You are on page 1of 6

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL PENGENDALI EKOSISTEM HUTAN PADA BALAI PEMANTAUAN PEMANFAATAN HASIL HUTAN WILAYAH XVII JAYAPURA,

PROVINSI PAPUA

I.

Dasar Hukum Jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Departemen Kehutanan Repbulik Indonesia dibentuk pada tanggal 2 Juli 2003 dengan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 54/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka kreditnya yang telah ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 10 Tahun 2004 tanggal 11 Maret 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya, dan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.86/Menhut-II/2004 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka Kreditnya. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.86/MenhutII/2004 bahwa Pengendali Ekosistem Hutan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengendalian ekosistem hutan.

II.

Kedudukan Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.557/Menhut-II/MenhutII/2006 jo. Pertauran Menteri Kehutanan Nomor : P. 24/Menhut-II/2007 jo. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P. 46/Menhut-II/2008 bahwa Kelompok

Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dikoordinir oleh seorang Koordinator yang diangkat dan ditetapkan oleh Kepala Balai. Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan berkedudukan sebagai pelaksana Teknis Fungsional Pengendalian Ekosistem Hutan pada instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Jabatan fungsional ini merupakan Jabatan Karir yang hanya dapat diduduki oleh pegawai negeri sipil. Kelompok Jabatan Fungsional adalah suatu jabatan profesi sehingga diwajibkan untuk secara terus menerus (continue) mengembangkan profesinya. Usaha pengembangan profesi diri dilakukan melalui peningkatan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan dalam rangka meningkatkan profesionalime PEH dan mutu pengendalian ekosistem hutan (Kepmenhut Nomor : 86/Menhut-II/2004). III. Jenjang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Jenjang jabatan fungsional Pengendali Ekosistem Hutan terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu : : 1. Pengendali Ekosistem Hutan Tingkat Terampil, adalah Pengendali Ekosistem Hutan yang mempunyai kualifikasi teknis yang pelaksanaan tugas dan

-1-

fungsinya mensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis dan prosedur kerja di bidang Pengendali Ekosistem Hutan. Jenjang jabatan Pengendali Ekosistem Hutan tingkat terampil terdiri dari : a. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Pemula; b. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana; c. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Lanjutan; dan d. Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia. 2. Pengendali Ekosistem Hutan Tingkat Ahli, adalah Pengendali Ekosistem Hutan yang mempunyai kualifikasi profesional yang pelaksanaan tugas dan fungsinya mensyaratkan penguasaan ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis si bidang Pengendali Ekosistem Hutan. Jenjang Jabatan Pengendali Ekosistem Hutan tingkat Ahli terdiri dari : a. Pengendali Ekosistem Hutan Pertama; b. Pengendali Ekosistem Hutan Muda; c. Pengendali Ekosistem Hutan Madya; IV. Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan Setiap Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan mempunyai kewajiban untuk mengumpulkan dan mengajukan DUPAK (Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit) serta mendapatkan pengesahan AK-nya dari yang berwenang sebagai indikator kinerja dalam pelaksanaan tugasnya. Mempedomani Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.86/Menhut-II/2004. Pengumpulan angka kredit oleh pejabat fungsional Pengendali Ekosistem Hutan berasal dari unsur-unsur kegiatan yang rincian kegiatannya dapat dilihat dalam Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.86/Menhut-II/2004 tersebut. Unsur Kegiatan Pengendali Ekosistem Hutan adalah sebagai berikut : a. Unsur Utama 1. Pendidikan 2. Pra-kondisi pengelolaan kawasan hutan 3. Pengujian hasil hutan 4. Rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial 5. Perlindungan hutan dan konservasi alam 6. Pengembangan profesi b. Unsur Penunjang 1. Pengajar/pelatih di bidang Pengendali Ekosistem Hutan 2. Penerjemahan/penyaduran buku dan bahan-bahan lain di bidang PEH 3. Peran serta dalam seminar/lokakarya di bidang Pengendali Ekosistem Hutan 4. Keanggotaan dalam TIM Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional PEH 5. Perolehan gelar sarjana lainnya

-2-

6. Keanggotaan dalam organisasi profesi si bidang Pengendali Ekosistem Hutan 7. Perolehan piagam kehormatan V. Formasi Kelompok Jabatan Fungsional PEH BPPHP Wil. XVII Jayapura Tahun 2009 Dalam Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 54/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan dan Angka kreditnya bahwa Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan

dikelompokkan kedalam kelompok: 1. Pejabat Fungsional Tingkat Terampil. 2. Pejabat Fungsional Tingkat Ahli. Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVII Jayapura sampai dengan tahun 2009 berjumlah 16 orang Pejabat Fungsional PEH. Berdasarkan

Jenjang Jabatan Pejabat Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan lingkup BPPHP Wilayah XVII Jayapura diuraikan sebagai berikut 1. Pejabat Fungsional Tingkat Terampil. Dalam Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 54/KEP/M.PAN/7/2003 Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Tingkat Terampil di lingkup Balai Pemantauan Pemanfaatan Hasil Hutan Wilayah XVII Jayapura terdiri dari : a. Pelaksana Pemula = 0 orang; b. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana = 7 orang; c. Pengendali Ekosistem Hutan Pelaksana Lanjutan = 3 orang d. Pengendali Ekosistem Hutan Penyelia = 0 orang. Formasi Jabatan Fungsional Tingkat Terampil berdasarkan kelompoknya diketahui jumlah nominal dan prosentase per jenjang sebagaimana di tampilkan dalam grafik dibawah ini.

