Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Melti Marta Ranu
Pembimbing :
Dermatitis dishidrosis atau disebut dengan pomfoliks merupakan dermatitis vesikuler palmoplantar yang bersifat rekuren
PENDAHULUAN
DEFINISI SINONIM
Pomfoliks adalah suatu ekzema endogen yang Adapun sinonim dari pomfoliks adalah ditandai dengan erupsi berupa vesikula kadangdermatitis dishidrosis, kadang-kadang rata kadang menonjol dan ekzema dyshidrosis, vesicular palmoplantar eczema. dengan kulit (deep vesicle), bersifat menahun, terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.
Mekanisme..
Mekanisme mengenai terjadinya dermatitis dishidrosis sendiri masih belum jelas. Hipotesis paling awal mengemukakan bahwa lesi-lesi vesikel yang timbul pada dermatitis dishidrosis disebabkan oleh ekskresi keringat yang berlebihan (excessive sweating). Namun sekarang hipotesis ini sudah tidak digunakan lagi karena lesi-lesi vesikular yang timbul pada dermatitis dishidrosis tidak berkaitan dengan saluran kelenjar keringat. Walaupun demikian, hiperhidrosis (keringat berlebihan) merupakan salah satu tanda yang terlihat secara khas pada 40% penderita dermatitis dishidrosis
Faktor eksogen diatas dapat memicu dermatitis dishidrosis. Antigen-antigen ini dapat bertindak sebagai hapten dengan afinitas spesifik terhadap protein di stratum lucidum daerah palmar dan plantar. Ingesti ion metal seperti kobalt akan menginduksi hipersensitivitas tipe 1
Faktor faktor melalui jalur dan 4, serta mengaktifasi limfosit Teksogen :independen. Pengikatan
hapten tersebut terhadap reseptor jaringan dapat menginisiasi munculnya vesikel-vesikel didaerah palmar atau plantar. kontak terhadap nikel
Sensitivitas terhadap besi Faktor lain seperti stres emosional dan faktor Infeksi oleh dermatofita lingkungan (pergantian musim, temperatur dan kelembaban) juga dapat infeksi bakteri
memperburuk dermatitis dishidrosis. Pemberian imunoglobulin intravena
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
Fungsi diagnosa : stadium sub akut atau kronis, kulit Pada Berupa keluhan gatal-gatal (pruritus) disertai Gambaran histopatologi tidak tampak
munculnya pada kelenjar Pada 80%lesi perubahan vesikel/bula secara mendadak 1. Mengambilkering dan berskuama. keringat. Pada foto berwarna/film dari ditelapak tangan dan kaki. Biasanya rasa yang penderita mengenai telapak tangan, epidermis ditemukan vesikel-vesikel gatal terjadinya sebelum munculnya vesikel.12% yang Kadang2. Mengambil bahan jari-jari, dan hanyasitologi dan bagian lateral pemeriksaan terlihat penuh berisi cairan dan tidak kadang bisa terdapat pustula dan bula yag mengenai telapak kaki. Erupsi simetris dan biopsi kemudian tanda-tanda radang.daripada lebih sering mengering sering rekuren. memecah. 3. Untuk surgery :
Melti
Diagnosis banding ditegakkan berdasarkan gambaran klinis yanng ditemukan, kultur bakteri 1. Dermatitis kontak iritan dapat menjadi faktor pencetus terjadinya dan sensitivitas, uji tempel, dan histopatologi pomfoliks ini. Dermatitis (adanya spongiosis kontak iritaninfiltrasi limfosit dan disertai pada tangan biasanya menyerang dorsum manus dan sela-sela jari. Pada pomfoliks, atau bula/vesikel intraepidermal).
lokalisasi terutama ditelapak tangan dan telapak kaki. 2. Psoriasis pustular, vesikel pomfoliks dapat dirancukan dengan psoriasis pustular. Namun demikian, psoriasis pustular biasanya melibatkan kuku yaitu adanya alur-alur ataupun onikolisis, lesi pada psoriasis biasanya jelas dan batasnya tegas. 3. Dermatofitosis, lesinya tampak pinggir yang aktif dan sentral healing selain dapat dibedakan dengan pemeriksaan KOH akar vesikel dan pembiakan yang tepat.
1.
Penatalaksanaan secara umum : - Menjaga kebersihan tangan dan kaki - Menghindari faktor-faktor pencetus - Menghindari garukan pada kulit 2. Penatalaksanaan secara khusus berupa medikamentosa, yaitu : Topikal - Kortikosteroid cream - Astrigen - Asam salisilat 5% dalam alkohol - Viovorm cream 3% - Kompres KMnO4 1: 5000 Sistemik - Kortikosteroid : methylprednisolon 4 mg 3x1 tab - Antihistamin
penatalaksanaan
Prognosis baik jika diagnosa penyakit ditegakkan secara dini dan diberikan pengobatan yang tepat.
