You are on page 1of 5

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI


PAKET PEKERJAAN DOKUMENTASI PERUNDINGAN BATAS LANDAS KONTINEN INDONESIA DENGAN VIETNAM

A.

Latar Belakang Perundingan penetapan batas landas kontinen antara Indonesia dan Vietnam telah dilakukan sejak Juni 1978 dan merupakan salah satu perundingan yang a lot dalam pengalaman Indonesia melakukan perundingan dengan negara tetangga. Upaya yang ditempuh lewat 11 kali putaran perundingan formal serta 19 kali konsultasi perundingan informal antara pejabat teknis kedua negara. Pemahaman dan penerapan dalam masing-masing klaim batas maritim berbeda-beda menjadi kendala utama sehingga penyelesaian penegasan Batas Landas Kontinen Indonesia dan Vietnam membutuhkan waktu selama 32 Tahun. Selanjutnya setelah Indonesia berhasil mencapai kesepakatan penegasan Batas Landas Kontinen, maka Pemerintah melalui Tim Teknis Perundingan (DELRI) akan segera melanjutkan perundingan Batas Laut Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) antara Indonesia dan Vietnam. Lanjutan perundingan ini membutuhkan persiapan yang matang mengingat pengalaman dalam penetapan Batas Landas Kontinen merupakan hal yang sulit dilupakan. Pembelajaran berharga adalah ketidaklengkapan dokumentasi hasil setiap pertemuan teknis dan lemahnya analis data serta tersebarnya data-data penting di kementerian lembaga terkait, sehingga menghambat kecepatan dan analisis dalam mendukung penyusunan Proposal Indonesia yang berisi skenario klaim dan analisinya secara lengkap.

Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara Wil. Laut dan Udara

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara

Untuk itu sesuai dengan tugas dan fungsi Sekretariat Tetap BNPP dalam Perpres No. 12 Tahun 2010, yaitu memberikan dukungan teknis, koordinatif dan administratif. Untuk itu mengingat pentingnya persiapan perundingan selanjutnya yaitu Batas ZEE Indonesia dan Vietnam serta mencermati pengalaman hasil perundingan Batas Landas Kontinen, maka dipandang perlu dilakukan kegiatan Dokumentasi Perundingan Batas Landas Kontinen Indonesia dan Vietnam dalam rangka memberikan masukan berbasis analisis teknis dan non teknis.

B.

Dasar Hukum Landasan hukum secara Umum yang digunakan sebagai acuan dalam Pengelolaan Batas Negara Wilayah Laut dan Udara adalah : a. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara; b. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; c. Peraturaan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Tetap Badan Nasional Pengelola Perbatasan. d. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tahun tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; e. UNCLOS 1982 diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1985; f. Lembaran Negara Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2002 tentang Daftar Koordinat Geografis Titik-titik Garis Pangkal Kepulauan Indonesia;

C.

Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyelenggaraan dokumentasi perundingan batas landas kontinen Indonesia dengan Vietnam adalah a. Operasionalisasi dari Perpres No. 12 Tahun 2010 tentang BNPP, terutama Pasal 4 huruf c yaitu Fasilitasi penegasan batas wilayah negara;

Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara Wil. Laut dan Udara

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara

b. c.

Menyelenggarakan fungsi Sekretariat Tetap BNPP dalam fasilitasi persiapan perundingan lanjutan batas ZEE Indonesia dan Vietnam selanjutnya. Melakukan pengumpulan database seluruh aktivitas teknis perundingan yang telah dilakukan dalam perundingan batas landas kontinen yang telah dilaksanakan.

d.

Analisis mendalam (in depth analysis) setiap dokumen dan notulensi perundingan yang telah ada pada aspek teknis dan non teknis.

D.

