You are on page 1of 8

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2012


EKONOMI INDONESIA TRIWULAN II-2012 TUMBUH 6,4 PERSEN
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II-2012 mencapai 2,8 persen dibanding triwulan I-2012 (q-to-q) dan apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2011 mengalami pertumbuhan 6,4 persen (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-2012 dibandingkan dengan semester I-2011 tumbuh sebesar 6,3 persen. Besaran PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2012 mencapai Rp2.050,1 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama sebesar Rp650,6 triliun. Tiga sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi (q-to-q) adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,2 persen; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,6 persen; dan Sektor Konstruksi 4,4 persen. Sementara untuk pertumbuhan (y-on-y) Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 10,1 persen; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,9 persen; dan Sektor Konstruksi 7,3 persen. Struktur PDB triwulan II-2012 didominasi oleh Sektor Industri Pengolahan, Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran masing-masing memberikan kontribusi sebesar 23,5 persen, 14,8 persen, dan 13,8 persen. Pertumbuhan PDB pada triwulan II-2012 dibandingkan dengan triwulan I-2012 (q-to-q) sebesar 2,8 persen ditopang oleh Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang meningkat sebesar 1,4 persen; sementara Pengeluaran Konsumsi Pemerintah meningkat 27,2 persen; Pembentukan Modal Tetap Bruto 6,3 persen; Ekspor Barang dan Jasa 1,3 persen; serta Impor Barang dan Jasa 9,2 persen. Dibandingkan dengan triwulan II-2011 (y-on-y), pertumbuhan ekonomi tumbuh 6,4 persen didukung Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang meningkat 5,0 persen; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah naik 7,0 persen; Pembentukan Modal Tetap Bruto 12,3 persen; Ekspor Barang dan Jasa sebesar 1,9 persen; serta Impor Barang dan Jasa 10,9 persen. Pertumbuhan ekonomi semester I-2012 terhadap semester I-2011 (c-to-c) sebesar 6,3 persen didukung Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 5,0 persen, Konsumsi Pemerintah tumbuh 6,5 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto tumbuh 11,2 persen, sedangkan Ekspor dan Impor tumbuh positif masing-masing 4,8 persen dan 9,5 persen. Struktur PDB Pengeluaran triwulan II-2012 didominasi oleh Komponen Pengeluaran Rumah Tangga sebesar 53,5 persen. Selain itu, didukung oleh Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang memberikan kontribusi masing-masing sebesar 32,9 persen dan 9,0 persen. Sedangkan peranan Ekspor dan Impor masing-masing sebesar 24,3 persen dan 26,6 persen. Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan II-2012 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar 57,5 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,6 persen, Pulau Kalimantan 9,5 persen, Pulau Sulawesi 4,8 persen, dan sisanya 4,6 persen di pulau-pulau lainnya.

Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

I.

