Professional Documents
Culture Documents
-. Teori Jasad renik (teori Germ) Setelah ditemukannya mikroskop dan dilengkapi dengan teori imunitas, sehingga konsep penyakit beralih ke jasad renik. -. Teori nutrisi dan resistensi hasil pengamatan epidemiologis -. Teori ekologi lingkungan Manusia berinteraksi dengan penyebab dalam lingkungan tertentu dan keadaan tertentu yang dapat menimbulkan penyakit -. Teori Contagtion (kontak) Terjadinya pnyakit memerlukan adanya kontak antara 1 orang ke orang lainnya. Teori ini berawal dari pengamatan penyakit lepra di Mesir -. Teori Epidemic Mencoba menghubungkan terjadinya penyakit dengan cuaca dan geografis (tempat). Teori ini diterapkan oleh John Snow dalam menganalisa penyebab kmatian karena diare di London
Tiga komponen penting yang berhubungan erat satu sama lain dalam proses terjadinya penyakit:
Manusia : host Agen penyakit : agent Lingkungan : environment Keadaan optimal : H-A-E seimbang
manusia
2. Konsep Roda
Lingk. sosial
Inti genetik
host
3. Konsep Segitiga
FISIK
Air, udara, tanah, iklim,geografis, perumahan, pangan, panas, radiasi dll
SOSIAL
Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi, sosial, politik dll
BIOLOGIS
Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh2an
Environment
Agent
Biologis Nutrien Fisik Chemis mekanis
Host
Umur, seks, ras,nutrisi Pekerjaan Keturunan Kekebalan Kebiasaan kultur, dll
Host (Pejamu)
Faktor manusia sangat komplek dalam proses terjdinya penyakit dan tergantung pada karakteristik yg dimiliki masing2 individu 1). Umur menyebabkan adanya perbedaan jenis penyakit yang diderita Small pox : anak2 2). Seks -. Frekuensi penyakit pria lebih besar dibandingkan dg wanita -. Risiko kehamilan hanya pada wanita -. Hipertropi prostat hanya pada pria 3). Ras -. Tergantung perkembangan adat istiadat dan kebudayaan -. Ada penyakit tertentu pada ras tertentu, sickle cell anemia pada ras negro
4). Genetik Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter, seperti buta warna, hemofilia, dll 5). Pekerjaan Berhubungan erat dengan penyakit akibat keracunan, kecelakaan, silicosis, asbestosis dll 6). Nutrisi Gizi jelek mudah menderita penyakit infeksi Kelainan gizi obesitas, DM dll
7). Status Kekebalan Reaksi tubuh terhadap penyakit tergantung dari status kekebalan yang dimiliki sebelumnya 8). Adat istiadat Kebiasaan makan ikan mentah penyakit cacing hati 9). Gaya Hidup Kebiasaan minum alkohol, obat2an, dan merokok menimbulkan gangguan kesehatan 10). Psikis Faktor kejiwaan seperti stress hipertensi, ulkus peptikum, insomnia dll
Environment (Lingkungan)
1. Lingkungan Hidup Internal Berupa keadaan yang dinamis dan seimbang yg disebut homeostatis 2. Lingkungan Hidup Eksternal a. Lingkungan Fisik (lingk. alamiah) Bersifat abiotik seperti air, udara, tanah, cuaca, makanan, rumah, panas, sinar, radiasi, dll Lingkungan ini berinteraksi secara konstan dg manusia sepangjang waktu dan masa, serta memegang peranan penting dalam proses terjadinya penyakit pada manusia Musim kemarau persediaan air bersih menurun diare
b. Lingkungan biologis Bersifat biotik, seperti tumbuhan, hewan, virus, bakteri, jamur, parasit, serangga dll Berfungsi sebagai agen penyakit, reservoir infeksi, vektor penyakit dan hospes intermediet c. Lingkungan sosial Berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, sikap dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, orsospolitik
INTERAKSI A-H-E
1. Interaksi A dengan E
Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan terjadi pd saat pre-patogenesis dari suatu px Misal:-. Viabilitas bakteri thd sinar matahari -. Stabilitas vitamin yg tkandung di dlm sayuran di ruang pendingin -. Penguapan bhn kimia beracun oleh proses pemanasan
2. Interaksi H dengan A
Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak, dan dapat merangsang manusia menimbulkan respon berupa tanda2 dan gejala2 penyakit seperti demam, perubahan fisiologi jar.tubuh, pembentukan kekebalan atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya Interaksi yang terjadi dapat berupa: - Sembuh sempurna - Ketidakmampuan - Cacat - kematian
3. Interaksi H dengan E
Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya. Terjadinya pada saat prepatogenesis Misal:udara dingin, hujan, kebiasan membuat dan menyediakan makanan
4. Interaksi A-H-E
Keadaan dimana agen penyakit-manusialingkungan bersama2 saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung maupun tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia
Perubahan dari salah satu fx aka merubah keseimbangan antara H-A-E yang mengakibatkan bertambahnya atau berkurangnya px yang bersangkutan Misal: pencemaran air sumur oleh kotoran manusia akan dapat menimbulkan water borne disease
Wanita
Broken family
Pergaulan bebas
frustasi
Pendidikan Rendah
Kesehatan <
Mulai timbulnya patologi px (tahap pre patogenesis) Tahap presimptomatis dari timbulnya perubahan2 patologis dg munculnya tanda2/gejala2 Tahap sebuah px yg scr klinik benar2 nyata dan mungkin dapat malami remisi dan relaps, memburuk secara spontan atau mati
Deteksi dan pengobatan yg dilakukan pd sustu tahapmpengaruhi riwayat sebuag px, tetapi efek2 dari pengobatan hanya dapat ditentukan bila riwayat px tanpa pengobatan sudah diketahui.
