You are on page 1of 42

PEMELIHARAAN PERALATAN LISTRIK PEMBANGKIT

PERALATAN KONTROL LISTRIK

Solenoid
Solenoid atau coil adalah suatu elektro

magnit yang terdiri dari kumparan dan inti yang dapat bergerak ( jangkar ). Bila solenoid diberi tegangan, maka pada kumparan terjadi medan magnit, sehingga dapat menarik inti besi. Sumber tegangan untuk solenoid dapat tegangan arus bolak balik atau arus searah

Solenoid (lanjutan)
Jenis jenis kerusakan solenoid antara lain :
Kumparan terbakar Permukaan inti kotor / berkarat, atau aus Kumparan putus Per putus atau kendor

Solenoid (lanjutan)

Rheostat
Reostat atau tahanan geser adalah suatu

tahanan yang dapat diatur/diubah-ubah nilai tahanannya dengan cara penggeseran. Rheostat terdiri kawat yang dililitkan pada rangka dan kontak yang dapat digeser-geser. Rheostat berfungsi untuk mengatur besaran tegangan atau arus dalam suatu rangkaian listrik misalnya untuk start motor-motor lilit, pengujian relay, eksitasi dan lain-lain.

Rheostat (lanjutan)
Gangguan yang sering terjadi pada reostat

antara lain :

kontak geser kendor atau patah Permukaan lilitan aus atau kotor Terminal aus atau kendor Kawat lilitan putus

Untuk penggunaannya, sebelum

dihubungkan ke rangkaian sumber perhatikan nilai arus yang dapat dilalui, cek name plate.

Rheostat (lanjutan)
Lambang rheostat adalah

Push Button Switch


Push button switch adalah biasa disebut

tombol tekan. Tombol tekan ada 2 ( dua ) jenis, yaitu Normaly Open ( NO ) dan Normaly Close. Adapun kerusakan yang sering terjadi diantaranya :
kontak aus atau kotor Per lepas Terminal kendor

Push Button Switch (lanjutan)

Push Button Switch

Emergency Push-Button Switch

Limit Switch
Limit switch adalah alat untuk menghubung atau memutus rangkaian yang digerakan oleh suatu

batasan ( limit ) mekanik. Limit switch banyak sekali digunakan pada unit pembangkit listrik, khususnya PLTU misalnya membatasi gerak soot blower, katub, damper dan sebagainya. Kerusakan limit switch antara lain dapat berupa :

Per putus Kontak putus Kontak aus Lengan switch patah

Limit Switch (lanjutan)

Timer
Timer adalah peralatan yang berfungsi untuk menghitung besaran waktu sesuai dengan yang

dikehendaki. Prinsip kerja peralatan ini ada beberapa azas antara lain mekanik , elektronik dan pneumatik. Timer yang berdasarkan azas mekanik biasanya menggunakan sistem spiral ( per ) sebagai penghitung waktunya. Bila spiral itu diputar secara manual maka akan menghubungkan kontak, dan kontak tersebut lepas bila spiral sudah kendor dan dengan sendirinya melepas kontak.

Timer (lanjutan)
Kemudian timer yang berdasarkan

elektronik, prinsip kerjanya seperti pada gambar berikut :

Timer (lanjutan)
Bila pada rangkaian tersebut diberi tegangan, maka kapasitor (C1) diisi muatan lewat tahanan

variable (P) dan tahanan R1. Teganganbasis di transistor Q1 berangsur-angsur membesar, dan arus kolektorpun berangsur naik. Kalau arus kolektor sudah cukup besar, tegangan pada R2 menyulut thyristor, maka relay akan bekerja. Jadi untuk mengatur lamanya tidaknya timer tersebut tergantung pemberian muatan pada kapasitor yang diatur melalui tahanan variable (P).

Timer (lanjutan)
Timer ini biasanya digunakan untuk penundaan (delay) bekerjanya kontak Terdapat 2 ( dua ) jenis penundaan yaitu TDO ( Time Delay Open ) dan TDC ( Time Delay Close ) TDO adalah pada saat ada sumber tegangan pada timer tersebut, kontak bekerja kemudian

sumber tegangan hilang beberapa saat kemudian kontak baru terbuka/lepas. TDC adalah bila pada timer tersebut mendapat tegangan, maka kontak ditunda belum bekerja menunggu beberapa saat sesuai dengan waktu yang dikehendaki.

Timer (lanjutan)
Untuk jenis timerelektrik untuk menghitung waktu, biasanya dengan menggunakan motor

listrik. Jenis ini digunakanmenghitung waktu yang relatif lama. Sebagai contoh untuk kontrol lampu penerangan jalan yang disetting secara priodik. Adapun jenis timer dengan azas penumatik, prinsip kerjanya berdasarkan tekanan udara pada tabung karet (seperti bellows) dari kondisi ada tekanan ke tidak ada tekanan (normal). Jenis ini biasanya digunakan pada kontaktor magnit untuk penundaan starting motor.

Timer (lanjutan)
Timer On Delay

Signal IN

Signal Out 0 5 10 detik

Timer (lanjutan)
Timer Off Delay

Signal IN

Signal Out
0 10 15 detik

Lampu Indikator
Lampu indikator atau disebut juga lampu pilot adalah suatu lampu sebagai tanda untuk

mengetahui bahwa rangkaian tersebut sedang operasi, tidak operasi atau ada gangguan. Klasifikasi warna lampu yang standar adalah :
Merah ( m ) : Lampu indikator warna merah pertanda

bahwa sistem peralatan dalam keadaan operasi. Hijau ( v) : Lampu indikator warna hijau, petanda bahwa sistem peralata dalam keadaan siap operasi. Putih ( A ) : Lampu indikator warna putih, petanda bahwa sistem sedang ada Gangguan.

