You are on page 1of 28

Asuhan Keperawatan Pasien dengan Hipertensi

Emil Huriani, MN

Blood Pressure
Cardiac: Heart Rate Status Inotropik Neural Humoral Symphatetic Nervous System: adrenergic reseptor (vasoconstrictor) adrenergic reseptor (vasodilator) Local Regulation: Vasodilators: Prostaglandin EDRF Vasoconstrictors: Endothelin

Blood Pressure

= Cardiac Output x

Systemic Vascular Resistance

Renal: Renin-angiotensin Aldosteron Atrial Natriuretik factor

Humoral: Vasoconstrictors Angiotensin Catecholamin

Hipertensi
Tekanan darah persisten dimana tekanan sistolik lebih tinggi dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg

Faktor Resiko
Yang tidak dapat dikontrol Umur : > 50 thn Sex : Wanita > pria Genetik Etnik

Faktor Resiko
Yang dapat dikontrol Merokok Dislipidemia/hiperkolesterol Diabetes Mellitus: tjd hiperinsulinemia dan hipertropi struktural Obesitas Alkohol Emosi: rangsangan SS Simpatis Gaya hidup Status sosial ekonomi

Jenis Hipertensi
Hipertensi primer/esensial
Tidak diketahui penyebabnya Biasanya dimulai sebagai proses intermitten pd individu > 30 thn Contributing factor meliputi peningkatan aktifitas SS Simpatis, kelebihan produksi hormon vasokonstriktor dan pengikat natrium, intake natrium berlebihan, BB berlebih, DM dan intake alkohol berlebihan

Jenis Hipertensi
Hipertensi sekunder: bisa dikendalikan
Umumnya disebabkan oleh ggn pd fungsi ginjal dan hubungannya dengan jantung Meningkatnya tahanan perifer total terjadi stlh hipertensi timbul dan bukan sebagai penyebab hipertensi Penyebab hipertensi sekunder: penyempitan aorta, penyakit ginjal, kelainan endokrin, kelainan neurologis, obat-obatan (NSAID, estrogen, kontrasepsi) dan kehamilan

Klasifikasi Hipertensi
Menurut WHO

Kategori Normotensi Hipertensi ringan Borderline Hipertensi sedang berat

Sistolik
(mmHg)

Diastolik
(mmHg)

< 140 140 180 atau 140 160 atau > 180 atau

< 90 90 105 90 - 95 > 105 < 90

Hipertensi sistolik terisolasi > 140 dan

Klasifikasi Hipertensi
Menurut JNC

Kategori Optimal Normal High normal Hipertensi Stage I Stage II Stage III

Sistolik
(mmHg)

Diastolik
(mmHg)

< 120 dan < 130 dan 130 139 atau 140 159 atau 160 179 atau >180 atau

< 80 < 85 85 - 89 90 - 99 100 109 > 110

Manifestasi klinik
Sakit kepala Keletihan Penurunan toleransi aktifitas Palpitasi Angina Dyspnea Perdarahan hidung/epistaksis Pusing Insomnia Asimptomatis, Kadang2 gejala timbul bila telah tjd komplikasi pada target organ: mata, ginjal, jantung, otak

Komplikasi hipertensi: Mata


Pandangan kabur Perubahan pd retina spt perdarahan, eksudat Penyempitan pembuluh darah Edema papil Retinopati hipertensi

Komplikasi hipertensi: Jantung


(Hipertensive Heart Disease) Penyakit arteri koronaria dan angina pektoris Left Ventricular Hyperthrophy Gagal jantung kiri

Komplikasi hipertensi: Ginjal


Nefrosklerosis Nokturia Azotemia Insufisiensi ginjal

Komplikasi hipertensi: Otak


Stroke atau serangan iskemia transien Hipertensive ensephalopathy Paralisis sementara pd satu sisi/hemiplegia Ggn ketajaman penglihatan

Komplikasi hipertensi: Vaskular


Atherosklerosis Aneurisme aorta Periferal vascular disease Aortic disection

Komplikasi: Kedaruratan hipertensi


Terjadi bila peningkatan tekanan darah harus diturunkan dalam 1 24 jam yang mengancam jiwa dan memerlukan penanganan segera dalam perawatan intensif krn dapat menimbulkan kerusakan serius pada organ lain Terjadi pada hipertensi tidak terkontrol dan penghentian pengobatan tiba-tiba

Komplikasi: Hipertensi maligna


Hipertensi yang memerlukan penurunan tekanan darah segera (dalam hitingan menit jam) untuk menghindari kelainan target organ yang menetap Kelainan meliputi ensephalopati, perdarahan intrakranial, edema paru, kebutaan

WOC Hipertensi
Umur > 50 thn Genetik Sex Wanita Merokok Konsumsi alkohol Emosi Gaya Hidup

