You are on page 1of 7

PENUGASAN BLOK GASTROINTESTINAL 1.

7 ANALISIS STATUS GIZI

Nama : M. Bimo Pradito NIM : 11711154

Kelompok Tutorial : 12 Tutor : dr. Utami

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSTAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2012

B. ISI

i.

Perhitungan Status Gizi Menurut BMI

Status gizi seseorang dapat dinilai dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan seseorang, cara penghitungan status gizi ini disebut body-mass index, pada penghitungan ini nantinya akan didapatkan angka-angka yang memiliki rentang tertentu. Untuk orang dengan BMI yang normal akan memiliki rentang 18,5-24,5 kg/m2 jika dibawah disebut underweight jika berlebih disebut overweight. Pada penghitungan BMI ini berbeda-beda, untuk umur 18-30 tahun digunakan rumus berat badan dibagi kuadrat meter tinggi tubuh.(Almatsier,2009) Jika dituliskan dalam persamaan BMI Berikut hasil BMI probandus usia 18 tahun : BB = 58 kg TB = 166 cm (1,66 m)

IMT / BMI = 58 kg/1,662 =21,014 kg/m2 IMT / BMI = 21,014 Normal

Dapat dilihat pada perhitungan diatas bahwa BMI probandus adalah 21,014 kg/m2 dan masih dalam batas normal BMI untuk Indonesia, berikut tabel BMI untuk Indonesia. Batas Ambang IMT untuk Orang Indonesia

Kurus Normal Gemuk

Kategori Kekurangan berat badan tingkat berat Kekurangan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat ringan Kelebihan berat badan tingkat berat

IMT < 17,0 17,0 18,5 18,5 25,0 25,0 27,0 >27,0

a. BMI Probandus Dalam penghitungan BMI kali ini, probandus adalah penulis sendiri. Dalam penghitungan BMI ini, probandus dalam keadaan normal, sebelumnya probandus telah melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan terlebih dahulu yang merupakan dasar perhitungan BMI. Probandus sendiri berusia 18 tahun. Yang mana masih menggunakan cara perhitungan yang sama yaitu berat badan dibandingkan kuadrat tinggi tubuh dalam meter. BMI = 58/(1,66)M2 Didapatkan hasil BMI adalah 21,014 Dari hasil yang didapatkan ini dapat diketahui bahwa angka BMI probandus adalah normal untuk ukuran orang Indonesia tidak mengalami underweight karena kurang dari 17 atau terjadi obesitas karena lebih dari 30. Dengan diketahuinya BMI seseorang, maka dapat dipakai acuan untuk melakukan diet-diet yang baik agar angka BMI bisa dipertahankan dalam batas normal. Dan apabila BMI berada diatas 30 akan menjadi factor berbagai penyakit, karena terjadinya obesitas. (Whitney & Rolfes, 2008) II. Kebutuhan Kalori Harian

TABEL PERHITUNGAN KALORI HARIAN Hari, Tanggal : minggu, 17 Juni 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 Aktivitas BMR Jalan Kaki Duduk Berkendara Tiduran Berdiri santai Makan (keseluruhan) Tidur Total Durasi Kemungkinan energi yang dibutuhkan 1.566,4 kkal 92.22 kkal 667 kkal 80 kkal 5,5 kkal 8,25 kkal 22 kkal 180 kkal 2621.37 kkal

30 menit 10 jam 20 menit 1 jam 30 menit 1 jam 5 jam

i.

