persiapan dan pembangunan Jalan Tol CileunyiSumedang-Dawuan (Cisumdawu), Cikampek-Cirebon (Cikacir), dan Soreang-Pasirkoja (Soroja) 1. Meningkatnya kualitas pasokan listrik 2. Meningkatnya cakupan dan akses pelayanan listrik terhadap masyarakat

Dinas Bina Marga Biro Sarek Departemen PU

APBD Provinsi APBN

Pengembangan listrik perdesaan / masyarakat di daerah melalui perluasan jaringan PLN

Jawa Barat Selatan

Distamben

APBD Provinsi APBN

8. Revitalisasi agribisnis, industri dan pariwisata


No 1. Fokus Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian Program Pembangunan Pengembangan Agribisnis Sasaran Program Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan sumberdaya penyuluh pertanian Indikasi Kegiatan Peningkatan kinerja penyuluh pertanian Pengembangan penyuluh swakarsa Pengembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan Pengawasan dan pengendalian peredaran input produksi Jawa Barat Lokasi Pelaksana Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi Sumber Dana - APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota - APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota

2.

Peningkatan produktivitas produksi, distribusi serta diversivikasi pangan

Pengembangan Agribisnis

Meningkatnya produktivitas produksi agribisnis

Jawa Barat

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 10

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No

Fokus

Program Pembangunan Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan sumberdaya Kelautan

Sasaran Program Meningkatnya produktivitas usaha perikanan laut

Indikasi Kegiatan Pengembangan budidaya laut dan payau Pengembangan usaha perikanan tangkap Pengembangan sistem logistik dan distribusi pangan Peningkatan pengelolaan cadangan pangan Pengembangan sistem isyarat dini serta sistem pemantauan dan pendataan kondisi pangan yang handal dan aktual Pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki, Tekstil, Suku Cadang dan Rotan Peningkatan produktivitas dan efisiensi industri Penataan objek wisata di kawasan wisata unggulan (KWU) Fasilitasi promosi kawasan wisata unggulan (KWU)

Lokasi Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa Barat

Pelaksana Dinas Perikanan

Sumber Dana - APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota - APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota

Peningkatan Ketahanan Pangan

Terkendalinya tingkat kerawanan pangan masyarakat

Jawa Barat

Dinas Pertanian Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi

3.

Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan

Peningkatan Ketahanan Pangan

Terkendalinya hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan

Jawa Barat

4.

Pengembangan klaster industri manufaktur

Pengembangan Industri Manufaktur

Meningkatnya daya saing industri manufaktur

Kawasan Andalan Cekungan Bandung, Ciayumajakuning dan Bodebek Jawa Barat KWU Agro Puncak KWU Kriya Priangan KWU Cirebon Luar Provinsi Jawa Barat

Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Perikanan Biro Bina Produksi Dinas Industri dan Perdagangan Dinas Industri dan Perdagangan Agro

- APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota - APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota

5.

Pengembangan objek dan daya tarik wisata di kawasan wisata unggulan

Pengembangan Kepariwisataan

Meningkatnya daya saing pariwisata Jawa Barat

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

- APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota - APBN - APBD Provinsi - APBD Kabupaten/ Kota

9. Peningkatan Ketahanan Energi

No 1.

Fokus Pengembangan dan pendayagunaan energi terbarukan sebagai sumber energi

Program Pembangunan Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

Sasaran Program 1. Terbangunnya 5 unit mikro hidro 2. Termanfaatkannya potensi energi matahari 300 PLTS 3. Termanfaatkannya energi angin 15 KTA Termanfaatkannya panas bumi sebagai pembangkit listrik

Indikasi Kegiatan Peningkatan akses listrik dan energi masyarakat melalui pengembangan energi alternatif : PLTS, Kincir Angin, dan Mikro/Minihidro Survey pendahuluan pengembangan panas bumi Optimalisasi pemanfaatan panas bumi Fasilitasi rencana pengembangan instalasi panas bumi

Lokasi 16 Kabupaten dan 3 Kota

Pelaksana Distamben

Sumber Dana APBN APBD Provinsi

2.

Pengembangan sumber energi panas bumi sebagai sumber energi

Pengembangan Sumber Daya Mineral Dan Panas Bumi

Gunung Talaga Bodas, Gunung Papandayan, Gunung Galunggung, Sangkan Hurip Kabupaten Tasikmalaya

Distamben

APBN APBD Provinsi

Distamben

APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 11

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

No 3. Pengembangan

Fokus sumberdaya alam hayati

Program Pembangunan Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

Sasaran Program 1. Tersedianya energi alternatif Biogas sebanyak 500 unit 2. Tersedianya fasilitasi pengembangan energi biodiesel, biokerosin, dan biofuel

Indikasi Kegiatan Penyediaan energi alternatif bagi masyarakat melalui pengembangan energi Bioenergi

Lokasi Kabupaten Sukabumi dan Sumedang

Pelaksana Distamben

Sumber Dana APBN APBD Provinsi

sebagai sumber energi

10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

No 1.

Fokus Pengendalian pencemaran industri di DAS Citarum

Program Pembangunan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Sasaran Program 1. Meningkatnya kesadaran ketaatan industri dalam pengendalian pencemaran air

Indikasi Kegiatan Fasilitasi implementasi EPCM Pelaksanaan Superkasih dan Proper Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan superkasih dan Proper Fasilitasi Penegakan Hukum Penetapan Perda Kelas Air dan Baku Mutu Sungai Citarum Pengukuran dan pemantauan zona deplesi air tanah di CAT kritis Pengendalian dan penertiban pengambilan air bawah tanah Pembuatan sumur resapan Revitalisasi dan pembuatan sumur pantau di CAT kritis Penyusunan formula kebijakan pengelolaan air tanah Rehabilitasi lahan di DAS Prioritas

Lokasi DAS Citarum

Pelaksana BPLHD Biro Yansos

Sumber Dana APBN APBD Provinsi

2.

Peningkatan pengelolaan dan pengendalian pengambilan air tanah di Cekungan Air Tanah (CAT) kritis

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

2. Tersusunnya kerangka hukum pengendalian pencemaran sungai Citarum 1. Tersedianya sistem pemantauan muka air tanah 2. Terkendalinya kegiatan pemanfaatan air tanah 3. Meningkatnya ketersediaan air tanah 4. Tersusunnya instrumen kebijakan pengelolaan air bawah tanah

DAS Citarum

BPLHD

APBD Provinsi

CAT Bandung

Distamben

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

CAT Bandung, CAT Bogor, dan CAT Cirebon CAT Bandung dan CAT Bogor CAT Bandung

Distamben Distamben Distamben

3.

Penanganan lahan kritis di kawasan lindung dan daerah resapan air

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Terehabilitasinya lahan kritis di kawasan lindung dan daerah resapan air seluas 80.000 ha Terkendalikannya pencemaran dan kerusakan pantai Terkendalinya pencemaran timbal di udara

4.

Pengendalian kerusakan pesisir di pantai utara

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

5.