Hasil yang akan diperoleh (Output) kegiatan Hasil yang akan diperoleh (output) penyelenggaraan dokumentasi perundingan batas landas kontinen Indonesia dengan Vietnam adalah a. Terlaksananya fasilitasi penegasan batas wilayah negara sesuai amanat Perpres No. 12 tahun 2010 tentang BNPP Pasal 4 ayat c terutama dalam aspek penegasan seluruh batas maritim Indonesia yang belum selesai dengan negara tetangga dalam perundingan internasional; b. c. Tersedianya berbagai exercise/rancangan teknis guna mendukung Perundingan batas laut ZEE Indonesia dan Vietnam Tersedianya fasilitasi untuk pengolahan database dan informasi hasil perundingan batas landas kontinen yang telah selesai dirundingkan sebagai masukan strategis guna persiapan klaim batas ZEE Indonesia dan Vietnam; d. Tersusunnya masukan Dokumen Perundingan Indonesia (Position Paper) secara komprehensif yang mencakup substansi dan rancangan teknis klaim batas ZEE Indonesia dan Vietnam mencakup aspek teknis dan non teknis yang menggambarkan skenario Politik, model pengambilan keputusan Pihak Vietnam dan Indonesia, Sosbud dan Ekonomi serta peta exercise kepentingan kawasan ZEE Indonesia di Laut Cina Selatan.

Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara Wil. Laut dan Udara

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara

E.

Penerima Manfaat Penerima manfaat penyelenggaraan dokumentasi perundingan batas landas kontinen Indonesia dengan Vietnam adalah Pemerintah Indonesia terutama Badan Nasional Pengelola Perbatasan dan Kementerian/Lembaga lain terkait.

F.

Kebutuhan Tenaga Ahli Kebutuhan tenaga ahli untuk kajian batas negara wilayah laut Indonesia Filipina identifikasi sebagai berikut : 1. Tenaga Ahli Hukum Laut /Tim Leader 1( satu) orang, Pasca Sarjana Bidang Hukum Laut/Hukum Internasional/Hukum Perjanjian Internasional, berpengalaman dalam pengelolaan batas negara wilayah internasional, minimal 10 ( Sepuluh) tahun. 2. 3. 4. 5. Tenaga Ahli Pemetaan Laut, 1 (satu) orang Sarjana Geodesi atau yang setara dan berpengalaman 7 (tujuh) tahun dalam hidrografi dan peta laut. (Irma Henyda) Tenaga Ahli Survey Batimetri, 1 (satu) orang, Sarjana Geodesi, berpengalaman minimal 7 (tujuh) tahun dalam batimetri. (Nugraha Sentana) Tenaga Ahli Komputerisasi Pemetaan Laut 1 (satu) orang sarjana komputer/geodesi berpengalaman minimal 5 (lima) tahun dalam data processing Staf profesional pendukung Tenaga Ahli minimal 3 tahun. laut secara hukum nasional dan

G.

Ruang Lingkup Pekerjaan 1. 2. 3. 4. 5. Pengumpulan Literatur/referensi hasil perundingan Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Vietnam; Melibatkan peran akademisi, praktisi dan pemerhati lainnya yang berkompeten dalam aspek teknis terkait batas landas kontinen; Analisis hasil-hasil perundingan yang telah dilaksanakan dalam aspek teknis dan non teknis serta hal lain yang strategis. Memfasilitasi penelaahan dari seluruh pihak yang berkompeten melalui penyelenggaran forum diskusi. Penyusunan hasil dokumentasi.

Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara Wil. Laut dan Udara

Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara

6. 7. 8. H.

Pelaporan. Membuat administratif pertanggungjawaban pembiayaan sesuai dengan kontrak kerja yang ditetapkan dan ketentuan pemerintah yang berlaku. Menyerahkan seluruh hasil kegiatan kepada pemberi pekerjaan.

Waktu Penyelenggaraan Waktu Penyelenggaraan dokumentasi perundingan batas landas kontinen Indonesia dengan Vietnam dukungan teknis perundingan dilaksanakan selama 2 (dua) bulan pada Tahun 2013.

I.

Penyelenggara Penyelenggaradokumentasi perundingan batas landas kontinen Indonesia dengan Vietnam adalah lingkup Asisten Deputi (Asdep) pengeloaan batas negara wilayah laut dan udara, Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara (Deputi I)melalui metode Jasa Konsultansi.

J.

Pembiayaan Pembiayaan penyelenggaraan jasa konsultansi untuk paket pekerjaanDokumentasi Perundingan Batas Landas Kontinen Indonesia dengan Vietnam, bersumber dari DIPASekretariat Tetap BNPP Tahun 2013 . Jakarta, Januari2013 ASDEP PENGELOLAAN BATAS NEGARA WILAYAH LAUT DAN UDARA, selaku PPK

Ir. Rahman Ibrahim, M.Sc

Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara Wil. Laut dan Udara

You might also like