You are on page 1of 35

PSIKOLOGI KESEHATAN

A.PSIKOLOGI KESEHATAN Psikologi kesehatan berfokus pada pemahaman mengenai pengaruh psikologi dalam bagaimana manusia tetap sehat, mengapa mereka sakit, dan bagaimana respon mereka ketika sakit, serta cenderung berpusat pada faktor kognitif dan perilaku. Kegunaan Psikologi kesehatan adalah mempelajari berbagai issu dan menggiatkan intervensi untuk menolong orang agar tetap sehat atau sembuh dari sakit. WHO mendefinisikan kesehatan sebagai sebuah area komplit dari fisik, mental dan social well being dan tidak semata mata hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan (World Health Organization, 1984). Definisi ini, yang memandang kedepan saat itu, adalah inti dari konsepsi psikologi kesehatan mengenai kesehatan. Psikologi kesehatan fokus pada kemajuan dan pemeliharaan

kesehatan, seperti issu bagaimana agar anak dapat mengembangkan kebiasaan sehat yang baik, bagaimana mengembangkan regular exercise, dan bagaimana mendesign media kampanye agar orang menaikkan kegiatan diets mereka, dan juga berfokus pada etiologi dan korelasi dari kesehatan, penyakit dan dysfunction. Etiologi mengarah pada asal atau penyebab dari penyakit, dan psikolog kesehatan khusus fokus pada tingkah laku dan faktor sosial yang berkontribusi terhadap kesehatan atau penyakit dan dysfunction. Di bidang psikologi kesehatan dapat dibantu oleh penyakit kronis, karena penyakit tersebut adalah penyakit yang diimplikasi oleh faktor psikologis dan sosial sebagai penyebab. Contohnya, kebiasaan kesehatan personal, seperti diet dan merokok, terimplikasi dalam perkembangan penyakit kanker dan jantung, dan aktifitas seksual kritis terhadap perkembangan AIDS (acquired immune deficiency syndrome). Selain itu Penyakit kronis berdampak pada fungsi keluarga,
1

termasuk hubungan dengan parter atau anak, dan psikolog kesehatan mengeksplorasi kedua perubahan tersebut dan membantu mengurangi ketegangan permasalahan dalam fungsi keluarga yang dapat muncul. Peran Epidemology dalam Psikologi Kesehatan Perubahan pola penyakit telah dipetakan dan diikuti oleh

bidang epidemiology , sebuah disiplin ilmu yang berelasi dekat dengan psikologi kesehatan dalam tujuan dan ketertarikannya (Miller, 1992). Epidemiology adalah suatu studi frekuensi, distribusi, dan penyebab penyakit mudah menular dan tidak dalam suatu populasi, berdasarkan pada investigasi fisikal dan lingkungan sosial. Contohnya, studi epidemiologist tidak hanya siapa memiliki jenis kanker apa namun juga mengapa jenis kanker tertentu yang lebih banyak muncul dibandingkan jenis lain dalam suatu area geografis tertentu atau dalam kelompok orang tertentu. Psikologi kesehatan telah mengembangkan berbagai intervensi perilaku jangka pendek untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan kesehatan termasuk mengelola rasa sakit, mengubah kebiasaan kesehatan yan buruk seperti merokok dan mengelola efek samping atau efek pengobatan yang berhubungna dengan berbagai penyakit kronis. sebuah disiplin ilmu yang terkait adalah pengobatan perilaku, pengobatan perilaku (behavioral medicine) adalah sebuah bidang antar disiplin ilmu yang berpusat pada pengembangan dan pengintegrasian pengetahuan perilaku dan biomedis untuk mempromosikan kesehatan dan mengurangi timbulnya penyakit.

B.

MODEL

BIOPSIKOSOSIAL

DALAM

PSIKOLOGI

KESEHATAN Ide dari pikiran dan tubuh bersama-sama menentukan kesehatan dan penyakit secara logis mengimplikasi sebuah model untuk mempelajari isu-isu ini. Model ini disebut model biopsikososial. suatu poin penting untuk diingat adalah bahwa model biopsikososial pada konteks gangguan psikologis ternyata dapat diterapkan pada psikologi kesehatan juga, karena psikologi kesehatan menggabungkan faktor biologs, psikologis, dan sosial pada kesehatan (Alford, 2007)

manfaat model biopsikososial model biopsikososial merupakan penyusun kesehatan dan penyakit yang

terdiri 3 (tiga) faktor utama yaitu faktor biologis, psikologis, dan sosial. Proses makrolevel (seperti dukungan sosial, rasa depresi) dan proses mikrolevel (seperti kerusakan pada sel dan ketidakseimbanagan kimiawi) saling berinteraksi untuk mencapai status kesehatan dan penyakit tertentu. Menurut model biopsikososial, kesehatan dan penyakit disebabkan oleh berbagai macam faktor serta dapat menimbulkan efek yang berbagai macam pula. Selain itu, pikiran (non fisik) dan tubuh (fisik) tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling mempengaruhi terutama dalam aspek kesehatan dan penyakit. System theory menyatakan bahwa setiap level organisasi saling berhubungan dan jika salah satu level berubah maka akan merubah level yang lainnya. Hal ini berarti proses mikrolevel (seperti perubahan sel) terkait dengan proses makrolevel (seperti nilai-nilai sosial) dan perubahan pada mikrolevel dapat berdampak pada perubahan makrolevel (begitu pula sebaliknya).

Implikasi Klinis Model Biopsikososial Terdapat beberapa implikasi kllinis model biopsikososial pada praktik

klinis terhadap pasien. Pertama, dalam mngetahui kesehatan atau penyakit individu, model biopsikososial harus selalu memperhatikan hubungan antara faktor biologis, psikologis, dan sosial terutama saat proses diagnosis (Oken, 2000). Meskipun tetap saja pendekatan interdiciplinary team merupakan pendekatan terbaik dalam membuat diagnosis ( E. schwartz, 1982). kedua, model biopsikososial memastikan bahwa treatment yang telah direkomendasikan tersebut mencakup ketiga faktor utama. Dengan melakukan hal ini, muncul kemungkinan untuk dapat memilih jenis treatment yang jelas bagi setiap individu serta membuat treatment yang dapat digunakan pada berbagai permasalahan. (G. E. Schwartz, 1982). ketiga, model membuat jelas bentuk hubungan antara praktisi dan pasien. Hubungan praktisi-pasien yang efektif dapat meningkatkan motivasi pasien, dampak treatment yang baik, dan kecepatan pemulihan dari penyakit (Belar, 1997) C. HUBUNGAN ANTARA PIKIRAN DAN TUBUH Menurut sejarah, para filosofis bimbang antara pandangan tentang pikiran dan tubuh merupakan bagian dari system yang sama dan ide bahwa mereka merupakan dua system yang berbeda. Ketika kita melihat sejarah zaman dahulu kala, hal itu menjadi jelas bahwa kita datang dalam satu kepercayaan yang sama tentang hubungan pikiran-tubuh. Dahulu penyakit dikira muncul ketika jiwa jahat masuk ke dalam tubuh, dan perlakuannya melingkupi godaan utama untuk membebaskan jiwa jahat. Orang Yunani kuno merupakan peradaban paling awal untuk mengidentifikasi peran dari faktor-faktor secara jasmani dalam kesehatan dan penyakit. Daripada menganggap penyakit sesuatu dari jiwa jahat, kemudian berkembang teori penyakit manusia. Berdasarkan pendapat tersebut, penyakit dihasilkan ketika empat keadaan pikiran
4