Penanganan pencemaran udara oleh timbal di perkotaan

Rehabilitasi kerusakan pesisir/pantai secara vegetatif dan sipil teknis Penerapan Bensin bebas timbal

DAS Ciliwung, DAS Citanduy, DAS Cisadane, DAS Cimanuk, DAS Kali Bekasi Pantai Utara Jawa Barat

Dishut Kabupaten/Kota

APBN APBD Provinsi

BPLHD Dinas PSDA BPLHD

APBN APBD Provinsi APBD

Kota Bandung, Bogor, Bekasi dan Cirebon

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 12

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam


No 1. Peningkatan Fokus kesiapan dan kemampuan Program Pembangunan Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat Sasaran Program 1. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana Indikasi Kegiatan Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana Lokasi Kabupaten Kuningan, Cianjur, Tasikmalaya dan Garut Jawa Barat Pelaksana Distamben, Bakesbanglinmasda Dinas Sosial Biro Bangsos Distamben Bapeda Biro Bangsos Distamben Sumber Dana APBN APBD Provinsi APBD Provinsi

masyarakat dalam menghadapi bencana alam

2. Meningkatnya kemampuan tanggap darurat dalam menghadapi bencana alam 2. Optimalisasi kebencanaan pemanfaatan informasi Peningkatan efektivitas pengelolaan dan konservasi SDA dan lingkungan Terintegrasi dan tersosialisasikannya informasi kebencanaan kepada masyarakat

Pengembangan Standar Operasional dan Prosedur (SOP), sistem peringatan dini, dalam penanggulangan bencana alam. Inventarisasi objek/infrastruktur vital terhadap bencana geologi Sosialisasi informasi kebencanaan kepada masyarakat Penyiapan data daerah rawan bencana Penyusunan rancangan teknis penataan lahan akibat bencana longsor

Jawa Barat

APBN

12 Kabupaten Kab. Bandung

Distamben Distamben

APBN APBD Provinsi APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 13

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

B. MATRIKS RENCANA KERJA PENUNJANG PEMBANGUNAN TAHUN 2007 MISI 1 : MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS SUMBERDAYA MANUSIA
NO 1. PROGRAM Program Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah SASARAN PROGRAM Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dasar INDIKASI KEGIATAN Optimalisasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Mendorong gerakan masyarakat peduli pendidikan Meningkatnya kesadaran masyarakat sejak dini dan tersedianya kader-kader peduli kesehatan di masyarakat Pembinaan dan pengembangan UKS Intensifikasi program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) Penyuluhan kesehatan 2. Program Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi 1. Meningkatnyan kualitas guru dan lulusan pendidikan. Diklat bagi guru SMA/SMK Penyelenggaraan Ujian Nasional yang akuntabel Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMA/SMK Pengembangan SMA/SMK berbasis kompetensi Pembentukan jaringan kerjasama dengan pihak swasta dan dunia industri Kerjasama dengan Perguruan Tinggi 3. Program Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pengembangan metode pembelajaran PAUD Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik PAUD Sosialisasi PAUD Peningkatan kapasitas kelembagaan PAUD 2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan non formal Pengembangan Taman Pustaka Masyarakat dan Perpustakaan Desa / Kelurahan Penyelenggaraan lembaga kursus oleh masyarakat 25 Kab/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Disnakertrans BAPUSDA 25 Kab/Kota 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag Disnakertrans KADIN Dinas Pendidikan Biro Yansos Depdiknas Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag APBN APBD Provinsi 25 Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan APBN APBD Provinsi LOKASI Jawa Barat PELAKSANA Dinas Pendidikan Biro Yansosdas SUMBER DANA APBD Provinsi

2. Meningkatnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja

APBN APBD Provinsi

APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 14

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 3. Menyiapkan masyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan

INDIKASI KEGIATAN Pengembangan Kelompok Belajar Usaha (KBU) Pengembangan Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Pengembangan KP dan KPM Peningkatan kapasitas PKBM sebagai sentra dan agen pemasaran produk industri kecil

LOKASI Jawa Barat

PELAKSANA Dinas Pendidikan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Yansos Dinas Pendidikan

SUMBER DANA APBN APBD Provinsi

4.

Program Peningkatan Pendidikan Luar Biasa

1. Meningkatnya kualitas sarana prasarana SLB 2. Meningkatnya kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran

Rehabilitasi dan penambahan sarana prasarana SLB Pengembangan dan penerapan metode pembelajaran terkini Pengembangan sekolah inklusi Diklat bagi guru SLB Pemberian kesempatan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi bagi guru SLB

25 Kabupaten/Kota

APBN APBD Provinsi

3. Meningkatnya kualitas guru SLB

5.

Program Sumber Daya Kesehatan

1. Meningkatnya kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Pengkajian dan penyusunan perencanaan kesehatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan Peningkatan evaluasi program pengembangan manajemen kesehatan Pengembangan Litbang Kesehatan

25 Kab/Kota

Din Kesehatan Biro Yansos RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya jaminan pembiayaan kesehatan (cakupan JPK pra bayar 32,5% dan cakupan pemeliharaan kesehatan GAKIN dan masyarakat rentan 100%) 3. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian obat, Kosalkes (kosmetik, alat kesehatan) dan NAPZA dari tingkat produksi sampai tingkat konsumsi (ketersediaan obat 80%, pengadaan obat esensial 90% dan generik 80%)

Peningkatan pelayanan kesehatan bagi keluarga dan jaringannya

Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin Pencegahan penyalahgunaan NAPZA Pelayanan rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 15

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 4. Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi dalam pelayanan kesehatan

INDIKASI KEGIATAN Koordinasi dan fasilitasi Sumberdaya Kesehatan (SDK) Pengembangan basis data SDK Menyusun manajemen SDK berbasis pemerataan dan mutu

LOKASI

PELAKSANA

SUMBER DANA

6.

Program Upaya Kesehatan

1. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan perumahan dan permukiman termasuk pengungsian, sanitasi dasar, dan hygiene sanitasi di tempat-tempat umum, industri & tempat-tempat lain yang mempengaruhi kesehatan. (rumah/bangunan bebas jentik 85%, tempat umum yang memenuhi syarat 70%, institusi yang dibina 40% dan cakupan air bersih 80%) 2. Meningkatnya akses kualitas dan citra masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar, rujukan, khusus, jiwa termasuk kegawatdaruratan medis. (Pelayanan kesehatan ibu hamil risti yang di rujuk 90%, cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita 60%, UCI Desa 90%, pelayanan gangguan jiwa 60%, gizi buruk balita < 1%). 3. Meningkatnya pelayanan pemeriksaan labkes masyarakat dan sarana penunjang diagnosis penyakit untuk pengelolaan medis, pengamatan penyakit dan penanggulangan KLB 4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan melalui pengenalan hidup sehat di sekolah

Peningkatan kesehatan lingkungan Fasilitasi perbaikan sanitasi lingkungan masyarakat

25 Kab./Kota

Din Kesehatan Biro Yansos RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi

APBN APBD Provinsi

Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan

Peningkatan pelayanan pemeriksaan lab. Kes masyarakat dan sarana penunjang diagnosis.

Jawa Barat

Balai Latihan Kesehatan (BLK)

APBN APBD Provinsi

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Memfasilitasi pembangunan rumah susun Fasilitasi pelaksanaan pembangunan bidang permukiman Memfasilitasi pengelolaan gedung negara/ daerah dan rumah negara Memfasilitasi penyediaan instalasi sanitasi regional di perkotaan

25 Kabupaten/Kota

Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan Distarkim Biro Yansos Distarkim Distarkim

APBD Provinsi

7.

Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perumahan dan Permukiman

1. Meningkatnya kapasitas daya dukung perumahan di perkotaan

Wilayah perkotaan

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya tertib pengelolaan gedung negara/daerah 3. Meningkatnya cakupan pelayanan sanitasi (air limbah dan drainase)

Jawa Barat Metro Bandung

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 16

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 4. Tersedianya prasarana dasar perumahan bagi pengungsi dan transmigran lokal

INDIKASI KEGIATAN Memfasilitasi penyediaan prasarana dasar perumahan bagi transmigran lokal dan pengungsi Memfasilitasi perbaikan sarana dan prasarana permukiman akibat bencana alam

LOKASI Wilayah transmigrasi lokal dan pengungsi Pantura Jawa Barat

PELAKSANA Distarkim

SUMBER DANA APBD Provinsi

Distarkim Disnakertrans Biro Bangsos

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

8.

