Professional Documents
Culture Documents
SpP
Tumor
paru
Tumor jinak ( Benign Neoplasma) Tumor ganas ( Malignant Neoplasma ) Primer Metastase
Mesotelioma Tumor
mediastinum
Kanker:
jaringan tubuh manusia dengan kecenderungan menyebar ke tempat-tempat di luar tempat asal sel/jaringan tubuh tadi
Semua penyakit keganasan di paru, baik primer dari paru maupun metastase tumor ke paru
Primer Epitel bronkus ( bronkogenik karsinoma ) Sekunder
(metastase )
Ca Mamae Ca prostat
Data
statistik di berbagai negara menunjukan angka kejadian kanker paru cendrung meningkat
Dikenal
ababd ke 15 Meningkat lebih abad yang lalu Bersifat fatal 5` SR < 10 % Insiden : =5:1 Umur : 40 70 tahun
7-Feb-13
Epidemiologi
dunia 1/3 dari kematian ok keganasan terjadi pada laki-laki Jepang penyebab kematian utama keganasan pada lakilaki Indonesia Belum ada RS persahabatan Urutan ke 3 dari 10 penyakit keganasan
7-Feb-13
Etiologi
Onkogen
Ras myc
normal
Proliferasi
Siklus sel faktor pertumbuhan
Apoptosis
Siklus sel p53 bcl2
Cancer
7-Feb-13
Proses perubahan dari sel normal sampai metastasis ada beberapa tahap Yaitu hyperplasia, metaplasia, dysplasia, carcinoma in situ, invasive cancer, dan metastase jauh.
Pertumbuhan tumor di nilai dengan menggunakan istilah doubling time Adeno carcinoma 183 hari Squmous sel 100 hari Large sel 100 hari Small sel 30 hari
d i s p l a s i a
m e t a p l a s i a
T I S
k a n k e r
m e t a s t a s i s
Myc LOH 1p
7-Feb-13
Gen
Phase G1 : sel anak hasil pemisahan dalam phase mitosis akan masuk ke phase ini, selama phase G1 terjadi sintesis RNA dan protein Phase S : terjadi sintesis DNA, phase S akan diperpanjang sampai sebuah DNA selesai direplikasi Phase G2 : sel mempersiapkan diri untuk memasuki phase M, pada akhir phase ini sel telah membentuk 2 set diploid kromosom lengkap Phase M : terjadi pemisahan masing -masing 1 set diploid kromosom, diaktivasi oleh enzim M phase kinase
DNA
Fase
Basik fraksi : Nitrosamines Asidik fraksi : Tumor promoting agent Residual fraksi : Nikel, cadmium, Polonium 210
Fase
uap :
( 3-5:1)
polusi udara
Ada riwayat keluarga kanker paru Perokok pasif Perokok resiko kanker meningkat 26%
perokok
Resiko
paru
1 -10 batang/hari meningkatkan resiko 15 kali Penghentian merokok baru akan menurunkan resiko setelah 3 th dan akan sama dengan resiko orang tanpa merokok setelah 10-13 th berhenti merokok
TUJUAN
Menentukan jenis histopatologi Menentukan derajat kanker paru Menentukan lokasi tumor Menentukan performan status Menentukan terapi yang akan dipilih
DIAGNOSIS CA PARU
1. Gambaran klinis ( anamnesis, PF )
bronkus, TTB, BAJH, sitologi cairan pleura, biopsi pleura ) 4. Tumor marker P53, 5. Bronkoskopi ( diagnosis dan terapi )
Anamnesis
Batuk-batuk ( kering, sputum, darah ) Nyeri dada Destruksi iga/ ddg dada Sesak nafas pada tumor paru dapat disebabkan oleh; Penekanan pada sal nafas parsial atau total ( atelektasis ) Efusi pleura Kelumpuhan N Frenikus Anemia kombinasi
Anamnesis
Suara serak kelumpuhan N laringeus/Recuren Sulit/ sakit menelan penekanan Esopagus Sembab muka
sind Vena kava superior penekanan oleh massa tumor pada
Sindroma neoplastik ( gejala tumor paru bukan oleh karena efek langsung oleh masa tumor )
