You are on page 1of 13

Techniques of Translation 1. Source-text Oriented 1) Borrowing 1.

Thats got to be Lunas house, who else would live in a place like that? It looks like a giant rook! Its nothing like a bird, said Hermione, frowning at the tower. I was talking about a chess rook, said Ron. A castle to you.

2.

But the girl had let go of the swing at the very height of its arc and flown into the air, quite literally flown, launched herself skywards with a great shout of laughter, and instead of crumpling on the playground asphalt, she soared, like a trapeze artist through the air, staying up fat too long, landing far too lightly. (p. 532) 3 . And his fury at Dumbledore broke over him now like lava, scorching him inside, wiping out every other feeling. (p. 287)

Itu pasti rumah Luna, siapa lagi yang akan tinggal di tempat seperti itu? Kelihatannya seperti rook raksasa. Rook? Gagak? Sama sekali tidak mirip, kata Hermione, mengernyit memandang menara itu. Maksudku buka gagak tapi banteng bidak catur, kata Ron. Rook memang memiliki dua arti. (p. 528) Tetapi anak perempuan itu telah mengayun ayunannya sampai setingi mungkin danb terbang ke udara, benarbenar terbang, menuju langit sambil tertawa keras, dan alih-alih terlempar jatuh ke aspal tempat bermain, dia melayang, seperti pemain trapeze membelah udara, berada di atas terlalu lama, mendarat terlalu ringan. (p. 874) Dan kemarahannya kepada Dumbledore membuncah darinya sekarang seperti lava, membakar bagian dalam tubuhnya, menyapu semua perasaan lainnya. (p. 467)

2) Literal 1. Hagrid kicked the motorbike into life: it roared like a dragon and the sidecar began to vibrate. (. 31) 2. But the owl lay motionless and pathetic as a toy on the floor of her cage. (p. 52) 3. With an unmistakable bellowing roar, dragon fire burst from the exhaust, whitehot and blue, and the motorbike shot forwards like a bullet with a sound of wrenching metal. (p. 53) 4. Yaxley. Snape, said a high clear voice from the head of the table (p.10) 5. Not everyone thought he was so wonderful, you know - he trod on an awful lot of important toes. (p. 27) 6. The moment she had sat down, chains clinked out of the arms of the chair and bound her there. (p. 213) 7. Ron kicked a chair leg. (p. 235)

Hagrid menstarter motornya, yang langsung berderum seperti naga dan sespannya mulai bergetar. (p. 80) Namun burung hantunya tergeletak tak bergerak menyedihkan seperti mainan di dasar sangkar. (p. 82) Dengan raungan yang tak salah lagi, apinaga menyembur dari knalpot, putih-panas dan biru, dan motor meluncur ke depan seperti peluru dengan bunyi kelontangan logam. (p. 84) Yaxley, Snape, kata suara tinggi nyaring dari kepala meja. (14) Tidak semua orang menganggap dia sangat hebat, kau tahu - dia menginjak banyak jari kaki orang penting. (p. 41) Begitu dia duduk, rantai-rantai menjulur keluar dari lengan-lengan kursi dan mengikatnya di sana. (p. 345) Ron menendang kaki kursi. (p. 380)

8. The pair of em came home for my mothers funeral and then Doge went off on his own, and Albus settled down as head of family. Ha! (p. 456) 9. The left is a sizeable stack of newspapers sitting on his desk beside his snowy owl, Hedwig: one for each of days Harry had spent at Privet Drive this summer. (p. 21) 10. Oh, Aberforth is just the tip of the dungheap, laughs Skeeter. (p. 28) 11. Its all a lot of claptrap, said Uncle Vernon, glaring at Harry with piggy little eyes. (p. 32) 12. Dudley raised a large, ham-like hand to point at Harry. (p. 38) 13. Shut, it, growled Moody. As Ive already told you, you spineless worm, any Death Eaters we run into will be aiming to capture Potter, not kill him. (p.61) 14. Talking about Muriel? enquired George, re-emerging from the marquee with Fred. Yeah, shes just told me my ears are lopsided. Old bat. I wish old uncle Bilius was still with us, though; he was a right laugh at weddings. (p. 119) 15. Oh, yes, Harry, I saw it. That woman, or vulture might be a more accurate term, positively pestered me to talk to her. I am ashamed to say that I became rather rude, called her an interfering trout, which resulted, as you may have seen, in aspersions cast upon my sanity. (p. 127)

16. Oh, we all know you worshipped Dumbledore; I daresay youll still think he was a saint even if it does turn out that he did away with his Squib sister! (p. 128) 17. Good!Tell him from me hes a git! 18. How could Voldemort have made such a