Program Peningkatan Kompetensi, Penempatan, Perluasan, Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja

1. Meningkatnya penempatan tenaga kerja melalui pemberian kerja sementara serta penempatan dalam dan luar negeri terhadap 11.720 orang, sosialisasi dan penyebaran informasi serta pendataan calon pekerja untuk 2.610 orang

Penempatan Tenaga kerja melalui penyuluhan, pembinaan, sosialisasi PTKLN serta penyebaran pendataan Penempatan Tenaga Kerja melalui

pemberian kerja sementara dan penempatan dalam/luar negeri Penyusunan pola kebijakan pendayagunaan informasi pasar kerja Penyusunan pola standar pengukuran produktivitas tenaga kerja di Jawa Barat Penyusunan pedoman peningkatan fungsi pengawasan ketenagakerjaan di Jabar
Pemberdayaan Tenaga Kerja Peningkatan Usaha Produktif dan Bursa Kerja Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya perluasan melalui

pemberdayaan tenaga kerja terhadap 740 orang dan 72 kelompok serta peningkatan usaha produktif terhadap 300 orang serta 2 paket
9. Program Peningkatan Aktivitas, Kreativitas dan Kelembagaan Pemuda 1. Meningkatnya aktivitas dan kreativitas kepemudaan di berbagai bidang pembangunan

Diklat kepemudaan, kewirausahaan, dan keterampilan Pembinaan Marching Band Penyelenggaraan Gita Bahana Nusantara Penyelenggaraan Bahana Suara Pelajar Pemberian penghargaan terhadap pemuda berprestasi dan berdedikasi kepeloporan dalam berbagai bidang

25 Kabupaten/Kota

BPMD Dinas Pendidikan Disnakertrans Biro Bangsos Dinas Sosial

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya peranserta pemuda dalam pembangunan 3. Meningkatnya peran dan partisipasi pemuda dalam pencegahan dan penanggulangan Narkoba

Keikutsertaan lembaga pemuda dalam tahapan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Penguatan kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan Organisasi Pelajar dan Mahasiswa

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 17

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO 10.

PROGRAM Program Peningkatan Pemberdayaan Perempuan

SASARAN PROGRAM 1. Bertambahnya jumlah perempuan yang berperan dalam lembaga publik 2. Bertambahnya jumlah perempuan yang menjadi pengurus lembaga masyarakat dan organisasi kemasyarakatan 3. Meningkatnya peran perempuan dan pengarusutamaan gender pada setiap aspek kehidupan 4. Menunrunnya jumlah kebijakan yang bias gender 5. Menurunnya jumlah peristiwa/kasus pelanggaran terhadap hak-hak perempuan

INDIKASI KEGIATAN Peningkatan kelembagaan perempuan dalam aktivitas politik Peningkatan aktivitas perempuan dalam pembangunan Peningkatan peran gender dalam kelembagaan Pos Yandu Peningkatan pemahaman aparat dan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur kebijakan publik Peningkatan pemahaman dan perlindungan hak-hak perempuan serta pengarusutamaan gender Perlindungan dari tindak kekerasan dan perdagangan perempuan dan anak (Traficking) Pemahaman tentang tindak kekerasan Traficking terhadap perempuan dan anak Pemberian pemahaman kepada SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang program rensponsif gender Penajaman sinergitas pemberdayaan perempuan antar stakeholder

LOKASI 25 kab/kota

PELAKSANA BPMD Biro Bangsos Disnakertrans Dinas Sosial Dinas Pendidikan

SUMBER DANA APBN APBD Provinsi

11.

Program Peningkatan Olahraga

1. Meningkatnya prestasi olahraga dalam event nasional

Pembentukan dan pemusatan pelatihan kontingan PON 2008 Pemberian uang kadeudeuh pada atlet berprestasi

25 kabupaten/Kota

BPMD Biro Bangsos Dinas Pendidikan Distarkim

APBN APBD Provims

2. Meningkatnya usaha pengembangan olahraga tradisional 3. Tersedianya sarana dan prasarana olahraga bagi masyarakat

Pelatihan instruktur dan tenaga penggerak olahraga masyarakat dan olahraga tradisional Memfasilitasi pembangunan sarana prasarana olah raga masyarakat Jawa Barat Distarkim BPMD Biro Bangsos Distarkim Biro Bangsos APBD Provinsi

4. Tersedianya sarana prasarana olahraga yang memadai

Memfasilitasi persiapan pembangunan stadion olahraga bertaraf nasional/internasional

Kabupaten/Kota Bandung

APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 18

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 5. Meningkatnya aktivitas dan prestasi olahraga pelajar dan mahasiswa

INDIKASI KEGIATAN Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar Pembinaan Atlet Mahasiswa

LOKASI 25 kabupaten/Kota

PELAKSANA Dinas Pendidikan

SUMBER DANA APBN APBD Provims

12.

Program Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan IPTEK

1. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam program pembangunan

Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta TTG untuk pengembangan usaha rakyat skala kecil dan menengah Pengembangan TTG dalam Diversifikasi pemanfaatan Energi

25 Kabupaten/Kota

Balitbangda Dinas KUKM BPMD Distamben SKPD Terkait BAPUSDA Biro Organisasi Dinas Pendidikan

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan Perpustakaan

Pengembangan Perpustakaan Daerah di Jawa Barat Optimalisasi Perpustakaan melalui e-libary Peningkatan dan pemberdayaan perpustakaan sekolah

25 Kabupaten/Kota

APBD Provinsi

3. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kearsipan

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan (SIMKA)

Bandung

BASIPDA

APBD Provinsi

MISI 2 : MENGEMBANGKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN REGIONAL YANG TANGGUH


NO 13. PROGRAM Program Pengembangan Agribisnis SASARAN PROGRAM 1. Meningkatnya inovasi dan diseminasi teknologi agribisnis INDIKASI KEGIATAN Pengembangan teknologi pembenihan/bibit dan pembudidayan pertanian, perikanan dan kehutanan. Pengembangan teknologi agribisnis tepat guna dan spesifik lokasi. LOKASI Jawa Barat PELAKSANA Din Pertanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Biro Binprod Din Indag Agro Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan SUMBER DANA APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya koordinasi dan manajemen pembangunan agribisnis

Penyelarasan, pengawasan dan pengendalian manajemen pembangunan agribisnis antar sektor dan antar wilayah. Peningkatan koordinasi pengembangan agribisnis Jawa Barat

Jawa Barat

APBD Provinsi APBN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 19

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM

INDIKASI KEGIATAN Pembinaan dan pengendalian pengusahaan lahan

LOKASI

PELAKSANA Din Kehutanan Din Indag Agro Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro Distarkim Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan

SUMBER DANA

3. Meningkatnya akses petani terhadap faktor produksi

Peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif serta permodalan Peningkatan akses petani terhadap pasar

Jawa Barat

APBD Provinsi APBN

4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia agribisnis.

Peningkatan kualitas/kompetensi sumber daya manusia aparatur dan petani. Pengembangan kelembagaan layanan agribisnis

Jawa Barat

APBD Provinsi APBN

5. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana prasarana pendukung agribisnis

Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana agribisnis Pengelolaan pasca panen dan pengolahan hasil Optimalisasi Terminal/ Sub Terminal Agribisnis (TA/STA) Pengembangan Pasar Ikan

Jawa Barat

APBN APBD Provinsi

6. Meningkatnya kesempatan kerja dengan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian

Pengembangan usaha masyarakat perkebunan dan sekitar hutan Diversifikasi agribisnis Pengembangan kawasan agropolitan

Jawa Barat

APBD Provinsi APBN

Kab. Ciamis, Purwakarta, Gianjur, Garut, Bogor, Indramayu dan Bandung Jawa Barat

7. Mempromosikan dan memproteksi komoditas agribisnis

Peningkatan ekspor dan pengendalian impor sektor pertanian Penguatan sistem usaha dan perlindungan usaha Pengembangan promosi produk agribisnis

Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 20

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO 14.

PROGRAM Program Peningkatan Ketahanan Pangan

SASARAN PROGRAM 1. Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, kualitas dan menurunnya ketergantungan pada pangan pokok beras serta ketersediaannya sepanjang tahun

INDIKASI KEGIATAN Pengembangan diversifikasi produk, konsumsi komoditas pangan beragam, bergizi dan berimbang. Peningkatan produktivitas pangan melalui peningkatan mutu intensifikasi serta perbaikan mutu benih/bibit Peningkatan pemanfaatan dan pelestarian perairan umum untuk peningkatan produksi ikan Antisipasi terhadap perubahan cuaca dan ketersediaan sumberdaya air Pengawasan dan pengendalian peredaran serta ketersediaan pupuk, benih/bibit dan pakan

LOKASI 16 Kabupaten

PELAKSANA Biro Binprod Din Petanian Din Peternakan Din Perikanan Din Indag Agro

SUMBER DANA APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang

Pengembangan pangan lokal Peningkatan penerapan pola konsumsi pangan beragam, bergizi dan berimbang Peningkatan kualitas/kompetensi SDM dan kelembagaan usaha kelautan Pengembangan input produksi berbahan baku lokal Peningkatan efisensi usaha kelautan Pengembangan pengelolaan hasil perikanan dan kelautan Pengembangan pengelolaan kawasan pesisir dan laut Pengembangan kawasan industri pengolahan hasil perikanan

Jawa Barat

Din Petanian Din Peternakan Din Perikanan Biro Bina Produksi Din Indag Agro Din Perikanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

15.