atau sirkulasi cairan tubuh-darah, cairan empedu berwarna hitam, cairan empedu berwarna kuning, dan lendir- melewati keseimbangan. Orang Yunani menjelaskan tipe kepribadian berhubungan dengan masingmasing empat keadaan pikiran, dengan darah diasosiasikan dengan temperamen yang bergairah, cairan empedu berwarna hitam dihubungkan dengan kesedihan, cairan empedu berwarna kuning dengan suatu watak marah, dan lendir dihubungkan dengan pendekatan menjalani hidup dengan santai. Karena itu, orang Yunani mengatribusi penyakit ke faktor secara jasmani tapi percaya bahwa faktor psikologis dapat juga menjadi suatu efek. Selain hal tersebut diatas dikatakan juga bahwa ada suatu hubungan yang sangat abstrak antara tubuh dan pikiran, misalnya saja bahwa perasaan cemas, keputusasaan ,atau cinta dan optimisme itu bukan masalah perasaaan saja ; namun mereka itu merupakan suatu keadaan yang mampu mempengaruhi berbagai macam organ dan metabolisme di dalam tubuh kita misalnya saja jantung dan pembuluh darah , atau lambung . Dan otak ; adalah pintu gerbang yang menghubungkan keduanya . Maksudnya adalah ; aksi yang disebabkan oleh perasaan perasaan diatas akan diolah dengan sangat rumit dan cermat oleh otak , dan akan menyebabkan reaksi tertentu bila hal tersebut terus menerus berlangsung . Contohnya adalah bagaimana seseorang yang sedang mengalami stress, dapat menderita penyakit kulit eksim ( neurodermatitis ) akibat stressnya tersebut, dan stress yang tidak tekontrol dapat membunuh , karena stress, keputusasaan, perasaan terancam , dan perasaan perasaan negatif lainnya tersebut akan meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, ketegangan otot, dan frekuensi pernafasan , dan disertai pula ketidakseimbangan hormon yang dikeluarkan oleh tubuh serta diproduksinya faktor-faktor inflamasi yang turut memperberat kerusakan yang timbul atau seseorang yang depresi dan terus menerus mengeluh bahwa setiap jengkal dari tubuhnya terasa nyeri padahal dari pemeriksaan yang dilakukan ternyata baik baik saja (hipokondriasis).

Dalam dunia kedokteran dikenal istilah plasebo efek , yaitu efek yang yang timbul oleh karena pasien meminum sesuatu yang dikiranya sebagai obat . Misalnya, apabila ada teman kita yang sakit kepala , kemudian kita berikan sebutir pil , dan kita katakan ke dia bahwa ini adalah obat sakit kepala yang sangat baik , saya cocok sekali dengan obat ini ( pada hal obat itu adalah vitamin B1 biasa ) , dan teman kita itu meminum obat tersebut , selang satu jam kemudian ia mengatakan bahwa sakit kepalanya sudah membaik. itu yang kita sebut sebagai plasebo efek dan angka kejadian plasebo efek masih sangat tinggi didalam dunia kedokteran khususnya di Indonesia.karena plasbo efek adalah contoh yang paling nyata dalam dunia kedokteran bahwa terdapat hubungan yang sangat intens antara pikiran dan tubuh. Telah diketahui bahwa rasa nyeri ( baik fisik maupun psikis ) akan meningkatkan status emosi seseorang , dan emosi yang tidak stabil bila berlangsung lama , juga dapat menimbulkan kembali nyeri psikis yang ujung ujungnya akan menciptakan lingkaran setan yang berkisar antara nyeri dan kelabilan emosi yang timbul . Titik pangkal dari kedua hal tersebut sebenarnya adalah sistem saraf kita ; keduanya akan mengaktifkan pelumas aliran saraf ( neurotransmitter ) yang bekerja pada bagian yang sama di otak . Bila proses yang terjadi hanya sebentar ,maka kita akan melupakan nyeri yang timbul dan emosi tidak terpengaruh ; namun apabila sirkuit tersebut ada dan terus bekerja ,maka hasilnya seperti yang sudah disebutkan diatas ; terjadi lingkaran setan . Satu lagi masih tentang nyeri , bahwa orang yang sering terserang migren dalam 2 tahun berturut turut akan 5 kali lebih mudah terserang depresi . dari Jepang kita ada suatu ungkapan yaitu "karosi" yang artinya adalah kematian yang disebabkan oleh kerja yang berlebihan . Kimivaki mengatakan bahwa angka kematian pada orang orang yang memiliki beban kerja yang berlebih , atau bekerja keras hingga melebihi batas kemampuannya adalah 2x lebih besar dibanding mereka yang meninggal akibat penyakit jantung dan stroke

Kontribusi Psikoanalisis Literatur perubahan gangguan syaraf penuh dengan rahasia tapi secara biologis tidak mungkin mengganggu, seperti glove anesthesia ( yang dimana tangan, tetapi tidak pada organ lengan lain, kehilangan rasa), dalam merespon tingkat stres yang lebih tinggi. Masalah lain-termasuk tak bisa bicara secara tibatiba, pendengaran, atau penglihatan; getaran; paralisis otot; dan kelainan cara makan seperti anorexia dan bulimia juga diinterpretasikan sebagai bentuk perubahan gangguan syaraf. Ilmu Kedokteran Psikosomatis Dunbar dan Alexander berpendapat bahwa konflik menghasilkan kecemasan, yang menjadi ketidaksadaran dan mengambil korban secara fisiologis pada tubuh via sistem saraf autonom. Perubahan berkelanjutan secara fisiologis akhirnya menghasilkan suatu aktual gangguan organik. Dalam kasus pasien terluka, contohnya, merepresikan emosi hasil dari frustasi kebergantungan dan pencarian kebutuhan cinta dikatakan untuk meningkatkan sekresi asam dalam perut, akhirnya mengikis garis perut dan produksi luka(Alexander, 1950).