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2012

Kinerja perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2000, pada triwulan II-2012 meningkat sebesar 2,8 persen bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Peningkatan ini terjadi pada semua sektor ekonomi, kecuali Sektor Pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan sebesar 0,6 persen. Sektor Pertanian pada triwulan II-2012 tumbuh 2,4 persen, setelah pada triwulan I-2012 meningkat cukup tajam sebesar 21,3 persen. Pertumbuhan triwulan II-2012 didorong oleh Subsektor Tanaman Perkebunan yang bersifat musiman yaitu tumbuh sebesar 52,6 persen, kemudian Subsektor Kehutanan tumbuh sebesar 14,6 persen, Subsektor Perikanan tumbuh sebesar 6,0 persen, dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya tumbuh 1,6 persen, sementara pada Subsektor Tanaman Bahan Makanan terjadi penurunan sebesar 9,4 persen. Sektor Pertambangan dan Penggalian pada triwulan II-2012 ini menurun sebesar 0,6 persen dimana Subsektor Minyak dan Gas Bumi dan Subsektor Pertambangan bukan Migas turun masingmasing 1,2 persen dan 1,4 persen, sedangkan Subsektor Penggalian tumbuh sebesar 4,2 persen. Sektor Industri Pengolahan tumbuh 2,7 persen, bersumber dari kenaikan Subsektor Industri Pengolahan bukan Migas sebesar 3,2 persen. Selanjutnya Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih meningkat 4,6 perse; Sektor Konstruksi 4,4 persen; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 5,2 persen; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 1,9 persen; dan Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 1,7 persen; serta Sektor Jasa-jasa 2,7 persen. PDB Indonesia pada triwulan II-2012 bila dibandingkan dengan triwulan II-2011 mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi faktor musim (y-on-y). Secara total PDB Indonesia meningkat sebesar 6,4 persen. Sektor Pertanian meningkat sebesar 3,7 persen; Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,1 persen; Sektor Industri Pengolahan 5,4 persen; Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 5,9 persen; Sektor Konstruksi 7,3 persen; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,9 persen; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,1 persen; dan Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 7,0 persen; serta Sektor Jasa-jasa 5,7 persen. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran memberikan sumbangan terbesar terhadap total pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II-2012 (y-on-y) dengan kontribusi sebesar 1,6 persen disusul oleh Sektor Industri Pengolahan sebesar 1,4 persen, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 1,0 persen, Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan sebesar 0,7 persen, Sektor Jasajasa, Sektor Pertanian, dan Sektor Konstruksi masing-masing memberikan kontribusi sebesar 0,5 persen, serta Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 0,2 persen.

Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

Tabel 1 Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha (persen)


Triw I-2012 Terhadap Triw IV-2011 (2) 21,3 0,7 -2,0 -2,3 -4,1 -2,0 1,3 2,3 -1,3 PDB PDB Tanpa Migas 1,4 1,5 Triw II-2012 Terhadap Triw I-2012 (3) 2,4 -0,6 2,7 4,6 4,4 5,2 1,9 1,7 2,7 2,8 3,1 Triw I-2012 Terhadap Triw I-2011 (4) 4,3 2,8 5,7 5,2 7,2 8,3 10,3 6,3 5,5 6,3 6,7 Triw II-2012 Terhadap Triw II-2011 (5) 3,7 3,1 5,4 5,9 7,3 8,9 10,1 7,0 5,7 6,4 6,9 Semester I-2012 Terhadap Semester I-2011 (6) 4,0 2,9 5,5 5,6 7,2 8,6 10,2 6,7 5,6 6,3 6,8 Sumber Pertumbuhan Triw II-2012 (y-on-y) (7) 0,5 0,2 1,4 0,0 0,5 1,6 1,0 0,7 0,5 6,4 -

Lapangan Usaha (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa

PDB Indonesia semester I-2012 dibandingkan dengan semester I-2011 menunjukkan kenaikan sebesar 6,3 persen dan terjadi di semua sektor. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi 10,2 persen; Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 8,6 persen; Sektor Konstruksi 7,2 persen; Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 6,7 persen; Sektor Jasa-jasa dan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih masing-masing sebesar 5,6 persen; Sektor Industri Pengolahan 5,5 persen; dan Sektor Pertanian sebesar 4,0 persen; serta Sektor Pertambangan dan penggalian sebesar 2,9 persen.

II.

Besaran PDB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan I dan II-2012

Pada triwulan I-2012 PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.977,7 triliun, kemudian pada triwulan II-2012 mencapai Rp2.050,1 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan 2000, PDB triwulan I-2012 mencapai Rp632,8 triliun dan triwulan II-2012 adalah Rp650,6 triliun.

Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

Tabel 2 PDB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (triliun rupiah)
Lapangan Usaha
(1)

Harga Berlaku Triw I-2012


(2)

Harga Konstan 2000 Triw I-2012


(4)

Triw II-2012
(3)

Triw II-2012
(5)

1.

