You are on page 1of 5

1. Apa yg dimaksud dengan API ?

Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

2. Apa latar belakang perlunya API ? API menjadi kebutuhan yang mendesak bagi perbankan Indonesia dalam rangka memperkuat fundamental industri perbankan. Krisis ekonomi tahun 1997 menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki kelembagaan perbankan yang kokoh yang didukung dengan infrastruktur perbankan yang baik. Krisis tersebut menyebabkan hancurnya keadaan ekonomi indonesia. Bank sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai mestinya disebabkan tidak tersediannya dana yang akan disalurkan kepada masyarakat. Tidak hanyaitu, masyarakat sebagai konsumen bank secara beramai-ramai menarik dananya dari bank, sehingga bank menjadi bangkrut dan harus dilikuidasi. Keadaan ini menggambarkan belum kokohnya fundamental perbankan indonesia,sehingga secara fundamental masih harus diperkuat untuk dapat mengatasi gejolak internal maupun eksternal di dalam dunia perbankan. Dimana hal tersebut merupakan tantangan tidak hanya bagi industri perbankan secara umum tetapi juga bank indonesia sebagai otoritas pengawasnya. Bertitik tolak dari kebutuhan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan sebagai upaya lanjutan dalam program penyehatan perbankan yang saat ini sedang berjalan, maka sejak dua tahun terakhir dengan masukan-masukan berharga dari berbagai stakeholders, Bank Indonesia telah menyelesaikan penyusunan API. Mengingat API merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program restrukturisasi perbankan maupun white paper penyehatan perbankan nasional pasca IMF, maka Bank Indonesia akan mulai mengimplementasikan API pada tahun

2004. Mengingat lingkup kebijakan dan pembahasan yang akan ditempuh dan perlunya persiapan yang harus dilakukan oleh bank-bank dan Bank Indonesia dalam mengantisipasi perubahan dimaksud, maka implementasi perubahan-perubahan tersebut dilakukan secara bertahap. 3. Apa kendala dan strategi implementasi API?
Untuk mewujudkan perbankan Indonesia yang lebih kokoh, perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang, terutama untuk menjawab tantangan-tantangan atau kendala yang dihadapi perbankan dalam tahun belakangan ini. Kendala tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kapasitas pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah 2. Struktur perbankan yang belum optimal 3. Konsolidasi perbankan belum secepat yang diharapkan 4. Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan perbankan yang dinilai oleh masyarakat masih kurang 5. Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan 6. Kapabilitas perbankan yang masih lemah 7. Profitabilitas dan efisiensi operasional bank yang tidak Sustainable 8. Perlindungan nasabah yang masih harus ditingkatkan 9. Perkembangan Teknologi Informasi 10. Tantangan Pengembangan Perbankan syariah

TAHAP-TAHAP IMPLEMENTASI API Program implementasi API dilaksanakan secara bertahap dan dimulai tahun 2004 dengan perincian sebagai berikut: 1. Program Penguatan Struktur Perbankan Nasional No Kegiatan (Pilar I) 1 Memperkuat permodalan Bank a. Meningkatkan persyaratan modal minimum bagi bank umum (termasuk BPD) menjadi Rp100 miliar b. Mempertahankan pesyaratan modal Rp3 triliun untuk pendirian bank barusampai dengan 1 Januari 2011 Memperkuat daya saing BPR a. Meningkatkan linkage program antara bank umum dengan BPR b. Mempermudah pembukaan kantor cabang BPR c. Memfasilitasi pembentukan fasilitas jasa bersama untuk BPR

Periode Pelaksanaan 2004-2010 2004-2010

2004 2004

2004-2005

Meningkatkan akses kredit a. Memfasilitasi pembentukan skim penjaminan kredit b. Mendorong penyaluran kredit untuk sektor usaha tertentu

2004-2006 2004-2006

2.Program Peningkatan Kualitas Pengaturan Perbankan No 1 Kegiatan (Pilar II) Memformalkan proses sindikasi dalam membuat kebijakan perbankan a. Melibatkan pihak III dalam setiap pembuatan kebijakan perbankan b. Membentuk panel ahli perbankan c. Memfasilitasi pembentukan lembaga riset perbankan di daerah maupun pusat Implementasi secara bertahap 25 Basel Core Principles for Effective Banking Supervision Periode Pelaksanaan

2004 2004 2004-2005

2004-2013

3. Program Peningkatan Fungsi Pengawasan No 1 Kegiatan (Pilar III) Meningkatkan koordinasi antar lembaga pengawas a. Melakukan koordinasi dan kerjasama secara reguler Melakukan konsolidasi sektor perbankan Bank Indonesia a. Mengkonsolidasi fungsi pengawasan dan pemeriksaan b. Mereorganisasi sektor perbankan Bank Indonesia c. Membentuk tim enforcement d. Membentuk tim khusus pemeriksa spesialis Meningkatkan kompetensi pemeriksa bank a. Melakukan sertifikasi pemeriksa bank b. Melakukan attachment pemeriksa di lembaga pengawas internasional Mengembangkan sistem pengawasan berbasis Periode Pelaksanaan

2004

2004-2005 2004-2005

2004-2005 2004-2005 2004-2005 2004-2005

risiko a. Mendisain risk-based model untuk pengawasan Meningkatkan efektivitas enforcement a. Menyempurnakan proses investigasi kejahatan perbankan b. Meningkatkan transparansi pengawasan dan enforcement c. Membentuk internal ombudsman untuk permasalahan pengawasan d. Meningkatkan perlindungan hukum bagi pengawas bank

2004-2005

2004-2005 2004-2005 2004-2005 2004

4. Peningkatan Kualitas Manajemen dan Operasional Perbankan No 1 Kegiatan (Pilar IV) Meningkatkan Good Corporate Governance a. Menetapkan standar minimum untuk GCG b. Mendorong bank-bank untuk go public Meningkatkan kualitas manajemen risiko Perbankan a. Mempersyaratkan sertifikasi manajer risiko Meningkatkan kemampuan operasional bank a. Mendorong bank-bank untuk melakukan sharing penggunaan fasilitas operasional guna menekan biaya b. Memfasilitasi kebutuhan pendidikan dalam rangka peningkatan operasional bank 5. Program Pengembangan Infrastruktur Perbankan No 1 2 Kegiatan (Pilar V) Mengembangkan Credit Bureau a. Melakukan inisiatif pembentukan credit bureau Mengoptimalkan penggunaan credit rating agencies a. Mempersyaratkan rating bagi obligasi yang diterbitkan oleh bank 2004-2005 6. Program Peningkatan Perlindungan Nasabah No 1 Kegiatan (Pilar VI) Menyusun standar mekanisme pengaduan nasabah Periode Pelaksanaan Periode Pelaksanaan 2004-2005 Periode Pelaksanaan 2004-2005 2004-2005 2005 2004-2005 2004-2005

2 3

2004-2005

2 3

a. Menetapkan persyaratan minimum mekanisme pengaduan konsumen Membentuk lembaga mediasi independen a. Memfasilitasi pendirian lembaga mediasi perbankan Menyusun transparansi informasi produk a. Memfasilitasi penyusunan standar minimum transparansi informasi produk bank Mempromosikan edukasi untuk konsumen a. Mendorong bank-bank untuk melakukan edukasi kepada konsumen mengenai produk-produk finansial

2004-2005

2004-2005 2004-2005

2004

You might also like