Mereka berdua pulang untuk menghadiri upacara pemakaman ibuku dan kemudian Doge pergi sendiri, dan Albus menetap sebagai kepala keluarga. (p. 746) Sekarang tinggal setumpuk tinggi koran di atas mejanya di samping burung hantunya yang seputih salju: jumlah yang sama dengan jumlah hari yang telah dilewatkan Harry di Privet Drive musim panas ini. (p. 30) Oh, Aberforth hanyalah puncak gunung sampah, tawa Skeeter. (p. 42) Semua itu omong kosong, kata Paman Vernon, mendelik kepada Harry dengan mata babinya yang kecil. (p.49) Dudley mengangkat tangan besar seperti paha babi-asap untuk menunjuk Harry. (p. 59) Diam, geram Moody. Seperti sudah kukatakan kepadamu, kau cacing tak bertulang punggung, Pelahap Maut yang akan bertemu kita akan berusaha menangkap Potter, bukan membunuhnya. (p.75) Lagi ngomongin Muriel? tanya George, yang muncul dari tenda bersama Fred. Yeah, dia baru saja memberitahuku telingaku miring sebelah. Dasar kelelawar tua. Tapi sayang sekali Paman Bilius sudah tidak bersama kita; dia asyik sekali, bikin kita ketawa-tawa dalam acara pernikahan. (p. 194) Oh, ya, Harry, aku melihatnya. Perempuian itu, atau burung pemangsa julukan yang lebih tepat baginya, terusmenerus memaksaku agar bicara padanya. Aku malu mengakui bahwa aku jadi agak kurang sopan, mengatainya ikan trout yang suka ikut campur, yang berakibat, kau mungkin telah melihatnya, dia menjelek-jelekkan kewarasanku. (p. 207) Oh, kami semua tahu kau memuja Dumbledore; aku berani bilang kau akan tetap menganggapnya orang suci bahkan kalau ternyata benar dia menghabisi adik perempuannya yang Squib! (p. 209) Bagus!Kasih tahu dia, dia sarap! Bagaimana Voldemort bisa membuat

mistake? But even as he thought this, Hermione spoke, and her voice was icy. (p. 161) 19. We already knew you were an unreliable bit of scum. 20. If so, he had been wrong ... Snape had seen to that ... Snape, the sleeping snake, who had struck at the top of the Tower ... (p. 229-230) 21. Harry knew that Ron was hoping to hear news of his family, or of the rest of the Order of Phoenix, but after all, he, Harry, was not a television aerial; he could only see what Voldemort was thinking at the time, not tune in to whatever took his fancy. (p. 239-240) Cowardly old wart, said Ron. Lunas got ten times his guts. (p. 326) Take your gold, filthy scavenger, what do I want with gold? I seek only the honour of his - of - (p. 373) My word, he puffed, pale and sweaty, his walrus moustache aquiver. (p. 484) Like it hot, scum? roared Crabbe as he ran. (p. 507) Voldemort was flying like smoke on the wind, without broomstick or Thestral to hold him, his snake-like face gleaming out of the blackness, his white fingers raising his wand again - (p. 56)

22.

23.

24.

25. 26.

27.

He felt it drag his hand round like some great magnet, saw a spurt of golden fire through his half-closed eyelids, heard a crack and a scream of fury. (p. 57) 28. The next thing he knew, he was lying on his back on what felt like cushions, with a burning sensation in his ribs and right arm. (p. 58) 29. No, said Harry, as his scar pulsed like an open wound. (p. 59) 30. He only hoped they would continue to work: he imagined Voldemort, a

kesalahan semacam ini? Namun selagi dia memikirkannya, Hemione sudah mengutarakannya, dan suaranya sedingin es. (p. 263) Kami sudah tahu kau sampah yang tak bisa diandalkan. (p. 294) Kalau begitu, dia keliru ... Snape telah membuat perkiraan Dumbledore keliru .... Snape, si ular tidur, yang menyerang di puncak Menara ... (p. 371 Harry tahu Ron berharap mendengar berita tentang keluarganya, atau tentang anggota Orde Phoenix yang lain, tetapi bagaimanapun juga, dia, Harry, bukanlah antena TV. Dia hanya bisa melihat apa yang sedang dipikirkan Voldemort pada saat itu, bukannya memantau apa saja yang dikehendakinya. (p. 387-388) Kutil tua pengecut, kata Ron. Nyali Luna sepuluh kali lebih besar daripada nyalinya. (p. 534) Ambil emasmu, pemulung kotor, buat apa emas bagiku? Yang kucari hanyalah kehormatan dari Pang- (p. 608) Astaga, desahnya, pucat dan berkeingat, kumisnya yang seperti kumis beruang laut bergetar. (p. 791) Senang yang panas-panas, sampah? raung Crabbe sambil berlari. (p. 831) Voldemort terbang seperti asap ditiup angin, tanpa sapu ataupun Thestral yang menyangganya, wajahnya yang seperti ular berkilau dalam kegelapan, jarijarinya yang putih mengangkat tongkat sihirnya lagi - (p. 88) Dia merasa tongkat itu menarik tangannya seperti magnet besar, melihat semburan api emas dari matanya yang separo terpejam, mendengar letusan dan teriak kemarahan. (p. 89) Hal berikutnya yang dia tahu, dia sudah berbaring telentang pada sesuatu yang rasanya seperti bantal, rusuk dan lengan kanannya serasa terbakar. (p. 92) Tidak,kata Harry, sementara bekas lukanya berdenyut seperti seperti bekas luka terbuka. (p. 93) Dia hanya berharap mantra itu akan terus berfungsi . Dia membayangkan

hundred yards above them as they spoke, looking for a way to penetrate what Harry visualised as a great transparent bubble. (p. 59) 31. They recounted the stories of their own journeys, but all the time the continued absence of Bill, Fleur, Mad-Eye and Mundungus seemed to lie upon them like a frost, its icy bite harder and harder to ignore. (p. 69) 32. A horrible half-sucking, half-moaning sound came out of the square hole, along with an unpleasant smell like open drains. (p. 85) 33. That diary sort of died when I stabbed it, said Harry, remembering ink pouring like blood from the punctured pages, and the screams of the piece of Voldemorts soul as it vanished. (p. 90)

