You are on page 1of 12

Tugas Terstruktur

Pendidikan Agama Katolik

Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Gasal 2012/2013 Disusun Oleh: Alexander Agus Santosa (F1C012022)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JURUSAN ILMU KOMUNIKASI 2012

AMANAT ALKITAB

Manusia adalah puncak ciptaaan Allah dan sebagai citraNya ia di panggil untuk memelihara dan mengembangkan dunia ciptaan ini (Kej 1:26-30). Akan tetapi, manusia ini justru makin hari makin menjadi perusaknya. Berabad abad lamanya manusia terpaksa tunduk kepada kekuasaan alam seperti banjir, gempa bumi, kemarau, dan wabah penyakit. Kini manusia berhasil menaklukkan banyak tenaga alam. Ia membangun tanggul, menciptakan sistem irigasi, mendirikan rumah yang tahan gempa, menemukan bibit unggul, memakai obat antibiotic. Dahulu akibat bencana bencana alam puluhan ribu orang meninggal, sehingga ada daerah yang sangat jarang penduduknya. Kini hal seperti ini semakin jarang terjadi. Manusia telah belajar melindungi kehidupannya terhadap aneka ancaman alamiah di daratan maupun di laut.

1. Allah Sumber Kehidupan Semua makhluk hidup bergantung pada Allah. Bila Ia menarik tanganNya, mereka semua mati. Dialah Pelindung Kehidupan (bdk Mz 27,1). Sebagai Pencipta segala makhluk hidup, Allah disebut asalmula atau Sumber Kehidupan (Mz 36,10). Yang sendiri tidak mengenal kelemahan, ancaman ataupun kematian. Maka, siapa yang mencari Allah dan berpegang pada sabdaNya, akan memperoleh kehidupan (Amos 5,4;bdk Lk 10,28 dan Fil 2,16).

2. Allah Menyayangi kehidupan Allah Menghendaki bahwa di bumi kita ini kehidupan berlimpah ruah dan manusia berkembang biak memenuhi seluruh isi bumi ini (Kej 1,28). Ia menciptakan bentuk bentuk kehidupan yang tak terbayangkan banyaknya; dari binatang binatang yang terdiri dari satu sel saja dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop sampai binatang raksasa yang pernah menghuni bumi ini ribuan tahun yang lalu;dari tumbuhan yang bagus sekali tetapi yang tidak sadar akan keindahannya sampai manusia yang dapat berfikir tentang diri dan arti kehidupannya. Tentu saja Allah sangat menayayangi manusia yang Ia ciptakan menurut citraNya. Ia tidak memusnahkannya, biarpun manusia berontak melawanNya sejak semula, waktu melanggar perintah Allah di firdaus. Namun, karena dosanya itu manusia banyak menderita dan akhirnya harus mati dalam kesedihan serta ketakutan. Tetapi Allah menjajikan seorang penyelamat yang akan membebaskan manusia dari dosanya. Penebus inilah Kristus.

3. Segi Cerah dan Segi Gelap Kehidupan Masih termasuk rangkaian wajar yang alamiah dan wajar, bahwa makhluk tertentu memerlukan makhluk lain, baik tumbuhan maupun binatang, sebagai makanan mereka (bdk Kej 1,29 dst Mz 104,21; Yes 11,6 dst). Secara naluri binatang tidak rakus dan tidak mengancam kehidupan anggota sesama jenisnya. Kepada manusia juga diberi izin memanfaatkan semua tumbuhan dan binatang, sejauh ia membutuhkan mereka (Kej 1,29 dst;9,2 dst). Akan tetapi, mengancam kehidupan sesama manusia sama sekali dilarang dengan sanksi sanksi ilahi ( bdk a.l Kej 9,6;Hukum ke-6; Kel 20,13): Kehidupan manusia adalah suci. Berkali kali Alkitab menekankan, bahwa sejak semula kehidupan terancam oleh suatu daya perusak, yang disebut dosa. Dosalah yang melahirkan matinya kehidupan. Dosa mulai dengan pasangan manusia pertama, karena ingin hidup selamanya atas usaha dan rencana sendiri semata mata (Kej 3).