D.PEMIKIRAN IBNU SINA TENTANG JIWA Ibnu Sina menerapkan ilmu nafs atau kejiwaan pada dunia Islam yang selanjutnya disebut Psikologi Islam yang digunakan mulai Abad ke-8 M hingga Abad ke-15 M. Pada Abad ke-20/21, ilmu nafs dari Ibnu Sina berhubungan erat dengan psikologi, psikiatri dan neurosciences Ibnu Sina berpendapat bahwa akal pertama mempunyai dua sifat : sifat wajib wujudnya sebagai pancaran dari Allah, dan sifat mungkin wujudnya jika ditinjau dari hakekat dirinya atau necessary by virtual of the necessary being and possible in essence. Dengan demikian ia mempunyai tiga obyek pemikiran : Tuhan, dirinya sebagai wajib wujudnya dan dirinya sebagai mungkin wujudnya.
7

Segi-segi kejiwaan pada Ibnu Sina dapat dibagi menjadi 2 segi, yaitu : 1. Segi Fisika Membicarakan tentang macam-macamnya jiwa (jiwa tumbuhan, jiwa binatang dan jiwa manusia). 2. Segi Metafisika Membicarakan tentang wujud dan hakikat jiwa, pertalian jiwa dengan badan dan keabadian jiwa. Ibnu Sina membagi jiwa dalam 3 bagian, yaitu : a. Jiwa Tumbuhan, dengan daya-daya : Makan (nutrition) Tumbuh (growth) Berkembang biak (reproduction) b. Jiwa Binatang, dengan daya-daya : Gerak (locomotion) Menangkap (perception) dengan 2 bagian, yaitu : Menangkap dari luar dengan panca indera Menangkap dari dalam dengan indera-indera dalam

Indera bersama yang menerima segala apa yang Representasi yang menyimpan segala apa yang Estimasi yang dapat menangkap hal-hal abstraks

ditangkap oleh panca indera disimpan yang terlepas dari materi umpannya keharusan lari bagi kambing dari anjing dan srigala Rekoleksi yang menyimpan hal-hal abstrak yang diterima oleh estimasi c. Jiwa Manusia, dengan daya-daya : Praktis yang hubungannya dengan badanTeoritis dan hal - hal abstrak. Daya ini mempunyai tingkatan : Akal materiil yang semata - mata mempunyai potensi untuk berfikir dan belum dilatih walaupun sedikitpun. Intelectual in habits, yang telah mulai dilatih untuk berfikir tentang hal - hal abstrak Akal actuil, yang telah dapat berfikir tentang hal - hal abstrak. Akal mustafad yaitu akal yang telah sanggup berfikir tentang hal - hal abstrak dengan tak perlu pada daya upaya Sifat seseorang bergantung pada jiwa mana dari ketiga macam jiwa tumbuh - tumbuhan, binatang dan manusia yang berpengaruh pada dirinya, maka orang itu dapat menyerupai binatang, tetapi jika jiwa manuisa yang mempunyai pengaruh atas dirinya, maka orang itu dekat menyerupai malaekat dan dekat dengan kesempurnaan. Menurut Ibnu Sina jiwa manusia merupakan satu unit yang tersendiri dan mempunyai wujud terlepas dari badan. Jiwa manusia timbul dan tercipta
9

tiap kali ada badan, yang sesuai dan dapat menerima jiwa, lahir didunia ini. Sungguh pun jiwa manusia tidak mempunyai fungsi - fungsi fisik, dan dengan demikian tak berhajat pada badan untuk menjalankan tugasnya sebagai daya yang berfikir, jiwa masih berhajat pada badan karena pada permulaan wujudnya badanlah yang menolong jiwa manusia untuk dapat berfikir. Ada empat dalil yang dikemukakan oleh Ibnu Sina untuk membuktikan adanya jiwa yaitu : 1. Dalil alam - kejiwaan (natural psikologi). Pada diri kita ada peristiwa yang tidak mungkin di tafsirkan kecuali sesudah mengakui adanya jiwa. Peristiwa peristiwa tersebut adalah gerak dan pengenalan (idrak, pengetahuan). Gerak ada dua macam yaitu : 1) Gerak paksaan (harakah qahriah) yang timbul sebagai akibat dorongan dari luar dan yang menimpa sesuatu benda kemudian menggerakkannya. 2) Gerak bukan paksaan, dan gerak ini terbagi menjadi dua yaitu : a. Gerak sesuai dengan ketentuan hukum alam, seperti jatuhnya batu dari atas ke bawah. b. Gerak yang terjadi dengan melawan hukum alam, seperti

manusia yang berjalan di bumi, sdang berat badannya seharusnya menyebabkan ia diam, atau seperti burung yang terbang menjulang di udara, yang seharusnya jatuh (tetap) di sarangnya di atas bumi. Gerak yang berlawanan dengan ketentuan alam tersebut menghendaki adanya penggerak khusus yang melebihi unsur unsur benda yang bergerak. Penggerak tersebut ialah jiwa.
10

Pengenalan (pengetahuan) tidak dimiliki oleh semua mahluk, tetapi hanya di miliki oleh sebagiannya. Yang memiliki pengenalan ini menunjukkan adanya kekuatan kekuatan lain yang tidak terdapat pada lainnya. Begitulah isi dalil natural-psikologi dari Ibnu Sina yang didasarkan atas buku De Anima (Jiwa) dan Physics, kedua duanya dari Aristoteles. 2. Dalil Aku dan kesatuan gejala - gejala kejiwaan. Menurut Ibnu Sina apabila seorang sedang membicarakan tentang dirinya atau mengajak bicara kepada orang lain, maka yang dimaksudkan ialah jiwanya, bukan badannya. Jadi ketika kita mengatakan saya keluar atau saya tidur, maka bukan gerak kaki, atau pemejaman mata yang dimaksudkan, tetapi hakikat kita dan seluruh pribadi kita 3. Dalil kelangsungan (kontinuitas). Dalil ini mengatakan bahwa masa kita yang sekarang berisi juga masa lampau dan masa depan. Kehidupan rohani kita pada pagi ini ada hubungannya dengan kehidupan kita yang kemarin, dan hubungan ini tidak terputus oleh tidur kita, bahkan juga ada hubngannya dengan kehidupan kita yang terjadi beberapa tahun yang telah lewat. Kalau kita ini bergerak dalam mengalami perubahan, maka gerakan gerakan dan perubahan tersebut bertalian satu sama lain dan berangkai rangkai pula. Pertalian dan perangkaian ini bisa terjadi karena peristiwa peristiwa jiwa merupakan limphan dari sumber yang satu dan beredar sekitar titik tarik yang tetap.