34. She was looking at him steadily; he, however, found it difficult to look back at her; it was like gazing into a brilliant light. (p. 98) 35. Harry wanted to slam the door in their faces, but it felt as though a cold draught had entered the room when the door opened and his shining moment had popped like a soap bubble. (p. 99) 36. The day was cloudless, but he felt as though the sun had gone it. (p. 100) 37. He swooped like a bird of prey upon Rons answer. (p. 105) 38. You may wear that scar like a crown, Potter, but it is not up to a seventeenyear-old boy to tell me how to do my job! Its time you learned some respect! (p. 110) 39. ... and your hairs much too long, Ronald, for a moment I thought you were Ginevra. Merlins beard, what is Xenophilius Lovegood wearing? He looks like an omelette. And who are

Voldemort, seratus meter di atas mereka sementara mereka berbicara, mencaricari jalan untuk menembus apa yang dibayangkan Harry sebagai gelembung transparan besar. (p. 93) Mereka menceritakan apa yang mereka alami, namun tetap absennya Bill, Fleur, Mad-Eye dan Mundungus rasanya menyelimuti mereka seperti embun beku, dinginnya menggigit makin lama makin tajam sehingga tak mungkin diabaikan. (p. 108-109) Suara mengerikan, setengah menyedot, setengah merintih, terdengar dari dalam lubang persegi itu, bersama dengan bau busuk seperti got yang dibuka. (p. 136) Buku harian itu bisa dibilang mati waktu aku menusuknya, kata Harry, teringat tinta yang menyembur seperti darah dari halaman-halaman yang berlubang, dan jeritan cabikan jiwa Voldemort ketika menghilang. (p. 145146) Ginny memandangnya lekat-lekat; namun Harry merasa sulit membalas tatapannya; rasanya seperti memandang cahaya cemerlang. (p. 160) Harry ingin membanting pintu di muka mereka, tetapi rasanya seakan angin dingin telah memasuki kamar itu ketika pintu terbuka dan saat yang membahagiakannya telah meletus seperti gelembung sabun. (p. 161) Hari itu cerah tak berawan, namun Harry merasa seakan matahari telah terbenam. (p. 163) Dia menyambar jawaban Ron seperti burung pemangsa. (p. 171) Kau boleh saja memakai bekas lukamu itu seperti mahkota, Potter, tapi bukan urusan anak berumur tujuh belas tahun untuk memberitahuku bagaimanan melakukan tugasku!Sudah waktunya kau belajar menghormati orang lain! (p. 179) ...Dan rambutmu sangat kepanjangan, Ronald, sejenak tadi kukira kau Ginevra. Jenggot Merlin, pakai apa si Xenophilius Lovegood itu? Dia kelihatan seperti telur dadar. Dan siapa kau?dia menghardik

you? She barked at Harry. (p. 118) 40. Another Weasley? You breed like gnomes. Isnt Harry Potter here? I was hoping to meet him. I thought he was a friend of yours, Ronald, or have you merely been boasting? (p. 1180 41. She took another large gulp of champagne , belched and then said, Theres no need to look like a pair of stuffed frogs! (p. 128) 42. His cloud of white hair made him look rather like an aged dandelion clock, and was topped by a moth-eaten fez. (p. 126) 43. Harry nodded, then remembered that they could not see him, and said, Yeah. But he thought of Ginny and fear bubbled like acid in his stomach. (p. 136) 44. Petrificus Totalus! screamed Hermione from out of sight, and the Death Eater fell forwards like a statue to land with a crunching thud on the mess of broken china, table and coffee. (p. 138) 45. Dust swirled around Harry like mist, catching the blue gaslight, as Mrs Black continued to scream. (p. 142) 46. Harry had given a cry of pain; his scar had burned again as something flashed across his mind like a bright light on water. (p. 143) 47. She had made her gs the same way he did: he searched through the letter for every one of them, and each felt like a friendly little wave glimpsed from behind a veil. (p. 150) 48. Impatiently brushing away the wetness in his eyes, he reread the letter, this time concentrating on the meaning. It was like listening to a half-remembered voice (p. 150) 49. Then, he pushed himself into a sitting position again, rubbing his knuckles into his eyes like a small child. (p. 164)

Harry (p. 193) Weasley lain lagi? Kalian ini beranak pinak seperti jembalang. Apakah Potter tidak di sini? Aku berharap bertemu dengannya. Katanya dia temanmu, Ronald, apa kau Cuma menyombong saja? (p. 193) Dia minum seteguk besar sampanye lagi, bersendawa, dan kemudian berkata, Tak perlu keliahatan seperti sepasang katakkatakan! (p. 209) Gumpalan rambut putihnya membuatnya tampak seperti bunga dandelion tua, ditutup dengan tarbus yang sudah dimakan ngengat. (p. 206) Harry mengangguk, kemudian ingat mereka tak bisa melihatnya, dan berkata, Yeah. Namun dia memikirkan Ginny dan ketakutan menggelegak seperti asam di dalam perutnya. (p. 222) Petrificus Totalus! jerit Hermione dari tempat yang tak kelihatan, dan si Pelahap Maut jatuh terjerembab seperti patung, mendarat dengan bunyi debam keras di atas gundukan pecahan porselen, meja dan kopi. (p. 226) Debu berpusar di sekeliling Harry seperti kabut, terkena cahaya biru lampu gas, sementara Mrs Black masih terus menjerit. (p. 232) Harry baru saja menjerit kesakitan; bekas lukanya membara lagi ketika sesuatu berkelebat dalam pikirannya seperti cahaya terang di atas air. (p. 234) Ibunya menuliskan huruf g dengan cara yang sama seperti Harry. Harry mencari huruf g di seluruh surat, dan masingmasing terasa seperti lambaian kecil ramah yang terlihat dari balik selubung. (p. 244) Dengan tidak sabar menyeka genangan air matanya, Harry membaca ulang surat itu, kali ini berkonsentrasi pada artinya. Rasanya seperti mendengarkan suara yang separo diingat. (p. 245) Kemudian dia mendorong tubuhnya dalam posisi duduk lagi, menggosokkan buku-buku tangannya ke matanya seperti anak kecil. (p. 267)