Kontaktor Magnit
Kontaktor magnit adalah suatu peralatan

penghubung atau pemutus yang dapat dioperasikan dengan rangkaian kontrol, baik secara otomatis maupun semi otomatis. Biasanya kontaktor magnit dilengkapi dengan thermal relay sebagai pengaman bila terjadi beban lebih. Bekerja pada tegangan maximum 600 Volt. Adapun komponen-komponennya meliputi :
Kontak-kontak utama ( main contact ) Kontak-kontak bantu ( auxiliary contact ) Kumparan magnit ( Solenoid )

Kontaktor Magnit
Kontak utama berfungsi untuk

menghubungkan rangkaian listrik utama yang dikontrol, sedangkan kontak bantusebagai rangkaian kontrol. Kumparan magnit berfungsi untuk membuat kemagnitan, sehingga dapat menarik kontakkontak atau melepas kontak.

Kontaktor Magnit

Relay Listrik
Relay listrik adalah komponen alat bantu yang berfungsi untuk menghubungkan atau

melepaskan rangkaian listrik. Relay ini merupakan komponen utama rangkaian-rangkaian kontrol. Prinsip kerja dari relay serupa dengan kontaktor magnit Terdapat 2 ( dua ) jenis relay sesuai sumber teganganyaitu AC dan DC. Adapun jenis relay yang didasarkan azas kerjanya, yaitu relay mekanik dan relay elektronik.

Relay Listrik (lanjutan)

Rele elektro magnetic

Relay Listrik (lanjutan)

A1 R A2

16

18

26

28

36

38

15

25

35

Relay Listrik (lanjutan)


Relei hanya dilengkapi saklar-saklar

berkapasitas rendah untuk sinyal/perintah (signal/command switch)

Floating Switch
Floating switch adalah saklar yang bekerjanya

berdasarkan sentuhan mekanis akibat naik turunnya pelampung yang berada diatas permukaan cairan / air

Floating Switch (lanjutan)


Level Monitoring with Level

Thermostat
Thermostat adalah alat pemutus dan

penghubung rangkaian listrik secara otomatis berdasarkan suhu. Alat ini mempunyai suatu alat perasa yang peka terhadap perubahan suhu. Thermostat tidak perlu ditempatkan pada bagian yang panas, tetapi dapat ditempat pada bagian yang dingin dan diatur temperatur yang diinginkan

Thermostat (lanjutan)
Thermostat dengan Dwi Logam ( Bimetal ) Pada thermostat ini rangkaian arusnya dihubungkan dan diputuskan oleh suatu elemen dwi logam yang menjadi bengkok atau lurus karena perubahan suhu. Hal ini disebabkan karena dua logam yang berbeda disatukan dan masing-masing logam mempunyai koefisien muai yang berbeda, bila kena panas maka dwi logam tersebut akan bengkok. Proses bengkok atau lurus tersebut yang akan digunakan untuk melepas atau menghubungkan kontak.

Thermostat (lanjutan)

Thermostat (lanjutan)
Thermostat zat cair Thermostat jenis ini memiliki komponen alat perasa,pipa kapiler dan ruang tekan. Pipa kapiler tersebut diisi dengan zat cair yang memiliki koefisien muai yang besar, biasanya cairan tersebut menggunakan air raksa. Kalau zat cair ini muai, kontaknya akan membuka dan kalau zat cairnya mengerut, kontaknya akan menutup.

Thermostat (lanjutan)

Thermostat (lanjutan)
Thermostat gas Thermostat gas pada prinsipnya sama dengan zat cair, kalau pada thermostat gas tabung kapiler diisi dengan gas. Apabila gas tersebut kena panas, maka akan memuai dan akan memberikan tekanan pada membran, kemudian mendorong untuk menggerakkan kontak.

Thermal Relay
Thermal relay adalah suatu proses pembukaan atau penutupan kontak-kontak listrik atas dasar

panas yang ditimbulkan dari arus listrik yang melebihi dari batas yang ditentukan. Adapun prinsip kerja dari thermal relay sama dengan prinsip thermostat dari logam (bimetal). Jadi apabila ada arus yang melebihi batas tidak dapat seketika untuk melepas kontak, karena ada proses pemanasan pada bimetal Dalam penggunaannya relay jenis ini digunakan untuk pembatas beban atau beban lebih

Thermal Relay (lanjutan)

Thermal Relay (lanjutan)

Thermal Relay

Elektronic Over Current Relay

Elektromagnetik Relay
Elektromagnetik relay adalah suatu proses komponen untuk pembukaan atau penutupan

kontak-kontak listrik yang bekerjanya atas dasar elektromagnetik dari besaran arus yang telah ditentukan. Apabila arus tertentu pada kumparan elektromagnetik maka akan menarik tuas atau batang gerak dan seketika itu melepaskan kontak, sehingga tidak ada waktu tunda. Relay ini biasa digunakan untuk pengaman arus listrik hubungan singkat

Elektromagnetik Relay

Simbol-Simbol Listrik

Simbol-Simbol Listrik

Simbol-Simbol Listrik

You might also like