You are on page 1of 26

PRE EKLAMPSIA

Disusun Oleh : Nama : Gusti Ayu Puspita Rini Nim : 105010086 Kelas : III C

Definisi PreEklampsia
Preeklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, odema, dan protein urine yang timbul karena kehamilan, penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan. Preeklampsia juga merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi pada masa ante, intra dan post partum. Preeklamsi adalah merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan selama masa nifas, yang terdiri atas trias gejala, yaitu hipertensi, proteinuria, dan kadang kadang disertai konvulsi sampai koma.(Yulikhah,Lily.2008:95).

Etiologi
Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui, namun beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya preeklampsia. Faktor-faktor tersebut antara lain, gizi buruk, kegemukan dan gangguan. Ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory. Adapun teori-teori tersebut antara lain: Peran Prostasiklin dan Tromboksan Peran Faktor Imuunologis Peran Faktor Genetik/familial

Jenis preeklamsi Pereeklamsi ringan

Tekanan darah

nadi

Udem

Protein urin Protein Urin +1

Gejala lain

Kenaikan TD diastolic 15 mmHg/79 mmHg dengan 2x pengamatan berjarak 1 jam / tekanan diastolic mencapai 110 mmHg. Kenaikan TD systolic 30 mmHg / lebih atau mencapai 140 mmHg

Takikardi

ya

Pusing, mual.

Preeklamsi sedang

Takikardi

Ya

Protein urin positif 2

oedem umum, kaki, jari tangan dan muka, kenaikan BB 1 kg tiap minggu. hiperefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, terdapat oedem paru dan sinosis.

Preeklamsi berat

Tekanan diastolic >110 mmHg

Takikardi

Ya

Protein urine positif oliguria (urine 5 gr/L)

Tanda Pre-Eklampsia Selain bengkak pada kaki dan tangan, protein pada urine dan tekanan darah tinggi, gejala preeklampsia yang patut diwaspadai adalah : 1. Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan dalam tubuh. 2. Nyeri perut 3. Sakit kepala yang berat. 4. Perubahan pada refleks. 5. Penurunan produksi kencing atau bahkan tidak kencing sama sekali. 6. Ada darah pada air kencing. 7. Pusing. 8. Mual dan muntah yang berlebihan. 9. Udem 10. Hipertensi 11.Proteinuria

Patogenesis
Vasokonstriksi merupakan dasar patogenesis PE-E. Vasokonstriksi menimbulkan peningkatan total perifer resisten dan menimbulkan hipertensi. Adanya vasokonstriksi juga akan menimbulkan hipoksia pada endotel setempat, sehingga terjadi kerusakan endotel, kebocoran arteriole disertai perdarahan mikro pada tempat endotel.

Rusaknya sel-sel endotel tersebut akan mengakibatkan antara lain :


a. Adhesi dan agregasi trombosit

b. Gangguan permeabilitas lapisan endotel terhadap plasma c. Terlepasnya enzim lisosom dan serotonin sebagai akibat dari rusaknya trombosit d. Produksi prostasiklin terhenti e. Terganggunya keseimbangan postasiklin dan tromboksan f. Terjadi hipoksia plasenta akibat konsumsi oksigen oleh peroksidase lemak

Faktor Resiko PreEklampsia


Preeklampsia umumnya terjadi pada kehamilan yang pertama kali, kehamilan di usia remaja dan kehamilan pada wanita diatas 40 tahun. Faktor resiko yang lain adalah: 1. Riwayat tekanan darah tinggi yang kronis sebelum kehamilan. 2. Riwayat mengalami preeklampsia sebelumnya. 3. Riwayat preeklampsia pada ibu atau saudara perempuan. 4. Obesitas

NEXT.
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Mengandung lebih dari satu orang bayi. Riwayat kencing manis, kelainan ginjal, lupus atau rematoid arthritis. Primigravida, terutama primigravida muda DM Molahidatidosa Kehamilan ganda Hidrops fetalis Umur ibu lebih dari 35 th

Efek PreEklampsia Pada Bayi


Preeklampsia dapat menyebabkan gangguan peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan relatif kecil. Selain itu, preeklampsia juga dapat menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan dari kelahiran prematur yaitu keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy, dan masalah pada pendengaran dan penglihatan.

Komplikasi PreEklampsia
Kompliksai yang terberat adalah kematian ibu dan janin. Komplikasi ini biasanya terjadi pada Preeklamsia Dan Eklampsia. 1. Solutio plasenta. Komplikasi ini terjadi pada ibu yang menderita hipertensi akut dan lebih sering terjadi pada Preeklamsia. 2. Hipofibrinogenemia,terjadi pada Preeklamsi berat. 3. Hemolisis. Penderita dengan Preeklamsi berat kadangkadang menunjukkan gejala klinis hemolisis yang dikenal ikterus. Belum diketahui dengan pasti apakah ini merupakan kerusakan sel-sel hati atau destruksi sel darah merah. 4. Perdarahan otak.