4. Menuju Kehidupan Sejati Anugrah yang lebih agung adalah kehidupan yang ingin dianugrahkan Allah kepada mereka yang beriman dan berbuat baik selama mereka bermusafir di dunia ini. Maka, Alkitab sangat menekankan kehidupan yang tidak akan mati (mis. Mt 19,16; Yo 10,28; Gal 6,8; I Tim 6,12), yang adalah cahaya dan sukacita abadi (bdk Yo 1,4; 15,11). Kehidupan ini bukan hanya kehidupan yang diteruskan sesudah kematian. Kehidupan sejati yang di peroleh Kristus bagi kita, ialah kehidupan baru yang bersifat ilahi dan sudah bertumbuh dalam diri orang beriman sejak pembaptisannya. Kehidupan ini milik kita yang paling berharga, dan semestinya bertumbuh menjadi semakin dewasa dan berkat rahmat yang semakin membebaskan dari dosa dan memekarkan kebaikan.

Komentar Sebagai Manusia yang diberikan kehidupan serta anugrah yang besar berupa akal budi sudah seharusnya manusia menjaga serta melindungi segala macam makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sudah selayaknya pula memelihara dan mencegahnya dari kerusakan yang di buat oleh dirinya sendiri agar bermanfaat bagi seluruh umat di Bumi demi kemuliaan nama Tuhan.

NILAI DAN INDAHNYA KEHIDUPAN

1. Rasa Kagum Akan Indahnya Kehidupan Makhluk makhluk hidup diciptakan Allah tak terhitung ragam dan jumlahnya. Tak terbayangk-an pula betapa indah dan kompleksnya tumbuhan dan binatang yang tampak sederhana sekalipun. Mulai dari sel hidup sebagai saluran terkecil sampai pada suatu sistem ekologis yang menyangkut ratusan tumbuhan dan binatang, alam hidup sangat mengagumkan bagi orang yang mengamatinya dengan cermat. Semakin dalam kita memahami terjadinya aneka makhluk, cara mencari makan dan siasat membela dirinya, hidup bersama dan banyak segi lain dari flora dan fauna di sekitar kita, semakin besar rasa takjub yang timbul dalam hati kita. Semakin banyak bentuk dan kegiatan makhluk makhluk diteliti, semakin banyak alasan untuk mengagumi kekayaan, kompleksitas dan kesederhanaannya yang indah dan mempesona.

2. Kehidupan Yang Terancam Menghargai tanah dan air yang bersih meningkatkan kualitas kehidupan kita semua. Kadang kadang kita saksikan bagaimana kehidupan manusia dan makhluk makhluk lain dimusnahkan oleh alam sendiri. Memang, dunia kita ini terbatas dan karenanya tidak pernah sempurna. Dunia ciptaan ini bermuka dua. Keterbatasan dan ajal semua makhluk hidup termasuk kodrat mereka sama seperti kelahiran dan perkembangbiakan. Timbul, tumbuh dan berlalu adalah segi segi tak terceraikan dari seluruh proses kehidupan. Peristiwa peristiwa alamiah seperti bencana alam, hama, penyakit, keturunan yang membuat orang menderita tanpa kesalahan sendiri, merupakan segi yang dapat merisaukan hati kita

3. Tugas Manusia di dalam Duinia ini Menurut Alkitab Tugas manusia di dalam dan terhadap dunia ciptaan mencangkup dua segi: Kejadian (1,25) dan Mz 8 jelas jelas menekankan kedudukan manusia sebagai penguasa di atas semua makhluk lain. Tetapi cara melaksanakan kuasa ini di tafsirkan dengan menekankan, bahwa manusia di tugaskan untuk mengembang dan memelihara buni ini (Kej 2,15). Memang, makhluk makhluk lai tidak setingkat dengan manusia, yang melebihi mereka dan boleh menggunakan seluruh kekeyaan alam. Tetapi, kekuasaan atas ikan ikan di laut, burung burung di udara dan segala bintang di bumi (Kej 1,29) harus dilaksanakan demi kebaikan semua makhluk dan seluruh alam itu juga (Kej 2,15). Segala kekusaan sewajarnya merupakan pelayanan. Hanya dengan demikian masa depan kemanusiaan dan alam ciptaan terjamin. Kedua segi ini tidak dapat dan tidak boleh dipisahkan satu dari yang lain. Alam dan makhluk makhluk bumi ini sewajarnya dipandang sebagai berguna bagi manusia. Tetapi makna dan arti segala jenis kehidupan jangan hanya boleh di pandang dari segi berguna tidaknya bagi kita manusia saja. Alam hidup harus juga

beguna bagi semua makhluk hidup yang lain. Tidak benar, kalau alam beserta semua makhluknya dipandang dari segi kegunaan semata. Inilah pandangan sempit dan tidak pantas bagi wakil Tuhan di bumi ini.

