You are on page 1of 7

Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) Sebuah penelitian yang dilakukan pada sebuah Dusun Ensamboi Desa

sebadak Kec. Ketungau Hulu -- Sintang, berdasarkan distribusi pangan daerah terhadap status perkembangan gizi pada masyarakat daerah setempat tahun 2013 dengan jumlah kepala keluarga secara keseluruhan 98 kk dan luas wilayah 1087 ha. Permasalahan yang diuji antara lain : 1. Produksi pangan yang dikembangkan masyarakat desa No. Uraian Angka Tetap (ATAP) Angka Sementara 2011 (ASEM) 2012 Padi Ladang 1 Luas Panen (ha) 166 140 2 Luas Tanaman Akhir Bulan (ha) 3 Luas Penanaman Baru (ha) 95 4 Luas Kerusakan (puso) (ha) 5 Hasil per hektar (ku/ha) 28,50 27,55 6 Produksi (Ton) 473 386 Singkong 1 Luas Panen (ha) 2.215 2.307 2 Luas Tanaman Akhir Bulan (ha) 3 Luas Penanaman Baru (ha) 2.255 4 Luas Kerusakan (puso) (ha) 5 Hasil per hektar (ku/ha) 194,12 190,87 6 Produksi (Ton) 42.998 44.033 Talas 1 Luas Panen (ha) 78 18 2 Luas Tanaman Akhir Bulan (ha) 3 Luas Penanaman Baru (ha) 21 4 Luas Kerusakan (puso) (ha) 5 Hasil per hektar (ku/ha) 100,90 101,11 6 Produksi (Ton) 787 182 *) bentuk hasil produksi Padi : Gabah Kering Giling Singkong, Talas : Umbi Basah, Keripik Singkong Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui hasil pangan yang di peroleh warga pada tahun 2012: a. Padi - Luas panen (LP) = 140 - Hasil perhektar (HP) = 27,55

Ket (Bentuk Hasil) Luas Bersih Luas kotor Luas Berih Luas Bersih *) *)

Luas Bersih Luas kotor Luas Berih Luas Bersih *) *)

Yang diproduksi atau dijual ke pabrik (P) = 386 ton/ tahun Stok milik warga (S) = Lp x Hp P S = 140 x 27,55 386 S = 3.857 386 S = 3.471 ton/ tahun

b. Singkong - Luas panen (LP) = 2.307 - Hasil perhektar (HP) = 190,87 - Yang diproduksi atau dijual ke pabrik (P) = 44.033 ton/ tahun Stok milik warga (S) = Lp x Hp P S = 2.307 x 190,87 44.033 S = 440.337,09 44.033 S = 396.304,09 ton/ tahun c. Talas - Luas panen (LP) = 18 - Hasil perhektar (HP) = 101,11 - Yang diproduksi atau dijual ke pabrik (P) = 182 ton/ tahun Stok milik warga (S) = Lp x Hp P S = 18 x 101,11 182 S = 1819,98 182 S = 1637,98 ton/ tahun 2. Non pangan, yang dikembangkan oleh daerah - Singkong 3. Harga Pangan No. Komoditi Satuan Kualitas/ Tingkat Jenis Pasar 1 2 3 4 5 Kg Tr Produsen Konsumen 1 Beras Kg Rm Produsen Konsumen Kg Rm Produsen Konsumen Kg Bulog Produsen Konsumen 2 Singkong Kg Ubi Produsen Segar Konsumen 3 Talas kg Ubi Produsen segar Konsumen

M-1 6 9.000 9.000 9.000 8.000 5.000 6.000 3.000 4.000

Harga (Rp) M-2 M-3 M-4 7 8 9 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 9.000 8.000 8.000 8.000 5.000 5.000 5.000 6.000 6.000 6.000 3.000 3.000 3.000 4.000 4.000 4.000

Harga Rata-rata 10 9.000 9.000 9.000 8.000 5.000 6.000 3.000 4.000

4. Indikator konsumsi pangan No. Jenis Makanan 1. Nasi 2. Singkong 3. Talas

Frekuensi 2x1 2x1 2x1

Sering

Perubahan jenis Jarang Tdk Pernah

Pengukuran konsumsi pangan warga:

Ki = Si + Ppi

Pbi

Ski

Keterangan: K = Jumlah makanan yang dikonsumsi S = Jumlah stok makanan awal Sk = Jumlah stok akhir Pb = Jumlah makan yang diberikan selain ke anggota keluarga Pp = Jumlah makan yang dibeli F = Rata-rata konsumsi 1 kk B = Rata-rata konsumsi per anggota keluarga i = Jenis makanan Dari keterangan tabel diatas dapat diketahui jumlah berat makanan yang dikonsumsi oleh warga pada tahun 2012 : a. Nasi - S = 3.857 ton (ditimbang mentah) - Pb = 386 ton (ditimbang mentah) - Pp = 1,5 ton (di hitung kebutuhan 1 kk dalam 1 tahun dengan jumlah 5 orang jiwa) - Sk = 3.471 ton (ditimbang mentah) - Ki = Si + Ppi Pbi Ski Ki = 3.857 + (1,5 x 98 kk) Ki = 147 ton F = 386 3.471

= 1.5 ton/ kk elama 1 tahun (ditimbang mentah) = 0,3 ton atau 300 kg/ orang anggota keluarga selama 1

B =

tahun dihitung mentah (hasil kotor) - Konsumsi selama 1 bulan 25 kg/ orang anggota keluarga dihitung mentah (hasil kotor) - Konsumsi untuk 1 orang anggota keluarga selama 1 hari = 8,3 ons/ 2x sehari frekuensi makan dihitung mentah (hasil kotor) b. Singkong - S = 440.337,09 ton (ditimbang mentah) - Pb = 44.033 ton (ditimbang mentah)

Pp = 10 ton (di hitung kebutuhan 1 kk dalam 1 tahun dengan jumlah 5 orang jiwa) Sk = 396.304,09 ton (ditimbang mentah) Ki = Si + Ppi Pbi Ski Ki = 440.337,09 + (10 x 98 kk) 44.033 396.304,09 Ki = 980 ton F = = 10 ton/ kk selama 1 tahun (ditimbang mentah) = 2 ton atau 2000 kg/ orang anggota keluarga selama 1

B =

tahun dihitung mentah (hasil kotor) Konsumsi selama 1 bulan 166,66 kg/ orang anggota keluarga dihitung mentah (hasil kotor) Konsumsi untuk 1 orang anggota keluarga selama 1 hari = 5,55 kg/ 2x sehari frekuensi makan ditimbang mentah (hasil kotor)

c. Talas - S = 1819,98 ton (ditimbang mentah) - Pb = 182 ton (ditimbang mentah) - Pp = 10 ton (di hitung kebutuhan 1 kk dalam 1 tahun dengan jumlah 5 orang jiwa) - Sk = 1637,98 ton (ditimbang mentah) - Ki = Si + Ppi Pbi Ski Ki = 1819,98 + (5 x 98 kk) 182 1637,98 Ki = 490 ton F = = 5 ton/ kk selama 1 tahun (ditimbang mentah) = 1 ton atau 1000 kg/ orang anggota keluarga selama 1 tahun

B =

dihitung mentah (hasil kotor) Konsumsi selama 1 bulan 83,33 kg/ orang anggota keluarga dihitung mentah (hasil kotor) Konsumsi untuk 1 orang anggota keluarga selama 1 hari = 2,77 kg/ 2x sehari frekuensi makan ditimbang mentah (hasil kotor)

5. Indikator status gizi a. Pravelensi gizi kurang balita: -b. Data pertumbuhan balita (SKBN) Data Desa S K D N/T BGM O B
Jumlah seluruh balita diposyandu tahun 2012 ada 26 balita Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di desa ada 26 balita Rekapitulasi jumlah balita yang ditimbang bulan ini dari seluruh posyandu di desa ada 24 balita Rekapitulasi jumlah balita yang N atau T dari seluruh posyandu di desa yang bertambah berat badannya (N) ada 23 balita, yang turun (T) = 1 balita Rekapitulasi jumlah anak BGM dari seluruh posyandu di desa ada 0 balita Rekapitulasi jumlah balita yang tidak ditimbang bulan sebelumnya dari seluruh desadiposyandu ada 2 balita Rekapitulasi jumlah balita yangbaru pertama kali ditimbang bulan ini dari seluruh posyandu di desa Ada 0 balita

Terpantau SKDN (%)


100% 100% 92% N= 88% T= 4 % 8%

DO (%)
8% 8%

6. Indikator keluarga miskin No. Kreteria 1. Luas Bangunan Rumah 2. 3. Jenis Rumah WC

4.