Next,,,
5. Kelainan mata (kehilangan penglihatan sementara) 6. Edem paru-paru 7. Nekrosis hati 8. Kelainan ginjal 9. Komplikasi lain seperti lidah tergigit, trauma dan fraktur karena jatuh akibat kejang, pneumonia , aspirasi 10.Prematuritas, dismaturitas, kematian janin intra uterin

Penatalaksanaan PreEklampsia
Pencegahan 1. Pemeriksaan antenatal teratur dan bermutu serta teliti, mengenal tanda-tanda sedini mungkin (pre elkamsi ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat. 2. Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre eklamsi kalau ada faktor-faktor peredisposisi. 3. Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, dan pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, karbohidrat, tinggi protein dan menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.

Penanganan
Pada dasarnya penanganan preeklampsia terdiri atas pengobatan medik dan penanganan obstetrik. Penanganan obstetrik ditujukan untuk melahirkan bayi pada saat yang optimal, yaitu sebelum janin mati dalam kandungan, tetapi sudah cukup matur untuk hidup diluar uterus. Setelah persalinan berakhir jarang terjadi eklampsia dan janin yang sudah cukup matur lebih baik hidup diluar kandungan daripada dalam uterus. Waktu optimal tersebut tidak selalu dapat dicapai pada penanganan preeklampsia, terutama bila janin masih sangat prematur. Dalam hal ini diusahakan dengan tindakan medis untuk dapat menunggu selama mungkin, agar janin lebih matur.

Prinsip Penanganan
1. Melindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah 2. Mencegah progresifitas penyakit menjadi eklampsia 3. Mengatasi atau menurunkan resiko janin (solusio plasenta, pertumbuhan janin terhambat, hipoksia sampai kematian janin) 4. Melahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera mungkin setelah matur atau imatur jika diketahui bahwa resiko janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.

Penatalaksanaan PreEklampsia Ringan Dan Sedang


1. 2. 3. 4. 5. Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi utama untuk penanganan preeklampsia Tidak perlu segera diberikan obat anti hipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman 140-150/90-100 mmHg Pemberian luminal 1 sampai 2 x 30 mg/hari bila tidak bisa tidur Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin) 1 x 80 mg / hari Bila tekanan darah tidak turun dianjurkan dirawat dan diberikan obat anti hipertensi: metildopa 3 x 125 mg/hari (maksimal 1500 mg/hari), atau nifedipin 3-8 x 5 10 mg / hari, atau nifedipin retard 2-3 x 20 mg / hari atau pindolol 1-3 x 5 mg / hari 9 maks. 30 mg / hari Diet rendah garam dan diuretika tidak perlu Jika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa setiap 1 minggu

6. 7.

8. Indikasi rawat jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah rawat jalan, peningkatan berat badan melebihi 1 kg/minggu 2 kali berturut-turut, atau pasien menunjukkan preeklampsia berat. 9. Jika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai preeklampsia berat 10. Jika ada perbaikan lanjutkan rawat jalan. 11. Pengakhiran kehamilan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, kecuali ditemukan pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, solusio plasenta, eklampsia atau indikasi terminasi kehamilan lainnya 12. Persalinan dalam preeklampsia ringan dapat dilakukan spontan atau dengan bantuan ekstraksi untuk mempercepat kala II.

Sumber : Menurut Sarwono, 2005 ILMU KEBIDANAN Prawihardjo, Sarwono. 2008Manuaba G.1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC Manuaba G. 2010 http://naktrie.blogspot.com/2012/07/tandagejala Preeklampsia-dan-diagnosapreeklampsia.html

PENDOKUMENTASIAN
DATA SUBYEKTIF
PREEKLAMSI RINGAN Nyeri perut. Sakit Kepala Pusing. Mual dan muntah yang berlebihan. PREEKLAMSI SEDANG Nyeri kepala Penglihatan kabur odema Mual muntah

PREEKLAMSI BERAT Nyeri epigastrium Gangguan penglihatan Nyeri kepala Oedema paru dan sianosis Gangguan kesadaran

DATA OBYEKTIF PREEKLAMSI RINGAN Kenaikan TD diastolic 15 mmHg/79 mmHg dengan 2x pengamatan berjarak 1 jam / tekanan diastolic mencapai 110 mmHg. Udem pada tangan, kaki dan muka. Protein urine positif 1 Kenaikan BB lebih dari 1 kg 1 minggu PREEKLAMSI SEDANG Kenaikan TD systolic 30 mmHg / lebih atau mencapai 140 mmHg Protein urin positif 2 oedem umum, kaki, jari tangan dan muka. kenaikan BB lebih dari 1 kg tiap minggu.