vena kava superior sehingga terjadi gangguan aliran darah balik menuju ventrikel kanan. Gejala klinis lainnya, sesak nafas, JVP meningkat, venektasis di dinding dada
Inspeksi
2. Palpasi
Statis Normal Flat / mengecil ( atelektasis ) Cembung ( massa tumor, efusi pleura ) Dinamis Normal Gerakan tertinggal Normal Premitus melemah ( atelektasis, efusi pleura ) Premitus meningkat ( massa tumor ) Normal - Pekak / redup
3. Perkusi
4. Auskultasi
Normal - Suara nafas melemah / hilang
Pemeriksaan Fisik tumor paru Dipengaruhi oleh besar massa tumor Dipengaruhi oleh ada tidaknya komplikasi Dipengaruhi oleh luasnya kelainan Dipengaruhi oleh pengalaman pemeriksa
Ro/
toraks PA
Gambaran masa tumor baru jelas bila diameter > 1 cm Perselubungan dengan batas tegas Destruksi iga Diapragma letak tinggi Efusi pleura Atelektasis
Ro/ Ct
pa lateral
scan toraks
Riwayat
Secara
ATELEKTASIS
Sitologi sputum Cara pengambilan sputun yang baik yaitu sputum pagi hari/habis bangun tidur, kumur-kumur, tarik nafas dalam baru di batukan BAJH atau biopsi daniel( KGB ) supra klavikula BAJH yaitu dengan menggunakan jarum Biopsi Daniel yaitu dengan mengangkat sebagian masa kelenjar TTB ( Trans torakal biopsi ) Hati hati kalau tumor di central oleh karena banyak pembuluh darah besar Tumor dekat dinding dada/ Tumor di perifer Lebih aman dilakukan apabila di bantu dengan menggunakan CTScan Komplikasi TTB yang sering Pneumotorak Bilasan/
1. 2. 3. 4.
Squamous cell carcinoma (epidermoid) Small cell carcinoma Adeno carcinoma Large cell carcinoma
Minimal untuk melakukan terapi secara PA harus membedakan non small cell ca atau bukan
1. Kanker paru jenis karsinoma sel kecil ( K P K S K ) atau Small cell lung cancer (SCLC)
2. Kanker paru jenis bukan karsinoma sel kecil (K P B K S K ) atau Non small cell lung cancer (NSCLC)
7-Feb-13
Belum
di sepakati Cyfra 21.1, NSE , SCC Baru di gunakan sebagai follow up pengobatan
Diagnosis
Diagnosis makroskopis/penampakan Dapat melihat sumber perdarahan Mengambil bahan dengan bilasan, sikatan, biopsi trasbronkial Menentukan derajat tumor ( T )
Terapiotik Pemasangan sten Mengambil korpus alienum
Tujuan
:
= Ca insitu
Resiko
tinggi
7-Feb-13
Diagnosa dini
Tumor 1 cm ( 10 mm) -- 25 - 30 Doubling time -- 7 - 590 hari -- 60 -- 70 % umur nya 0,9 % metastase ke KGB 35 % metastase ke KGB masih dini
7-Feb-13
curiga
Curiga
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
Tidak mencurigakan
TDK
TDK
Tx Tis T1 T2
T N M No No No No
Mo Mo Mo Mo
Derajat II A
Derajat II B
T1
T2
N1
N1
Mo
Mo
7-Feb-13
T N M N2 N2 N1 N2 Mo Mo Mo Mo
Derajat III B
Sembarang T T4 Sembarang T
N3 Sembarang N Sembarang N
7-Feb-13
Mo Mo M1
Derajat IV
T To Tx Tis T1 T2
: Tumor primer : Tumor primer ( - ) : Tumor ( - ), sitologi ( + ) : Karsinoma insitu : Tumor < 3 cm, dalam bronkus lobus : Tumor > 3 cm, dalam bronkus lebih 2 cm dari carina mengenai
7-Feb-13
T3
Semua ukuran , mengenai dinding dada, diafragma, bronkus utama < 2cm dari carina, atelektasis dan pneumonitis seluruh paru
T4
Semua ukuran , mengenai mediastinum, jantung, carina, efusi pleura ganas, trakea, esofagus
7-Feb-13
Nx
: Kelenjer tidak dapat dinilai No : Kelenjer tidak terlihat / tidak didapatkan N1 : Didapatkan KGB peribronkus dan atau KGB hilus ipsi lateral N2 : Didapatkan KGB mediastinum ipsi lateral dan sub carina N3 : Didapatkan KGB hilus atau mediastinum kontra lateral , skalenus , supraklavikula
