You are on page 1of 8

E P I L O G

“HIDUP ADALAH BERGERAK;


TAK BERGERAK BERARTI MATI”

* Hidup dalam Metamorfosis

Pada hakikatnya, secara alami, hidup senantiasa mengalami pergerakan atau


perubahan. Seperti halnya seekor ulat, yang setelah kenyang makan daun akan
berubah menjadi kepompong. Dan, selanjutnya, kepompong ini akan mengalami
perubahan lagi menjadi kupu-kupu yang cantik, yang tetap bergerak sambil
menari-nari mengitari bunga-bunga dan mengisap madunya. Lalu, kupu-kupu ini
pun akan bertelur, dan telur ini akan menetas dan berubah menjadi ulat lagi…
Demikianlah, siklus kehidupan akan terus-menerus berulang sepanjang hayat.

Maka -- tanpa niat atau tujuan untuk menggurui, dan bukan pula sebagai nasihat
melainkan dorongan semangat untuk mau memanfaatkan dan bertindak secara
bijak -- demikian pula seyogianya proses pembelajaran yang alami, termasuk
pembelajaran Zhineng Qigong (ZNQG). Anda telah belajar cukup banyak tentang
ZNQG secara pasif, kini tibalah saatnya untuk belajar secara aktif. Apalagi Anda
kini telah berada di penghujung perjalanan ke pengenalan awal tentang ZNQG,
baik sebagai ilmu pengetahuan yang komprehensif dan teoretis, maupun
sebagai teknologi yang sederhana dan praktis.

Atas dasar pengenalan dan pengetahuan Anda tersebut bahwa dunia ilmu
pengetahuan ZNQG telah menemukan teknologi atau metodenya yang efektif.
Bahkan, sampai batas tertentu, secara ilmiah telah mulai diakui pula

174
kebenarannya (baik moral & formal-etisnya maupun material-objektinya) dan
dipraktekkan keefektivannya. Terutama kebenaran dalam bentuk berbagai
keunggulan dan kermanfaatan ZNQG bagi kemanusiaan, yang dulunya
diperkirakan sebagai suatu kebetulan, sehingga dianggap sebagai suatu
keajaiban yang bersifat rahasia atau misterius.

* Manfaatkanlah...

Penelitian ilmiah, dengan sarana dan metode yang serba modern dan canggih di
Abad 21 Millennium III sekarang ini, telah dapat membuktikan bahwa Zhineng
Qigong (ZNQG) memang merupakan salah satu cara-teknik-metode latihan
terbuka yang paling efektif, holistik, alami dan tanpa obat kimiawi sehingga tanpa
efek samping, dan pada prinsipnya juga tanpa biaya. Karenanya, ZNQG
memang layak untuk dipilih, dipraktekkan, dan diambil manfaatnya. Terutama,
untuk kesembuhan oleh dan di dalam dirinya sendiri (self-heailing) demi
tercapainya kesehatan tubuh-pikiran-perasaan-jiwanya (holistic-healing),
berdasarkan akal sehat, tanpa prasangka sesat.

ZNQG yang pada tahun 1980 diproklamasikan oleh Prof. Pang Ming sebagai
ilmu pengetahuan modern, pada dasarnya merupakan hasil pengembangan ilmu
dan seni Qigong (QG). Yakni, suatu keterampilan/keahlian dan kearifan
tradisional Tiongkok kuno, yang telah berusia lebih dari 5000 tahun SM. Namun
demikian, hingga kini tetap eksis dan diakui keampuhannya di era globalisasi
yang di konotasikan sebagai abad modern. Bahkan, diminati dan dipilih sebagai
sarana yang dipraktekkan di manca Negara, ditengah arus globalisasi dengan
tingkat persaingannya yang sangat ketat. Di era atau abad (yang menurut Peter
Drucker, bapak manajemen modern) didominasi oleh knowledge-based
economy ini, strategi dan efisiensi penggunaan teknologi informasi di berbagai
bidang dan disiplin ilmu menjadi sangat menonjol. Hal ini terjadi setelah
dilaluinya abad pertanian, abad industri, dan abad informasi, sebagaimana
dikemukakan oleh peramal ilmiah (scientific futurist) beken bernama Alvin Toffler
dalam kedua bukunya yang ditulis bersama istrinya bernama Heidi Toffler
berjudul “Future Shock” dan “The Third Wave”. Pengalaman faktual ini tentunya
merupakan bukti yang terpercaya betapa efektifnya ZNQG.

