Professional Documents
Culture Documents
Transpor spesimen
Sampel kecil
Wadah penampung
bebas bau, anti bocor, dan mudah ditransportasikan -Spatel lidah dr kayu -Potongan kardus
Transport vessel
2-oz ointment jar with screw caps
Sampel besar
Pemeriksaan Feses
Makroskopik Kuantitas Bentuk dan konsistensi Warna Komponen abnormal: darah, mukus, pus Mikroskopik
Lemak
Serat daging Leukosit
FOBT
Imunohistokimia DNA Elastase pankreas Parasitologi
Lain-lain
Pemeriksaan pH, Na, K, urobilinogen
Feses normal
Kandungan normal feses: selulosa dan bahan makanan lain yang tidak dapat dicerna, bakteri, air, sel epitel usus, sejumlah kecil lemak, pigmen empedu (urobilinogen), sekresi GI tract dan pankreas, elektrolit, dan tripsin Nilai normal pH: 7.07.5; Na: 1020 mEq/kg; K: 520 mEq/kg; Urobilinogen: 50300 mg/24jam
8
Pemeriksaan makroskopik
Kuantitas Bentuk dan konsistensi Warna Komponen abnormal (darah, mukus, pus) Lain-lain
Kuantitas
Normal: 100-200 g / hari; 100-300 g/hari; dapat mencapai 500 g/hari pada diet dengan suplementasi serat Kuantitas banyak : sindrom malabsorbsi
10
Warna
Seperti tanah liat (clay colored) - getah empedu (-) - barium sulfat (+) Hijau - ingesti bayam dan saluran hijau lain - adanya biliverdin mengkonsumsi antibiotik oral. Merah -Perdarahan saluran cerna -Senyawa phenazopyridine hydrochloride - Rifampin -Beets pada diet Hitam -ingesti bismuth, Fe dan charcoal -Feses lama berada di ruang terbuka Abu-abu steatorrhea
12
Darah
Merah: Pendarahan sal. cerna bag. bawah (kanker colon, hemorrhoid) Pendarahan masif sal. cerna bag. atas Hitam: Pendarahan sal. cerna bag. atas
Hematochezia vs Melena
13
Mukus
Prinsip: mukus = produksi, waktu transit di kolon Mukus gelatinosa transparan, feses padat konstipasi spastik atau mucous colitis Mukus disertai darah proses inflamasi (kolitis ulseratif, disentri basiler divertikulitis ulseratif, tuberculosis intestinal) dan neoplasma Mukus banyak (3-4 L dalam 24 jam) adenoma pada villi kolon
14
Pus
Dapat ditemukan pada: Kolitis ulseratif kronis Disentri basiler kronis Abses lokal Fistula yang berhubungan dengan kolon sigmoid, rektum, atau anus
dinilai ulang dengan pemeriksaan mikroskopik
15
Lain-lain
Berbau busuk, mengapung di air: streatorrhea Tampak berbusa: malabsorbsi
16
Pemeriksaan mikroskopik
Lemak Serat daging Leukosit Fecal Occult Blood Test (FOBT) Guaiac stool test Imunohistokimia DNA Elastase
17
Lemak feses
Kandungan normal: asam lemak garam asam lemak (sabun) lemak netral Metode pemeriksaan Semi kuantitatif Kuantitatif Peningkatan lemak feses = steatorrhea
Metode kuantitatif
Penghitungan lemak pada feses tampung 72 jam Nilai normal:
20
Serat daging
Teknik sampling serupa dengan persiapan Sudan untuk deteksi lemak feses. Feses + larutan alkohol 10% dari eosin dibiarkan 3 menit mikroskop Yang dihitung hanya serabut dengan striasi yang jelas
21
22
Leukosit
Prosedur: 1 tetes sampel (flek mukus atau feses cair) pada object glass + Loffler methylene blue + coverslip dibiarkan 2-3 menit mikroskop Yang diamati: Perbesaran rendah: hitungan kuantitatif kasar leukosit dan eritrosit Perbesaran kuat: hitung diferensial; 200 sel jika memungkinkan Hanya sel-sel yang terdefinisi jelas sebagai mononuclear atau PMN yang diikutsertakan pada hitung diferensial. Makrofag dan sel-sel epitel yang tidak dapat diidentifikasi dengan jelas sebaiknya diabaikan
23
Algoritma FOBT
25
Penyebab positif palsu: Hb dari daging merah, peroxidase buah, pengaruh obat (antikoagulan, aspirin, NSAID, kolkisin, suplemen besi) Penyebab negatif palsu: ingesti sejumlah besar vit. C (mereduksi) Hasil positif: >20 mL darah per hari pada setidaknya 1 slide Jika hasil positif, direkomendasikan u/ pemeriksaan lanjutan 26 (sigmoidoskopi, kolonoskopi)