PROSENTASE JABATAN FUNGSIONAL DALAM TINGKAT JABATAN TERAMPIL LINGKUP BPPHP WIL.XVII JAYAPURA S.D. TAHUN 2009

0; 0%

3; 30% Pemula

PEH Pelaksana PEH Lanjutan

7; 70%

Sumber Data : Balai 2009

-3-

2.

Progres Perolehan Angka Kredit Jabatan Fungsional PEH Tingkat Terampil Jenjang Pelaksana Lanjutan S.D. Bulan Juli 2009 Berdasarkan hasil evaluasi bahwa jumlah PEH Tingkat Terampilan Jenjang Pelaksana Lanjutan lingkup Balai yang berjumlah = 3 orang dengan progres pengumpulan angka kredit yang sudah dinilai oleh Tim Penilai Eselon II sampai dengan bulan Juli 2009 ditampilkan pada gambar dibawah ini.

PROGRES PEROLEHAN A.K JABFUNG TK. TERAMPIL JABATAN PELAKSANA LANJUTAN LINGKUP BPPHP WIL.XVII JPR S.D. JULI 2008

Saeful MS; Nilai : 128.466;Prosentase : 28%

Ade Hendra, SP; 163.025;Prosentase: 35%

Ade Hendra, SP

Maman Permana

Maman Permana ;Nilai : 173.925; Prosentase : 37%

Saeful MS

Sumber Data : Balai 2009

3.

Progres Perolehan Angka Kredit Jabatan Fungsional PEH Tingkat Terampil Jenjang Pelaksana S.D. Bulan Juli 2009 Berdasarkan hasil evaluasi bahwa jumlah PEH Tingkat Terampilan Jenjang Pelaksana lingkup Balai yang berjumlah = 7 orang dengan progres pengumpulan angka kredit yang sudah dinilai oleh Tim Penilai Eselon II sampai dengan bulan Juli 2009 ditampilkan pada gambar dibawah ini.
PROGRES PEROLEHAN A.K JABFUNG TK. TERAMPIL JABATAN PELAKSANA LINGKUP BPPHP WIL.XVII JPR S.D. JULI 2008

58.990; 15%

0; 0%

Nilai :89.513;Prosentase : 23%

66.742; 17% 70.744; 18%

60.797; 15%

46.540; 12% Arif Maruapey I Putu E.P.Atmaja Jaya Ampulembang Denny Sapulett Imam K.Effendy

Suparman I Made Suradnyana

Sumber Data : Balai 2009

-4-

4.

Pejabat Fungsional Tingkat Ahli Dalam Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 54/KEP/M.PAN/7/2003 Jabatan Fungsional Pengendali Ekosistem Hutan Tingkat Ahli lingkup Balai Pemantauan Pemanfaatan Hasil Hutan Wilayah XVII Jayapura terdiri dari : a. Ahli Pertama = 6 orang; b. Ahli Muda c. Ahli Madya Formasi = 0 orang; = 0 orang Fungsional Tingkat Ahli berdasarkan kelompoknya

Jabatan

diketahui jumlah nominal dan prosentase per jenjang sebagaimana di tampilkan dalam grafik dibawah ini.

P R O S E N T A S E J AB AT AN F U N G S IO N AL D AL A M T IN G K AT AH L I L IN G K U P B P P H P W IL .X V II JA Y AP U R A S .D . T AH U N 20 09

J u m la h M u d a : 0 o rg ;P ro se n tas e : 0%

Ju m lah M a d ya : 0;P ro s en ta se : 0% P erta m a

M uda

M ad ya J u m la h P e rtam a : 6 o rg ;P ro se n tas e:10 0%

Sumber : Diolah Balai 2009

5.

Progres Perolehan Angka Kredit Jabatan Fungsional PEH Tingkat Ahli Jenjang Pertama S.D. Bulan Juli 2009 Hasil evaluasi bahwa jumlah PEH Ahli Pertama lingkup Balai yang berjumlah = 6 org dengan progres pengumpulan angka kredit yang sudah dinilai oleh Tim Penilai Eselon II s.d. Juli 2009 ditampilkan pada gambar dibawah ini.

PROSENTASE JABATAN FUNGSIONAL DALAM TINGKAT AHLI JENJANG PERTAMA LINGKUP BPPHP WIL.XVII JAYAPURA S.D. TAHUN 2009

Oktripan Arung Langi,S.Hut ; 0,000; 0% Gerald Tua Nadeak,S.Hut ; 200.000; 27%

Anthon Wambrauw,S.Hut
Rotax Susetyo, S.Hut; 0,000; 0%

Bernadicte Sulu Parubak, S.Hut


Anthon Wambrauw,S.Hut ; 195.500; 26% Bernadicte Sulu Parubak, S.Hut; 179.484; 24%

Dina Lena Y. Krey,S.Hut Gerald Tua Nadeak,S.Hut Oktripan Arung Langi,S.Hut Rotax Susetyo, S.Hut

Dina Lena Y. Krey,S.Hut ; 173.739; 23%

-5-

VI. Peran Kelompok Jabatan Fungsional PEH Peran kelompok Jabatan Fungsional dalam rangka kinerja Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wil. XVII Jayapura sampai dengan tahun 2009 sangat berkorelasi positif, yaitu bahwa peran kelompok jabatan fungsional sangat mendukung proses penyelsaian setiap pekerjaan teknis Balai. Berapa persen Nilai Kontribusi terkait Tupoksi Balai akan akan dikaji lebih lanjut oleh Tim PEH. VII. Penutup Akhirnya informasi terkait Jabatan Fungsional PEH lingkup Balai ini sangat diharapkan penyempurnaan demi peningkatan kinerja Balai dimasa mendatang. (by. Kel.FungPEH).

-6-

You might also like