11

4. Dalil orang terbang atau orang tergantung di udara Dalil ini adalah yang terindah dari Ibnu Sina dan yang paling jelas menunjukkan daya kreasinya. Meskipun dalil tersebut didasarkan atas perkiraan dan khayalan, namun tidak mengurangi kemampuannya untuk memberikan keyakinan. Dalil tersebut mengatakan sebagai berikut : Andaikan ada seseorang yang mempunyai kekuatan yang penuh, baik akal maupun jasmani, kemudian ia menutup matanya sehingga tak dapat melihat sama sekali apa yang ada di sekelilingnya kemudian ia diletakkan di udara atau dalam kekosongan, sehingga ia tidak merasakan sesuatu persentuhan atau bentrokan atau perlawanan, dan anggota anggota badannya diatur sedemikian rupa sehingga tidak sampai saling bersentuhan atau bertemu. Meskipun ini semua terjadi namun orang tersebut tidak akan ragu ragu bahwa dirinya itu ada, meskipun ia sukar dapat menetapkan wujud salah satu bagian badannya. Bahkan ia boleh jadi tidak mempunyai pikiran sama sekali tentang badan, sedang wujud yang digambarkannnya adalah wujud yang tidak mempunyai tempat. Kalau pada saat tersebut ia mengkhayalkan (memperkirakan) ada tangan dan kakinya, dengan demikian maka penetapan tentang wujud dirinya tidak timbul dari indera atau melalui badan seluruhnya, melainkan dari sumber lain yang berbeda sama sekali dengan badan yaitu jiwa. E. TEORI MODEL PERUBAHAN

Mengubah perilaku dimulai dari mengubah sikap, beberapa model teoritis telah menemukan faktor-faktor yang mungkin berperan dalam perubahan perilaku kesehatan yang efektif. Teori perilaku beralasan

12

Menyarankan bahwa perubahan efektif memerlukan adanya intensi spesifik dari individu terhadap perilaku mereka, sikap positif terhadap perilaku mereka yang baru. Sebagai contoh, jika seorang perokok ingin berhenti merokok, ia akan lebih sukses jika mempunyai pemikiran positif tentang hal itu dan percaya bahwa teman-temannya mendukung.

Teori perilaku berencana Memasukkan ide dasar dari teori perilaku beralasan, ditambah dengan persepsi kontrol terhadap hasil. Pendekatan ini menekankan berbagai aspek dari persepsi individu terhadap situasinya dapat mempengaruhi hasil perilaku. teori sosial kognitif menekankan pentingnya kepercayaan seseorang terhadap kemampuannya untuk membuat perubahan yang lebih sehat, dan pentingnya pengetahuan akan kesehatan tersebut.

F. MODEL TAHAPAN PERUBAHAN Model tahapan perubahan menjelaskan tentang proses di mana seseorang menyerahkan kebiasan-kebiasaan buruk dan mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat. Model ini mengubah perilaku dalam lima langkah, yaitu : 1. Sebelum kontemplasi

13

Muncul ketika individu belum berfikir sungguh-sungguh mengenai perubahan. Seseorang mungkin tidak sadar bahwa ia memiliki masalah perilaku yang harus di ubah. Individu pada tahap sebelum kontemplasi biasanya membutuhkan alarm untuk menyadarkan mereka tentang realitas. Pada tahap ini, tujuan utamanya adalah pembangkitan kesadaran yaitu mengajak seseorang menyadari akan perilakunya saat ini adalah sebuah masalah. Sebagai contoh, seseorang yang kelebihan berat badan tidar sadar bahwa mereka memiliki masalah dengan berat badan.

2. Kontemplasi Individu menyadari adanya masalah, namun mungkin belum siap berkomitmen untuk berubah. Pada tahap ini individu secara aktif berfikir mengenai perubahan. Sebagai contoh, seseorang yang kelebihan berat badan tahu bahwa mereka memiliki masalah dalam berat badan namun belum mempunyai komitmen untuk mengurangi berat badannya. 3. Persiapan/ determinasi Dalam tahap ini individu mempersiapkan diri dalam mengambil tindakan. Kunci pertimbangan utama pada tahap ini adalah apakah individu benar-benar merasa mereka sudah siap untuk berubah. Selama tahap ini, individu berfikir secara konkrit tentang bagaimana mereka akan menjalani tantangan baru mereka. Sebagai contoh, individu yang mengalami berat badan mencari berbagai pilihan untuk mengurangi berat badan.

14

4. Aksi/ kekuatan keinginan Pada tahap ini individu berkomitmen untuk melakukan perubahan yang nyata dan membuat sebuah rencana perubahan efektif. Tantangan yang penting pada tahap ini adalah mencari cara untuk mendukung pola perilaku yang sehat. Salah satu pendekatannya adalah dengan menemukan penguatan atau penghargaan pada perilaku yang baru. Sebagai contoh, seseorang yang kelebihan berat badan memulai diet dan program berolah raga.

5. Maintenance (mempertahankan)

Individu telah berhasil dalam menahan godaan dan secara konsisten mengejar perilaku sehat. Pada tahap ini individu tidaklagi secara sadar mempertahankan hidup sehat melainkan lebih kepada gaya hidup yang sudah menjadi bagian dari diri mereka. Sebagai contoh, seseorang yang kelebihan berat badan dapat bertahan dengan program diet.

Namun, sering kali seseorang mengulangi kembali pola hidup yang semula tidak sehat atau disebut dengan relapse. Bagi sebagian besar orang, perubahan ternyata membutuhkan usaha yang besar sekali. Pengulangan kembali dapat menurunkan semangat dan dapat membuat seseorang merasa bahwa ia telah gagal. Ketika hal ini datang, individu memiliki kesempatan untuk belajar, untuk memikirkan apa yang memicu pengulangan kembali, dan membuat strategi untuk mencegahnya di kemudian hari.
15

Evaluasi dari model tahapan perubahan, model tahapan perubahan telah terbukti bermanfaat dalam mempelajari berbagai perilaku, meskipun demikian ternyata banyak kontroversi . Model tahapan perubahan saling tergantung dan harus dilalui secara berurutan, ini berarti bahwa beberapa individu dapat merasa mereka ada di tahap kekuatan keinginan. Kritik terhadap model ini juga menyebutkan bahwa model ini lebih mengacu pada perubahan sikap dari pada perilaku.