27
DNA
Mencari DNA sel kanker sangat stabil pada feses Menggunakan PCR untuk amplifikasi DNA DNA marker: APC dan p53 mengontrol pertumbuhan sel kolorektal Spesifisitas: 93-100% Sensitivitas: 71-91%
29
Elastase
Enzim proteolitik pankreas, BM 28kD, +6% sekresi enzim pankreas Terkonsentrasi di feses, 5-6 kali konsentrasinya pada pancreatic juice Digunakan untuk penilaian tidak langsung fungsi eksokrin pankreas Metode ELISA antibodi monoklonal yang bereaksi dengan elastase pankreas manusia Sensitivitas: hingga 100% (insufisiensi berat); 33-89% (insufisiensi sedang); 0-65% (insufisiensi ringan) Spesifisitas: 57-90% Analisis tunggal 100-mg sampel feses; dapat diulang jika hasil borderline Hanya dapat dilakukan pada feses padat Normal: >200 gPE-1/g ; insufisiensi ringan-sedang: 100-200 gPE1/g; insufisiensi berat: <100
30
Referensi
McPherson & Pincus. 2006. Henry's Clinical Diagnosis and Management by Laboratory Methods, 21st ed. WB Saunders Company Schnell ZB, Van Leeuwen AM, Kranpitz TR. 2003. Daviss comprehensive handbook of Laboratory and Diagnostic Tests with Nursing Implications. FA Davis Company Wallach J. tahun tidak diketahui. Interpretation of Diagnostic Tests, 8th ed. Lippincott Williams and Wilkins WHO. 2003. Manual of Basic Techniques of Health Laboratory, 2nd ed. Geneva: WHO Lowry RB, Tamboline BL, and Bogoch A. 1965. Microscopic Examination of Stools After Partial Gastrectomy. Canad. Med. Ass. J: Dec. 4, 1965, vol. 93 http://www.mstrust.org.uk/professionals/images/bristol.gif http://npic.orst.edu/factsheets/psfatech.pdf http://en.wikipedia.org/wiki/Sudan_III http://en.wikipedia.org/wiki/Sudan_IV http://en.wikipedia.org/wiki/Sudan_stain http://en.wikipedia.org/wiki/Oil_Red_O http://en.wikipedia.org/wiki/Fecal_fat_test http://en.wikipedia.org/wiki/Stool_guaiac_test http://chestofbooks.com/health/disease/Intestines/Microscopical-Examination-ofthe-Faeces.html http://img.medscape.com/fullsize/migrated/445/108/cog445108.fig1.gif 31 http://en.wikipedia.org/wiki/Elastase
terima kasih
inke.s34@gmail.com
32
Steatorrhea
Merupakan salah satu tanda sindrom malabsorbsi Terjadi pada: tropical sprue, thyrotoxicosis, viral hepatitis, Whipples disease, Zollinger-Ellison syndrome, Addisons disease, amyloidosis, bile salt deficiency, carcinoid syndrome, celiac disease, Crohns disease, cystic fibrosis, diabetes, enteritis, malnutrition, multiple sclerosis, pancreatic insufficiency or obstruction, peptic ulcer disease, pernicious anemia, progressive systemic sclerosis
33
Skrining
Mikroskopis feses untuk globul-globul lemak Karotenoid serum prekursor vit A; absorbsinya membutuhkan lemak Penyebab lain penurunan karotenoid serum: asupan diet kurang penyakit liver demam tinggi pemeriksaan definitif
34
Pemeriksaan definitif
Penentuan kuantitatif lemak feses ; dinyatakan sebagai: Persentase terhadap berat feses basah paling tidak informatif Persentase terhadap berat feses kering, Persentase lemak terabsorbsi yang dipertahankan (diserap) Jumlah lemak yang ditentukan secara kimiawi selama pengumpulan feses selama 24 jam selama 3 hari paling reliabel Pasien menjalani diet standar 100 g lemak per hari Persen koefisien retensi lemak (lemak feses / lemak yang dimakan ) bayi dan anak-anak; normal >95%
35
Pemeriksaan definitif
Metode Titimetrik menghitung beberapa bentuk kimiawi dari asam lemak; plg banyak digunakan Gravimetrik evaluasi lemak feses total Mikroskopik evaluasi lemak feses total Breath tests diagnosis malabsorpsi lemak. Mengukur radioaktivitas spesifik 14CO2 makanan test yang mengandung trigliserida yang berlabel carbon-14 (14C).
36