50. Little woman. Bow on top of her head. He frowned and then added, Looked liked a toad. (p. 182) 51. Nothing in the room, however, was more dramatically different than the house-elf who now came hurrying towards Harry, dressed in a snowy-white towel, his ear hair as clean and fluffy as cotton wool, Reguluss locket bouncing on his thin chest. (p. 185)

52. They were all waving and twiddling their wands in unison, and squares of coloured paper were flying in every direction like little pink kites. (p. 205)

53. There were more Dementors in here, casting their freezing aura over the place; they stood like faceless sentinels in the corner furthest from the high, raised platform. (p. 213) 54. Ice-cold air hit them like an oncoming wind: (p. 215) 55. Was it his own blood pulsing through his veins that he could feel, or was it something beating inside the locket, like a tiny metal heart? (p. 227) 56. Wood-shavings and gold gleamed in the swinging pool of light, and there on the window ledge sat perched, like a giant bird, a young man with golden hair. (p. 230) 57. Harry glanced towards Hermione and Ron, both of whom were clutching the Extendable Ears as tightly as lifelines. (p. 245) 58. We thought you knew what you were doing! shouted Ron, standing up; and his words pierced Harry like scalding knives. (p. 252) 59. Yet by turning his head on his pillow he could see Rons deserted bunk. It was like dead body in the way it seemed to draw his eyes. (p. 255)

Orangnya pendek. Pakai pita di atas kepalanya. Dia mengernyit dan kemudian menambahkan, Tampangnya seperti kodok. (p. 269) Meskipun demikian, tak ada satu pun dalam ruangan itu yang lebih berbeda secara dramatis daripada peri-rumah yang sekarang bergegas menyambut Harry, berpakaian handuk seputih salju, rambut telinganya sama bersih dan mengembangnya seperti kapas, liontin Regulus terayun-ayun di dadanya yang kurus. (p. 301) Mereka semua mengayunkan dan memelintir tongkat sihir mereka bersama-sama, dan carikan persegi kertas berwarna betrbangan ke segala jurusan seperti layang-layang merah jambu. (p. 331) Ada lebih banyak Dementor di dalam sini, menyebarkan aura beku mereka ke seluruh ruangan. Mereka berdiri seperti prajurit penjaga tak berwajah di sudutsudut yang paling jauh dari podium yang tinggi. (p. 344) Udara sedingin es menghantam mereka seperti angin keras. (p. 348) Darahnya sendirikah yang berdenyut dalam nadinya yang bisa dirasakannya, ataukah sesuatu yang berdenyut di dalam liontin seperti jantung logam mungil. (p. 368) Tatalan kayu dan emas berkilau dalam cahaya yang berayun, dan di sana, di ambang jendela duduk bertenger, seperti burung raksasa, seorang pemuda dengan rambut keemasan. (p. 372) Harry memandang 6antomi Hermione dan Ron, keduanya mencengkeram Telinga Terjulur sekuat tenaga seolah itu tali gantungan hidup. (p. 396) Kami kira kau tahu apa yang kau lakukan! teriak Ron, bangkit berdiri, kata-katanya menusuk Harry seperti pisau tajam yang panas. (p. 408) Namun dengan menolehkan wajahnya di atas bantalnya dia bisa melihat tempat tidur Ron yang kosong. Tempat tidur itu seperti tubuh yang mati, karena seakan menarik matanya ke sana terus. (p. 413)

60. Harry did not want to enter the village like a pantomime horse, trying to keep themselves concealed while magically covering their traces. (p. 264) 61. It cracked with a sound like a bullet in the silence: the surface of the pool broke and chunks of dark ice rocked on the ruffled water. (p. 301) 62. On three, said Harry, looking back down at the locket and narrowing his eyes, concentrating on the letter S, imagining a serpent, while the contents of the locket rattled like a trapped cockroach. (p.305) 63. The cold was agony: it attacked him like fire. (301) 64. There was a pause, in which the subject of Rons departure seemed to rise like a wall between them. (p. 303) 65. Hermione slid out of her bunk and moved like a sleepwalker towards Ron, her eyes upon his pale face. (p. 309)

66. The new one felt intrusively familiar, like having somebody elses hand sewn to the end of his arm. (p. 319) 67. Why not? said Harry excitedly. Marvolo Gaunt was an ignorant old git who lived like a pig, all he care about was his ancestry. (p. 347) 68. You need to treat people like theyre scum! (p. 423) 69. Harry sent a great cascade of fake Galleons on to the ground where they joined the goblets, and now there was a scarcely room to place their feet, and glowing gold blazed with heat, so that the vault felt like furnace. (p.434)