Disatu pihak, ZNQG kini memang merupakan suatu metode atau keterampilan
yang efektif, yakni mampu menyembuhkan diri sendiri (dan orang lain) yang
tampaknya misterius, dari penderitaan akibat gangguan suatu penyakit kronis
yang mematikan. Padahal, ilmu pengetahuan dan teknologi pengobatan medis
modern ala Barat telah memvonisnya tidak akan ada harapan lagi untuk dapat
memperpanjang usianya. Sedangkan dilain pihak, bukankah kini Anda telah
kenal, tahu, mengerti, dan memahami tentang apa, bagaimana, dan mengapa

175
banyak orang di manca negara sedang menggandrungi ZNQG. Dan, sampai
batas tertentu, mungkin Anda pun telah mulai percaya, setelah membaca buku
bunga rampai pengenalan awal yang mengulas tentang “keajaiban” ZNQG ini.
Maka, logis apabila Anda pun takkan mau ketinggalan untuk memanfaatkannya.

Namun, bagaimanapun, pilihan dan keputusan akhir tetap di tangan Anda. Anda
adalah manajer dan boss atas diri Anda sendiri. Sekalipun demikian, seyogianya
Anda dan penulis tetap efisien dalam berpikir dan pengambilan keputusan,
sebagaimana peribahasa Jeman dalam bahasa Inggris mengatakan bahwa “the
best carpenters make the fewest chips – tukang kayu yang terbaik menggunakan
keping-keping kayu yang paling sedikit”. Bahkan Ainslie Mears, dalam bukunya
Relief Without Drugs menceritakan pengalamannya ketika bertanya tentang apa
meditasi itu kepada seorang suci dari Kathmandu, yang dijawab “Anda dapat
memperlihatkan pisang pada seorang anak, tetapi Anda tak dapat menceritakan
padanya bagaimana rasanya”. Kedua rangkaian kata ini sangat bermakna, dan
merupakan dorongan untuk tidak “nato” alias “no action, talk only – tak bekerja,
hanya bercakap”, melainkan untuk segera bergerak dan melakukannya alias
“just do it” atau “stop dreaming, start action”. Hanya dengan melakukan maka
orang akan mengerti, dan bahkan akan memperoleh pengetahuan dan
keterampilan, sesuai dengan apa yang diajarkan Confucius dan Mel Silberman
tentang pembelajaran aktif (vide: Lampiran).

Maklumlah, ZNQG memang merupakan salah satu cara yang wajar, manusiawi,
dan bahkan religius. Dan, dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan manusia
melalui kesehatannya, apabila dilakukan dengan benar. Religiositas dan
kemampuan ZNQG di bidang penyembuhan diri sendiri (dan orang lain) itu
memang tak perlu diragukan lagi. Apalagi, bukankah segala sesuatu dibawah
matahari itu pada hakikatnya tak ada yang terjadi secara kebetulan, dan proses
kerja ZNQG pada prinsipnya juga tidak terlalu sulit dan alami. Dan, bahkan
dalam Alkitab juga ada sabda Tuhan yang disampaikan baik oleh Matius (7:8)
maupun oleh Lukas (11:10) yang pada prinsipnya menunjukkan kemudahan cara
mencapainya?. Prinsipnya, “setiap orang yang meminta akan menerima, dan
setiap orang yang mencari akan mendapat, dan setiap orang yang mengetuk,
baginya pintu akan dibukakan”. Namun, dalam prakteknya, tentu saja hal ini
bergantung pada kearifan dalam caranya meminta-mencari-mengetuknya!

Karenanya, pada akhir perjalanan ini, tidaklah berlebihan apabila pada momen
perpisahan ini disampaikan beberapa bekal berupa kearifan, yang seyogianya
disadari dan dipertimbangkan sehubungan dengan pemanfaatan ZNQG.

* Bertindaklah Arif

176
Pertama,
Bahwa dengan mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi Zhineng Qigong
(ZNQG) -- dan dengan tekun berlatih berdasarkan metode ZNQG sebagai pola
hidup sehari-hari -- bukan berarti harus melupakan kebutuhan biologis lainnya.
Terutama, yang bersifat fisiologis, sebagaimana telah direncanakan oleh sang
Maha Pencipta, dengan adanya organ-organ fungsional tubuh manusia. Dengan
demikian, berarti tubuh juga tetap membutuhkan makanan bergizi yang
bervariasi dan seimbang.