Program Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan

1. Meningkatnya usaha dan kesempatan kerja Bisnis Kelautan

Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon

APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi

Peningkatan akses petani dan nelayan terhadap sumberdaya produktif dan permodalan Pengembangan teknologi perbenihan dan pembudidayaan ikan laut dan payau

Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon dan Kota Cirebon Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur Bekasi, Cirebon,

Din Perikanan

APBD Provinsi APBN

3. Meningkatnya cakupan pemasaran

Fasilitasi kemitraan dan pemasaran dalam dan luar negeri

Din Perikanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 21

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM

INDIKASI KEGIATAN Pemberdayaan pelaku usaha dan simpulsimpul distribusi usaha kelautan. Peningkatan akses terhadap pasar dan informasi bisnis kelautan

LOKASI Karawang, Indramayu, Subang dan Kota Cirebon

PELAKSANA

SUMBER DANA

4. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana usaha kelautan 16. Pengembangan Industri Manufaktur 1. Pemantapan struktur industri manufaktur.

Peningkatan sarana prasarana usaha kelautan Pengembangan kemitraan usaha dan jaringan kerja industri; Optimalisasi pemanfaatan kawasan industri.

Kabupaten Sukabumi, Ciamis, Cirebon Jawa Barat

Din Perikanan Din Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Disnakertrans

APBD Provinsi APBN APBN APBD Provinsi

2. Pengembangan industri yang berkelanjutan.

Pengembangan komoditi unggulan industri yang berbahan baku lokal; Peningkatan industri melalui pengembangan energi alternatif; Peningkatan industri berbasis Clean Production.

17.

Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri

1. Meningkatnya sistem perdagangan dalam negeri.

Peningkatan SDM dibidang perdagangan; Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan dalam negeri; Peningkatan informasi perdagangan dalam negeri. Pemantapan dan pengawasan peredaran produk.

Jawa Barat, Luar Provinsi

2. Meningkatnya akses dan sistem perdagangan luar negeri.

Peningkatan SDM dibidang perdagangan luar negeri; Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan luar negeri; Peningkatan akses dan sistem informasi perdaganan luar negeri.

Jawa Barat dan Luar Negeri

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Disnakertrans

APBN APBD Provinsi

3. Meningkatnya efektivitas perdagangan produk agro 4. Meningkatnya sarana dan prasarana perdagangan

Pengembangan distribusi komoditi unggulan. Peningkatan ekspor komoditi agro. Pengembangan pasar produk Jawa Barat

Jawa Barat

Kab. Garut Kab. Indramayu Kab. Sukabumi Kota Depok Kab. Ciamis

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Disperindag Disperindag Agro

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 22

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO 18.

PROGRAM Program Pengembangan Kepariwisataan

SASARAN PROGRAM Tertatanya kawasan obyek wisata dan daya tarik wisata

INDIKASI KEGIATAN Peningkatan apresiasi masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pengembangan obyek wisata Peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata. Peningkatan kemitrausahaan di bidang kepariwisataan Jawa Barat.

LOKASI 9 kawasan wisata unggulan

PELAKSANA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Biro Sarana Perekonomian

SUMBER DANA APBD Provinsi APBN

19.

Peningkatan Mutu produk dan Pelayanan Jasa

1. Meningkatnya kualitas produk. 2. Meningkatnya pelayanan jasa terhadap masyarakat.

Peningkatan kualitas dan standarisasi produk; Peningkatan sarana dan pelayanan kemetrologian; Peningkatan pelayanan instalasi industri kecil menengah; Peningkatan pelayanan jasa konstruksi.

Jawa Barat

Din Perindustrian dan Perdagangan Din Tata Ruang dan Pemukiman Din Indag Agro

APBN APBD Provinsi

20.

Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah

1. Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan Wirausaha Sumberdaya Manusia UKM 2. Meningkatnya peran kelembagaan, sarana dan prasarana lembaga KUKM

Peningkatan Kapasitas Sumberdaya manusia (SDM) KUKM Peningkatan akses pasar produk KUKM; Pertumbuhan desa melalui kooperative; Peningkatan kapasitas kelembagaan KUKM;

25 kab/kota

25 kab/kota

3. Meningkatnya kualitas dan pemanfaatan informasi bagi KUKM.

Peningkatan Kapasitas Informasi KUKM

25 kab/kota

Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian Din Pertanian Tanaman Pangan Din Perikanan Din Peternakan Din Perkebunan Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Din Pariwisata Din Pertambangan dan Energi Dinas KUKM

APBN APBD Provinsi

4. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan & kemampuan Wirausaha SDM KUKM 5. Optimalnya informasi KUKM

Peningkatan Kapasitas SDM KUKM Peningkatan kapasitas informasi KUKM Pembangunan pusat promosi dan pemasaran produksi industri kecil

6. Meningkatnya akses terhadap permodalan dan teknologi bagi KUKM


Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

Fasilitasi akses permodalan dan teknologi KUKM

Kab. Sukabumi Kab. Garut Bopuncur Bodebek Purwasuka Ciayumajakuning

APBN APBD Provinsi

IV - 23

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO 21.

PROGRAM Program Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja

SASARAN PROGRAM 1. Terwujudnya kerjasama yang sinergis antar stakeholder pembangunan

INDIKASI KEGIATAN Memfasilitasi terbentuknya lembaga/forum lintas pelaku dalam bidang investasi Meningkatkan jejaring dan kerjasama dalam bidang investasi dan pengusahaan

LOKASI Provinsi Jawa Barat

PELAKSANA Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian Distamben Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian Distamben BPPMD

SUMBER DANA APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

Provinsi Jawa Barat

2. Terwujudnya Penyederhanaan Regulasi dan Mekanisme Pelayanan Investasi yang terkoordinasi dan efektif

Membangun mekanisme pelayanan investasi yang terkoordinasi dan efektif Menciptakan penyederhanaan prosedur perizinan investasi. Menyusun data dan informasi yang akurat untuk mendukung peningkatan investasi Tersusunnya basis data dan investasi di Kabupaten/Kota Menyempurnakan regulasi Menyiapkan proposal kelayakan usaha komoditass ungulan kawasan. Mengadakan promosi wilayah andalan. Eksplorasi kelayakan mineral unggul Standarisasi kualitas produk mineral Fasilitasi peningkatan pengusahaan pertambangan skala kecil Substitusi BBM (minyak tanah) dengan Batubara Pengendalian pemanfaatan batubara dan sosialisasi pemanfaatan briket batubara

25 kab/kota

3. Terwujudnya data dan informasi yang akurat untuk meningkatkan minat investasi

4. Terkordinasinya penyelenggaraan promosi investasi secara efektif dan efisien, tumbuhnya minat investasi di Kawasan Andalan. 22. Program Pengembangan Sumberdaya Mineral dan Panas Bumi 1. Tersedianya informasi hasil eksplorasi dan kelayakan pemanfaatan mineral unggulan 2. Meningkatnya pengusahaan dan produksi sumberdaya mineral (5 kelompok)

Bopuncur Bodebek

APBD Provinsi

16 Kabupaten Kota Bandung Cianjur, Tasikmalaya 8 kab/kota

Distamben Distamben

APBD Provinsi APBD Provinsi

3. Termanfaatkan dan terkendalinya penggunaan batubara oleh industri

Distamben

APBD Provinsi APBN

23.

