You are on page 1of 2

BAB 1 PENDAHULUAN

Perdarahan subarachnoid (PSA) adalah suatu keadaan dimana terdapatnya atau masuknya darah ke dalam ruang subarachnoid yang menyelimuti otak dan medulla spinalis, dimana dalam keadaan normal rongga ini terisi oleh cairan cerebrospinal yang jernih dan tidak berwarna serta jaringan penunjang berbentuk trabekula halus, selain itu juga terdapat bagian distal dari sinus cavernosus, arteri carotis interna beserta percabangannya. PSA dapat terjadi secara spontan (nontraumatik) ataupun karena trauma. PSA nontraumatik merupakan salah satu penyebab terjadinya stroke perdarahan. Adapun penyebab PSA nontraumatik terbanyak yaitu aneurisma sekitar 75%, diikuti malformasi arteriovenosus (AVM) sekitar 5 10%, PSA sekunder akibat perdarahan intraserebral sekitar 12%, serta etiologi lainnya yang tidak diketahui 6%. Sedangkan PSA traumatic terjadi akibat adanya cidera kepala. PSA menduduki 7-15% dari seluruh kasus gangguan perdarahan di otak. Insidensi PSA ini tetap stabil selama 30 tahun terakhir dan meskipun bervariasi antar daerah, insidensi di dunia secara keseluruhan adalah sekitar 10,5 kasus per 100.000 orang per tahun. Insidensi meningkat dalam hal usia, yaitu muncul pada usia 55 tahun. Risiko terjadi pada perempuan 1,6 kali lebih banyak dibandingkan laki laki. Rata rata case fatality rate (CFR) atau tingkat kematian PSA adalah 51% dengan setidaknya 1/3 pasien yang bertahan hidup memerlukan perawatan seumur hidup. Sebanyak 46% pasien yang bertahan terhadap PSA menderita

gangguan kognitif jangka panjang yang mempengaruhi fungsi dan kualitas hidup pasien. Adapun gejala dari PSA yaitu nyeri kepala yang sangat hebat dengan onset yang sangat cepat, muntah, penurunan kesadaran, dan kadang-kadang disertai kejang. Selain itu dapat ditemukan tanda rangsang meningeal seperti kaku kuduk. Diagnosis PSA dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang berupa CT-scan kepala, lumbal pungsi, serta angiografi. Walaupun angka kejadian PSA tidak sebanyak angka kejadian PIS, namun PSA merupakan suatu kegawatdaruratan medik, dan dapat menyebabkan kematian ataupun kecacatan yang cukup parah walaupun dilakukan terapi atau penatalaksanaan pada stadium awal. Lebih dari setengah dari seluruh kasus PSA berakhir fatal dan sekitar 10-15% pasien dengan PSA meninggal sebelum tiba di rumah sakit dan walaupun dapat bertahan hidup seringkali menimbulkan gangguan neurologi atau gangguan kognitif yang menetap.

You might also like