You are on page 1of 7

GAMBAR REKLAME

Kelas 8 / Semester Ganjil

A. Pengertian:
Berasal dari kata Spanyol re = berulang-ulang clamo = seruan artinya seruan yang berulang-ulang

B. Ragam Reklame
Di kelompokkan menjadi 4 yaitu: berdasar tujuan pengadaanya Reklame komersial: reklame yang di buat untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya biasanya di tawarkan oleh perusahaan atau badan usaha agar masyarakat tertarik membelinya. Contohnya: reklame suatu produk di TV (sabun, parfum, bank dll) Reklame nonkomersial: reklamae yang di buat untuk sosial yang bertujuan mengajak, menghimbau, memberikan informasi kepada masyarakat biasanya di lakukan oleh pemerintah atau lembaga sosial. Berdasar tempat pemasangan: 1. Reklame indoor Jenis reklame yang cocok di letakkan didalam ruangan yang bahannya tidak tahan air dan matahari Contohnya: mobile, flag, wobler, hanger, buklet, brosurdn etiket 2. Reklame outdoor Jenis reklame yang berada di luar gedung dan bahannya tahan lama dan biasanya berukuran besar Contohnya: spanduk, billboard, baliho, papan nama dan logo Berdasar sifatnya: 1. Media penerangan: reklame yang bersifat menyampaikan informasi kepada masyarakat Contohnya: Katakan tidak pada narkoba dll.

2. Media peringatan: reklame yang bernada mengingatkan masyarakat akan sesuatu Contohnya: Hati-hati sering terjadi kecelakaan 3. Media ajakan atau permintaan: rekalame yang bernada meminta atau mengajak masyarakat agar bersedia untuk memenuhi ajakan/permintaan Contoh: Setetes darah anda menyelamatkan jiwa sesama Berdasar medianya 1. Reklame Audio Reklame yang di wujudkan dengan media suara atau bunyi baik langsung maupun tidak, biasanya di siarkan melalui stasiun radio, tape recorder atau bunyi-bunyian 2. Reklame Visual Reklame yang di wujudkan dalam bentuk gambar Contohnya: 1. Poster: jenis reklame yang berupa gambar bentuk barang, jasa dengan tulisan 2. Spanduk: reklame yang di buat di atas kain yang biasanya di bentangkan di atas jalan 3. Plakat: reklame yang berupa gambar barang atau jasa berisi gambar dan huruf di buat pada kertas, papan, plat logam yang di pasang di tembok dan pohon 4. Etiket: reklame yang terdapat pada barangnya berupa nama produk barang dan keterangan, bentuknya kecil dengan tujuan komersial 5. Leaflet: reklame yang terdiri dari gambar dan tulisan berupa informasi, di buat pada kertas yang di lipat menjadi 3 atau 4 6. Brosur: reklame yang berupa huruf

dan gambar yang di buat di ukuran kertas kecil dengan dengan di sablon atu di offset 7. Logo: reklame berupa simbol atau lambang suatu badan usaha, lembaga baik milik negara maupun swasta dan gambarnya mewakili simbol lembaganya. 8. Papan nama: reklame yang berupa gambar, huruf dan logo yang berfungsi untuk memberi indentitas suatu lembaga atau badan usaha, di buat dari kayu, plat atu plastik fiber 9. Slide: reklame yang terdapat di layar lebar 10. Baliho: reklame yang berupa gambar dan tulisan yang di buat dari triplek, kain, plat berukuran besar terdapat di jalan 3. Reklame Audiovisual Reklame yang menggunakan media suara, gambar dan menggunakan tehnologi elektronik, digital, seni rupa, musik dan peran Contoh: iklan di TV, bioskop

Menggambar Reklame
Dalam menggambar reklame mencakup 4 hal, yaitu: 1. Komunikatif Reklame sebaiknya mudah di terima oleh masyarakat, mengena untuk itu gambar atau huruf hendaknya jelas, singkat, padat sedangkan bentuk objek menarik, jelas dan kontras warnanya. 2. Komposisi Penataan gambar dan huruf sebaiknya di tata dengan harmonis sehingga memudahkan masyarakat untuk membaca infomasinya Kesatuan Antara gambar dan hurufnya tidak boleh lepas dan saling terkait/mendukung maksud yang akan di sampaikan 3. Pusat perhatian Gambar reklame harus menarik perhatian dengan adanya pusat perhatian pada gambar reklame dan ada unsur yang dominan yang dapat di ciptakan dengan warna yang kontras, objek yang unik dan kalimat yang menggigit