70. Nevertheless, as they climbed higher and higher, London unfurling below them like a grey and green map, Harry overwhelming feeling was of gratitude for an escape that had seemed impossible. (p. 439)

Harry tidak ingin memasuki desa seperti kuda pantomim, berusaha tetap menyembunyikan diri sambil menghapus jejak mereka secara sihir. (p. 428) Es itu pecah dengan bunyi seperti letusan senapan dalam kesunyian: permukaan kolam merekah dan gumpalan-gumpalan es gelap bergoyang di air yang beriak. (p. 491) Pada hitungan ketiga, kata Harry, kembali menunduk memandang liontin dan menyipitkan matanya, berkonsentrasi pada huruf S, membayangkan ular, sementara isi liontin itu berkeretak seperti kecoak terperangkap. (p. 499) Dinginnya sungguh menyengsarakan, menyerangnya seperti api. (p. 492) Hening sejenak. Dalam keheningan itu, topic kepergian Ron serasa muncul seperti dinding di antara mereka. (p. 495) Hermione meluncur dari tempat tidurnya dan bergerak seperti orang yang berjalan dalam tidur ke arah Ron, matanya tertuju ke wajah pucat Ron. (p. 505) Tongkat sihir baru ini terasa asing dan menganggu, seperti tangan orang lain yang dijahitkan ke ujung lenganya. (p. 520) Kenapa tidak? kata Harry bergairah. Marvolo Gaunt orang tua bego yang hidup seperti babi, yang dipedulikannya hanyalah leluhurnya. (p. 567) Kau harus memperlakukan orang-orang sepertinya mereka itu sampah! (p. 693) Harry membuat longsoran besar Galleon palsu ke lantai, tempat mereka bergabung dengan piala-piala, dan sekarang nyaris tak ada ruangan untuk meletakkan kaki mereka, dan emas yang membara itu mengeluarkan hawa panas, sehingga lemari besi itu terasa seperti perapian. (p. 710) Meskipun demikian, sementara mereka naik semakin tinggi dan semakin tinggi, London terhampar di bawah mereka seperti peta kelabu dan hijau, perasaan yang menguasai Harry adalah bersyukur telah berhasil lolos dari sesuatu yang tampaknya tak mungkin. (p. 718)

71. Crouching low over the beasts neck, he clung tight to the metallic scales, and the cool breeze was soothing on his burned and blistered skin, the dragons wings beating the air like the sails of a windmill. (p. 439) 72. He called the snake in Parseltongue and it slithered out to join him like a long shadow ... (p. 445) 73. She knocked once, and in the silence it sounded to Harry like a canon blast. (p. 472) 74. She pointed her wand at the Carrows, and the silver net fell upon them into the air, where they dangled beneath the blue and gold ceiling, like two large, ugly sea creatures. (p. 479-480)

75. The flower sat there, opening and closing its petals, like some bizarre, many-lipped oyster. (p. 533) 76. He flapped after the girls, looking ludicrously bat-like, like his older self. (p. 533) 77. Petunias laugh was like cold water. (p. 533) 78. The hilltop faded, and Harry stood in Dumbledores office, and something was making a terrible sound, like a wounded animal. (p. 544) 79. Lord Voldemorts soul, maimed as it is, cannot bear close contact with a soul like Harrys. Like a tongue on frozen steel, like flesh in flame- (p. 549) 80. Like a rain on a cold window, these thoughts pattered against the hard surface of the incontrovertible truth, which was that he must die. (p. 556) 81. Happiness seemed to radiate from Dumbledore like light, like fire: Harry had never seen the man so utterly, so palpably content. (p. 567)

Membungkuk rendah di atas leher si naga, dia mencengkeram erat sisik-sisik yang seperti logam, dan angin dingin terasa menyejukkan di kulitnya yang terbakar dan melepuh. Sayap-sayap si naga mengepak udara sepeti kibasan kincir angin. (p. 719) Dipanggilnya ularnya dengan Parseltongue dan ular itu merayap keluar dan mengikutinya seperti banyangan panjang... (p. 728) Dia mengetuk sekali, dan dalam keheningan bunyi ketukan itu kedengaran seperti letusan meriam bagi Harry. (773) Dia mengacungkan tongkat sihirnya kepadak kakak-beradik Carrow, dan sebuah jaring perak jatuh ke atas tubuh mereka, membungkus dan mengikat mereka, lalu mengangkat mereka ke udara, membuat mereka menggantung di bawah langit-langit biru dan keemasan, seperti dua makhluk laut besar dan buruk. (p. 784) Bunga itu ada di sana, membuka dan menutup mahkota bunganya, seperti tiram ganjil berbibir banyak. (p. 874) Dia menyusul mendekati kedua anak perempuan itu, kelihatan konyol seperti kelelawar, seperti sosok dewasanya. (p. 875) Tawa Petunia seperti air dingin. (p. 876) Puncak bukit itu memudar, dan Harry berdiri dalam kantor Dumbledore, dan ada yang mengeluarkan suara mengerikan, seperti binatang yang terluka. (p. 892) Jiwa Lord Voldemort, yang sudah cacat seperti itu, tidak tahan berdekatan dengan jiwa seperti jiwa Harry. Seperti lidah pada baja beku, seperti daging kena api- (p. 902) Seperti hujan pada jendela yang dingin, pikiran-pikiranini menerpa permukaan keras kenyataan yang tak bisa dibantah, yaitu bahwa dia harus mati. (p. 913) Kebahagiaan terpancar dari Dumbledore seperti cahaya, seperti api: Harry belum pernah melihat Dumbledore puas setotal itu, segamblang itu. (p. 933)