Komentar Sudah saatnya kita dari mulai sekarang untuk memulai kelestarian makhluk hidup yang ada di muka Bumi. Bukan hanya menikmati, meskipun kita diberikan kuasa penuh untuk mengelola segala yang ada di bumi tetapi semua itu harus seimbang dengan apa yang telah kita manfaatkan tidak boleh berlebihan apalagi sampai merusaknya.

MARTABAT KEHIDUPAN SETIAP MANUSIA

1. Manusia : Citra Allah di bumi ini Dalam dua bab pertama, kehidupan pada umumnya menjadi titik utama perhatian kita. Tetapi, Sang Pencipta memberikan tempat yang khusus kepada manusia di antara segala makhluk hidup. Ia diciptakan menurut citraNya sendiri dan serupa denganNya (lih. Kej 1,26 dst). Wahyu pada halaman pertama Alkitab tentang manusia ini adalah sangat penting untuk mengerti martabat istimewa setiap orang di atas bumi ini. Maka, dalam bab ini perhatian khusus kita arahkan pada manusia dan nilai kehidupannya. Jika hanya tentang manusia saja dikatakan bahkan sampai tiga kali. Bahwa ia diciptakan menurut citra dan serupa dengan Sang Pencipta. Sebab, manusia diadakan dan dipanggil untuk mengembangkan segala potensi yang tertanam di dalam dunia ciptaan ini sesuai dengan hukum hukum yang tercantum oleh Sang Pencipta dalam seluruh ala- m ini. Dengan menyebut manusia demikian, Alkitab menyatakan dua hal yang penting yang berkaitan satu sama lain secara mendalam. Pertama, manusia dipanggil untuk mewakili Sang Pencipta seluruh kehidupan di bumi ini;kedua, manusia sendiri adalah ciptaan Allah dengan martabat yang istimewa. Maka, antara kehidupan pada tingkatan tanaman dan binatang di satu pihak dan kehidupan manusia di pihak lain pihak terdapat perbedaan kualitatif bukan hanya menurut derajat. Allah menciptakan manusia saja menurut citraNya dan kemudian mengangkatnya menjadi anakNya. Hanya citra Allah ini diantara segala makhluk ciptaan mampu menjawab panggilan ilahi untuk dilahirkan kembali dari Roh Ilahi supaya dapat mencintai Allah sebagai Bapanya. Adalah panggilan paling luhur manusia, bahwa ia bolej menyebut allah benar benar Bapanya dan semua manusia saudaranya dalam kristus, Putra Allah Yang sulung (bdk Yo 3,3-6;Mt 6,9;10,20; 23,9;Rom 8,15).

2. Manusia Berpribadi Martabat setiap manusia berakar dalam kodratnya sebagai citra Allah, yang memungkinkan ia dapat dipanggil untuk menjalin hubungan anak Bapa dengan Sang Penciptanya. Hubungan ini membahagiakan manusia di surga. Semakin manusia bersatu, bahkan melebur dalam Allah, semakin ia berpribadi, khas dan unik. Pemahaman kepribadian manusia berkaitan erat dengan pengertian Allah sebagai Yang Maha Esa dalam tiga pribadi. Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus berpribadi dan sekaligus bersatu secara Ilahi ini melampaui pengertian orang yang selamanya terbatas. Dan setiap manusia diciptakan dan dipanggil untuk berhubungan secara pribadipersonal dengan Allahnya dan dengan demikian menjadi bahagia. Martabat manusia ini tak terganggu gugat. Sebab martabat kita tidak tergantung dari fungsi kita dalam masyarakat., dari prestasi atau peran kita;melebihi nilai segala barang, lembaga, proses ekonomis atau kepentingan kelompok. Maka, orang apapun tidak boleh digunakan sebagai sarana saja. Martabat luhur ini mencegah manusia bertuan atas kehidupan orang lain, walaupun manusia dengan rela boleh mengurbankan hidupnya sendiri untuk mengabdi kepada sesama dan Allah. Bahwa peringatan hukum Ilahi untuk mengindahkan kehidupan sesama manusia kurang atau bahkan sama sekali tidak dihiraukan, karena asal manusia dan panggilannya begitu bernilai, maka Tuhan melarang meniadakan kehidupan manusia:Jangan Membunuh (Kel 20,13). Kini kita alami, bahwa kehidupan manusia pada awalanya makin sering ditiadakan oleh mereka yang semestinya menjaga dan memeliharanya terhadap segala kerugian, yakni orangtuanya sendiri.