C. Prinsip-prinsip

BATIK
Materi kelas 8 /Semester Ganjil
Ragam Hias di bedakan menjadi 3 yaitu: 1.Motif Geometris:pilin ganda,tumpal, meander, kawung, dll. 2.Motif Non-Geometris: manusia,binatang,tumbuhan 3.Motif Benda Mati: air, api, awan, batu, gunung,matahari

Asal kata: Amba dan nitik artinya


Gambar yang dilakukan diatas kain dengan menggunakan bahan lilin/malam, pewarna napthol dan alat canting kuas dengan tehnik tutup celup

Pengertian Ragam Hias:


Adalah usunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan menggunakan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang sehingga menghasilkan bentuk-bentuk yang indah

BATIK FUNCTION/Fungsi Batik

Fungsi Praktis: sebagai alat pemenuhan kebutuhan akan sandang contoh: taplak meja, busana, kurung bantal dll. 2.Fungsi Estetis: sebagai alat memperindah atau menghias ruangan

contoh: Lukisan batik Jenis-jenis Batik 1. Batik Tulis 2. Batik Cap 3. Batik Jumputan 4. Batik Lukis

Batik Tulis
Materials/ Bahan
1.Kain mori ( terbuat dari katun), Sutra 2. Lilin/malam (sesuai kwalitas daya serap kain) jenis-jenis lilin: a. Lilin putih (minyak latung buatan pabrik) b. Lilin kuning (minyak latung buatan pabrik) c. Lilin Tawon, Lilin klenceng,dll. 3.Zat Pewarna: a. Alam: dari bahan alam, contoh: dari daun jati,kunyit, daun jarak b. Buatan : Napthol dan garam Diazo

Tools/Alat
1. Canting: berfungsi sebgai media pemindah / melukiscairan lilin pada kain (membuat motif) jenis-jenis canting berdasarkan fungsinya: 1. Reng-rengan (membatik dengan mengikti pola awal) 2. Isen (mengisi bidang batik)
3.

Jenis-jenis menurut banyak carat: 1. Canting cecekan 2. Canting loron (bercarat 2) 3. Canting telon (bercarat 3) 2. Kuas : fungsi kuas untuk menutup bidang yang luas pengganti cantin Wajan : tempat mencairkan malam, sebaiknya bentuk kecil Kompor: fungsinya memanaskan wajan sebaiknya berukuran kecil untuk mencairkan malam

Jenis-jenis canting berdasar bentuknya besar dan kecil


4.

Jenis canting terdiri dari : canting kecil, sedang, dan besar

5.

Gawangan : tempat untuk membentangkan kain yang akan di batik Sarung tangan: melindungi tangan agar tidak terwarnai

7.

Dandang besar : untuk proses pelorotan malam /pelarutan/penghilangan lilin padakain Setrika : menghilangkan sisa-sisa lilin pda kaindengan kertas koran

6.

8.

Steps of Batik Practice


1.

Mendesain: dilakukan dikertas kemudian di blad di atas kain Menyiapkan alat dan bahan Proses pengerjaan

wadah napthol (dengan kode)lalu ke dalam wadah larutangaram d. Kain yang sudah di warna di masukkan pada dandang yang berisi air mendidih dan soda abu untuk menghilangkan lilin (pelorodan) e. Menyetrika kain dengan beralaskan koran agar sisa malam meresap pada koran
4.

2.

3.

a. lilin di cairkan dan menuangkan lilin dalam permukaan kain b. kain di beri isen-isen c. kain di celupkan ke dalam

Pekerjaan Akhir

Membilas dan mengeringkan di tempat yang teduh setelah kering di setrika

Jumputan
Jumputan adalah salah satu cara pemberian motif di atas kain yang dilakukan dengan cara mengisi kain, melipat kain dan mengikat kain dengan cara tertentu , kemudian mencelup pada larutan zat warna sehingga akan terjadi reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya. Jumputan merupakan salah satu cara pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat kain kemudian dilakukan pencelupan atau dyeing. Kain dengan motif jumputan ini banyak ditemukan di daerah Surakarta dan D.I. Yogyakarta. Proses pembuatan kain ini tidaklah sesulit yang dibayangkan hanya dengan mengikat kain dan melakukan pencelupan pada zat warna maka akan tercipta kain bermotif jumputan yang bisa dibuat selendang, angkin, dan pada masa sekarang banyak dibuat pakaian seperti daster, kaos oblong, kebaya dan baju pesta yang mewah. Anda penasaran dengan pembelajaran ini? Ikuti terus materi ini selanjutnya karena semua hal tentang jumputan akan ditemukan di sini Jumputan dalam bahasa Jepang disebut (shibori,1,2,3) ditemukan sekitar 3000 tahun sebelum Masehi. Jumputan dapat dilakukan dengan cara mengisi kain, mengikat dan melipat kain dengan cara tertentu, kemudian mencelup dalam

larutan zat warna yang akan membentuk ikatan reaksi antara serat tekstil dan zat warnanya, sehingga terciptalah suatu motif pada kain tersebut. Perbedaan cara

mengisi, melipat, dan mengikat kain akan menghasilkan warna dan motif yang berbeda. Dengan cara ini dapat tercipta ribuan motif.