G. ALAT-ALAT UNTUK PERUBAHAN HIDUP YANG EFEKTIF

Membuat perubahan yang positif untuk menunjang kesehatan kita dapat menjadi sebuah tantangan. Namun ada berbagai macam alat untuk membantu kita dalam perjalanan hidup yang baru dan lebih sehat. Pada bagian ini, ada tiga alat yaitu : a. Self-efficacy Pada alat ini adalah kepercayaan individu dapat menguasai sebuah situasi dan menghasilkan keluaran yang positif. Selfefficacy mempengaruhi apakah individu mencoba untuk membangun kebiasaan sehat, sebanyak apakah usaha mereka dalam mengatasi stress, berapa lama mereka dapat bertahan menghadapi rintangan, dan berapa banyak stress yang dialami. Proses di dalam keyakinan diri mampu atau self efficacy, diantaranya : 1. Proses Kognitif

16

Keyakinan self efficacy mempengaruhi proses kognitif dengan berbagai variasi bentuk. Banyak perilaku manusia menjadi lebih bertujuan dengan mewujudkan tujuan-tujuan yang bernilai dalam dirinya. Setting tujuan individu dipengaruhi oleh penilaian diri tentang kemampuannya. Dengan perasaan keyakinan diri mampu atau self efficacy yang kuat, maka akan terdapat tantangan yang lebih tinggi tingkatnya yang akan dihadapi oleh individu tersebut. Individu percaya bahwa bentuk efficacy nya sebagai suatu tipe skenario antisipasi yang mereka bangun dan mereka lakukan dan rasakan berulang-ulang. Dengan perasaan efficacy yang skenario tinggi, maka akan dan memvisulisasikan keberhasilan

menyediakan arah yang positif serta memberikan dukungan dalam penampilannya. Keyakinan diri mampu atau self efficacy sangat penting perannya bagi individu ketika ia dihadapkan pada suatu tugas atau tuntutan. Individu dengan keyakinan diri mampu atau self efficacy yang tinggi, ketika dihadapkan pada suatu tugas maka akan membuatnya tertantang dan melakukan sebuah cara berfikir yang analtik, hal ini berkebalikan dengan individu yang memiliki keyakinan diri mampu atau self efficacy yang rendah maka akan mengalami kebingungan. 2. Proses Motivasional Keyakinan diri tentang self efficacy, mempunyai peran kunci atau peran penting dalam meregulasi
17

motivasi. lebih maju.

Individu

memotivasi

dirinya

dan

mengarahkan dirinya dengan melatih cara berfikir yang

Keyakinan

diri

mampu

atau

self

efficacy,

memberikan kontribusi terhadap motivasi diri, dalam beberapa jalan, yaitu : menentukan tujuan dari masingmasing individu, seberapa besar usaha yang harus dilakukan, seberapa lama mereka akan mengahadapi kesulitan, ketahanannya dalam menghadapi kegagalan. Dengan keyakinan diri yang tinggi tentang

keyakinan diri mampu atau self efficacy nya maka mereka akan mempergunakan upaya yang sangat kuat ketika mereka akan menghadapi sebuah kegagalan, sehingga tersebut. 3. Proses Afeksi Individu percaya, bahwa kemampuan coping nya mempengaruhi sejauh mana derajat stress dan depresinya, ketika mereka sedang mengalami suatu keadaan yang mengancam. Perasaan self efficacy mempunyai peran yang penting dalam mengontrol, perasaan cemas ketika menghadapi suatu stresssor. Individu yang tidak mempercayai dirinya untuk dapat mengontrol dan mengelola pengalaman yang mengancam, maka akan megalami kecemasan yang sangat tinggi, sebaliknya dengan kepercayan yang tinggi akan keyakinan diri mampu atau self efficacy nya maka individu tersebut dapat mengontrol situasi yang akhirnya mampu menguasai tantangan

18

mengancam tersebut dan akan menjadikannya sebuah tantangan. 4. Proses Selektif Dalam proses ini, lebih memfokuskan diri tentang akivitas proses efficacy dari individu tersebut dalam menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan dan melatih kontrol dalam kesehariannya. Ciri khas Efficacy dari masing-masing individu akan membentuk dan mempengaruhinya untuk memilih tipe aktivitas dan lingkungannya, apakah mereka akan menghindari aktivitas dan lingkungan tertentu ataukah mereka akan menghadapi tantangan aktivitas dan lingkungannya. Kemudian beberapa sumber dari perceived self efficacy:
1. Pencapaian

pengalaman

secara

aktif

(enactive

mastery experience) Informasi ini didapatkan dengan melihat pada keberhasilan atau kegagalan diri sendiri, tentang seberapa besar dia dapat menyelesaikan suatu tugas. Keberhasilan pencapaian pengalaman aktif ini akan dapat meningkatkan self efficacy, sedangkan orang yang tidak pernah mengalami pencapaian tersebut cenderung akan menurunkan keyakinan diri mampu atau self efficacy.
2.

Belajar dari pengalaman orang lain (vicarious experience) Informasi ini didapatkan, baik dari pengalaman keberhasilan dan kegagalan dari diri sendiri maupun orang lain, informasi ini menyediakan secara
19

langsung mengenai kemampuan memprediksi dan mengatasi ancaman-ancaman untuk mengembangkan dan membuktikan keyakinan diri mampu atau self efficacy yang kuat. Pengalaman orang lain yang memiliki kesamaan, yaitu mampu melakukan efficacy sesuatu seseorang dengan dan berhasil, dapat dengan meningkatkan keyakinan diri mampu atau self sebaliknya, mengamati orang lain yang dipresepsikan memiliki kompetensi yang sama tetapi mengalami kegagalan, meskipun telah berusaha keras, akan merendahkan penilaian seseorang tentang kemampuannya dan menurunkan usahanya (Bandura, 1986). 3. experience) Persuasi dapat berupa persuasi sosial (orang lain yang menyakinkan bahwa kita dapat melakukan sesuatu) atau persuasi diri (meyakinkan diri sendiri) Zimbardo (1985). Jadi dalam hal ini untuk memperkuat keyakinan diri mampu atau self efficacy pemberian seseorang persuasi dapat bahwa dilakukan individu dengan mampu Pengalaman persuasif verbal (persuasive

menguasai aktivitas sehingga dapat mendorong usaha yang lebih besar dari individu tersebut. Maka dengan kepercayaan akan self efficacy nya itu pula individu akan mencoba dengan keras untuk lebih sukses serta dapat mendorong perkembangan dari keterampilan dan efficacy dari individu tersebut. 4. Pembangkit fisiologis dan afektif