Komentar Manusia adalah Citra Allah.Mmanusia dipanggil untuk mewakili Sang Pencipta seluruh kehidupan di bumi ini .manusia sendiri adalah ciptaan Allah dengan martabat yang istimewa. Kehidupan manusia berlandaskan nafas Illahi yang mengalir dalam tubuh manusia, manusia juga memiliki tanggung jawab terhadap pengabdiannya kepada Sang Pencipta.

MARTABAT KEHIDUPAN MANUSIA SEBELUM DILAHIRKAN


1. Manusia Makhluk Pribadi Hari ulang tahun penting bagi kita dan sering harus disebut dan dicantumkan dalam berbagai dokumen. Pada hari itu kita di-lahir-kan ke dalam dunia ini. Maka, sebelumnya kita berada di dalam. Oleh karena itu pantas kita Tanya:Apakah hari kelahiran adalah hari pertama hidup kita? Kita sudah cukup selama Sembilan bulan. Pada hari ke-lahir-an kita keluar dari suatu dunia yang lain dan sangat terbatas, namun begitu hangat dan aman. Dunia kecil ini adalah rahim Ibu, tempat

kita dilindungi selama Sembilan bulan terhadap segala yang dapat merugikan kita, selama badan kita masih sangat rapuh dan lemah. Kita diberi makanan dan minuman yang disaring oleh tubuh ibu kita. Segala zat yang kita butuhkan disalurkan melalui ari ari atau plasenta kepada kita; segala yang tidak sehat di cegah jangan sampai mengganggu pertumbuhan badan yang masih sangat lemah itu. Maka, Sembilan bulan lamanya kita telah di dunia ini, meskipun belum cukup bertenaga untuk bergerak sendiri di dalamnya. Kita terpaksa tinggal dalam suatu kamar, yang kondisinya dijamin dengan sangat tepat sesuai dengan proses pertumbuhan penghuninya. Suasana rahim ibu dijadikan selalu cocok dengan keperluan si kecil di dalamnya oleh kerjasama yang rapih di antara beberapa kelenjar. Luasnya, cairannya, kadar zat asam, kemungkinan mengubah posisinya, kadar dan komposisi makanannya, semuanya sesuai dengan tahap pertumbuhan kita dari waktu masih sangat kecil sampai hari pintu rahim dibuka dan penghuninya didorong keluar, masuk ke dunia lahiriah.

2. Manusia Sejak saat Pertama Beberapa saat setelah salah satu sel telur ibu bersatu dengan sel benih dari ayah, gabungan atau zigot ini memulai perjalanan hidupnya sendiri. Maksudnya, perjalanan hidup dalam arti harafiah dalam arti kiasan. Secara harafiah zigot yang baru saja terbentuk itu langsung mulai bergerak maju melalui saluran telur ibunya, sambil bernafas zat asam dan mengambil makanan dari dindingnya. Ia menuju tempat yang sudah siap menerimanya untuk jangka waktu agak lama: Rahim Ibu yang sudah memperlengkapi diri dengan lender dinding yang kaya akan makanan yang dibutuhkan. Dalam perjalanan sepanjangan beberapa senti itu zigot mulai berkembang dari satu sel gabungan menjadi satu kelompok sel sel dan disebut blastosit. Blastosit, yang menyelesaikan perjalanannya melalui saluran sel telur, akan mati seandainya belum ( selama lebih-kurang 14 hari itu) membentuk organ yang dapat menerima zat asam (nafas) dan makanan. Organ yang disebut khorion ini, terbentuk dari sel-sel bagian luar kelompok sel-sel yang bercorak bulat itu (namanya: morula. Ketergantungan manusia dari manusia lain, khususnya dari ibunya, berlangsung lama, dan sebenarnya tidak pernah dihapuskan. Hanya bentuknya berubah. Ketergantungan akhirnya menjadi saling melengkapi dan mencintai. Sampai saat ini tidak mungkin lagi ia membelah menjadi kembar yang berasal dari satu telur (kembar identik). Sampai saat ini sel-sel luar dan dalam masih dapat mengambil alih peranan masing-masing. Memang, semua sel mengandung sel kromosom khas manusia tertentu yang identik dalam segala hal genetic. Riset ilmiah menunjukan bahwa lebih dari lima puluh persen blastosit-blastosit tidak berhasil bersarang dalam rahim dan karenanya mati dini.