Pembahasan Energi merupakan usaha untuk melalukan kerja, dalam energy dibutuhkan tenaga yang dihasilkan dari makanan yang diasup. Sedangkan, kebutuhan energi seseorang dapat ditaksir melalui tiga komponen menurut Almatsier, (2009) yaitu 1. Angka metabolisme basal 2. aktivitas fisik 3. pengaruh dinamik khusus makanan. Ketiga komponen ini berbeda untuk setiap orang dimana umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, juga tingkat kesehatan. Pada aktivitas tanggal 17 juni 2012 dapat dilihat pada tabel bahwa probandus disini menghabiskan 10 jam dari 24 jam dengan berduduk yang sudah menghabiskan Kebutuhan energi diluar kebutuhan metabolisme basal yaitu kebutuhan untuk aktivitas fisik juga berpengaruh pada kalori yang dikeluarkan, ini juga nantinya mempengaruhi asupan kalori yang dibutuhkan agar orang tersebut bisa melakukan aktivitas fisik secara maksimal di luar aktivitas metabolisme basal. Pada tabel dengan rumus BMR = 1kkal x berat badan x 24 jam Jika dimasukkan persamaan BMR = 1kkal x 58kg x 24 jam maka didapatkan hasil 1.566,4 kkal. Jenis kegiatan secara rinci dan kilokalori yang dikeluaran dapat dilihat pada tabel terlampir demikian juga dengan total kalori yang dikeluarkan pada semua aktivitas.

Hari, Tanggal : senin, 18 Juni 2012

No Aktivitas BMR Duduk Berkendara Tidur Makan Membaca buku total ii. Pembahasan

Durasi

9 jam 1 jam 6 jam 1 jam 3 jam

Kemungkinan energi yang dibutuhkan 1.566,4 kkal 908,28 kkal 120 kkal 375,84 kkal 80,4 kkal 192 kkal 3.242.92 kkal

Pada tabel 2 ini tidak terlihat perbedaan pada aktivitas namun tidak terlalu berbeda pada tabel 1, jumlah kalori yang dikeluarkan juga berbeda karena aktivitas yang berbeda. Pada aktivitas hari senin, 18 juni 2012 ini jumlah energy total yang dikeluarkan adalah.. jenis kegiatan yang berbeda akan memberikan kalori yang dikeluarkan berubah. iii. Asupan Kalori Harian

TABEL PERHITUNGAN ASUPAN KALORI No Waktu Jenis Makanan Hari/ Tanggal : Minggu/17 Juni 2012 Nasi putih 1 Makan pagi (09.00) Telur ayam Sayur Nasi Capcay 2 Makan siang (12.00) Daging ayam Buah Nasi Daging sapi Mie goreng Sop ayam Telur ayam Porsi/jumlah 100 gr 60 gr 150 gr 100 gr 100 gr 150 gr 50 gr 100 gr 50 gr 200 gr 100 gr 60 gr Perkiraan Besar Kalori 175 kkal 97 kkal 132 kkal 175 kkal 61 kkal 116 kkal 180 kkal 137,5 kkal 321 kkal 95 kkal 97 kkal 1.586,5 kkal Perkiraan Besar Kalori 140 kkal 54 kkal 358,8 kkal 175 kkal

Makan malam (18.30)

total No Waktu Jenis Makanan Hari / Tanggal : Senin / 18 Juni 2012 Makan pagi (09.00) Roti Susu Makan siang (13.00) Ayam goreng Nasi putih Porsi/jumlah 60 gr 15 gr 75 gr 100 gr