82. True, true, said Dumbledore, and he was like a child seeking reassurance. (p. 571) 83. The morning of the first September was crisp and golden as an apple, and as the little family bobbed across the rumbling road towards the great, sooty station, the fumes of car exhausts and the breath of pedestrians sparkled like cobwebs in the cold air. (p. 603)

Betul, betul, kata Dumbledore, dan dia seperti anak kecil yang mencari penenteraman hati lagi. (p. 940) Pagi hari pertama bulan September segar dan kering dan keemasan seperti apel, dan ketika keluarga kecil itu melangkah di sepanjang jalan bising menuju stasuin besar berjelaga, asap knalpot dan napas para pejalan kaki berkilauan seperti jaring laba-laba di dalam udara dingin. (p. 991)

2. Target text oriented 1) Transposition 1. Then the scar on his forehead burned like fire: as a Death Eater appeared on either side of the bike, two Killing Curses missed Harry by millimetres, cast from behind - (p. 56) 2. A chink of sky was visible between the heavy curtains: it was the cool, clear blue of watered ink, somewhere between night and dawn. (p. 146) 3. Scrimgeour limped towards Harry and jabbed him hard in the chest with the point of his wand: it signed a hole in Harrys T-shirt like a lit cigarette. (p. 110) 4. Thick dust crunched beneath their feet and Harrys nose detected, underneath the dank and mildewed smell, something worse, like meat gone bad. (p. 274) 5. Now you tell me you have been raising him like a pig for slaughter- (p. 551)

Kemudian bekas luka di dahinya serasa terbakar: ketika dua Pelahap Maut muncul di kanan-kiri motor, dua Kutukan Maut yang diluncurkan dari belakang nyaris menyerempet Harry, hanya beberapa milimeter dari tubuhnya. (p. 88) Seleret langit tampak di antara gorden: cerah seperti tinta biru yang terkena air, warna langit di antara malam dan subuh. (p. 238) Scrimgeour berjalan timpang mendekati Harry dan menusuknya keras dengan ujung tongkat sihirnya: ujung tongkat itu membakar T-shirt, membuatnya berlubang seperti kena api rokok yang menyala. (p. 179) Debu tebal berderik di bawah kaki mereka dan hidung Harry mendeteksi, dibalik bau lembab dan jamur, ada sesuatu yang lebih parah, seperti daging busuk. (p.446) Sekarang kau memberitahuku kau membesarkannya seperti babi yang akan disembelih- (p. 905)

2) Adaptation 1. In his minds eye Harry seemed to see the scarlet steam engine as he and Ron had once followed it by air, shimmering between fields and hill, a rippling scarlet caterpillar. (p 187) 2. He had trusted Dumbledore, believed him the embodiment of goodness and wisdom. All was ashes: how much more

Dalam benaknyu Harry bisa melihat kereta api merah itu seperti ketika dia dan Ron mengikutinya dari udara, berkilauan melintasi ladang-ladang dan perbukitan, seperti kaki seribu merah yang meluncur.(p. 304) Dia selama ini memercayai Dumbledore, menganggap ia perwujudan kebaikan dan kebijaksanaan. Semuanya hanyalah

could he lose? Ron, Dumbledore, the phoenix wand ... (p. 293)

debu: berapa banyak lagi dia bisa kehilangan? Ron, Dumbledore, tongkat sihir phoenix ... (p. 478)

3) Amplification 1. He wondered what his aunt and uncle would do with them; burn them in the dead of night, probably, as if they were the evidence of some dreadful crime. (p. 20) 2. I think dating opportunities are going to be pretty thin on the ground, to be honest. Theres the silver lining Ive been looking for, she whispered, and then she was kissing him as she had never kissed him before, and Harry was kissing her back, and it was blissful oblivion, better than Firewhisky; she was the only real thing in the world, Ginny, the feel of her, one hand at her back and one in her long, sweet smelling hair - (p. 99)

3. Ron led the way across the empty dance floor, glancing left and right as he went: Harry felt sure that he was keeping an eye out for Krum. (p. 122) 4. You would say that. Elphias, cackled Auntie Muriel. I noticed how you skated over the sticky patches in that obituary of yours! (p. 128) 5. He was a Death Eater, said Harry, Sirius told me about him, he joined up when he was really young and then got cold feet and tried to leave - so they killed him. (p. 154) 6. In his minds eye Harry seemed to see the scarlet steam engine as he and Ron had once followed it by air, shimmering between fields and hill, a rippling scarlet caterpillar. (p 187) 7. You were yelling your head off! said Ron. (p. 192) 8. Hermione I cant. You know Im lousy at Occlumency, I never get the hang of