1.
Tahap Pre-Patogenesis
Telah terjadi interaksi H-A Masih di luar tubuh Bibit px belum masuk ke dalam tubuh pejamu (host) Pada keadaan ini px belum ditemukan oleh karena pada umumnya daya tahan pejamu masih kuat Dg kata lain seseorang berada dalam keadaan sehat
2. Tahap Inkubasi Bibit px telah masuk ke tubuh pejamu tetapi gejala px blm tampak Masa inkubasi : beberapa jam-bertahun2
Demam kuning: 3-6 hari Polio : 7-14 hari Kanker paru2 oleh krn merokok :bertahun2
Garis yang membatasi antara tampak/tidak tampak
3. Tahap Penyakit Dini Dihitung dari munculnya gx px Pejamu telah jatuh sakit tetapi masih ringan
sehari2 seringtidak datang berobat/cukup berobat jalan Masalah kesehatan masyarakat terjadi krn terlambat berobat terutama pd tingkat pendidikan yg kurang
Penderita tidak dapat lagi melakukan pekerjaan Jika datang berobat umumnya telah melakukan perawatan
5. Tahap Akhir Px
Sembuh sempurna bentuk dam fungsi kembali ke keadaan sebelum menderita sakit b. Sembuh dengan cacat Kesembuhan tidak sempurna cacat (bisa fisik, mikroskopik,funsional, mental, dan cacat sosial)
a.
c. Karier
Perjalanan px seolah2 terhenti karena geala px tidak tampak lagi Bibit px pada pejamu masih (+) jika daya pertahanan tubuh turun px timbul lagi
Kronis
Penyakit tampak berhenti karena gejala px tidak berubah (tidak > atau <) Pada dasarnya pejamu tetap berada dalam keadaan sakit
Meninggal dunia
kronis
Horizon Klinis karier Sembuh cacat
Jika lingk.menguntungkan Bibit px, bibit akan memasuki tubuh Pre Patogenesis
Apabila jumlah kasus untuk setiap tahap dari perjalanan px ini diketahui, dapat diketahui pula sifat dari px terutama untuk sifat: Patogenisiti Virulensi Case fatality 1. Patogenesiti Kemampuan bibit px untuk menimbulkan rx
pada pejamu sehingga timbul px (disease stimulus) Kemampuan ini (-) px tidak muncul (kuman Apatogen) Contoh:toxoplasmasis, HIV
2. Virulensi Ukuran keganasan atau derajat kerusakan yang ditimbulkan oleh suatu bibit px Kerusakan >> bibit px virulen 3. Antigenisiti Kemampuan bibit penyakit merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh (antigen) pada diri pejamu Antigen banyak dihasilkan antigenisiti Contoh: cacar air
4. Infektiviti Kemampuan bibit px mengadakan invansi dan menyesuaikan diri,bertempat tinggal, dan berkembang biak dalam diri pejamu Penghitungan: (c + d) (b + c + d) Patogenisiti: virulensi:
(a + b + c + d) d Case fatality: (b + c + d) Keterangan: a = pnddk tanpa gx b = pnddk px dini c = pnddk penyakit lanjut d = pnddk meninggal dunia
(b + c + d)