You are on page 1of 8

1.

Penjelasan akibat gangguan penutupan neural tube


Gangguan pada penutupan neural tube menimbulkan akibat antara lain meningokel. Meningokel merupakan salah satu penyakit kongenital dari kelainan embriologis yang disebut Neural tube defect (NTD). Meningokel disebabkan oleh banyak faktor dan melibatkan banyak gen (multifak poligenik). Banyak sekali penelitian yang mengungkap bahwa sekitar tujuhpuluh persen kasus NTD dapat dicegah dengan suplementasi asam folat, sehingga defisiensi asam folat dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam teratogenesis meningokel. Defect tulang pada meningokel secara embriologis terjadi akibat gangguan proses neurulasi, yaitu tetap melekatnya ektoderm epidermis dengan ektoderm neural sehingga migrasi sel sel mesoderm pembentuk tulang ke tempat tersebut terhambat dengan akibat di area itu tidak terbentuk tulang (teori non separasi dari Stemberg). Selain itu, adanya gangguan penutupan neural tube dapat menyebabkan anencephaly. Anencephaly adalah kecacatan pada struktur pembentukan otak, tempurung otak dan tulang belakang. Biasanya bayi jarang dilahir hidup dan jika ada, ia tidak serasi dengan kehidupan. NTD adalah defek kelahiran yang paling biasa iaitu dalam 1 : 1.000 kelahiran.

2.Penjelasan akibat gangguan pada migrasi dan diferensiasi pada sel neural crest
Sel-sel neural crest yang dapat membelah, memiliki karakteristik regional pada berbagai daerah asal yaitu tetap rostral dan dorsal terhadap forebrain, serta ikut membentuk leptomeninges dan sebagian dari tengkorak. Dalam hubungannya terhadap mesodermal paraaksial kranial, membentuk kodrokranium. Penggabungan dengan epitelium (neural atau epidermal) diperlukan sebelum terjadi kondrogenesis. Sel neural crest bergerak ke ventral dan kaudal, melewati endodermal faringeal yang merangsang pembentukan lengkung brankial. Beberapa derivat brankial , termasuk tulang wajah juga berasal dari neural crest. Sel-sel ini

bergerak dalam mesodermal paraaksial kranial. Perkembangan komplek kraniofasial adalah bagian dari semua populasi sel seperti yang telah dijelaskan di atas. Penyimpangan salah satu populasi ini dari perkembangan normal dan timbulnya rongga akan memberi akibat yang buruk dan dapat menyebabkan kelompok kelainan yang disebut sindrom neurokristopati.

3.Gangguan induksi, migrasi dan penyatuan mesensim


Ketika gastrulasi sedang dimulai,adalah suatu tahapan yang peka terhadap gangguan2 tetragonik. Pada saat ini peta nasib populasi sel dapat dibuat untuk berbagai macam sistem organ, misalnya mata dan bakal otak, dan populasi ini bisa rusak karena teratogen. Gastrulasi sendiri bisa terganggu oleh penyebab genetik atau teratogenik . Disgenesis kaudal (sirenomelida) adalah suatu sindrom yang disebabkan oleh insufisiensi mesoderm yang terbentuk di daerah pangkal kaudal bawah, sistem urogenital (mesoderm intermedia), dan vertebrae lumbosakral, maka muncullah kelinan-kelainan pada struktur-struktur ini. Individu yang mengalaminya menunjukkan berbagai spektrum cacat, antara lain hipoplasia dan fusi ekstremitas bawah, abnormalitas vertebra, agenesis ginjal, anus imperforata dan anomalianomali organ genital.

4.Penjelasan akibat gangguan perkembangan pembuluh darah dalam tulang rawan pada tulang rahang
Pada permulaan minggu ketiga, sel-sel mesoderm yang terletak di mesoderm viseral dinding kantung kuning telur berdiferensiasi menjadi sel-sel darah dan pembuluh darah. Sel-sel ini dikenal sebagai angioblas, membentuk kelompok-kelompok dan berkas-berkas terpisah (kelompok sel angiogenik) yang berangsur-angsur menjadi berongga. Sel yang terletak di tepi menipis dan membentuk sel-sel endotel yang membatasi pulau-pulau darah. Pualu-pulau darah segera saling mendekati satu sama lain dengan bertunasnya sel endotel dan setelah bersatu akan membentuk pembuluh-pembuluh darah kecil. Selama minggu ke 7 iu, pertukaran suplai darah dari wajah, dari arteri karotid internal menjadi eksternal terjadi sebagai hasil atropi normal arteri stepedial. Pertukaran ini terjadi pada saat kritis dari perkembangan bagian tengah wajah dan palatum, menyebabakan kurangnya suplai darah dan terbenuknya celah bibir atas serta palatum.