Alat dan Bahan A. Alat-alat Beberapa alat yang digunakan untuk membuat motif kain dengan teknik jumputan adalah: 1. Pensi Pensil digunakan untuk membuat desain hiasan ke kain/bahan yang akan dicelup ke dalam zat pewarna. 2. Jarum dan guntinG Jarum digunakan untuk menjelujur motif yang akan dibuat. Gunting digunakan untuk menggunting tali rafia pada saat ikatan akan dibuka , setelah proses pencelupan pada pewarna. Ada berbagai macam ukuran gunting. Untuk pekerjaan membuat motif kain dengan jumputan ini gunakan gunting kecil. 3. Balok Balok digunakan pada teknik B. Bahan-bahan Beberapa bahan yang digunakan untuk membuat motif kain dengan tekhnik jumputan adalah : 1. Bahan pengikat Bahan pengikat yang digunakan adalah tali rafia dan karet gelang. Bahan ini digunakan untuk mengikat bagian-bagian kain tekstil yang tidak ingin diberi warna. Tali rafia/karet gelang dapat menghambat penyerapan warna sehingga bagian yang tidak terikat akan berwarna sesuai pewarnanya. Tali rafia jumputan untuk menghaslkan motif yang bergaris dengan warna putih sebesar balok yang terhalang warna. Untuk menghasilkan motif yang simetris balok yang digunakan adalah balok dengan ukuran besar dan panjang yang sama yang digunakan secara berpasangan. Jika ingin motif yang asimetris bisa dipilih balok dengan ukuran yang tidak sama. 4. Kompor dan Panci Kompor digunakan sebagai alat untuk memasak air, pewarna, dan kain yang akan diberi motif. Panci berfungsi sebagai wadah dalam proses pencelupan. 5. Sendok kayu Sendok kayu digunakan untuk mengaduk kain yang sudah diikat pada saat proses pencelupan.

lebih kuat dibandingkan dengan karet gelang. Karet akan menjadi mulur pada saat dimasak, sehingga zat warna bisa masuk pada bahan yang seharusnya tidak diberi warna dan juga bisa merusak bahan. 2. Bahan untuk Mengisi Bahan pengisi adalah bahan yang digunakan untuk membantu terciptanya suatu motif. Bahan yang digunakan adalah kelereng, biji-bijian, batu, uang logam dan sumpit. Caranya dengan membungkus bahan pengisi tersebut pada bahan yang akan dicelup pada pewarna. Bendabenda itu dapat menghasilkan motif yang berbeda seperti : o sumpit akan menghasilkan motif yang memanjang o kelereng akan menghasilkan motif bulat

Perbedaan bahan pengisi akan menghasilkan motif yang berbeda pada hasil jumputan 3. Zat warna Buatan Zat warna buatan ini digunakan pada proses pencelupan. Pada proses pembuatan jumputan ini dipergunakan wantex dan dylon. 4. Baju kaos/ kain yang akan dijumput Bahan yang akan dijumput dapat berupa kain atau baju/kaos polos agar mudah untuk membuat motifnya. Bahan yang berwarna putih lebih mudah di beri warna. 5. Garam/Cuka Garam atau cuka pada proses pembuatan kain jumputan berfungsi untuk memperkuat warna, agar warna kain jumputan kuat dan tidak mudah luntur.Baju kaos/ kain yang akan dijumput

Proses Pembuatan 1. Siapkan Alat dan Bahan 2. Siapkan desain dan pindahkan desain pada bahan kain (tanda) 3. Masukkan bahan pengisi (kaleng, balok) 4. Ikat kain yang telah di masukkan bahan pengisi 5. Untuk yang menginginkan warna lain selain warna putih dasar bahan bisa di celupkan dulu pada panci yang telah di panaskan dan di beri warna yang di inginkan sebelum di bungkus dengan plastik, tetapi jika hanya warna putih langsung di bungkus saja 6. Siapkan air panas yang mendidih dengan pewarna tekstil (wenter/wantex) lalu celupkan air dengan cara di naik turunkan agar warna meresap dengan rata. 7. Setelah warna rata, tiriskan kain sampai dingin lalu bilas tanpa deterjen

8. Keringkan kain di tempat yang tidak terlalu terkena sinar Matahari dan di anginkan

9. Setrika bahan dan lipat dengan rapi 10. Untuk memperbagus, kemas batik jumputan dengan plastik

You might also like