You are on page 1of 15

KEBIJAKAN IMPORT

DODI DERMAWAN, SE, M.Ec

Infant Industry Argument

Adalah suatu kebijakan untuk melindungi industri-industri dalam negeri yang baru lahir/ tumbuh dengan proteksi edukatif, sehingga dapat bersaing baik dipasar dalam negeri maupun diluar negeri .

Proteksi edukatif
Agar tujuan infant industry argument tersebut dapat dicapai, maka perlu dijalankan suatu kebijaksanaan proteksi edukatifsecara mendidik dengan ciri-ciri sbb: a. Transparan proteksi harus bersifat transparan , yaitu dengan sistem tariff barier atau bea masuk.

b. Selektif Proteksi harus bersifat selektif maksudnya hanya diberikan kepada industri yang betul-betul dapat memberikan nilai tambah atau value added manufacturing yang relatif tinggi. c. Limitatif proteksi hanya diberikan untuk jangka waktu tertentu/ terbatas. d. Kuantitatif tingkat atau besarnya proteksi harus dapat ditentukan /dpt dihitung berdasarkan ERP atau kenaikan VAM yang akan diperoleh. Atau dengan kata lain proteksi tdk boleh ditentukan oleh pihak sponsor atau kepentingan pihak2 tertentu. e. Declining Proteksi yang diberikan harus semakin menurun sesuai dengan peningkatan daya saing industri yang bersangkutan.

KEBIJAKAN NON TARIFF BARIER

Instrumen kebijaksanaan non tarif

Kebijaksanaan non tariff barier adalah berbagai kebijaksanaan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional secara garis besar Non Tariff Barier dapat dikelompokkan sebagai berikut :(A.M. Rugman & R.M. Hodgetts )

a. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. -

Pembatasan spesifik (specific limitation); Larangan impor secara mutlak Pembatasan impor atau quota system Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu Peraturan kesehatan / karantina Peraturan pertahanan dan keamanan negara Peraturan kebudayaan Perizinan impor Embargo Hambatan pemasaran seperti: VER (voluntary Export Restraint) yaitu pembatasan ekspor secara sukarela oleh negara eksportir OMA ( Orderly Marketting Agreement), yaitu pembatasan pemasaran produk tertentu atas permintaan negara importir

b. Peraturan bea cukai (custom administration rules) 1. Tatalaksana impor tertentu 2. Penetapan harga pabean 3. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa 4. Consulat formalities 5. Packaging / label regulation 6. Documentation needed 7. Quality and testing standart 8. Pungutan administrasi (fee) 9. Tariff classification

c. Government participation 1. Kebijaksanaan pengadaan pemerintah 2. Subsidi dan insentif ekspor 3. Countervailing duties 4. Domestic assistance programs 5. Trade diverting
d. Import charges 1. Import deposits 2. Supplementary duties 3. Variable levies

System kuota dan efek-efek kuota


Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota impor) dan pengeluaran barang dari /ke suatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Menurut ketentuan GATT dan WTO Sistem kuoto ini hanya dapat digunakan sbb: 1. Untuk melindungi hasil pertanian 2. Untuk menjaga keseimbangan balance payment 3. Untuk melindungi kepentingan ekonomi

Macam-macam kuota impor


a.

b.

c.

d.

Absolute unilateral quota yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negosiasi) Negotiated / bilateral quota yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut perjanjian Tariff kuota, yaitu pembatasan imprt yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif dan sistem kuota. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk melindungi industri dalam negeri.

Kelemahan sistem kuota impor jika digunakan sbg isntrumen proteksi adalah sbb:
1.

2.

3.

Sifatnya yang tidak transparan Jika kuota diberikan kepada perorangan atau perusahaan swasta, maka yang mendapat keuntungan/ mamfaat hanyalah orang pribadi atau perusahaan tertentu. Dapat menimbulkan distorsi pasar berupa monopoli yang akan merugikan masyarakat konsumen

Subsidi
Subsidi adalah kebijaksanaan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industri dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit , subsidi harga dsb yang bertujuan: a. Menambah produksi dalam negeri b. Mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri c. Menjual dengan harga yang lebih murah daripada produk impor.

Beberapa kelebihan subsidi dibandingkan cara proteksi lainnya:


a.

b.

Subsidi biasanya diberikan untuk barang-barang kebutuhan pokok masyarakat banyak. Subsidi biasanya bersifat transparan dan dapat dikontrol oleh masyarakat.

Sekian

You might also like