Dia bertanya-tanya dalam hati apa yang akan dilakukan paman dan bibinya dengan barang-barang itu; membakarnya di tengah malam buta, barangkali, seakan barangbarang itu bukti t indak kriminal mengerikan. (p. 30) Kurasa kesempatan berkencan kecil sekali, terus terang. Itu berita menyenangkan yang kuharapkan, bisiknya, dan kemudian dia mencium Harry seperti belum pernah dilakukannya. Harry membalas ciumannya, dan ciuman itu membuatnya melupakan segala hal lainnya, membahagiakan, lebih baik daripada Wiski Api; Ginny satu-satunya hal nyata di dunia ini, rasa tubuhnya, satu tangan di punggungnya dan satunya lagi di rambutnya yang panjang, harum - (p. 161) Ron berjalan mendahului menyeberangi lantai dansa yang kosong, sambil mengerling ke kanan dan ke kiri. Harry yakin ia mencari-cari Krum. (p. 200) Kau boleh bilang begitu, Elphias, kotek Bibi Muriel. Kuperhatikan bagaimana kau menghindari hal-hal rawan itu dalam bituatimu. (p. 209) Dia dulunya Pelahap Maut, kata Harry. Sirius bercerita kepadaku tentangnya, dia bergabung ketika masih muda sekali dan kemudian ketakutan dan mencoba keluar - jadi, mereka membunuhnya. (p. 251) Dalam benaknya Harry bisa melihat kereta api merah itu seperti ketika dia dan Ron mengikutinya dari udara, berkilauan melintasi ladang-ladang dan perbukitan, seperti kaki seribu merah yang meluncur.(p. 304) Kau tadi berteriak-teriak! kata Ron. (p. 311) Hermione, aku tak bisa. Kau tahu aku tdak mahir Occlumency, aku tak pernah

it. (p. 194) 9. Im quite surprised youre not down there holding her hand while she waits. Already given her up as a bad job, have you? Probably wise. Be sure and marry a pure-blood next time. (p. 200) 10. Ten people today and one of them the wife of a ministry employee! Tut, tut ... even here, in the heart of the Ministry! (p. 203) 11. And he reached the foot of the stairs and turned to his right, he saw a dreadful scene. (p. 211) 12. Hard to help a boy whos vanished off the face of the earth, said Dirk. (p. 246) 13. Didnt you hear what they said about my sister? But you dont give a rats fart, do you, its only the Forbidden Forest, Harry Ive-Faced-Worse Potter doesnt care what happens to her in here, well, I do, all right, giant spiders and mental stuff.- (p. 253) 14. He has, to use the common phrase, done a bunk, replied Professor McGonagall, and a great cheer erupted from the Griffindors, Hufflepuffs and Ravenclaw. (p. 490) 15. Did I know, in my heart of hearts, what Gellert Grindelwald was? (p. 573) 16. She shook her head almost imperceptibly, then resumed her own deadpan stare at the opposite wall. (p.16) 17. I think youre feeling a bit of a daredevil, Harry said. You fancy stepping into Siriuss shoes- (p. 176) 18. Well, youre bunch of bleedin heroes, then, arent you, but I never pretended I was up for killing meself- (p. 181) 19. Blooming pain in the bum, this, eh? Forcing us all to get to work this way! Who are they expecting to turn up, Harry Potter? (p. 198)

bisa menguasainya. (p. 312) Aku heran sekali kau tidak di bawah sana memegangi tangannya sementara dia menunggu. Sudah menyesal menikah dengannya, rupanya?Barangkali bijaksana. Pastikan lain kali kau menikahi darah-murni. (p. 328) Sepuluh orang hari ini dan salah satunya istri pegawai kementrian! Wah, wah,... bahkan di sini, di jantung Kementrian! (p. 328) Dan ketika ia tiba di dasar tangga dan berbelok ke kanan, dia melihat pemandangan yang menyeramkan. (p. 342) Sulit membantu anak yang sudah menghilang dari muka bumi, kata Dirk. (p. 399) Tidakkah kau dengar apa yang mereka katakana tentang adikku? Tapi kau tidak peduli seupil tikus pun, kan, cuma Hutan Terlarang, Harry Aku-SudahMenghadapi-yang-Lebih-Menyeramkan Potter tidak peduli pada adikku di dalam hutan itu. Nah, aku peduli, tahu, labalaba raksasa dan hal-hal yang membuat kita bisa gila- (p. 410) Dia telah, istilah umumnya, kabur, jawab Professor McGonagall, dan sorakan keras mengemuruh dari meja Griffindor, Hufflepuff, dan Ravenclaw. (p. 801) Apakah aku tahu, jauh dalam lubuk hatiku, siapakah Gellert Grindelwald? (p. 944) Narcissa menggeleng nyaris tak tampak, kemudian melanjutkan pandangannya yang tanpa ekspresi ke dinding di seberangnya. (p. 24) Mungkin kau merasa sedikit berani mati, kata Harry. kau ingin menjadi Sirius- (p. 286) Yah, kalau begitu kalian sekumpulan pahlawan nekat, tapi aku tak pernah berpura-pura siap bunuh diri- (p. 294) Benar-benar konyol, eh?Memaksa kita semua berangkat kerja dengan cara begini! Siapa yang mereka kira akan muncul? Harry Potter? (p. 321)