Menurut pakar gizi dan kesehatan, komposisi makanan sehari-hari yang


seimbang itu setidak-tidaknya terdiri dari 80% sayur dan buah-buahan (makanan
yang bersifat basa) serta 20% nasi, daging, ikan, roti dan lain-lain (makanan
yang bersifat asam). Juga bahan makanan yang mengandung vitamin, mineral,
enzim, dan semua nutrisi lainnya. Adanya zat-zat hayati yang lengkap itu tetap
dibutuhkan tubuh, dalam rangka penyembuhan dirinya sendiri.

Hanya, bedanya, dengan berlatih ZNQG maka organ-organ tubuh yang semula
sudah tidak dapat berfungsi dalam mengolah semua kebutuhan hayati itu –
dengan akibat timbulnya berbagai penyakit kronis, yang para dokter spesialis
medis modern ala Barat sudah tidak lagi mampu menyembuhkannya -- kini dapat
berfungsi kembali, dan bahkan dapat menyembuhkan dirinya atau tubuhnya
sendiri.

Kedua,
Hidup manusia selalu dihadapkan pada adanya tantangan. Dan, tantangan hidup
yang cukup dahsyat adalah kecepatan perubahan jaman. Yakni, perubahan dari
satu zaman ke zaman yang lain, yang pada dasarnya merupakan dampak
kemajuan peradaban dan kebudayaan manusia. Pada umumnya, orang
beranggapan bahwa kini kita sedang hidup di zaman-era-abad Informasi, dan
bahkan ada yang menyebutnya sudah hidup di tengah abad knowledge-based
economy, dan setelah ini akan disusul oleh zaman baru lagi. Apa gerangan
zaman yang akan menggantikan zaman ini?

Kini, dengan penemuan-penemuan yang semakin mendalam di bidang DNA


(deoxyribonucleic acid) manusia, tampaknya akan segera muncul zaman atau
abad yang disebut biotechnology era. Di zaman yang baru ini maka kehidupan
tanaman, binatang, dan manusia seakan bisa diciptakan / dibuat / diproduksi
atau diperbaiki melalui rekayasa genetika. Bukankah, teknologi kloning kini telah
semakin marak. Dengan demikian, bukan tidak mungkin nantinya tidak
diperlukan lagi misalnya operasi (pembedahan), transplantasi (pencangkokan),
kemoterapi, penyinaran dengan sinar laser

177
terhadap organ tubuh yang sakit, melainkan cukup dengan membeli organ yang
dibutuhkan.

Lalu, bagaimana dengan peranan Zhineng Qigong (ZNQG) sebagai metode


penyembuhan diri sendiri?. Sebagai ilmu pengetahuan, ZNQG itu memang juga
layak dikatakan memiliki keterampilan teknologis dalam pendayagunaannya.
Namun, bagaimanapun, ZNQG pada hakikatnya juga merupakan suatu kearifan
manusia dalam mensiasati kesehatan dan pola hidupnya. Dan, kearifan tidak
dinilai dari umur, pengetahuan, ataupun pengalaman seseorang, karena dimana
perlu ia dapat mengosongkan dirinya atau menghilangkan rasa egonya. Kearifan
adalah suatu pola pikir yang santun dan bertanggungjawab. Utamanya, dalam
kesediaannya untuk lebih mementingkan kepentingan orang lain daripada dirinya
sendiri, dan juga dalam melihat suatu masalah yang ada dari multi aspek. Jadi,
perubahan dan kemajuan zaman tidak dengan sendirinya akan menggerus
ZNQG. Hal ini juga terbukti dengan keberadaan ilmu dan seni Qigong (sumber
ZNQG) selama lebih dari 5000 tahun, dan hingga kini tetap eksis. Disini, sekali
lagi, terbukti betapa luar biasanya bobot keunggulan filosofi dan kearifan
Tiongkok kuno tentang Ketunggalan makro dan mikro kosmos, dan Taiji / Yin-
Yang.