Tidak semua daerah wajah bertumbuh sama cepat, selama awal perkembangan. Dari minggu ke 5 sampai 9, jarak interokular akan berkurang, tapi akan terjadi pembesaran dan konsolidasi dari primordia lain, suatu perubahan yang membentuk karakteristik wajah manusia yang sedang bertumbuh. Proporsi pertumbuhan yang salah pada saat ini, merupakan dasar dari terbentuknya cacat kraniofasial.

5.Penjelasn faktor-faktor yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan


Dalam tahapan embryologi selalu sejalan dengan perkembangan oraganogenesis, salah satunya adalah perkembangan organ-organ anggota tubuh. Perkembangan ini selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor terpenting. Faktor ini bisa saja membantu dan bahkan bisa menjadi penghambat dalam perkermbangan organ anggota tubuh tersebut, di antaranya faktor genetik, lingkungan dan faktor fisik pada rahim. Beberapa faktor ini perlu diperhatikan, karena faktor-faktor ini berhubungan langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan organ-organ anggota tubuh yaitu dalam proses perkembangan embryo di dalam rahim.Kurangnya perhatian sewaktu ibu hamil terhadap faktor-faktor tersebut, dapat menimbulkan kelainan pada janin yang akan menjadi cacat atau kelainan bawaan sampai lahir. Pengetahuan masyarkat secara umum mengenai pengaruh teratogen terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin masih sangat terbatas, hal ini dikarenakan masyrakat belum memahami dampak dari faktor-faktor yang mempengaruhi perumbuhan dan perkembangan janin dimasa embryo, salah satunya kelainan bawaan pada kelebihan pertumbuhan jari tangan atau polydactyly. Sedangkan gangguan pertumbuhan janin dibawah usia kehamilan 32 minggu (8 bulan) biasanya disebabkan gangguan bawaan (kromosom), dimana cikal-bakal pembentukan bayi memang tidak normal. Sedangkan diatas 32 minggu biasanya disebabkan faktor dari luar; antara lain si ibu kurang darah, kurangnya asupan nutrisi, perokok, peminum alkohol, pengguna narkotika, hipertensi, infeksi toxoplasmosis, atau terlalu capek.

6. Penjelasan perubahan-perubahan kraniofasial akibat pertambahan umur


Masa janin dimulai dari awal bulan ketiga hingga akhir kehidupan di rahim, masa ini ditandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ serta pertumbuhan tubuh yang cepat. Salah satu perubahan yang mencolok yang terjadi pada masa janin adalah pertumbuhan kepala yang relatif lebih lambat dibnding bagian tubuh yang lain. Sesuai berlalunya waktu, pertumbuhan badan bertambah cepat, tapi pertumbuhan kepala menjadi lambat. Selama bulan ketiga, wajah semkin menyerupai manusia. Sebagai contoh mata yang pada awalnya menghadap lateral menjadi terletak permukaan ventral wajah. Pada minggu ke 12 alat kelamin luar berkembang sedemikian rupa, sehingga jenis kelamin janin dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar (USG). Pada minggu ke 6 gelung-gelung usus menimbulkan benjolan besar dalam tali pusat, namun pada minggu ke 11 gelung ini kembali masuk ke rongga perut. Pada bulan ke 4 dan 5, janin memanjang dengan cepat dan pada akhir dari paruh pertama kehidupan dalam rahim. Tapi berat janin hanya sedikit bertambah pada msa ini. Janin dibungkus oleh rambut-rambut halus yang disebut rambut lanugo contohnya alis mata dan rambut kepala. Pada bulan ke 6, kuit janin kemerahmerahan dan tampak berkeriput, karena tidak ada jaringan ikat bawah kulit. Selama 2 bulan terakhir janin memperoleh kontur yang membulat karena adanya endapan lemak dalam kulit. Pada akhir bulan ke 9, kepala telah mendapat ukuranukuran lingkar terbesar pada semua bagian tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Sperber, G. H 1991. Embriologi Kraniofasial. Jakarta:Hipokrates. Sadler, T. W. 2000. Emmbriologi Kedokteran Langman. Jakarta:EGC. http://www.bharian.com.my/Sunday/Sihat/20080810102526/Article/index_html http://nurrijal.wordpress.com/2009/01/12/teratogen_polydactyly/

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MULUT

Oleh: Duhita Rinendy 081610101019

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2009

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI MULUT

Oleh: Lusi Nirmalawati 081610101048

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2009

You might also like