20. No sword, repeated Ron. That double-crossing little scab ... (p. 441) 21. Aberforths getting a bit ratty, said Fred, raising his hand in answer to several cries of greeting. (p. 468) 22. She aint answering, you old besom! You open it! Garn! Do it, now! (p. 475) 23. NOT MY DAUGHTER, YOU BITCH! (p. 589) 24. His insides clenched like a fist. (73) 25. She gave the fragile-looking bag a little shake and it echoed like a cargo hold as a number of heavy objects rolled around inside it. (p. 135) 26. The accusations he had heard from Muriel at the wedding seemed to have nested in his brain, like diseased things, infecting his memories of the wizard he had idolised. (p. 147) 27. Harry please dont insult our intelligence, said Hermione, taking deep breaths. We know your scar hurt downstairs, and youre white as a sheet. (p. 192) 28. Youve seen how it is, you wont get anything like a fair hearing here. (p. 216) 29. Hermiones hand was suddenly vicelike upon his and everything went dark. (p. 220) 4) Generalization 1. It placed him several feet below everybody else: Ron smirked at the sight of him sitting there like a child in a bumper car. (p. 51) 2. The sidecar rose like a cork, unsteerable but at least still air-borne: he had but a splits seconds relief, however, as more curses streaked past him: the three Death Eaters were closing in. (p. 54) 3. -and we wait, Ron finished, throwing it over Hermiones head like baize over a budgerigar and rolling his eyes at Harry. (p. 195)

Tak punya pedang, ulang Ron. Goblin cebol penghianat... (p. 723) Aberforth agak marah-marah, kata Fred, mengangkat sebelah tangannya, menanggapi beberapa seruan penyambutan. (p. 767) Dia tidak menjawab, perempuan tua malas! Kau saja yang buka! Sialan! Buka sekarang! (p. 778) JANGAN ANAK PEREMPUANKU, KAU JAHANAM! (p. 970) Hati Harry sakit seperti diremas. (p. 116) Dia menggoyang tas yang terlihat rapuh itu sedikit dan terdengar bunyi berkelotakan ketika sejumlah barang berat berguling di dalamnya. (p. 221) Tuduhan-tuduhan yang telah didengarnya dari Muriel di pesta pernikahan telah bersarang diotaknya, seperti penyakit, menginfeksi kenangannya akan penyihir yang diidolakannya. (p. 239) Harry tolong jangan melecehkan inteligensi kami, kata Hermione, menarik napas dalam-dalam. Kami tahu bekas lukamu sakit di bawah tadi, dan kau pucat pasi. (p. 312) Kau sudah melihat bagaimana keadaannya, kau tak akan mendapatkan sidang yang adil di sini. (p. 350) Tangan Hermione mendadak mencengkeram keras tangannya dan segalanya menjadi gelap lagi. (p. 356)

Ini membuatnya hampir semeter lebih rendah di bawah yang lain. Ron menyeringai melihatnya duduk di sana seperti anak kecil naik mobil-mobilan. (p. 79) Sespan terangkat naik seperti gabus, tak tersetir, tetapi paling tidak masih melayang. Namun ia hanya bisa lega sepersekian detik, karena lebih banyak kutukan meluncur melewatinya: ketiga Pelahap Maut makin dekat. -Dan menunggu, Ron menyelesaikan kalimatnya, seraya mengerudungkan Jubah itu ke atas kepala Hermione seperti mengerudungi sangkar burung dan memutar bola matanya kepada

Harry. (p. 316) 5) Particularisation 1. The witch glanced towards the shining mahogany door facing the space full of pamphlets-makers; Harry looked too, and rage reared him like a snake. (p. 205206)

Si penyihir wanita memandang pintu mahoni berkilat yang menghadap area penuh para pembuat pamflet. Harry ikut memandangnya dan kemarahan bangkit dari dalam dirinya, seperti ular kobra yang siap menyambar. (p. 333) Ya, bahkan setelah mereka melewatkan sepanjang hari berdiskusi - kedua pemuda yang sangat brilian, mereka cocok sekali seperti kuali dengan api. (p. 474)

6) Modulation Yes, even after theyd spent all day in discussion - both such brilliant boys, they got on like a cauldron on fire - (p. 291)

7) Addition 1. The building on either side of him had high, timbered gables; they looked like ginger-bread houses (p. 191)

2. Ron yelled in shock and backed away as the figures blossomed out of the locket, first chests, then waists, then legs, until they stood in the locket, side by side like trees with common root, swaying over Ron and real Harry, who had snatched his fingers away from the locket as it burned, suddenly white-hot. (p. 306)

Bangunan-bangunan di kanan-kirinya memiliki ujung atap tinggi dari kayu berbentuk segitiga, kelihatannya seperti rumah-rumahan boneka kue jahe. (p. 310) Ron menjerit kaget dan mundur ketika dua tubuh menjulur dari liontin, mulamula dada, kemudian pinggang, kemudian kaki, sampai mereka berdiri di liontin, bersisian seperti dua pohon dengan akar yang sama, berayun di atas Ron dan Harry yang asli, yang buru-buru telah menarik jari-jarinya dari liontin, yang tiba-tiba menyala, putih-panas. (p. 500) Itu pasti rumah Luna, siapa lagi yang akan tinggal di tempat seperti itu? Kelihatannya seperti rook raksasa. Rook? Gagak? Sama sekali tidak mirip, kata Hermione, mengernyit memandang menara itu. Maksudku buka gagak tapi banteng bidak catur, kata Ron. Rook memang memiliki dua arti. (p. 528)

8) Description 1. Thats got to be Lunas house, who else would live in a place like that? It looks like a giant rook! Its nothing like a bird, said Hermione, frowning at the tower. I was talking about a chess rook, said Ron. A castle to you.

You might also like