Perub fungsional PD perifer

Perubahan membran PD

Kerusakan endotel PD Pean intake sodium Adhesi trombosit Retensi sodium di ginjal CO

Merangsang SS Simpatis

Konsumsi makanan berlemak DM Obesitas

Dislipidemia

Pean elastisitas PD TP TP , CO

Penumpukan lemak di PD Merusak endotel PD Atherosklerosis

Hiperinsulinemia

HIPERTENSI

MK: intoleransi aktivitas

Perubahan aliran darah perifer

Pean preload

Nyeri suboksipital, kaku leher

TP

Keletihan, kelemahan, dyspnea

Ketidakseimbangan suplai & kebutuhan

MK: Risti Pe CO

MK: Nyeri

Pemeriksaan Diagnostik
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik Urinalisis rutin Elektrolit dan uric acid serum BUN dan kreatinin Glukosa darah Hitung darah lengkap Lipid serum, kolesterol dan trigliserida EKG Ekhokardiografi

Penatalaksanaan
Non farmakologi/gaya hidup Kurangi intake garam Kendalikan berat badan Hindari rokok, alkohol dan stress Hindari obat hormonal/KB, kortikosteroid Pembatasan kafein Kendalikan gula darah Modifikasi makanan berlemak Olah raga/aerobik Teknik relaksasi Suplemen Kalium, kalsium, magnesium

Penatalaksanaan
Farmakologi Diuretik: tiazid, furosemid, spironolakton menurunkan volume darah, tekanan darah dan curah jantung Beta blokker: atenolol, nadolol menekan sekresi renin Kalsium antagonis: Nifedipin, diltiazem, verapamil menghambat pengeluaran kalsium, menyebabkan vasodilatasi ACE inhibitor: captoril, lisinopril, Quinapril menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II Vasodilator

Prioritas Keperawatan
Mempertahankan /meningkatkan fungsi kardiovaskular Mencegah komplikasi Memberikan informasi tentang proses dan program pengobatan Mendukung kontrol aktif pasien terhadap kondisi

MASALAH KEPERAWATAN
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif b.d adanya hambatan, kurangnya dukungan sosial, ketidakpercayaan terhadap pengobatan atau personel kesehatan Tidak efektif dalam mempertahankan kesehatan b.d kurangnya sumber informasi, ketidakmampuan untuk mengambil keputusan, kurang pengetahuan tentang patologi, komplikasi dan manajemen penyakit Kecemasan b.d penatalaksanaan yang kompleks, kemungkinan komplikasi, perubahan gaya hidup

MASALAH KEPERAWATAN
Disfungsi seksual b.d gangguan struktur atau fungsi tubuh Gangguan gambaran diri b.d diagnosis penyakit Perfusi jaringan tidak efektif (cerebral, kardiovaskular, renal) b.d interupsi aliran darah

Rencana Keperawatan
Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
Mendengar aktif
Tentukan tujuan interaksi Tunjukkan ketertarikan terhadap pasien Dukung untuk mengemukakan perasaan Perhatikan adany perasaan yang atau pesan yang tidak disampaikan ...

Modifikasi perilaku
Identifikasi motivasi pasien untuk berubah Bantu pasien dalam mengidentifikasi kekuatan dan beri reinforcement Perkenalkan pasien pada kelompok yang telah sukses dalam kasus yang sama Dukung keputusan konstruktif tentang kebutuhan kesehatan Susun program perubahan perilaku

Identifikasi resiko Petunjuk sistem kesehatan

Rencana Keperawatan
Resiko tinggi penurunan curah jantung Intervensi Kolaborasi: Berikan obat-obatan sesuai indikasi
Diuretik Inhibitor simpatis Vasodilator Agen anti adrenergik Agen anti angiotensin Calcium channel blocker

Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi Siapkan untuk pembedahan bila ada indikasi

Tugas Individu
Buatlah rencana keperawatan lengkap (3 dx kep) pada pasien dengan gagal jantung meliputi
Diagnosa Keperawatan, etiologi dan gejala Kriteria Hasil Intervensi dan aktivitas

Dengan merujuk pada NANDA, NOC dan NIC

Daftar Referensi
Black, J. M., Hawks, J. H. & Keene, A. M. (2001). Medical surgical nursing: Clinical management for positive outcome (6th ed.). Philadelphia: WB Saunders Company. Lewis, S. M., Heikemper, M. M.. & Dirksen, S.R. (2004). Medical surgical nursing: Assessment and management of clinical problems (6th Ed). Missouri: Mosby Inc. McCance, K. L. & Huether, S. E. (2002). Pathophisiology: The biologic basic for disease in adults & children (4th ed.). Missouri: Mosby Inc. Woods, S. L., Froelicher, E. S. S. & Motzer, S. U. (2000). Cardiac nursing (4th ed.). Philadelphia: Lippincott.

You might also like