Namun, bagaimana pun, kita harus tetap arif bijaksana dalam menyikapi hidup
dalam perubahan zaman yang terus akan terjadi. Hidup perlu disadari sebagai
kenyataan “ditempat ini dan hari ini” yang harus diterima dengan bijak, bukan
sebagai kejadian “hari kemarin” yang harus disesali, apalagi bukan sebagai
harapan “hari depan” yang harus ditakuti. Bukankah dalam Yak (4:14) kita juga
telah diingatkan bahwa “Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok.
Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja
kelihatan lalu lenyap”. Dengan demikian kita disadarkan bahwa nilai tubuh dan
hidup itu bersifat sementara. Percuma berbangga diri dengan apa yang
dimilikinya. Merawat kesehatan dengan sikap mental positif dan saling bekerja
sama dengan berlatih ZNQG hari ini, hemat penulis, merupakan salah satu dasar
kesejahteraan dan kebahagiakan hidup!.

Ketiga,
Bahwa setiap cara pengobatan dan penyembuhan mempunyai kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Karenanya, seyogianya kita tidak fanatik buta.
Sebaliknya, ketika sedang menghadapi kondisi yang delematis, seharusnya
tetap menggunakan akal sehat dalam pengambilan keputusan dan menentukan
pilhan ini secara bijak. Maka, dalam konteks ini, penulis ingin menekankan apa
yang dikatakan DR. John Demartini. Yakni, bahwa “If somebody is in a situation
where they’re sick and have an alternative to try to explore what is in their mind
creating it, versus using medicine, if it’s an acute situation that could really bring

178
death to them, then obviously the medicine is a wise thing to do, while they
explore what the mind is about. So you don’t want to negate medicine. Every
form of healing has a place. – Apabila seseorang berada dalam situasi saat ia
sakit dan ia mempunyai pilihan untuk mencoba melakukan apa yang ada dalam
pikiran yang menyebabkan keadaan sakit itu, selain menggunakan obat, dan jika
itu adalah situasi akut yang dapat menyebabkan kematian, jelas pemberian obat
adalah tindakan yang bijaksana, sementara mereka menggunakan pikiran
mereka. Jadi, Anda tidak perlu menyingkirkan obat-obatan. Setiap bentuk
penyembuhan memiliki tempatnya sendiri.” 1
Zhineng Qigong (ZNQG) bukanlah alat yang sakti, yang dapat menghasilkan
kesembuhan penyakit apa saja secara ajaib. Kesembuhan juga bergantung pada
kondisi penyakit. Penyakit yang secara medis sudah digolongkan ke stadium 4
yang dianggap gawat, terutama karena kekambuhan dan penyebaran
(metastase) dalam tubuh ke banyak organ yang lain tentunya tak ada metode
apapun yang dapat menjamin selalu sukses. Dalam hal ini, tak ada kepastian
dalam penyembuhan dan pencegahan kegagalan atau kematian seorang pasien,
kecuali Yang Maha Kuasa memang menghendakinya! Karena itu, pencegahan
dengan peningkatan kekebalan tubuh -- antara lain dengan latihan ZNQG dan
atau konsumsi makanan yang bergizi -- tetap jauh lebih penting daripada
pengobatan.

Lain daripada itu, dalam konteks ini mungkin juga perlu dimaklumi bahwa ZNQG
itu pada hakikatnya merupakan suatu pendekatan ilmu pengetahuan yang
prinsipiil dan sistematis. Dengan demikian, ungkapan bijak Latin yang berbunyi
“fortiter in re suaviter in modo – teguh dalam prinsip namun luwes dalam cara”
pun relevan bagi sistem ZNQG, sekalipun metodenya akan dapat berubah
sesuai dengan situasi dan kondisinya.

Keempat,
Bahwa sehat atau sakit itu merupakan hasil hubungan kausal, atau buah
interaksi antara sebab dan akibat. Penyakit bukan musuh manusia. Ia
merupakan bagian tubuh manusia, melainkan suatu tanda untuk diperhatikan,
karena menyatu dengan tubuh manusia. Penyakit disebabkan oleh terganggunya
proses metabolisme di dalam tubuh, sebagai akibat yang disebabkan tidak
adanya keseimbangan dan keharmonisan hubungan antara unsur di dalam sel
dan energi di luar sel organ tubuh manusia. Akibatnya, akan kehilangan atau
tidak berfungsinya sistem kekebalan tubuh, dan akhirnya tubuh akan sakit
karena alirannya tersumbat dan tidak lancar. Sebaliknya, akan sehat apabila di
dalam tubuh ada keseimbangan, keharmonisan, dan kelancaran aliran unsur dan
energi seluler tersebut. Dan, adanya kondisi ini dapat diperoleh antara lain
melalui penyembuhan batin (spiritual healing), atau dengan penyembuhan Qi

179
(Qi healing) antara lain dengan pemanfaatan metode latihan Zhineng Qigong
(ZNQG).