Jadi, Kehidupan manusia sejak saat pembuahan adalah suci. Maka, tak seorang pun apalagi ibunya sendiri, berhak meniadakannya.

3. Hari Kelahiran Tentu saja saat anak dilahirkan atau dikeluarkan dari rahim ibunya, adalah saat yang penting baginya. Walaupun sampai saat ini janin sudah mengatur sendiri proses pertumbuhannya, ia mengambil segala zat yang diperlukannya dari darah ibunya. Ia dibawa ibunya selama Sembilan bulan; hangat lingkungannya selalu terjamin. Sejak saat kelahiran usaha untuk memenuhi aneka kebutuhan semakin perlu diusahakan bayi itu sendiri. Paru parunya yang kecil harus menghirup nafas sendiri, mulutmya harus menghisap susu, pencernaan kini berfungsi sama sekali lepas dari ibunya, hangat badannya dijamin oleh pakaiannya, kelaparan dan kehausan diberitahukan dengan berteriak. Maka, sejak hari kelahirannya kita dengan lebih nyata melihat, bahwa bayi itu sungguh seorang manusia yang berdiri sendiri. Ia tidak lagi tergantung sama sekali walaupun masih dalam banyak hal dari ibunya. Bahkan, peranan ibu dapat digantikan wanita lain dengan bantuan perlengkapan perlengkapan khusus.

4. Dihukum mati Sebelum Lahir (Alasan alasan pengguguran) Alasan mengapa orang yang menghadapi kehamilan yang tidak diinginkan, sampai hati melakukan pengguguran, bersifat berbeda beda. Wanita yang belum menikah dan menjadi hamil memang sering menghadapi masalah masalah yang tidak mudah baginya. Kadang kadang ia merasa masih terlalu muda dan bingung untuk menjadi seorang ibu. Lalu, pendidikannya dipandang terganggu oleh anak yang akan dilahirkan, karirnya mungkin terputus, tempat kerja terancam, teman laki laki akan meninggalkannya kalau ia tidak menyetujui menggugurkan anak mereka sebelum kehamilan ketahuan. Orang tua, family, dan masyarakat menganggap kehamilan sebelum menikah memalukan dan haramlah anak yang tidak berdosa itu. Maka lebih baik menggugurkannya saja. Dokter yang kurang berpegang pada etika profesi mereka, mendukung jalan pintas ini dengan menawarkan jasa atau menunjuk klinik yang menjalankan pembunuhan terhadap manusia yang masih kecil sekali ini secara rutin dan gampang. Sebab, bisnis ini menghasilkan banyak uang. Ada orang orang yang menggugurkan karena kurang mengerti apa yang mereka lakukan. Mereka tidak pernah mendengar tentang kejadian kejadian ajaib yang berlangsung sejak saat pembuahan dalam rahim seorang wanita. Mereka buta terhadap keindahan ciptaan Allah yang terjadi di dalam diri mereka sendiri. Mungkin juga belum pernah ada seorang yang menerangkan kepada mereka tentang mukjizat lahirnya seorang manusia.

Komentar Kehidupan manusia sejak saat pembuahan adalah suci. Maka, tak seorang pun apalagi ibunya sendiri, berhak meniadakannya. Proses Penciptaan sejak pertama kali sebelum di lahirkan itu sangat indah, Allah dengan kuasanya memberikan Nafas Kehidupan kepada calon Manusia itu saat masih di dalam kandungan. Dan tidak di benarkan jika ada orang yang berhak menghilangkan nyawa calon bayi tersebut.