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

301,4 253,5 466,9 14,6 199,1 266,5 130,2 143,5 202,0

303,0 248,6 482,6 15,5 211,0 283,2 132,8 146,8 226,6 2 050,1 1 887,8

82,4 48,2 160,7 4,8 40,5 111,8 63,8 61,5 59,1 632,8 597,8

84,4 47,9 165,1 5,0 42,3 117,6 65,0 62,6 60,7 650,6 616,2

2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa PDB PDB Tanpa Migas

1 977,7 1 811,3

Tabel 2 menunjukkan bahwa atas dasar harga berlaku, tiga sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah bruto terbesar pada triwulan II-2012 adalah Sektor Industri Pengolahan sebesar Rp482,6 triliun, Sektor Pertanian sebesar Rp303,0 triliun, dan Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar Rp283,2 triliun. Urutan terbesar berikutnya yaitu: Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp248,6 triliun, Sektor Jasa-jasa sebesar Rp226,6 triliun, Sektor Konstruksi Rp211,0 triliun, Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan sebesar Rp146,8 triliun, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar Rp132,8 triliun, dan terakhir dengan nilai tambah terkecil Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih sebesar Rp15,5 triliun. Perhitungan atas dasar harga konstan 2000 urutan tiga terbesarnya adalah Sektor Industri Pengolahan Rp165,1 triliun, Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Rp117,6 triliun, dan Sektor Pertanian Rp84,4 triliun. Sedangkan urutan enam sektor lainnya yaitu Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp65,0 triliun, Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Rp62,6 triliun, Sektor Jasa-jasa Rp60,7 triliun, Sektor Pertambangan dan Penggalian Rp47,9 triliun, Sektor Konstruksi Rp42,3 triliun, dan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih Rp5,0 triliun.

Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

III.

Struktur PDB menurut Lapangan Usaha Triwulan I dan II Tahun 2011-2012

Lebih dari separuh PDB atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2012 berasal dari tiga sektor terbesar yaitu Sektor Industri Pengolahan, Sektor Pertanian, dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran masing-masing sektor ini memberikan kontribusi sebesar 23,5 persen, 14,8 persen dan 13,8 persen terhadap PDB. Beberapa sektor pada triwulan I-2012 mengalami peningkatan peranan dibandingkan dengan triwulan I-2011, yaitu peranan Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Konstruksi dan Sektor Jasa-Jasa yaitu masing-masing dari 11,9 persen menjadi 12,8 persen, 9,9 persen menjadi 10,1 persen dan 10,0 persen menjadi 10,2 persen. Sedangkan triwulan II-2012 dibandingkan dengan triwulan II-2011 Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih, Sektor Konstruksi dan Sektor Jasa-Jasa mengalami peningkatan masing-masing dari 11,7 persen menjadi 12,1 persen, 0,7 persen menjadi 0,8 persen, 10,1 persen menjadi 10,3 persen, dan 10,2 persen menjadi 11,0 persen. Tabel 3 Struktur PDB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Triwulan I dan II Tahun 20112012 (persen)
Lapangan Usaha
(1)

2011 Triw I
(2)

2012 Triw II
(3)

Triw I
(4)

Triw II
(5)

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, dan Air Bersih Konstruksi Perdagangan, Hotel, dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDB PDB Tanpa Migas

15,7 11,9 24,1 0,7 9,9 13,6 6,7 7,4 10,0 100,0 91,6

15,2 11,7 24,5 0,7 10,1 13,8 6,6 7,2 10,2 100,0 91,0

15,2 12,8 23,6 0,7 10,1 13,5 6,6 7,3 10,2 100,0 91,6

14,8 12,1 23,5 0,8 10,3 13,8 6,5 7,2 11,0 100,0 92,1

IV.