Kelima,
Bahwa seyogianya ingat akan kata bijak: “sedia payung, sebelum hujan; dan
lebih bermanfaat mencegah datangnya penyakit, daripada mengobatinya”. Dan,
apa gunanya saat muda kerja mati-matian sampai mengorbankan kesehatan
untuk mengumpulkan kekayaan, lalu saat tua menghabiskan kekayaan itu untuk
membeli kembali kesehatannya dan banyak yang gagal. Bukankah lebih rasional
berpedoman pada peribahasa: “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian,
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.

Keenam,
Bahwa Zhineng Qigong (ZNQG) hanyalah metode atau sarana, bukan sasaran /
tujuan akhir (target) menuju penyembuhan diri sendiri dan orang lain. Maka,
ZNQG itu bukan jaminan untuk kepastian berhasilnya. Keberhasilan bergantung
sepenuhnya pada beberapa faktor seperti will (hasrat), persistence (ketekunan),
determination (kemantapan hati), dan consistency (ketetapan dalam bertindak
seseorang. Jadi, keputusan untuk sukses adalah hak Anda, dan hak setiap
orang. Karenanya, juga sangat bergantung pada keberanian dalam mengambil
risiko, dan komitmen dalam memenuhi janji dan tanggungjawab pada diri sendiri.

Terakhir,
Bahwa dalam bidang seni beladiri, energi, dan spiritual Tiongkok kuno pun ada
sebuah ungkapan: “shi fu ling jin men; xiu xing zai ge ren (师父领进门, 修行在个
人) -- seorang guru telah membawamu menuju pintu gerbang; seberapa jauhnya
kamu akan pergi, seberapa suksesnya kamu, seberapa berkuasanya kamu di
dalam kehidupan dan perjalanan spriritualmu tergantung pada dirimu sendiri”. 2
Bahkan A. de Mello, SJ berkata: “Orang lebih senang berbicara tentang jalan
daripada menjalaninya, membicarakan khasiat obat daripada meminumnya” 3
Dan, Thomas Henry Huxley juga berkata: “Tujuan akhir dari hidup bukanlah
pengetahuan, melainkan tindakan”.

* Ora et Labora!
Penulis baru di tahap awal melangkah dan memasuki aspek kesehatan dalam
bidang kesejahteraan hidup manusia. Sungguh merasakan banyak hal yang
belum penulis lakukan, belum penulis kerjakan dengan baik, dan masih banyak
hal yang ingin penulis kerjakan, tapi tidak memiliki kompetensi dan kemampuan.
Maka, penulis masih terus berharap dapat berbuat lebih banyak dan lebih baik
lagi bagi orang lain, bagi masyarakat, dan bagi kemanusiaan. Dan, bila terbitnya
buku ini dapat mengisi sedikit dalam kekosongan dan kehampaan serta
kebutuhan jiwa siapa saja, itulah kebahagiaan terbesar bagi penulis.

180
Untuk dapat meraih kesuksesan anda juga harus mau dan berani berkorban
lebih dahulu. Orang Inggris mengatakan: “no pain no gain”, dan orang Jawa
bilang: “jer besuki mawa bea”. Ini pepatah kuno yang tetap relevan bagi
siapapun, di manapun, dan sampai kapanpun. Maka, jika anda telah memilih
Zhineng Qigong (ZNQG), manfaatkanlah metode ini. Kelolalah semangat dan
disiplin Anda dengan baik. Jangan disia-siakan. Fokuskan perhatian Anda pada
hasil yang Anda harapkan. Sukses Anda memang ditentukan oleh kesadaran
Anda, keyakinan Anda, rasa cinta dan syukur Anda, serta doa (ora) dan tindakan
(labora) Anda untuk mewujudkan nilai-nilai positif ZNQG. Jadi, benar-benar dari
Anda, oleh Anda, dan untuk Anda. Dan, semoga intuisi atau bisikan hati Anda
juga senatiasa akan menjadi penunjuk jalan yang baik dan benar.

Selamat, dan sukses selalu!.

1)
buku The Secret, hlm. 126
2)
buku Power Healing, hlm. 282
3)
buku Burung Berkicau, hlm. 69

181

You might also like