LINDUNGILAH KEHIDUPAN MANUSIA SEJAK SEMULA

1. Pengguguran Yang Disengaja Adalah Salah Ilmu kedokteran mengalami Kemajuan pesat pada zaman kita ini. Obat, tindakan dan perawatan baru membantu banyak orang untuk mengatasi penyakit, yang beberapa dasawarsa yang lalu masih sangat berbahaya. Misalnya, wabah influenza yang pada tahun 30-an abad ini masih mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia, kini diperlakukan sebagai gangguan normal yang diatasi dengan beberapa pil anti biotic dan multivitamin. Di pihak lain Teknik Kedokteran tidak jarang disalahgunakan juga untuk menghancurkan anak manusia yang belum lahir dengan lebih mudah dan tanpa risiko bagi ibunya. Cara menggugurkannya memang berbeda beda, tetapi cara apa pun yang digunakan, membuat si janin merasakan sakit yang amat sangat (sekurang kurangnya sejak minggu ke-10) sebelum dibunuh. Hal ini semestinya disadari oleh setiap orang yang membunuh seorang anak dalam rahim, khususnya setiap ibu yang mengizinkan atau bahkan meminta supaya diberlakukan terhadap anaknya sendiri. Gereja geraja Kristen dengan tegas mengutuk tindakan seperti itu, dan memang itu merupakan kewajiban mereka. Tetapi mengutuk saja tidaklah cukup. Dalam negara kita pun jumlah pengguguran disengaja semakin meningkat dan di banyak tempat dilakukan terang terangan oleh (para) medis yang kurang bertanggung jawab. Semua Orang Lebih lebih mengimani Sang Pencipta, secara prinsipail berpandangan, bahwa pengguguran yang disengaja harus dicegah. Kita semua mengakui kewajiban moril untuk menghormati dan membela maratbat manusia, juga martabat anak manusia dalam kandungan. Semua agama menekankan rasa tanggung jawab dalam hubungan antara pria dan wanita, supaya kehamilan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, jangan sampai terjadi. Tidak dapat disangkal, kehamilan kadang kadang menimbulkan pertentangan dengan apa yang dikejar orang.

2. Bantuan Bagi Wanita Yang Menghadapi Pilihan Berat Allah melarang pembunuhan (perintah Allah kelima), tidak mungkin menyetujui pengguguran janin. Sebab Alla Yang adalah kehidupan (Yo 5,26) ingin juga supaya kita semua memperolehnya secara berlimpahruah juga (Yo 10,10). Maka, orang beriman tidak bisa berpendapat, bahwa pengguguran hanya merupakan pemutusan kehamilan belaka, yang seolah olah menyangkut wanita yang hamil saja. Memang, karena alasan berbeda beda dapat timbul situasi yang sulit untuk meneruskan kehamilan. Menekan seorang ibu yang hamil, mengancamnya akan memutuskan hubungan, kalau ia tidak menyetujui anak mereka digugurkan, memperlihatkan sikap tidak bertanggung jawab seorang pengecut. Mungkin saja kehamilan akan menggangu atau bahkan menggagalkan rencana seorang ibu (atau ayah). Akan tetapi, hak atas sesuatu yang wajar (pendidikan lebih lanjut, karir, kesehatan, barang barang mahal, dll di batasi jelas jelas oleh hak hidup orang lain. Jarang terjadi bahwa kehamilan dihentikan sebagai akibat sampingan suatu pengobatan lain (abortus inderectus), yang tidak dapat di tunda tunda lagi untuk mencegah kerugian besar terhadap kesehatan ibunya. Akan tetapi dalam keadaan ini pun pengguguran tidak boleh menjadi sarana untuk mencapai tujuan pengobatan yang di maksudkan. Dan pengguguran itu tidak boleh dikehendaki (secara langsung sebagai sarana) walaupun sudaj diketahui tak dapat dihindari sebagai akibat sampingan. Tetapi pengguguran tak pernah boleh dijalankan sebagai sarana penyembuhan. Dalam situasi kompleks ini berkepentingan sebagai salah satu pihak. Para Pastor dengan bijaksana dan tepat hendaknya membantu mereka yang telah melakukan abortus, supaya sungguh sungguh bertobat, lalu yakin bahwa diri mereka diterima kembali oleh Tuhan. Pendampingan pribadi ini sebaiknya ditunjang dengan usaha yang lebih luas: membina kesadaran umat dan masyarakat akan martabat manusia termasuk janin dalam kandungan.