Program Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

1. Meningkatnya kondisi kemantapan jalan (kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan Provinsi menjadi 90% melalui pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan jalan sepanjang 2.200 km, peningkatan jalan sepanjang 100 km dan penggantian jembatan sepanjang 180 m

Kegiatan penunjang pengembangan jaringan jalan dan pemanfaatan jalan Pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan jalan Peningkatan jalan dan penggantian jembatan

Jawa Barat

Dinas Bina Marga

APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 24

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 2. Meningkatnya aksesibilitas jaringan jalan melalui pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan pada jaringan jalan non status sepanjang 200 km serta pembangunan jalan sepanjang 17 km dan jembatan sepanjang 240 m 3. Meningkatnya kenyamanan, keamanan dan ketertiban berlalu lintas serta meningkatnya mobilitas manusia, barang dan jasa

INDIKASI KEGIATAN Pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan pada jaringan jalan non status Pembangunan jalan dan jembatan

LOKASI Jawa Barat

PELAKSANA Dinas Bina Marga Departemen PU

SUMBER DANA APBD Provinsi APBN

Peningkatan kondisi fasilitas perlengkapan jalan provinsi Relokasi jembatan timbang Peningkatan sarana dan prasarana jembatan timbang Fasilitasi dan pembangunan terminal Fasilitasi penetapan jaringan trayek angkutan jalan di Jawa Barat

Jawa Barat Kab, Ciamis, Bogor, Cianjur dan Cirebon Jawa Barat Jawa Barat

Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan Biro Sarek Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan Dept. Perhubungan Dinas Perhubungan Dept. Perhubungan

APBN APBD Provinsi APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN

Jawa Barat Metropolitan Bandung, BODEBEK Jalur ganda CikampekPadalarang Jalur KA BandungSoreang, RancaekekJatinangor, penambahan jalur Bdg-Cicalengka Jalur KA BdgSukabumi Bandara Husein Sastranegara dan Nusawiru Pelabuhan Cirebon

4. Terwujudnya pengembangan angkutan massal

Persiapan pembangunan angkutan massal Lanjutan pembangunan jalur ganda KA Persiapan revitalisasi jalur KA, dan penambahan jalur

Peningkatan jalur KA 5. Meningkatnya peran bandar udara untuk melayani angkutan barang maupun penumpang 6. Meningkatnya peran pelabuhan laut dan ASDP untuk melayani angkutan barang maupun penumpang Peningkatan sarana dan prasarana operasi penerbangan Perluasan dermaga dan pengerukan kolam pelabuhan regional serta melengkapi sarana bongkar muat Pengembangan pelabuhan laut nasional dan peningkatan kapasitas pelayanan pelabuhan sebagai pelabuhan utama sekunder

Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan Dep. Perhubungan

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBN

Pelabuhan Cirebon

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 25

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM

INDIKASI KEGIATAN Penentuan DLKP dan DLKR se Jawa Barat Pengadaan fasilitas pelabuhan laut dan ASDP

LOKASI Jawa Barat Kab. Cirebon, Kab. Purwakarta, Kab. Ciamis, Kab. Bandung Jabar Jabar Jabar

PELAKSANA Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan Dept. Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dept. Perhubungan Dinas Perhubungan Depkoinfo Bapeda

SUMBER DANA APBD Provinsi APBN APBN APBD Provinsi APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

7. Meningkatnya fasilitas pengendalian frekuensi 8. Meningkatnya cakupan layanan telekomunikasi pedesaan 9. Terealisasinya konsep rumusan tentang struktur kelembagaan pembiayaan dan sistem distribusi biaya pemeliharaan jalan 10. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengelolaan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi 24. Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi 1. Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk, embung, sungai dan pantai dalam rangka penyediaan air baku dan pengendalian banjir serta pengamanan pantai

Peningkatan fasilitas pengendalian frekuensi Pembangunan fasilitas telekomunikasi pedesaan Persiapan uji coba Road Fund

Fasilitasi dan koordinasi aspek kebinamargaan Fasilitasi dan koordinasi aspek perhubungan Penunjang pengembangan infrastruktur sumber daya air dan irigasi Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai dan pantai Pengelolaan jaringan air baku. Pembangunan dan perbaikan tanggul banjir Pengendalian pemanfaatan air permukaan Pengelolaan jaringan hidrologi

Jabar

Bapeda Biro SAREK Dinas PSDA Dep PU Dinas PSDA Dept. PU Dinas PSDA Dept. PU Dinas PSDA Dept. PU Dinas PSDA Dinas PSDA Dinas PSDA Dept. PU Dinas PSDA Dinas PSDA Bapeda Dep. PU

APBD Provinsi

Jabar Jabar Jabar Jabar Jabar Jabar Jabar

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBD Provinsi APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya intensitas tanam padi pada daerah irigasi teknis yang dikelola oleh pemerintah dari 187% menjadi 190%. 3. Meningkatnya keterse-diaan data dan informasi. 4. Meningkatknya fungsi lembaga pengelola infrastruktur sumberdaya air dan irigasi

Pengelolaan jaringan irigasi

Penataan pengelolaan database Fasilitasi, koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan irigasi partisipatif

Jabar Jabar

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 26

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 5. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengembangan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air dan irigasi

INDIKASI KEGIATAN Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan sumber daya air dan irigasi Pengembangan listrik pedesaan/ masyarakat di daerah melalui perluasan jaringan PLN Pembangunan jaringan listrik dan sambungan rumah atau instalasi rumah Pengendalian kegiatan usaha di sektor migas hilir Fasilitasi dan Koordinasi pengelolaan infrastruktur listrik dan energi Jabar

LOKASI

PELAKSANA Bapeda Biro SAREK Distamben

SUMBER DANA APBD Provinsi

25.

Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

1. Meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap pelayanan jaringan listrik dan energi (3.000 SR/IR) 2. Meningkatnya rasio elektrifikasi menjadi 60%. 3. Terpantaunya operasi, distribusi dan niaga BBM (200 Agen, 300 SPBU) 4. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengembangan dan pengelolaan infrastruktur listrik dan energi 5. Tersedianya rancangan pengembangan sumur migas

Jabar

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBD Provinsi

Jabar Jabar Jabar

Distamben Distamben Bapeda Biro Binprod Distamben Distamben

Penyiapan pengembangan pemanfaatan sumur migas sebagai sumber energi

Kabupaten penghasil migas

APBD Provinsi

MISI 3 : MEMANTAPKAN KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH


NO 26. PROGRAM Program Penataan dan Pembentukan Hukum Daerah, Serta Kesadaran Hukum dan HAM Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan SASARAN PROGRAM 1. Terwujudnya landasan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah INDIKASI KEGIATAN Penyusunan dan revisi produk hukum daerah LOKASI Jawa Barat PELAKSANA Biro Hukum SUMBER DANA APBN APBD Provinsi APBD/APBN APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

27.

1. Tersusunnya dan terkoordinasikannya perencanaan regional dan sektoral didukung dengan basis data yang akurat 2. Terpadunya dan terkendalinya pelaksanaan program-program pembangunan daerah

Penyusunan perencanaan yang terpadu dengan didukung data dan informasi yang akurat Memantapkan fungsi pengendalian pembangunan daerah Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang lingkungan dan pertambangan Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang infrastruktur wilayah

25 Kabupaten/Kota

BAPEDA SKPD terkait BAPEDA Biro Dalprog

25 Kabupaten/Kota

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 27

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 3. Terwujudnya birokrasi pemerintahan yang akuntabel dan efisien.