PREEKLAMSI BERAT Berat badan yang meningkat secara drastis akibat dari penimbunan cairan dalam tubuh. Perubahan pada refleks. Udem Tekanan darah 160/110 mmHg Proteinuria >3g/liter (2+)

preEklampsi Ringan, Sedang, Dan Berat Palpasi : mengetahui TFU, letak janin, lokasi edema Auskultasi : mendengarkan DJJ,mengetahui adanya fetal distress Perkusi : mengetahui refleks patella Pemeriksaan penunjang : Tanda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval 6 jam Laboratorium : protein uri dengan kateter ( biasanya meningkat hingga 0,3 gr/lt atau +1 hingga +2 pada skala kualitatif ), kadar hematokrit menurun, BJ urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya > 7 mg/100 ml Berat badan : peningkatannya lebih dari 1 kg/minggu Tingkat kesadaran : penurunan GCS adanya kelainan pada otak USG ; mengetahui keadaan janin

ANALISA : GPA UMUR DENGAN PREEKLAMSI RINGAN/SEDANG/ BERAT PELAKSANAAN : PreEklampsia Ringan : 1. Anjurkan ibu untuk istirahat dan kurangi aktivitas Menganjurkan ibu istirahat siang 13.00 15.00, malam pukul 22.00 05.00 dan aktivitas dikurangi Pasien telah istirahat 2. Beritahu pada ibu dan keluarga jika tekanan Darah tidak turun dan peningkatan berat badan melbihi 1kg/minggu 2 kali berturut-turut , ibu harus dirawat Memberitahu pada ibu dan keluarga jika tekanan Darah tidak turun dan peningkatan berat badan melbihi 1kg/minggu 2 kali berturut-turut , ibu harus dirawat Ibu dan keluarga mengerti dan mampu melaksanakan yang dijelaskan oleh bidan. 3. Beri konseling Diet Rendah protein dan garam Memberikan Konseling Diet rendah protein dan garam seperti : .. ibu sudah melaksanakan konseling yang diberikan. 4. Beritahu ibu untuk Memeriksakan kehamilan yang teratur Memberitahukan ibu untuk memeriksakan kehamilan yang teratur Ibu sudah melaksanakan apa yang diberitahukan oleh bidan.

PreEklampsia Sedang: ( janin Belum menunjukan


1. 2. 3. 4. 5.

maturitas

paru) Berikan terapi sulfat Magnesium (Hingga dicapai kriteria preeklampsia Ringan) Memberikan terapi Sulfat Magnesium (Hingga dicapai kriteria preeklampsi Ringan) Terapi sulfat telah diberikan Merawat dan Memantau Kenaikan Berat Badan Beri Konseling tentang diet Rendah garam, rendah protein dan lemak. Memberi Koseling tentang diet rendah garam ,rendah Protein dan Lemak. Ibu sudah melaksanakan yang diberitahukan oleh bidan Sarankan ibu untuk istirahat Menyarankan ibu untuk istirahat Ibu sudah istirahat Beritahu ibu untuk memriksakan kehamilan yang teratur Memberitahukan ibu untuk Memeriksakan kehamilan yang teratur Ibu mengerti dan mau melaksanakannya.

1. 2. 3. 4.

PreEklampsia Berat : Ibu di rawat inap Sampaikan bahwa ibu harus istirahat mutlak dan ditempatkan dalam kamar isolasi Menyampaikan bahwa ibu harus istirahat mutlak dan di tempatkan dalam kamar isolasi Ibu telah mengetahui ruangan yang akan ditempati Beri Diet Rendah garam, Karbohidrat, dan Lemak. Memberi diet rendah garam, Karbohidrat, dan Lemak. Ibu mengerti dan sudah melaksanakannya Beri suntikan sulfas magnesium 8 gr IM (4 gr bokong kanan dan 4 gr bokong kiri), memberikan suntikan dapat di ulang dengan dosis 4 gr setiap 4 jam Memberi suntikan sulfas magnesium 8 gr IM (4 gr bokong kanan dan 4 gr bokong kiri),Memberi Suntikan dapat di ulang dengan dosis 4 gr setiap 4 jam Suntikan telah di berikan

5.

6. 7. 8.

Beri Mg So4 adalah: reflek patela (+), diurese 100cc dalam 4 jam yang lalu, respirasi 16 permenit dan harus tersedia antidotumnya: kalsium lukonas 10% ampul 10cc. Memberi Mg So4 adalah: reflek patela (+), diurese 100cc dalam 4 jam yang lalu, respirasi 16 permenit dan harus tersedia antidotumnya: kalsium lukonas 10% ampul 10cc. Ibu telah di beri Mg So4 Beri infus detroksa 5% dan ringer laktat Memberi Infus detroksa 5 % dan ringer laktat, 20 tetes/menit Infus telah terpasang dipunggung tangan kiri Beri Obat antihipertensi Memberi Obat antihipertensi Obat antihipertensi telah diberikan melalui drips Sampaikan Pada ibu dan keluarga Bila ada indikasi obstetrik dilakukan sectio cesaria Menyampaikan pada ibu dan keluarga Bila ada indikasi obstetrik dilakukan sectio cesaria. Ibu dan keluaraga sudah mengerti dan menerima jika terjadi indikasi obstetrik akan di lakukan sectio cesaria

SEKIAN DAN TERIMA KASIH,,,,,,,,,

You might also like