PDB Menurut Pengeluaran Triwulan II-2012

PDB menurut pengeluaran terdiri dari Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pembentukan Modal Tetap Bruto, dan Ekspor-Impor. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga secara riil (atas dasar harga konstan 2000) meningkat sebesar 1,4 persen pada triwulan II-2012 (Rp355,9 triliun) dibandingkan dengan triwulan I-2012 (Rp351,1 triliun). Bila dibandingkan terhadap triwulan II-2011 (y-on-y), Konsumsi Rumah Tangga mengalami peningkatan sebesar 5,0 persen dan secara kumulatif (semester I-2012 terhadap semester I-2011) meningkat 5,0 persen. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga atas dasar harga berlaku sebesar Rp1.072,1 triliun pada triwulan I-2012 menjadi Rp1.097,1 triliun pada triwulan II-2012 dengan kontribusi sebesar 53,5 persen.

Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah atas dasar harga berlaku sebesar Rp137,4 triliun pada triwulan I-2012 meningkat menjadi Rp184,0 triliun pada triwulan II-2012. Sementara Pengeluaran Konsumsi Pemerintah atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II-2012 naik sebesar 27,2 persen dibanding triwulan sebelumnya (q-to-q). Secara y-on-y, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga naik sebesar 7,0 persen. Demikian pula bila pertumbuhannya ditinjau dari segi kumulatif (c-to-c), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah juga mengalami kenaikan sebesar 6,5 persen.
Tabel 4 Laju Pertumbuhan PDB Menurut Pengeluaran (persen)
Jenis Pengeluaran
(1)

Triw I-2012 Terhadap Triw IV-2011


(2)

Triw II-2012 Terhadap Triw I-2012


(3)

Triw I-2012 Terhadap Triw I-2011


(4)

Triw II-2012 Terhadap Triw II-2011


(5)

Semester I-2012 Terhadap Semester I-2011


(6)

Sumber Pertumbuhan Triw II-2012 (y-on-y)


(7)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. Perubahan Inventori Diskrepansi Statistik 5. Ekspor Barang dan Jasa 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDB

0,5 -45,1 -4,8 346,2 118,7 -7,2 -6,4 1,4

1,4 27,2 6,3 39,0 77,9 1,3 9,2 2,8

4,9 5,9 10,0 164,1 -72,6 7,8 8,0 6,3

5,0 7,0 12,3 108,7 839,5 1,9 10,9 6,4

5,0 6,5 11,2 128,8 -27,7 4,8 9,5 6,3

2,8 0,5 2,9 2,3 1,1 0,9 4,1 6,4

Pada triwulan II-2012, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atas dasar harga berlaku sebesar Rp673,2 triliun naik dibanding triwulan I-2012 yang sebesar Rp629,4 triliun. PMTB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan II-2012 juga mengalami peningkatan sebesar 6,3 persen bila dibandingkan dengan triwulan I-2012. Peningkatan PMTB atas dasar harga konstan 2000 tersebut terutama terjadi pada Alat Angkutan yang berasal dari luar negeri. PMTB pada triwulan II-2012 dibanding triwulan yang sama pada tahun 2011 (y-on-y) meningkat sebesar 12,3 persen. Demikian pula secara kumulatif (semester I-2012) menunjukkan peningkatan sebesar 11,2 persen. Nilai ekspor atas dasar harga berlaku naik dari Rp489,5 triliun pada triwulan I-2012 menjadi Rp498,5 triliun pada triwulan II-2012. Nilai ekspor pada triwulan II-2012 berdasarkan harga konstan 2000 meningkat sebesar 1,3 persen dibanding triwulan I-2012 (q-to-q), yaitu dari Rp302,0 triliun menjadi Rp305,9 triliun. Apabila dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2011 (y-on-y), nilai ekspor atas dasar harga konstan 2000 triwulan II-2012 meningkat sebesar 1,9 persen. Demikian juga pertumbuhan ekspor secara kumulatif (c-to-c) meningkat sebesar 4,8 persen. Kontribusi ekspor pada triwulan II-2012 mencapai 24,3 persen. Nilai impor Indonesia atas dasar harga berlaku mengalami peningkatan dari Rp487,4 triliun pada triwulan I-2012 menjadi Rp545,4 triliun pada triwulan II-2012. Sementara itu nilai impor Indonesia atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan sebesar 9,2 persen, dari Rp236,4 triliun pada triwulan I-2012 menjadi Rp258,3 triliun pada triwulan II-2012 (q-to-q). Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun 2011 (y-on-y), nilai impor atas dasar harga konstan 2000 triwulan II-2012 naik sebesar 10,9 persen. Demikian halnya secara kumulatif (c-to-c) impor semester I-2012 dibandingkan dengan semester I-2011 naik sebesar 9,5 persen. 6
Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2012 (y-on-y) bersumber dari Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,9 persen, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,8 persen, Perubahan Inventori sebesar 2,3 persen, Ekspor sebesar 0,9 persen dan Impor sebesar 4,1 persen. Sedangkan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah memberikan kontribusi hanya sebesar 0,5 persen terhadap total pertumbuhan PDB.
Tabel 5 PDB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (triliun rupiah)
Jenis Pengeluaran
(1)