Seorang pasien perempuan nama Siti Chairani, berusia 26 tahun, pekerjaan Penatalaksanaan pada pasien ini secara umum adalah pegawai swasta, suku jawa, datang Ke Poliklinik Ilmu Kesehatan
Kulit dan Kelamin Rumah sakit Umum Dr.Pirngadi Medan pada tanggal 09 menghindari garukan, menjaga agar kulit tidak lembab, menjaga
Berdasarkan lingkungan, dermatologi dijumpai ruam berupa dan Juni 2012Dari pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umumpapul dengan keluhan utama bintil-bintil Penatalaksanaan rasa kebersihan diri danpemeriksaan hindari stress.kemerahan disertaisecaragatal eritema, vesikel, sejak 2 hari yang skuama pada regio dengan KOH pada telapakbaik.Dari pemeriksaan Awalnya lesi berupa bintil-bintil khusus adalahkaki erosi, ekskoriasi danlalu. laboratoriumSecara topikal status gizi diberikan terapi secara topical dan sistemik. plantar pedis
dijumpai, didiagnosa banding kemudian karena gatal Os dextra. Pasien riwayat penyakit terdahulu tidak dijumpai, riwayat kemerahan yang2%, bethametason, dengan Pomfoliks, Dermatitis kontak, yaitu fusidic acid disertai rasa gatal, valerate 0,1% (fucicort cream 20 gr +
pemakaian obat dijumpai sementara cap kaki tiga. Tinea Pedis. Dan pasien didiagnosa Secara sistemik yaitu cetirizine menggaruknya dan kemudian lesi berubah menjadi gelembung-gelembung acid salisyl 3%) dioleskan 2-3 kali sehari. yaitu salepdengan Pomfoliks.
yang berisi tab 1x1)yang pure natural astaxantine (asthin force cap 1x1). ini diHcl (tiriz cairan dan lama-kelamaan pecah dan mengering. Keluhan sebelumnya juga pernah dialami Os sejak 2 bulan yang lalu, sifatnya hilang timbul, dan os memberi obat salep cap kaki tiga dan kemudian sembuh. Prognosis : baik
Diagnosa pomfoliks pada pasien ini ditegakkan berdasarakan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan gejala klinis. Pada anamnesa didapatkan keluhan utama berupa
bintil-bintil kemerahan disertai rasa gatal pada telapak kaki sejak 2 hari yang lalu.
Awalnya lesi berupa bintil-bintil kemerahan yang disertai rasa gatal, kemudian karena gatal Os menggaruknya dan kemudian lesi berubah menjadi gelembung-gelembung yang berisi cairan yang lama-kelamaan pecah dan mengering. Keluhan ini sebelumnya juga
pernah dialami Os sejak 2 bulan yang lalu, sifatnya hilang timbul. Hal ini sesuai dengan
kepustakaan yang menjelaskan diagnosis pomfoliks ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan gejala klinis bahwa pomfoliks keluhan utamanya berupa gatalgatal (pruritus) disertai munculnya vesikel/bula secara mendadak ditelapak tangan dan
kaki. Biasanya rasa gatal terjadinya sebelum munculnya vesikel. Kadang-kadang bisa
terdapat pustula dan bula yag kemudian lebih sering mengering daripada memecah, pada keadaan kronik lesi seringkali bersisik, simetris dan rekuren.
menghindari garukan, menjaga agar kulit tidak lembab, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, hindari stress. Penatalaksanaan secara khusus adalah diberikan terapi secara topical dan sistemik. Secara topikal yaitu fusidic acid 2%, bethametason, valerate 0,1% (fucicort cream 20 gr +
acid salisyl 3%) dioleskan 2-3 kali sehari. Secara sistemik yaitu cetirizine diHcl
(tiriz tab 1x1) dan pure natural astaxantine (asthin force cap 1x1).
Berdasarkan kepustakaan penatalaksanaan pomfoliks adalah Penatalaksanaan secara umum adalah menjaga kebersihan tangan dan kaki,menghindari fakto-faktor pencetus, menghindari garukan pada kulit. Penatalaksanaan secara khusus berupa medikamentosa yaitu secara topikal adalah kortikosteroid cream, astrigen, asam salisilat 5% dalam
alkohol, viovorm cream 3%, kompres KMnO4 1: 5000. Secara sistemik adalah
kortikosteroid ( methylprednisolon 4 mg 3x1 tab). Prognosis pasien ini baik, hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyatakan umumnya prognosis dari penyakit ini adalah baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fitzpatrick TB, Johnson RA, Wolff K, Suurmond D. Chapter 16 : Vesiculer palmoplantar eczema dermatology in general medicine. New york. United state of America : Mc Graw-Hill Medical Publishing Division:2008 2. Z.Rook Arthur, Wilkinson D.S, Ebling. F.J.G, Textbook of dermatology second edition, Oxford London. Edinburgh Melbourne. 1972 3. Fitzpatricks. Color atlas and sinopsis of medical dermatology:pompolyx. Sixth edition. United state. 2009. Hal : 4. Harahap, Marwali. Ilmu Penyakit Kulit. Hipokrates : Jakarta. 2005. 5. Siregar R.S, Prurigo Hebra, atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit, edisi kedua, EGC, Jakarta, 2005. 6. Landow Kenneth Kapita selekta Terpi Dermatologik. EGC. Jakarta. 1995. 7. James, William. 2005. Dyshidrosis. Available at: www.wikipedia.com 8. Babu hanish. 2009. Pompholyx. Available at: www.suite101.com