Professional Documents
Culture Documents
by: Muhammad Rouf Redi Fahdian Putra S. Nur Muhammad Sholeh (0810231172) (1110231053) (1110231150)
I.
II.
Problem Nur Muhammad Sebagai mahasiswa, saya ingin bekerja yang kemudian ada tawaran kerja
dari kerabat dekat di sebuah perusahaan asing dimana kesempatan dan gaji dalam perusahaan itu sangatlah menjanjikan. Namun, waktu untuk kuliah tidak ada
sedangkan pada semester tua kuliah saya ini, sungguh sayang jika tidak tertuntaskan kuliah ini sampai selesai. Saya berharap keduanya dapat kulakukan tapi tidak mugkin karena jam kerja pada perusahaan itu mulai pagi hingga jam 5 sore, apa yang seharusnya saya putuskan untuk hal ini?
a. Pendapat Redi : Itu bicara tentang kemampuan dan pengoptimalan, dari sisi itu cukup jelas bahwa keinginan dengan kemampuan tidak seimbang, keinginan besar namun kemampuan tidak mumpuni. Dan jika hal ini dipaksakan maka akibatnya segala sesuatunya akan berantakan. Kesempatan itu bukan hanya datang, namun kesempatan itu dicari. b. Solusi dari Rouf : Lebih baik tuntaskan dahulu kuliahnya. Memang kuliah banyak cobaannya baik yang bernuansa positif ataupun negatif. Terkadang ada tawaran yang menjanjikan, namun suatu saat nanti gelar dan sertifikat S1 amat dibutuhkan. Maka dari itu kita akan merasakan kebingungan dan menyesa. Jadi lebih baik tuntaskan terlebih dahulu. Kalau memang rejeki, Ga akan kemana bro....!!!!
III.
Problem Redi Ada seorang anak yang mempunyai cita-cita sendiri namun orang tuanya
berharap cita-cita anaknya itu sama dengan cita-cita orang tuanya. Orang tuanya memaksa agar sang anak mengikuti apa cita-cita yang dipilih orang tuanya. Dalam hal ini, sang anak tidak bersedia dan masih bersikeras untuk meraih cita-citanya sendiri, jadi dalam kejadian ini terjadi perselisihan anak dengan orang tuanya. Apa yang sebaiknya dilakukan? a. Pendapat Rouf : Orang tuanya harus bisa mengalah karena hidup anak itu bukan hidup orang tuanya sepenuhnya. Hak hidup itu milik anaknya dan tidak memaksa kehendak anak dan biarkanlah sang anak berkreasi selagi berada di jalan yang benar. Pada zaman sekarang ini yang realistis saja, mampu atau tidak si anak mengejar citacitanya sendiri. b. Pendapat Nur : Berbicara tentang cita-cita adalah berbicara tentang kemauan. Segala sesuatu itu bisa diraih dengan sukses karena ada kemauan yang kuat. Jika kemauan sendiri itu harus dipertaruhkan dengan kemauan orang lain, yang terjadi adalah keterpaksaan yang tidak akan menjadikan proses pencapaian menjadi baik sehingga hasil juga tidak menjamin baik. Betapa penting halnya jika itu palagi merupakan pertaruhan untuk masa depan. Jadi, orang tua harus mengalah dan tidak memaksakan karir apa yang menjadi pilihan anak tersebut.