You are on page 1of 2

Meningkatkan Daya Saing Bangsa Indonesia

Tingkat daya saing Indonesia pada tahun 2008 menurut World Economic Forum berada di
peringkat ke 55.Posisi ini menurun jika dibandingkan tahun 2007, Indonesia menduduki
peringkat ke-54 dari 132 negara yang di survei. Posisi ini memperlihaktkan bahwa
Indonesia masih berada di posisi yang kurang kompetitif dibandingkan negara-negara
Asean seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. World Economic Forum menempatkan
Indonesia pada kelompok negara-negara yang masih dalam kelompok key driven yaitu
taraf awal tingkat keunggulan kompetitif yang dukungan oleh faktor-faktor dasar seperti
institusi, infrastruktur, stabilitas makro ekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar masih
rendah, sehingga belum mampu mendorng ke posisi yang lebih tinggi yaitu efficiency
driven, dan masih jauh dari posisi tertinggi yaitu innovation driven.

Untuk dapat memperbaiki peringkat kompetitif di dunia,Indonesia harus memperbaiki


daya saingnya terutama di faktor infrastruktur, kesiapan teknologi (technology
readiness), sopistikasi bisnis (business sophistication) dan kapasitas inovasi (innovation
capacity).

Krisis keuangan yang dipicu oleh kegagalan subprime mortgage di Amerika Serikat yang
mengimbas ke Eropa dan akhirnya keseluruh dunia,membuat program pembangunan
Indonesia terhambat. Walaupun kondisi fundamental ekonomi Indonesia di sektor
keuangan,perbankan dan sektor riil, lebih baik dibandingkan pada saat menghadapai
krisis keuangan pada tahun 1977, tetapi apablia pemerintah dan dunia usaha tidak
waspada untuk memperbaiki diri, maka bukan tidak mungkin ekonomi Indonesia akan
terancam resesi.

Pertumbuhan industri cenderung menurun dari tahun 2005 sebesar 4,6 persen menjadi
hanya 4,1 persen pada kuartal kedua tahun 2008, padahal sektor industri berkontribusi
sebesar 26,9 persen dari Produk Domestik Bruto. Bisa dibayangkan masa depan
Indonesia akan kurang cerah, jika sektor industri tidaktumbuh di atas 7 persen.
Pertumbuhan yang rendah di sektor industri akan sangat berpengaruh pada rendahnya
penyerapan tenaga kerja dan rendahnya produktivitas nasional. Setelah masa krisis
keuangan tidak ada industri besar yang dibangun oleh pemerintah maupun swasta.
Sementara industri menengah dan kecil mengalami pertumbuhan yang tidak terlalu baik
karena kurangnya dukungan pendanaan dan pembinaan. Kondisi inilah yang berpengaruh
terhadap rendahnya pertumbuhan industri, sehingga terjadi gejala deindustrialisasi.

Daya saing nasional harus diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Kesejahteraan bangsa
harus dicapai dengan pola pembangunan yang berkesinambungan.

Perubahan iklim, bencana, kerusakan lingkungan harus menjadi faktor yang harus
ditanggulangi dalam pola pembangunan berkesinambungan. Diperlukan konsep
pengembangan ekonomi dan masayarakat yang mengedapankan pembangunan yang
berkesinambungan, didalamnya termuat konsep pengembangan lingkungan, energi
terbarukan dan penanggulangan bencana alam.

Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia
adalah, peningkatan sumber daya manusia khususnya di sektor ilmu pengetahuan dan
teknologi, peningkatan ketersediaan dan kualitas infrastruktur, pengembangan sistem
inovasi nasional, dan dukungan sektor keuangan yang berpihak kepada pendanaan sektor
riil yang produktif dalam kerangka pola pembangunan yang berkesinambungan.

Ikatan Alumni ITB (IA ITB) sebagai wadah berhimpunnya Alumni ITB yang sebagian
besar berperan sebagai prpofesional, bermaksud menyelenggarakan serangkaian diskusi
dan seminar untuk menggalang pemikiran dan usulan dari Alumni ITB dan masyarakat
Indonesia dengan tema ”Meningkatkan Daya Saing Bangsa Indonesia”, sehingga
dapat dihimpun dalam suatu usulan yang kongkrit dan dapat diimplementasikan oleh
pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia, dalam bentuk konsep ”Pembangunan
Indonesia 2020”.

Roundtable Discussion II
Waktu : Kamis, 19 Februari 2009, jam : 14-17
Topik : ”Konsep Pembangunan Indonesia 2020”
Peserta : 20 orang
Tempat : Kerinci Room, Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan

You might also like