20

Individu mengamati tingkat efficacy dengan memperhatikan reaksi emosional dalam mengahadapi situasi. Individu dengan tingkat keyakinan diri mampu atau self efficacy yang tinggi, maka mereka lebih suka untuk memandang bahwa status afeksi mereka dalam keadaan yang terbangkit, begitu juga sebaliknya ketika mereka merasakan keraguan maka mereka merasa bahwa keterbangkitannya sedang mengalami penurunan. Sementara itu indikator fisiologis dari efficacy memerankan peran pengaruh khususnya dalam fungsi kesehatan dan aktivitas fisik lainnya.

b. Motivasi Perubahan akan menjadi efektif ketika individu

melakukannya untuk dirinya karena ada keinginan. Motivasi adalah keadaan internal yang menyebabkan kita bertindak, mendorong kita pada arah tertentu, dan menjaga kita tetap bekerja pada aktivitas tertentu (Elliott dkk, 2000). motivasi dibedakan menjadi dua yaitu Dalam aspek lain motivasi intrinsik

(melakukan sesuatu karena ingin) dan motivasi ekstrinsik (melakukan sesuatu untuk penghargaan dari luar). Perencanaan dan penetapan tujuan tidak kalah penting untuk membuat perubahan yang efektif. Para peneliti telah menemukan bahwa individu yang dapat menghasilkan strategi spesifik atau memiliki intensi penerapan, untuk menghadapi tantangan dalam membuat perubahan hidup akan lebih sukses.

21

c. Keyakinan religius

Keyakinan mengarahkan pada

terhadap sesuatu

agama yang

juga

berpengaruh namun

pada lebih

mempertahankan gaya hidup sehat. Banyak agama yang tidak berlebihan, mempromosikan kepada esuatu yang secukupnya. Keyakinan agama dan spiritualis secara umum juga menjadi faktor penting dalam kesehatan yang baik karena mereka menyadiakan perasaan yang bermakna dan menjadi penyangga melawan efek dari peristiwa hidup yang menimbulkan stress

H. MENANAMKAN KEBIASAAN BAIK a. Mengendalikan stes Stres disini sebagai respons individu terhadap stesors (hal-hal yang menimbulkan stres),yaitu situasi dan peristiwa yang mengancam dan melebihi kemampuan mereka untuk mengatasinya.Hans Selye (1974,1983) penemu penelitian stres, berpusat pada respos tubuh terhadap stres,khususnya kelelahan dan kerusakan pada tubuh karena tuntutan yang harus dipenuhinya. General adaptation syndrome (GAS) Adalah istilah yang digunakan Selye untuk efek yang biasanya terjadi pada tubuh ketika diberikan tuntutan.GAS terdiri atas tiga tahap:alarm,resistensi,dan keletihan.

22

1. Tahap alarm adalah keadaan terkejut sementara,dimana resistensi tubuh terhadap penyakit dan stres turun jauh di bawah batas normal. 2. Tahap resistensi adalah sejumlah kelenjar di seluruh tubuh akan mulai meghasilkan hormon yang berbeda-beda yang melindungi individu dengan banyak cara. 3.Tahap keletihan, pada titik ini, kerusakan pada tubuh mulai mengambil alih-seseorang mungkin akan pingsan karena keletihan dan kerentanan terhadap penyakit meningkat.

I. STRESS DAN SISTEM KEKEBALAN TUBUH Perhatian mengenai hubungan anatara sistem kekebalan tubuh dan stres melahirkan bidang ilmiah baru yaitu psikoneuroimunologi (psychoneuroimmunology). Psikoneroimmunologi termasuk ke dalam bidang baru di mana hasil penemuan-penemuannya masih haus diklarifikasiakn ,dijelaskan, dan lebih jauh,dibuktikan. Hipotesis pendahuluan tentang interaksi yang menyebabakan kerentanan terhadap penyakit adalah sebagai berikut: 1. Pengalaman stres menurunkan efisiensi sistem kekebalan. 2. Stres secara langsung menyebabkan proses yang menyebabkan proses yang meghasilkan penyakit
23

3. Pengalaman stres dapat menyebabakan aktivasi virus yang tidur (dorman) yang menghilangkan kemampuan individu untuk mengatasi penyakit. J. STRESS, PENYAKIT KARDIOVASKULAR DAN KANKER Stres dapat meningkatkan risiko individu terhadap penyakit

kardiovaskular.Stres emosional kronis diasosiasikan dengan takanan darah tinggi, penyakit jantung, dan kematian lebih awal.

a. Program menegement stres Mengajarkan individu bagaiman menilai peristiwa yang menimbulkan stres, bagaimana mengembangkan keahlian untuk menghadapi stres, bagaimana menggunakan keahlian-keahlian ini dalam hidup sehari-hari. Salah satu cara terbaik untuk mengurangi stres adalah dengan melakukan aktivitas fisik.

1. Menjadi aktif secara fisik Aktivitas apapun yang mengeluarkan energi fisik dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat.Aktivitas fisik adalah sumber utama dari kesejahteraan fisik dan psikologis.Olahraga adalah salah satu jenis aktivitas fisik. Olahraga, aktivitas terstruktur yang bertujuan untuk

meningkatkan kesehatan. Latihan aerobik (aerobic exercise),olahraga yang berkelanjutan seperti. lari, berenang, atau bersepeda yang menstimulasi fungsi jantung dan paru-paru. Salah satu imbalan yang didapatkan dari aktivitas fisik adalah pengurangan berat badan. Para peneliti telah menemukan bahwa
24

komponen paling efektif dari program penurunan berat badan adalah olah raga teratur.
2.Makan dengan benar

Perubahan hidup akan berkisar tentang penurunan berat badan. kekhawatiran terhadap berat badan dapat menjadi tidak sesuai dan mungkin merupakan tanda dari sebuah kelainan perilaku makan seperti anorexsia nervosa atau bulimia. makan dengan benar bukan berarti berdiet juga bukan berarti turunnya berat badan. makan dengan benar berarti makan makanan bergizi secara masuk akal yang meningkatkan kesehatan dan kesejateraan. Meskipun kelainan perilaku makan merupakan masalah makan merupakan masalah yang serius untuk beberapa orang, resiko kesehatan terbesar yang dihadapi orang Amerika modern adalah kelebihan berat badan dan obesitas. kelebihan berat badan dan obesitas adalah label dari rentang berat badan yang lebih besar dari standar kesehatan berdasarkan berat badan seseorang (national center for health statistick,2006) berolaraga secara teratur merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi berat badan.cara lain adalah dengan membuat cara makan sehat(wardlaw&hampl,2007)selain itu terlalu banyak mengkonsumsi gula dan tidak mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan vitamin, mineral dan seratnya, seperti buah buahan, sayur, dan gandum. kita terlalu banyak makan makanan cepat saji dan terlalu sedikit makan makanan yang seimbang pilihan yang telah mengakibatkan al,2006) Para ahli nutrisi percaya bahwah nutrisi yang layak meliputi lebih dari hanya mengonsumsi sejumlah kalori (insel &roth,2008). hal ini bergantung pada kehati-hatian dalam memilih makanan yang
25