INDIKASI KEGIATAN pengawasan pembangunan daerah. Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat Pengadaan sarana dan prasarana kantor berikut dengan pemeliharaannya Pengembangan sarana dan prasarana penunjang pelayanan masyarakat

LOKASI 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota

PELAKSANA BAWASDA Biro Umum Biro Perlengkapan SKPD Terkait

SUMBER DANA APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

28.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Meningkatnya sarana prasarana aparatur berikut dengan pemeliharaannya

2. Mewujudkan sarana dan prasarana aparatur yang memadai

Meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan termasuk Teknologi Informasi (TI) Pengembangan infrastruktur dan mekanisme lintas data dan informasi guna kebutuhan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan SKPD dan kabupaten/kota Pembangunan pusat pemerintahan

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Biro Umum Biro Perlengkapan BAPESITELDA SKPD Terkait

Pelabuan Ratu Kab. Sukabumi Jawa Barat Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Pemda Kab. Sukabumi Basipda Dispenda BANDIKLATDA BAPESITELDA BIRO KEPEG. BAPEDA SKPD Terkait Diro Organisasi BASIPDA APBN APBD Provinsi

3. Meningkatnya pengembangan kearsipan di Jawa Bara 29. Program Peningkatan Kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah Terwujudnya peningkatan keahlian dan kinerja aparatur

Pengembangan Kearsipan Pengembangan basis data dan jaringan dokumentasi serta informasi kepegawaian. Kerjasama kemitraan antara lembaga diklat daerah dengan pusat, lembaga profesi dalam dan luar negeri, perguruan tinggi dalam diklat aparatur Penyusunan manajemen sumber daya aparatur yang berbasis kompetensi dan komprehensif Peningkatan profesionalisme pegawai melalui penataan jabatan fungsional dan Diklat berbasis kompetensi Peningkatan sistem informasi manajemen Diklat Bimbingan teknis pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk aparatur Penyusunan mekanisme pengelolaan SITEL berbasis kompetensi dan kapasitas SDM TI

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 28

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM

INDIKASI KEGIATAN Penyusunan bahan kebijakan dan regulasi tentang penyelenggaraan TI sebagai bahan penetapan kebijakan daerah Penataan sistem jabatan aparatur daerah Pengembangan sumberdaya manusia kearsipan

LOKASI

PELAKSANA

SUMBER DANA

30.

Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah

1. 2.

Terwujudnya administrasi pemerintahan daerah yang efektif dan efisien. Pemantapan pelaksanaan Otda

Pembinaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Fasilitasi pelaksanaan Otda dan pengembangan daerah otonom. Pelaksanaan Bantuan Kecamatan untuk meningkatkan kinerja Camat

25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kab.Bekasi Kab. Sukabumi Ciamis, Kuningan, Cirebon, Kota Banjar Jawa Barat 9 Kab/Kota pemenang PPK Jawa Barat

Biro Dekonsentrasi Biro Desentralisasi Biro Desentralisasi Biro Keuangan

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBD Provinsi

Revitalisasi pelayanan publik di Jawa Barat 3. 4. Pemantapan Program Pendanaan Kompetisi Terwujudnya pengembangan kerjasama antar daerah Pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan program pendanaan kompetisi Kerjasama daerah dalam upaya percepatan pembangunan daerah Penyusunan instrumen hukum pengelolaan kerjasama daerah Koordinasi, fasilitasi dan pengendalian pembangunan bidang pemerintahan, kesejahteraan sosial dan perekonomian Pemantapan Standar pelayamam minimal provinsi dan kabupaten/kota Pemantapan tata hubungan kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat Kerjasama Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Desa dalam pendataan dan penggalian potensipotensi pendapatan 5. Terselenggaranya Otonomi Daerah secara efektif Akselerasi penyelenggaraan kebijakan Otda Fasilitasi pelaksanaan Otda Kabupaten/Kota di Kecamatan Fasilitasi dan evaluasi penataan daerah otonomi dan kawasan khusus

Biro Organisasi SATLAK PPK TPA BKSP Jabodetabekjur Bakorwil Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Biro Organisasi Dispenda Kantor Perwakilan

APBD Provinsi APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

Jawa Barat

Biro Desentralisasi Bapeda

APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 29

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM

INDIKASI KEGIATAN Faslitasi dan evaluasi pelaksanaan otonomi daerah Fasilitasi program SCBDP untuk Kantor Koordinasi Proyek Provinsi

LOKASI

PELAKSANA

SUMBER DANA

6. 31. Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Terselenggaranya tertib administrasi pertanahan

Koordinasi dan fasilitasi administrasi pertanahan Tugas Pembantuan dari Provinsi ke desa. Dukungan terhadap kegiatan TNI Manunggal Masuk Desa Evaluasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 mengenai Desa Peningkatan wawasan bagi aparat pemerintah desa dan BPD Penyediaan sarana dan prasarana pemerintah desa Penguatan/pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Fasilitasi pemantapan tata laksana pelayanan publik di tingkat desa/kelurahan

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Biro Dekonsentrasi Biro Dekonsentrasi BPMD Biro Dekonsentrasi Biro Organisasi BPMD Bandiklatda

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

1. Terselenggaranya tugas pembantuan dari Provinsi ke desa

2. Pemantapan penyelenggaraan Pemerintahan Desa

25 Kabupaten/Kota

3. Pemantapan program Raksa Desa 4. Meningkatnya jumlah kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan asas tugas pembantuan.

Pelaksanaan dan evaluasi Raksa Desa di 16 kabupaten dan 1 kota Sosialisasi atau fasilitasi peraturan perundangan yang berkaitan dengan penylenggaraan azas tugas pembantuan. Mengembangan model-model pengolahan kegiatan pembangunan berasaskan tugas pembantuan Menyusun pedoman umum tata penyelenggaraan asas tugas pembantuan sara

25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota

BPMD Bawasda BPMD Bawasda Biro Dekonsentrasi

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan yang berasaskan tugas pembantuan Fasilitasi pelaksanaan kegiatan pembangunan yang berasaskan tugas pembantuan Identifikasi urusan-urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan berdasarkan asas tugas pembantuan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 30

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM

INDIKASI KEGIATAN Mengefektifkan peran dan fungsi forum kordinasi dan komunikasi penyelenggaraan tugas pembantuan Fasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan Asas Tugas Pembantuan bagi SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau Desa se Jawa Barat

LOKASI

PELAKSANA

SUMBER DANA

32.

Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

1. Terwujudnya sinergitas pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah

Fasilitasi pengembangan sumber PAD kabupaten/kota se Jawa Barat Penilaian pengelolaan sumber PAD kabupaten/kota se Jawa Barat Evaluasi pengelolaan sumber PAD Dinas/Instansi penghasil & lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Penataan aset daerah Penataan dan penerapan manajemen pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58 Tahun 2005 Penerapan akuntabilitas bidang pendapatan dan belanja, penganggaran dan pengawasan Penataan dan pemantapan efektivitas fungsi kelembagaan pengelola keuangan daerah yang akuntabel Peningkatan kinerja pengelolaan keuangan daerah Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Dana Dekonsentrasi serta Dana Tugas Pembantuan. Penertiban administrasi Penggunaan Anggaran. Penggerakan partisipasi masyarakat dalam pemugaran perumahan dan lingkungan permukiman serta pemanfaatan dan pengelolaan sarana air bersih Pembentukan dan pengembangan perpustakaan desa/kelurahan

Jawa Barat

Biro Desentralisasi Dispenda Biro Perlengkapan Biro Keuangan

APBD Provinsi

2. Meningkatnya Dana Perimbangan Secara Proposrional

Jawa Barat

Biro Keuangan Biro Desentralisasi Biro Dalprog BAPEDA

APBN APBD Provinsi

33.

Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa

1. Meningkatnya kerjasama kemitraan, pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat

Jawa Barat Kota Bandung

BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial Distarkim Bapusda SKPD terkait BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial Distarkim Bapusda SKPD terkait

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya peran dan fungsi masyarakat dan kelembagaan masyarakat dalam pembangunan

Peningkatan kelembagaan masyarakat Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyusunan tata ruang desa dan penerapan profil desa/kelurahan.

Jawa Barat Kota Bandung

APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 31

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM

INDIKASI KEGIATAN Peningkatan peran serta masyarakat dalam perencanaan pembangunan Peningkatan peranserta masyarakat dalam pembangunan melalui pemberdayaan perpustakaan desa.