Sumber Air Minum

5.

Bahan Bakar Masak

6.

Porsi makan

Keterangan <8 >8 Permanen Semi Permanen Milik Pribadi Milik Umum Milik Tetangga/ Keluarga Mata air Sumur Selang Sungai Air Hujan Lain-lain Arang Kayu Minyak Tanah Gas Lain-lain 1 x Sehari 2 x Sehari 3 x Sehari

Jumlah KK 10 kk 88 kk 45 kk 53 kk 83 kk 15 kk 10 kk 88 kk 10 kk 56 kk 32 kk 98 kk -

7.

Komsumsi Daging, Susu, Ayam

8.

Tempat Berobat

9.

Jenis Pelayanan Kesehatan

10.

Jenjang Pendidikan

11.

Pekerjaan

12.

Penghasilan/ Bulan

13.

Akses Berpergian

14.

Media Komunikasi Antar Warga

Lain-lain Seminggu 1x Seminggu 2-3x Seminggu 3-4x Setiap Hari Klinik Dokter praktek Mantri Bidan Puskesmas, Polindes/ Postu Rumah Sakit Dukun Askes Jamkesmas Jamkesda Umum SD Tamat SD Tidak Tamat SLTP Tamat SLTP Tidak Tamat SLTA Tamat SLTA Tidak Tamat Perguruan Tinggi Swasta Wiraswasta Polisi TNI PNS Lain-lain Rp 600.000 Rp 600.000 Rp 900.000 Rp 900.000 Rp 1.000.000 Mobil Motor Sepeda Kendaraan Umum Lain-lain Surat/ Fax Telepon Rumah Telepon Genggam Lain-lain

7 kk 73 kk 18 kk 2 kk 20 kk 5 kk 65 kk 2 kk 4 kk 3 kk 29 kk 5 kk 61 kk 38 kk 12 kk 10 kk 9 kk 15 kk 10 kk 4 kk 61 kk 34 kk 1 kk 2 kk 8 kk 54 kk 24 kk 3 kk 9 kk 5 kk 70 kk 3 kk 20 80 kk 18 kk

Berdasarkan keterangan tabel diatas diketahui : a. Warga yang memiliki luas rumah < 8 ada 10 kk b. Warga yang memiliki rumah semi permanen ada 53 kk c. Warga yang tidak memiliki WC pribadi ada 15 kk d. Sumber air minum warga dari sumur ada 10 kk, dari sungai ada 88 kk e. Bahan bakar masak yang masih menggunakan kayu ada 10 kk f. Porsi makan rata-rata 2x sehari ada 98 kk g. Konsumsi daging, susu, ayam seminggu sekali ada 7 kk h. Yang masih berobat ketempat dukun ada 4 kk i. Yang masih menggunakan pembayaran pengobatan secara umum ada 61 kk j. Jenjang pendidikan yang SD tamat ada 38 kk k. Jumlah warga yang pekerjaannya swasta ada 61 kk l. Penghasilan < 600.000 ada 8 kk m. Yang bertransportasi dengan jalan kaki 20 kk n. Media komunikasi dari mulut ke mulut ada 18 kk

7. Indikator lokal dikembangkan sesuai dengan keadaan daerah


a. Sektor pertanian Pemberdayaan petani dalam penanaman padi ladang dan palawija lainnya seperti singkong, talas, terong asam dan sawi kampung. b. Sektor peternakan Pemberdayaan peternakan sapi, ayam, babi, dan ikan. c. Sektor perekonomian dan pasar Pembangunan pasar tradisional dan koperasi desa d. Sektor pembangunan Pembangunan akses jalan yang layak antar desa ke desa dan antar desa ke kota e. Bidang kesehatan Pembangunan postu lengkap dengan petugas kesehatan dan kader di setiap desa

You might also like