Makan malam (18.00) 18.30

Bakso Nasi putih

100 gr 100 gr

260 kkal 175 kkal 1.162,8 kkal

b. pembahasan a. minggu, 17 Juni 2012 pada minggu, 17 juni 2012 probandus total kilokalori yang diasup oleh probandus adalah 1.586, 5 kkaldari berbagai jenis makanan yang dimakan oleh probandus, kilokalori yang dihasilkan paling besar adalah 200 gr mi goreng, dan kalori yang dihasilkan paling kecil adalah 100 gr ssaur capcay, hal ini tidak terlalu mempengaruhi karena jumlah kalori yang diasup oleh probandus mencukupi. Rincian jumlah kalori yang dihasilkan oleh setiap jenis makanan dapat dilihat pada tabel, juga dengan jumlah total kalori yang diasup pada hari minggu, 17 juni 2012. b. senin, 18 juni 2012 pada senin, 18 juni 2012 probandus mengasup kalori dengan jumlah total kalori tidak sebanyak hari sebelumnya, hal ini dikarenakan jenis makanan yang diasup dan jumlah asupan makanan per jam makan, terlihat perbedaan pada tabel yang jelas bahwa jumlah kilokalori yang diasup adalah 1.586,5 berbeda dengan hari sebelumnya. Rincian jumlah kilokalori yang diasup dapat dilihat pada tabel dengan jelas dan bisa dilihat pada tabel terlampir. ANALISIS/ PEMBAHASAN I. Keseimbangan asupan dan kebutuhan kalori Analisis terhadap keseimbangan asupan dan kebutuhan kalori dilakukan setelah semua data asupan dan aktivitas yang berupa jumlah banyak pemakaian kalori itu telah dilakukan. Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah keseimbangan energi tercapai atau tidak, atau malah terjadi keseimbangan negative atau juga keseimbangan positif. Keseimbangan energi itu sendiri menurut Almatsier (2009) adalah ketika energi yang masuk dalam tubuh sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini nantinya akan menghasilkan berat badan yang normal. Pada hari pertama probandus mengasup berbagai jenis makanan dan didapat energinya sebesar 1.586.5 kkal dimana pada hari pertama energi yang dikeluarkan sebesar 2.621.37 kkal disini terjadi keseimbangan energi yang negative, karena asupan energi kirang dibanding dengan pengeluaran energi. Hal ini bisa menyebabkan kurangnya konsentrasi, lemah, dan kurang bersemangat jika terlalu sering.

Pada hari kedua, probandus mengasup makanan dengan total kalori 1.162 kkal sedangkan energi yang dikeluarkan adalah 3.242.92 kkal. Disini terjai keseimbangan negatif lagi karena asupan energi dengan yang dikeluarkan jauh lebih banyak yang dikeluarkan. Pada keadaan seperti ini jika terjadi terus menerus, lama kelamaan akan terjadi marasmus dan bila terjadi kekurangan akan terjadi kwashiorkor. (Almatsier, 2009) II. diet seimbang terkait kebutuhan kalori diet merupakan hal yang berpengaruh pada asupan kalori, baik dari segi kuantitas, dan jenis diet itu sendiri. Diet ini nantinya akan mempengaruhi banyak hal, seperti lapar maupun kenyang dan juga proses kontrol neural, hormonal juga pengisian lambung (Guyton & Hall.2007). dari pembahasan diatas dapat kita ktakan, bahwa terjadinya keseimbangan negatif pada probandus pada dua hari pengamatan harus diimbangi dengan asupan makanan berlebih, tidak sama seperti dua hari pengamatan. Sebab energi yang dikeluarkan oleh probandus sangat banyak sedangkan energi yang dimasukan tidak sebanding. Keseimbangan negatif ini harus dengan diet seimbang. Baik diet dengan berbagai jenis makanan maupun banyaknya asupannya yang nantinya akan menyeimbangkan antara energi yang dibutuhkan dan dikeluarkan. Sehingga dengan range BMI agar tidak terjadi underweight atau overweight maka harus menyeimbangkan asupan energi dan keluaran energi dengancara konsumsi berbagai makanan jenis berbeda juga dengan kuantitas yang normal. Sehingga angka BMI juga dapat normal yang nantinya akan menunjukkan bahwa ukuran tubuhnya normal. Seain itu dalam jurnal kedokteran yang dipaparkan Prentice (2005) mengjelaskan bahwa proses metabolik tubuh manusia juga bisa beradaptasi dengan cara suplay energi yang luas, namun perlu diperhatikan dengan pemilihan bahan-bahan makanan tersebut. Hal ini yang akan memengaruhi diet efisien seseorang nantinya.

You might also like