LOKASI

PELAKSANA

SUMBER DANA

3. Meningkatnya kelembaga-an dalam pelaksanaan fungsi Posyandu 4. Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pembangunan 5. Meningkatnya keterpaduan penanganan kemiskinan

Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan ekonomi umat. Pemasyarakatan dan penerapan teknologi tepat guna dan pengembangan usaha berbasis kelompok Pengembangan pemberdayaan masyarakat dan keluarga miskin

Kota Bandung Kota Bandung

BPMD Biro Bangsos BPMD Biro Bangsos BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial BPMD Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

Kota Bandung

6. Penguatan jaringan sosial ekonomi masyarakat

Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan

Kota Bandung

MISI 4 : MENINGKATKAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


NO 34. PROGRAM Program Pengendalian Pertumbuhan Penduduk SASARAN PROGRAM 1. Tercapainya peserta KB baru sebanyak 1.101.012 akseptor INDIKASI KEGIATAN Penyediaan alat dan obat kontrasepsi terutama bagi Gakin. Peningkatan akses pelayanan KB melalui pelayanan berbasis masyarakat, pemerintah, swasta/LSOM dan pelayanan KB keliling. Penggarapan khusus KB Pria. 2. Terbinanya peserta KB aktif sebanyak 5.779.167 akseptor (72,61%) dari Pasangan Usia Subur sebanyak 7.959.189 3. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama wanita menjadi 18,25 Tahun Peningkatan kualitas Pelayanan KB melalui kompetensi tenaga medis teknis, jaminan sarana/fasilitas pelayanan KB dan jaminan biaya pelayanan KB bagi keluarga miskin. Peningkatan pelayanan informasi dan konsultasi pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan kesehatan reproduksi sehat (KRR) bagi remaja/siswa SLTP/SLTA. 25 Kabupaten/Kota LOKASI 25 Kabupaten/Kota PELAKSANA Disnakertrans BKKBN Biro Bangsos SUMBER DANA APBN APBD Provinsi

Bogor, Depok, Bekasi, Cimahi dan Bandung

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 32

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 4. Terkendalinya tingkat pertumbuhan migrasi di bawah 0,5% melalui pelaksanaan sistem administrasi kependudukan. 5. Terbinanya masyarakat translok di 21 UPT Jawa Barat 6. Terselenggaranya kerjasama bidang transmigrasi antar provinsi penempatan dan kabupaten/kota se-Jawa Barat

INDIKASI KEGIATAN Pengendalian pertumbuhan migrasi dan persebaran penduduk Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi lokal Pengerahan, penempatan transmigrasi serta kerjasama antar daerah Menyusun standar penyediaan dan pengelolaan data spasial Jabar Mengoperasionalisasikan pengelolaan IDSD Menyediakan data spasial Jabar

LOKASI Jawa Barat

PELAKSANA

SUMBER DANA

21 UPT Translok dan Trans antar Provinsi Jawa Barat

35.

Program Penataan Ruang

1. Tersedianya acuan dalam penyediaan data spasial

Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Jawa Barat Metro Bandung Bodebek Jawa Barat Bandung Utara

Bapeda SKPD terkait SKPD terkait Bapeda, Distarkim Distarkim

APBD Provinsi APBD Provinsi APBD Provinsi APBN APBD Provinsi APBD Provinsi

2. Meningkatnya kinerja koordinasi penataan ruang 3. Meningkatnya kinerja Rencana Tata Ruang

Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penataan ruang Memfasilitasi penataan ruang di PKN Mengevaluasi RTRW Jawa Barat Melakukan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan petunjuk operasional Bandung Utara

Bapeda Distarkim

APBD Provinsi APBD Provinsi

4. Meningkatnya kinerja penataan ruang

Melakukan sinkronisasi rencana pembangunan nfrastruktur wilayah dalam mewujudkan struktur ruang Jawa Barat Melakukan sosialisasi pemanfaatan ruang di kawasan lindung non hutan dan lahan sawah irigasi teknis kepada seluruh stakeholder pembangunan

PKW, PKN, Bodebek

Distarkim

APBD Provinsi

Jawa Barat

Distarkim

APBD Provinsi

5. Meningkatnya kinerja pengendalian pemanfaatan ruang 36. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 1. Meningkatnya kesadaran ketaatan industri dalam pengendalian pencemaran air

Melaksanakan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang Kawasan Lindung dan lahan sawah irigasi teknis Pelaksanaan Superkasih dan Proper Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan superkasih dan Proper Fasilitasi Penegakan Hukum

Seluruh Jawa Barat

Distarkim

APBD Provinsi

DAS Ciliwung, DAS Cisadane, Kali Bekasi, DAS Cimanuk

BPLHD Bapeda

APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 33

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 2. Terpantaunya kualitas air dan udara 3. Terkendalinya kerusakan lingkungan dari kegiatan pertambangan 150 lokasi

INDIKASI KEGIATAN Pemantauan kualitas udara dan air Pembinaan, pengendalian dan penataan usaha pertambangan dan pasca pertambangan Inventarisasi pemetaan kerusakan lahan penambangan Integrasi dan evaluasi kegiatan pertambangan Penyusunan pedoman rancangan teknis penataan dan rehabilitasi lahan pertambangan yang kritis Jabar

LOKASI

PELAKSANA BPLHD Distamben Distamben

SUMBER DANA APBD Provinsi APBD Provinsi APBD Provinsi APBN

16 kabupaten Jawa Barat

4. Terfasilitasinya pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati

Fasilitasi pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati Koordinasi pelaksanaan program Environmental Polution Control Manager (EPCM) Fasilitasi peringatan hari-hari Lingkungan Hidup

Jawa Barat

BPLHD Biro Yansos

APBD Provinsi

37.

Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan dan Konservasi SDA dan LH

1. Terwujudnya pola penanganan lahan yang terpadu

Fasilitasi Kooridnasi Pelaksanaan Rehabilitasi Lahan Kritis

DAS Ciliwung, DAS Citanduy, DAS Cisadane, DAS Cimanuk, DAS Kali Bekasi Bandung

Bapeda Dishut Binprod

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup

Pengembangan ecoschool/greenschool di Jawa Barat Mengembangkan dan memfasilitasi kerjasama masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan

BPLHD

APBD Provinsi

Jawa Barat

Bapeda BPLHD Dishut Distamben Biro Yansos Bapeda BPLHD Dishub Dinkes BPLHD

APBN APBD Provinsi

Fasilitasi pengembangan pendidikan lingkungan sejak dini 3. Meningkatnya kerjasama antar stake holder pengelolaan pencemaran udara Fasilitasi pelaksanaan rencana tindak peningkatan kualitas udara

Jawa Barat Jabar

APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

Pemantauan, inventori emisi dan pengendalian pencemaran udara


Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

Kota Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Cirebon

APBN APBD Provinsi

IV - 34

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 4. Terwujudnya peningkatan AMDAL dan instrumen bantu lain sebagai alat pengelolaan lingkungan yang efektif 5. Terfasilitasinya penerapan teknologi tepat guna dalam perencanaan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup 6. Meningkatnya efektivitas pengelolaan dan konservasi sumberdaya geologi, pertambangan dan energi

INDIKASI KEGIATAN Pemantauan dan pengendalian operasionalisasi AMDAL di Jawa Barat

LOKASI Jawa Barat

PELAKSANA BPLHD Dishut Distamben BPLHD

SUMBER DANA APBN APBD Provinsi APBD

Fasilitasi penerapan teknologi tepat guna dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup Penyusunan basis data konservasi sumber daya geologi, mineral, air tanah dan energi Sosialisasi/penyebarluasan informasi konservasi geologi, mineral, air tanah dan energi Pengembangan pemanfaatan cagar alam geologi sebagai kawasan wisata Peningkatan usaha konservasi dan efisiensi energi

Jawa Barat

Jawa Barat

Distamben

APBN APBD Provinsi

Jawa Barat Jawa Barat

Distamben Dinas Kehutanan Dinas Kehutanan

APBD Provinsi APBD APBN APBD Provinsi

7. Terjaganya kelestarian hutan Jawa Barat 38. Pemantapan Kawasan Lindung 1. Tercapainya penataan batas kawasan konservasi sepanjang 30 km 2. Terbangunnya tanda batas kawasan lindung wilayah 3. Terjaganya kesinambungan kegiatan rehabilitasi dan pengamanan kawasan

Fasilitasi perlindungan dan pengamanan hutan di Jawa Barat Pengukuhan dan penatagunaan kawasan lindung Jawa Barat Penandaan batas kawasan lindung 300 titik

Kab. Kuningan, Majalengka dan Sumedang Kabupaten karawang, Bandung

Pemeliharaan tanaman penghijauan dan reboisasi Pengawasan dan pengamanan

4. Tercapainya optimalisasi pengelolaan Tahura Djuanda

Optimalisasi pengelolaan Tahura Djuanda

Kab/Kota Bandung

APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 35

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

MISI 5 : MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL YANG BERLANDASKAN AGAMA DAN BUDAYA DAERAH
NO
39.