3. Membangun Suasana Yang mendukung Kehidupan Dalam alam tumbuhan dan binatang kelanjutan jenis dijamin oleh mengadakan biji biji banyak sekali dan oleh kelahiran banyak anak binatang. Dengan meningkatnya pengetahuan dan keahlian teknis, tanggung jawab atas penerapan tanggung kuasa baru ini seharusnya meningkat juga. Manusia abad kita ini lebih mampu. Tetapi tidak semuanya yang dapat ia lakukan. Tanggung jawab baru ini harus kita sadari, harus di bina dalam seluruh umat beriman, tentu saja pertama tama dalam bidang melangsungkan kehidupan manusia itu sendiri. Proses biologis pertumbuhan sorang manusia dari gabungan dua gamet sampai pada hari kelahiran semakin kita ketahui. Dan oleh karena itu, kita mampu mempengaruhi proses ini baik dengan tindakan yang menguntungkannya maupun dengan tindakan yang merugikan, bahkan memutuskannya. Wanita yang hamil di luar pernikahan dan yang mendidik anaknya sendiri, jangan dicap sebagai wanita yang kurang terhormat di kalangan umat beriman, yang semuanya harus mengampuni

suapaya diampuni (bdk Mt 6,14). Anak yang dilahirkan, tetapi tidak mampu dibesarkan atau di didik oleh ibunya, mesti diterima di panti asuhan dan dalam kanak kanak Katolik tanpa dipandang rendah daripada anak anak lain. Tidak ada seorang anak anak yang haram, anak manapun juga dilahirkan tanpa cap moril yang negatif. Syukur, bahwa dalam masyarakat kita, anak yang mengalami nasib seperti ini pada umumnya tidak menjadi masalah, karena diterima oleh family yang lebih luas sebagai anak sendiri. Sampai saat ini pengguguran secara formal dilarang oleh hukum yang berlaku di Negara Pancasila (KUHP, buku kedua, bab XIX, pasal 346-349). Usaha mengubah hukum ini belum berhasil, walaupun masih di upayakan terus. Mereka yang memperjuangkan legalisasi abortus mengatakan bahwa dengan demikian pengguguran gelap yang sering kali membahayakan kesehatan ibu, akan menurun. Argument ini terbukti salah. Kenyataannya menunjukan bahwa dalam semua negara yang tidak lagi melarang abortus, mengatakan bahwa tujuan ini tidak tercapai bahkan sebaliknya! Jumlah abortus meningkat sedemikian tajam, sehingga karena peningkatan ini lebih banyak ibu mengalami kerugian kesehatan. Sebab, abortus yang dilakukan dalam klinik pun, tidak tanpa risiko medis. K.I. 10% abortus klinis berkomplikasi dan memerlukan perawatan lebih lanjut. Menurut statistik dari beberapa negara komplikasi komplikasi kesehatan jangka panjang sesudah pengguguran klinis, cukup sering terjadi, khususnya bagi wanita muda, wanita yang menggugurkan kehamilan pertama dan kemudian ingin mempunyai anak lagi (The Challenge to be pro-Life, hlm .9 dst). Maka, legalisasi terbukti tidak hanya tidak memperbaiki keadaan, malah memperburuknya: lebih banyak anak digugurkan dan lebih banyak ibu mengalami kerugian kesehatan mereka (Prof.F.Bocle,Boon).

Komentar Setiap Anak berhak untuk untuk hidup meskipun anak itu buah dari di luar Pernikahan tetapi ia tetap adalah Makhluk Tuhan yang telah diberikan kehidupan yang sama seperti kita semua. Agama Katolik, Gereja, Negara, atau Agama manapun tidak pernah membenarkan tentang kebolehan membunuh antar makhluk hidup bahkan Janin yang belum sempurna sekalipun. Sebaiknya kita tetap menerimanya sebagai bagian dari kita dan menerima Ibunya sebagai Ibu yang hebat, bukan malah mencelanya.

You might also like