Harga Berlaku Triw I-2012


(2)

Harga Konstan Triw I-2012


(4)

Triw II-2012
(3)

Triw II-2012
(5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. a. Perubahan Inventori b. Diskrepansi Statistik 5. Ekspor Barang dan Jasa 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDB

1 072,1 137,4 629,4 50,5 86,2 489,5 487,4 1 977,7

1 097,1 184,0 673,2 72,3 70,4 498,5 545,4 2 050,1

351,1 38,4 154,4 19,1 4,2 302,0 236,4 632,8

355,9 48,9 164,1 26,5 7,6 305,9 258,3 650,6

Tabel 6 Struktur PDB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku Triwulan I dan II Tahun 20112012 (persen)
Jenis Pengeluaran
(1)

2011 Triw I
(2)

2012 Triw II
(3)

Triw I
(4)

Triw II
(5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 4. a. Perubahan Inventori b. Diskrepansi Statistik 5. Ekspor Barang dan Jasa 6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa PDB

55,1 6,8 31,1 1,0 4,1 25,2 23,3 100,0

53,9 8,2 31,4 1,7 2,6 27,2 25,0 100,0

54,2 6,9 31,8 2,6 4,4 24,7 24,6 100,0

53,5 9,0 32,9 3,5 3,4 24,3 26,6 100,0

Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

V.

Profil Spasial Ekonomi Indonesia Menurut Kelompok Provinsi Triwulan II-2012

Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada triwulan II-2012 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 57,5 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,6 persen, Pulau Kalimantan 9,5 persen, Pulau Sulawesi 4,8 persen dan sisanya 4,6 persen di pulau-pulau lainnya. Di Pulau Jawa provinsi-provinsi yang memberikan sumbangan terbesar adalah DKI Jakarta (16,2 persen), Jawa Timur (14,8 persen), Jawa Barat (14,2 persen), dan Jawa Tengah (8,4 persen). Sedangkan di Pulau Sumatera tiga provinsi terbesar adalah Riau (6,8 persen), Sumatera Utara (5,2 persen), dan Sumatera Selatan (3,0 persen). Provinsi penyumbang terbesar di Pulau Kalimantan adalah Kalimantan Timur sebesar 6,5 persen, sedangkan provinsi penyumbang terbesar di Pulau Sulawesi adalah Sulawesi Selatan sebesar 2,4 persen. Tabel 7 Peranan Wilayah/Pulau dalam Pembentukan PDB Nasional (persen)
Wilayah/Pulau
(1)

2010
(2)

2011
(3)

2012 Triw I
(4)

Triw II
(5)

1. Sumatera 2. Jawa 3. Bali dan Nusa Tenggara 4. Kalimantan 5. Sulawesi 6. Maluku dan Papua Total

23,1 58,1 2,7 9,2 4,5 2,4 100,0

23,5 57,6 2,6 9,6 4,6 2,1 100,0

23,6 57,5 2,4 9,8 4,6 2,1 100,0

23,6 57,5 2,4 9,5 4,8 2,2 100,0

Berita Resmi Statistik No. 54/08/Th. XV, 6 Agustus 2012

You might also like