7-Feb-13
: Metastase tidak dapat dinilai : Metastase / anak sebar ( - ) : Metastase / anak sebar ( + )
7-Feb-13
Macam-macam
terapi
Kemoterapi Operatif Radioterapi Imunoterapi Terapi Hormon Terapi gen Suportif Combined modality therapy
adalah pengobatan untuk penyakit kanker dengan menggunakan bahan kimia yang spesifik, atau obat obatan yang bekerja merusak sel kanker secara selektif (The american heritage dictionary)
Kemoterapi sangat efektif untuk kanker tumbuh sangat cepat ( leukemia, limfoma), namun kurang efektif untuk kanker tumbuh lambat ( kanker paru, kanker saluran cerna)
Berdasarkan farmakologik :
Alkylating agents Antibiotic antineoplastics Antimetabolites Antineoplastic that alter hormone balance Biological response modifiers Miscellaneous antineoplastics
Alkylating agents
bekerja dengan cara merusak fungsi sel sehinga menghambat sintesis RNA dan DNA
Antimetabolites
mengganggu sintesis RNA dan DNA dengan menghambat metabolic pathway atau menggantikan posisi beberapa metabolite.
Antineoplastic that alter hormone balance
mengubah keseimbangan hormon sehingga mengganggu mekanisme fisiologik dalam sel kanker.
bekerja dengan cara menambah hasil respons imun, misalnya meningkatkan fungsi sitotoksik oleh limfosit.
Miscellaneous antineoplastics
Setelah
Sintesis DNA dan pengaturan gene-gene selesai ,Penduakalian sel mulai dilakukan ,yang disebut fase Mitosis (Fase M).Sitostatika bekerja dengan menghambat mitosis pada metafase Contoh Sitostatika yang bekerja pada fase ini : Alkaloid Vinca (Vincristine)
Sekuensial
Alternating
Sekuensial
Pemberian kemoterapi (4-6 siklus) dilanjutkan dengan radioterapi atau Pemberian radioterapi (full dose) diikuti dengan pemberian kemoterapi
Alternating Konkuren
Sekuensial Kemoradioterapi
CT CT CT CT CT CT
1 RT
6000 cGy
Sekuensial Kemoradioterapi
CT RT RT CT
Mg I 1
Mg II
Mg III
Mg IV 2
Pemilihan
Jenis cell kanker Derajat kanker paru Tumor primer atau metastase Performan status Non medis ( fasilitas RS, Ekonomi penderita)
WHO 0
Karnofsky 90-100
1
2 3 4 -
70-80
50-60 30-40 10-20 0-10
Keluahan +, dapat mengurus diri sendiri Cukup aktif, kadang memerlukan bantuan Kurang aktif, perlu perawatan
Hanya di tempat tidur Tidak sadar
Syarat
operatif
Non small cell carcinoma Stad < IIb Toleransi/ faal paru yang tinggal
Pneumonektomi resiko ringan jika VEP1 > 60% dan KVP N Pneumonektomi resiko sedang VEP1 > 60% dan KVP > 35%
Performan status
Karnofsky ( 70-80 ) WHO ( 1 )
Jenis
operasi
Paliatif/suportif
Prinsip
Tentukan jenis sel ( small atau non small ) Platinum based therapy ( sisplatin, carboplatin ) Tidak toksisitas Respon objektif 1 obat > 15% Tidak menggunakan satu macam obat saja Combined modality therapy
Macam
CAV
Respon
subjektif
keluhan
Respon
Respon
semi subjektif
objektif sec radiologis
tumor hilang 4 minggu tumor berkurang > 50 % tumor berkurang < 50 % terjadi perburukan/ massa tumor tambah
Tampilan, BB
CR
PR SD
PD
besar
Radiosensitiv Small sel ca, adeno ca, large sel ca, squamous sel ca ( radio resisten Paliatif Mengurangi sesak Mengurangi nyeri tu destruksi iga hemoptoe Kuratif 5000-6000 cm rad 5 minggu
Hb
(n: 3) (n: 796) (n: 304) (n: 719) (n: 327) (n : 233)
= = = = = =
VIT E