asupan

lemak

dan

kolesterol

yang

keduanya

berpengaruh terhadap masalah kesehatan jangka panjang (jeffrey,et

menyediakan nutrisi cukup bersamaan dangan kalori. penelitian pada berat badan yang sukses menemukan bahwah self efficacy dan harapan positif lebih meramalkan penurunan berat badan (finch,et al,2005:linde,et al.) makan sehat berarti menjadi sadar dangan apa yang kita makan menyadari kalori dan properti nutrisi dari makanan kita. penurunan berat badan, sama halnya dengan aktivitas fisik, memerlukan pengawasan kemajuan, termasuk menghitung gram kalori dan lemak. makan sehat tidak berarti mencoba setiap diet yang ada, tetapi memasukan makanan yang enak dan sehat kedalam menu kita sehari hari. singkatnya menurunkan berat badan merupakan sebuah proses berkelanjutan. semakin lama seseorang dapat menurunkan berat badannya semakin berkurang pula kemungkinan berat badannya naik (mcguire et al,1999) Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwah kebugaran dan kegemukan merupakan prediktor yang independen satu sama lain dari resiko kesehatan, dan keduanya memiliki penggaruh terhadap umur panjang. 3. Berhenti merokok Tujuan kesehatan lain yang menantang adalah merokok. Contohnya merokok dihubungkan dengan 30% kematian karena kanker, 21% kematian akibat penyakit jantung, 82% kematian akibat penyakit paru paru kronis. Selain itu pada tahun 2004, 20.9% dari semua orang dewasa di Amerika merokok [44,5 miliar orang dengan jumlah lebih besar laki laki [23.8%] daripada perempuan [18,5%] Rokok terdapat zat nikotin di mana nikotin merupakan zat aktif dalam rokok adalah sebuah stimulan yang meningkatkan energi dan kesadaran perokok, suatu pengalaman yang, menyenangkan dan menguatkan. Efek langsung rokok yang
26

menyenangkan sangat sulit untuk diatasi bahkan oleh orang yang menyadari bahwah rokok adalah bunuh diri pelan-pelan. Penelitian telah membuktikan bahwah berhenti merokok dapat menjadi sesuatu yang sulit, para peneliti juga menemukan bahwa hari pertama tanpa rokok dapat menjadi sangat berat. Cara untuk berhenti merokok 1.berhenti begitu saja 2.menggunakan penganti nikotin 3.mencari pertolongan terapis Dua penerapan dari terapi perilaku untuk menghentikan kecanduan rokok yaitu menggunakan tehnik modifikasai perilaku dan teknik modifikasi pengondisian aversif .

4. Mempraktikan seks aman Prilaku seks merupakan sesuatu yang menimbulkan paradoks dalam kehidupan masyarakat amerika. Seks ada di manamana, ada di internet, tv, film, koran dan video musik. Kita terpesona oleh seks, berbicara tentang seks dapat menjadi satu tindakan yang tidak nyaman. Satu hal yang pasti adalah pengalaman seksual yang memuaskan adalah bagian dari kehidupan yang berbahagia (strong, et al, 2008). Prilaku seksual juga memiliki implikasi penting terhadap kesehatan fisik, ada dua aspek kesehatan fisik yang terkait dengan prilaku seksual yaitu :

27

Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan Sebagian besar pasangan di Amerika ingin mengontrol apakah dan kapan mereka akan mempunyai anak. Keputusan ini membutuhkan pengetahuan tentang seksualitas dan prilaku seksual, begitu juga dengan informasi yang akurat tentang alat efektif. Tentunya perbandingan lintas budaya barubaru ini. AS tetap menduduki peringkat paling tinggi dalam hal kehamilan dan pengasuhan anak pada remaja diantara negara yang berkembang, meskipun terdapat penurunan pada tahun 1990 (Alan Guttmacher Institute, 2003; Centers for Disease Control and Prevention,2003). tingkat kehamilan pada remaja di Amesika Serikat mendekati dua kali lipatnya dari kanada dan inggris, serta empat kali lipat lebih tinggi di prancis, swedia, jerman, dan jepang. Hal ini mungkin terjadi karena dibandingkan dengan negara lain, AS memiliki pendidikan seksual yang kurang komperhenshif dan kurang tersedianya serta kurang dipakainya kondom (alat kontrasepsi) Remaja yang menjadi seorang ibu cenderung menganggap remeh tantangan dari menjadi seorang ibu, dimana semakin muda usia ibu, maka harapan yang tidak relistis dan semakin tinggi. Cynthia (2006) rosengard rekan sejawatnya kontrasepsi dan ketrampilan untuk menggunakan metode yang diinginkan secara

28

mewawancarai sekitar 250 perempuan hamil berusia 12-19 tahun. Di antaranya para remaja ini. Sekitar 1 dari 4 kehamilan adalah kehamilan yang disengaja. Banyak remaja hamil berharap bahwa dengan memiliki anak, akan membawa mereka lebih dekat dengan orang lain disekitar mereka, terutama dengan pasangan mereka, dan tidak akan mengganggu cita-cita hidup mereka.

Perlindungan

melawan

infeksi

penyakit

seks

menular. (sexually transmitted infection-STI) infeksi penyakit seks menular (sexually transmitted infection-STI), yaitu sebuah infeksi yang menular terutama melalui aktivitas seksualhubungan badan melalui vagina dan juga oral-alat kelamin, dan anal-alat kelamin. Efek STI muncul pada 1-6 orang dewasa (National Center for Health Statistics 2005). STI seringkali awalnya berupa bakteri, seperti pada kasus genorea (kencing nanah) dan sifilis. STI juga dapat disebabkan oleh virus, seperti pada kasus alat kelamin dan HIV. STI merupakan topik dalam kesehatan yang penting karena mereka dapat mempengaruhi masa depan kesuburan seseorang, resiko kanker, dan harapan hidup. Acquired immune deficiency syndrome (AIDS) disebabkan oleh virus human immunodeficiency (HIV), infeksi penyakit seks menular yang menghancurkan sistem kekebalan
29

tubuh. Tanpa perawatan, sebagian besar orang yang terkena HIV rentan terhadap kuman penyakit yang seharusnya dapat dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh normal. Perawatannya dikenal dengan nama HAART (Highly Active Antiretroviral Therapy). Perawatan ini membutuhkan 6-22 pil setiap hari, meskipun baru-baru ini FDA telah menyetujui perawatan 1 pil per hari untuk HIV (Laurence, 2006). Efek sampingnnya bervariasi dan dapat meliputi deposit lemak dibagian punggung dan perut. Melindungi diri dari HIV dan infeksi penyakit seksual menular lainnya berarti mengambil langkah untuk mengurangi resiko aktivitas seksual. Para ahli mengatakan bahwa HIV hanya dapat ditularkan melalui : Kontak seksual Kontak lain secara langsung, sperti luka atau selaput lendir dengan darah dan cairan seksual Berbagi jarum suntik yang tidak steril Transfusi darah ( beberapa tahun

belakangan telah mulai sangat dimonitor) (kalichman,1996)