PROGRAM Program Penelusuran Sejarah dan Pelestarian Nilainilai Tradisional

SASARAN PROGRAM Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan museum bagi pengembangan budaya daerah.

INDIKASI KEGIATAN
Pembinaan, pelestarian, dan

LOKASI
Kabupaten/Kota seJawa Barat

PELAKSANA
Disbudpar Bapusda Biro Yansos Dinas Pendidikan

SUMBER DANA
APBD Provinsi

pengembangan kepurbakalaan, permuseuman, sejarah dan nilai tradisional Jawa Barat. Penataan lingkungan dan situs kepurbakalaan Pengembangan Permuseuman
Fasilitasi penyelenggaraan PILKADA dan

40.

Program Pemberdayaan Infrastruktur dan Suprastruktur Politik

Terwujudnya peran dan fungsi partai politik dalam mewujudkan sistem politik yang demokratis

25 Kabupaten/Kota

41.

Program Peningkatan Kesadaran Politik

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam politik

PILKADA Gabungan di provinsi dan 25 kab/kota Fasilitasi penjaringan aspirasi masyarakat di 25 Kab/Kota Sosialisasi peraturan perundang-undangan kepada pengurus partai politik khususnya yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung (Pilkada) dan Pilkada Gabungan Pendidikan politik bagi pengurus Ormas/LSM serta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda di Jawa Barat. Peningkatan wawasan kebangsaan kepada generasi muda, partai politik dan organisasi kemasyarakatan di Jawa Barat Sosialisasi PILKADA dan PILKADA GABUNGAN kepada masyarakat

Bakesbanglinmasda KPUD

APBN APBD Provinsi

25 Kabupaten/Kota dan Provinsi

Bakesbanglinmasda dan Majelis Kode Etik

APBN APBD Provinsi APBD Kab/Kota

2. Terwujudnya peran dan fungsi organisasi/lembaga non pemerintah dalam partisipasi pembangunan politik 3. Terlaksananya penerapan kode etik berbangsa oleh organisasi sosial budaya, politik, pemerintahan, ekonomi bisnis, penegak hukum, keilmuan dan lingkungan serta terbentuknya majelis kode etik berbangsa tingkat provinsi, Kab dan kota.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

Peningkatan peran dan fungsi organisasi/ lembaga non pemerintah dalam perencanaan pembangunan politik Terbentuknya majelis kode etik, terlenggaranya konvensi dialog, seminar antar kelompok organisasi kebangsaan di Jawa Barat, kabupaten/kota serta ditetapkannya kode etik oleh organisasi kebangsaan dan tersusunya fakta integritas Jawa Barat dan Kab/Kota. IV - 36

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO
42.

PROGRAM Program Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

SASARAN PROGRAM 1. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana 2. Terpeliharanya/terciptanya ketentraman dan ketertiban umum masyarakat

INDIKASI KEGIATAN Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana


Pelatihan dan sosialisasi pemeliharaan

LOKASI 25 Kabupaten/Kota

PELAKSANA Bakesbanglinmasda Biro Desentralisasi Biro Bangsos Dinas Satpol PP

SUMBER DANA APBN APBD Provinsi

dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat melalui kerjasama kemitraan Fasilitasi kebijakan dan koordinasi pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di Jawa Barat Kerjasama operasional dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di daerah perbatasan Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana
Sosialisasi daerah rawan bencana geologi

3. Terwujudnya pemeliharaan ketentraman & ketertiban umum di daerah perbatasan antar provinsi dan antar kab/kota 4. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana

Jawa Barat

Bakesbanglinmasda Dinas Sosial Biro Bangsos Distamben, Kesbanglinmas, Dept. ESDM, Direktorat Mitigasi Bencana Geologi Distamben Distamben

APBN APBD Provinsi APBN APBD Provinsi

5. Meningkatnya kemampuan tanggap darurat masyarakat dalam menghadapi bencana alam

di Jawa Barat

Kasb. Bandung, Garut, Cianjur dan Bogor

Inventarisasi objek/infrastruktur vital

Jawa Barat Jawa Barat

APBN APBD Provinsi

terhadap bencana geologi


Pengembangan sistem peringatan dini,

mekanisme mitigasi dan penanggulangan bencana alam geologi


Mengembangkan kesiapan masyarakat

menghadapi ancaman bencana


43.

Kab. Kuningan, Tasikmalaya, Garut dan Cianjur Kabupaten Garut, Ciamis, Sukabumi, Indramayu, Sumedang 25 Kabupaten/Kota

Kesbanglinmas Distamben Dinas Sosial Biro Bangsos

APBN

Program Peningkatan Kesejahteraan Sosial

1. Pemulihan eks korban bencana

Peningkatan kesejahteraan sosial eks korban bencana melalui bantuan darurat dan bantuan bahan bangunan rumah Peningkatan koordinasi dan peranserta masyarakat serta aparat dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana

APBD Provinsi

2. Meningkatnya sistem manajemen penanggulangan bencana di Jawa Barat

Dinas Sosial Biro Bangsos

APBN APBD Provimsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 37

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 3. Terlaksananya pembinaan, penyuluhan dan bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan berusaha sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya kembali secara wajar sebagai SDM yang berkualitas dan produktif 4. Meningkatkan peranserta masyarakat dan menggali sumber-sumber potensi masyarakat dalam penanggulangan masalah kesejahteraan sosial 5. Meningkatkan kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai eperintisan, kepahlawanan dan kejuangan 6. Terpenuhinya pengadaan sarana dan prasarana sosial

INDIKASI KEGIATAN
Meningkatkan pelayanan kesejahteraan

LOKASI

PELAKSANA

SUMBER DANA

sosial bagi PMKS


Meningkatkan kualitas manajemen dan

profesionalisme dalam pelayanan Kesos


Meningkatkan pelayanan sosial di

komunitas adat
Peningkatan penanggulangan korban

bencana alam Mengembangkan potensi dan partisipasi sosial masyarakat

Menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, serta kesetiakawanan sosial


Pengembangan sistem informasi masalah

sosial
Penyediaan sarana dan prasarana

Balai/Panti Sosial 7. Menurunnya jumlah penduduk miskin 8. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam penanganan masalah Kesos
44.

Pemberian modal usaha kepada keluarga miskin Koordinsai dan fasilitasi penanganan masalah kesejahteraan sosialk
Melakukan penyebaran informasi

Program Perlindungan Perkembangan Sosial Anak dan Remaja

1. Meningkatnya pemahaman tentang hak dan kewajiban anak dan remaja serta reproduksi remaja

2 Kabupaten/Kota

tentang hak-hak anak dan perlindungan sosial anak dan remaja Meningkatkan pelayanan dan penanggulangan anak jalanan dan anak terlantar Fasilitasi, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

Din Sosial Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya peran lembaga dan pemulihan sosial serta penanggulangan anak korban narkoba

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 38

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

NO

PROGRAM

SASARAN PROGRAM 3. meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba 4. mendorong pertumbuhan anak dengan terlindunginya hak-hak anak

INDIKASI KEGIATAN Peningkatan koordinasi dan fasilitasi Pencegahan, Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Fasilitasi penanganan masalah anak di Jawa Barat
Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial

LOKASI

PELAKSANA

SUMBER DANA

45.

Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan

Meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan

keagamaan, seperti kelompok jemaah keagamaan, majelis talim, organisasi keagamaan, Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Badan Amil Zakat, dan petugas wakaf; Memberikan subsidi dan imbal swadaya pembangunan & rehabilitasi sarana serta prasarana kepada lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan; Peningkatan kualitas tenaga pengelola lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan.

Kabupaten/Kota seJawa Barat

Biro Yansos Kanwil Depag

APBN APBD Provinsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007

IV - 39

You might also like