You are on page 1of 2

CERPEN 3 Unsur Instrinsik Tema : Kekeluargaan

Alur : Campuran (Maju-Mundur), karena diawal cerita dia mencari ibunya, setelah ditemukan ibunya, di akhir cerita sedih Penokohan Aku : Aku tertegun, senang berdiri di sini. Mengamati banyak hal,, Aku hanya terdiam

Aku tidak tahu berbuat apa, aku masih merindukan Kak Icha Ibu : mama mengaku terpaksa berbohong karena ingin menutup masa lalunya,, Mama tidak sanggup hidup miskin dan mengurus suami yang sakit-sakitan. Kamu hanya masa laluku yang sudah kukubur dalam-dalam. Kenapa kamu datang ke sini? Mau menghancurkan keluargaku? Sekarang pergi! Pergi Mama marah-marah, menyumpah-nyumpah, Mama benarbenar telah menghapus Kak Icha dari hidupnya. Ayah : kukuh tidak mau melepasnya pergi akhirnya luluh melihat keinginannya yang begitu besar untuk bertemu ibunya. Pada seorang teman, ayahnya menitipkannya agar diantar ke tempat yang dituju, Kak Icha : orangnya asyik, sangat pandai berkisah, Mulai dari kisah-kisah teladan yang berlatar belakang agama, kisah-kisah lucu hasil imajinasinya sendiri, juga kisah kehidupan orang lain, Dengan harapan untuk bertemu ibunya itulah yang membuat dia mau meninggalkan ayahnya, satu-satunya orang yang paling disayanginya, ia mencoba bertahan tinggal di sana walau sebenarnya tidak betah, Keesokan harinya, di terminal bus dia berkenalan dengan seorang aktivis. Dia diajak ke rumah singgah. Di sana dia menetap beberapa waktu sambil terus mencari informasi tentang ibunya. Sampai akhirnya dia menemukan ibunya di sebuah rumah besar sebagai istri seorang pengusaha,, Dia ingin menemui ayahnya yang sakit. Dan ada janji yang harus dia tepatinya pada seseorang,, Kak Icha yang semula bingung mulai paham dengan keadaan. Sambil menangis dia memeluk kaki mama,, Keluarga teman ayahnya : mengizinkan dia pergi. Mereka butuh dia, tepatnya, tenaganya. Karena pada saat dia datang, kebetulan pembantu keluarga itu pergi Lelaki muda me-radang, menuduh kak Icha, Hani, teman bermainnya (Icha),, Latar Waktu : Bulan Ramadhan,

Tempat : Aku senang berdiri di sini. Mengamati banyak hal. Mobil-mobil yang sibuk berpacu di jalan raya sebelah utara, perkampungan kumuh yang sangat kontras dengan lingkungan kami di sebelah timur, juga kanak-kanak yang sibuk berlari-lari di jalan depan rumahku, rumah keluarga teman ayahnya (Icha), terminal buss, kamar, rumah singgah,

Suasana

: Hujan belum deras namun angin sangat kencang, menegangkan, kacau : Orang Pertama Pelaku Ketiga

Sudut Pandang Amanah

: Jangan menyerah

Unsur Ekstrinsik Nilai-Nilai Kehidupan Nilai Sosial : Mama tidak sanggup mengurus suami yang sakit-sakitan, Mobil-mobil yang sibuk berpacu di jalan raya sebelah utara, perkampungan kumuh yang sangat kontras dengan lingkungan kami di sebelah timur, juga kanak-kanak yang sibuk berlari-lari di jalan depan rumah Nilai Ekonomi Politik : Mama tidak sanggup hidup miskin Nilai Agama : Penikahan Icha, Nilai Budaya : merindukan Kak Icha orangnya asyik, sangat pandai berkisah, Mulai dari kisahkisah teladan yang berlatar belakang agama, kisah-kisah lucu hasil imajinasinya sendiri, juga kisah kehidupan orang lain Nilai Moral Etika : Mama marah-marah, menyumpah-nyumpah,, mama mengaku terpaksa berbohong karena ingin menutup masa lalunya.

You might also like