Salah satu prediktor terbaik mendapatkan STI adalah berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan, hal ini terjadi karena memiliki lebih
30

dari satu pasangan meningkatkan kemungkinan anda bertemu pasangan yang sudah terjangkit penyakit. Penting untuk diingat adalah ketika anda berhubungan seks dengan seseorang anda tidak hanya dipaparkan kepada orang itu, tetapi juga kepada pasangan seksnya yang lain dimasa lalu, dan saat ini. Peneltian telah menunjukan bahwa program-program untuk mempromosikan seks aman telah menjadi efektif khususnya jika mereka memasukan peran kondom, yaitu membuat kondom sebagai bagian dari pengalaman sensual saat tahap pemanasan (foreplay) (Harper, et al.2003: Scott-Sheldon dan Johnson,2006), penelitian tersebut telah menemukan taktik rasa takut relatif kurang efektif. Program yang menekankan peneneman ketrampilan secara aktif (contohnya : bermain peran menggunakan kondom), efikasi diri sikap positif tentang kondom bekerja lebih efektif pada kebanyakan kelompok. K. MENYATUKAN PSIKOLOGI DAN KESEHATAN SERTA

KESEJAHTERAAN Kita telah mendefinisikan psikolog sebagai sebuah penelitian ilmiah tentang perilaku dan proses mental,secara umum berarti hal-hal yang kita lakukan, pikir, rasakan, refleksikanlah sesaat pendekatan psikolog terhadap penglihatan, ketika kita mempelejari sistem visual manusia ,kita melihat proses yang dilakukan organ tubuh yang yang begitu menakjubkan mata kita, mendeteksikan warna, cahaya terang ,bentuk dan kediaman .sistem penglihatan ,seperti yang kita lakukan adalah sama secara umum dari satu orang ke orang lain, Hal yang sederhana seperti mempersepsi matahari terbenam melalui indra penglihatan dapat menjadi sesuatu yang kompleks ketika kita meletekannya pada konteks hidup manusia .
a. Psikologi positif adalah psikologi tua yang datar

31

Sebuah pergerakan dalam psikologi menuju ketertarikan dalam hal; kesehatan, fungsi, dan perkembangan. psikologi positif yang berpusat pada keseluruhan dan kekuatan dan kapasitas manusia, terkadang dipandang sebagai perkecualian dari psikologi tua yang datar. Seperti contoh dari sebuah jam, jika kita ingin memahami bagaimana sebuah jam bekerja, maka kita harus memulainya dengan jam yang sungguh-sungguh bekerja. sama halnya untuk memehami bagaimana penglihatan bekerja kita mulai dengan memeriksa bagaimana fungsi sistem penglihatan yang sehat bekerja. Psikologi positif dengan sendirinya adalah psikologi tua yang datar karena psikologi adalah ilmu yang mempelajari manusia, bukan hanya tentang disfungsi manusia
b. Hubungan psikologi dengan diri

Perhatikan penerapan psikologi ke kesehatan dan kesejahteraan fisik anda .kita telah memeriksa bagaimana satu sama lain dalam cara yang dinamis dan mengagumkan, pada momen apapun sebagai manusia anda terdiri atas baik entitas fisik maupun proses mental yang kompleks yang dengan sendirinya terefleksikan oleh organ tubuh paling kompleks yang pernah ditemukan yaitu otak .pada setiap saat, baik tubuh maupun pikiran hadir dan saling memengaruhi satu sama lain. kita telah berhenti untuk fokus pada saat-saat kepahlawanan , kelemahan, kegembiraan dan kesaktian. GLOSARIUM

Epidemology : Ilmu yang mempelajari

tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah kesehatan pada sekelompok
32

orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor factor yang Mempengaruhinya).


Patologis : cabang bidang kedokteran yang berkaitan

dengan ciri-ciri dan perkembangan penyakit melalui analisis perubahan fungsi atau keadaan bagian tubuh.
Etiology : menjelaskan tentang penyebab penyakit yang

disertai faktor predisposisi ( pencetus) sehingga memunculkan tanda dan gejala, seperti sesak nafas, batuk dan susah beraktifitas Makrolevel : Mikrolevel : Pendekatan interdiciplinary team :
Inflamasi : reaksi tubuh thd mikroorganisme dan benda

asing yg ditandai oleh panas, bengkak, nyeri, dan gangguan fungsi organ tubuh Karosi : Glove anesthesia :
Anorexia nervosa : gangguan makan yang ditandai oleh

penolakan makanan yang mengakibatkan berat badan berkurang sampai ke tingkat yang membahayakan
Bulmia : gangguan makan yang serius dan potensial

mengancam jiwa
Estimasi :

Rekoleksi :

33

Relapse : transisi dari berhenti merokok menjadi

kembali merokok
Perceived self efficacy :

Psikoneuroimunologi : Penyakit kardiovaskular :


Pengondisian aversif : sesuatu hal yang tidak

menyenangkan atau bahkan menyakitkan. Stimulus aversif ini biasanya identik dengan hukuman, tetapi tidak selalu dalam bentuk hukuman, bisa saja sebuah pengalaman trauma atau hal menyakitkan lain.
Sifilis : penyakit menular seksual yang disebabkan oleh

treponema pallidum sangat kronis dan sejak semula bersifat sistemik dan dapat menyerang hampir semua organ tubuh.

34

DAFTAR PUSTAKA

Erosphillos.blogspot.com/p/teori.html http://pamangsah.blogspot.com/2009/06/hubungan-antara-pikiran-dan-tubuh.html http://riccabelajarpsikologi.blogspot.com/2010/08/definisi-psikologikesehatan.html King Laura A, 2001, Psikologi Umum, Salemba Humanika : Jakarta

35

You might also like