You are on page 1of 8

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN IV-2011


KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS

A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Bisnis adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Bank Indonesia. ITB merupakan indeks yang menggambarkan kondisi bisnis dan perekonomian pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. STB dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sampel STB triwulan IV-2011 sekitar 2.000 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan. B. Kondisi Bisnis Triwulan IV-2011 Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV-2011 sebesar 106,92, berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan III-2011 (nilai ITB sebesar 107,86). Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan IV-2011 terjadi di semua sektor, kecuali Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan (nilai ITB sebesar 98,14). Peningkatan kondisi bisnis tertinggi terjadi pada Sektor Konstruksi (nilai ITB sebesar 111,51). Kondisi bisnis pada triwulan IV-2011 meningkat karena adanya peningkatan pendapatan usaha (nilai indeks sebesar 108,27), penggunaan kapasitas produksi (nilai indeks sebesar 105,53), dan rata-rata jam kerja (nilai indeks sebesar 106,32). C. Prospek Bisnis Triwulan I-2012 Nilai ITB triwulan I-2012 sebesar 108,37, berarti kondisi bisnis diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan IV-2011. Tingkat optimisme pelaku bisnis diperkirakan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan IV-2011 (nilai ITB sebesar 106,92). Semua sektor ekonomi pada triwulan I-2012 diperkirakan mengalami peningkatan kondisi bisnis. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan diprediksi mengalami peningkatan bisnis tertinggi (nilai ITB sebesar 116,27), dan terendah terjadi pada Sektor Jasa-Jasa (nilai ITB sebesar 104,55).

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

1.

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan IV-2011

Secara umum kondisi bisnis di Indonesia pada triwulan IV-2011 meningkat dibandingkan triwulan III-2011 dengan nilai ITB sebesar 106,92. Tingkat optimisme pelaku bisnis dalam memandang potensi bisnis di Indonesia sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITB triwulan III-2011 sebesar 107,86). Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan IV-2011 terjadi di semua sektor, kecuali Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan (nilai ITB sebesar 98,14). Sektor Konstruksi mengalami peningkatan bisnis paling tinggi (nilai ITB sebesar 111,51), diikuti oleh Sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan (nilai ITB sebesar 109,05), Sektor Pertambangan dan Penggalian (nilai ITB sebesar 108,36), Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran (nilai ITB sebesar 106,94), Sektor JasaJasa (nilai ITB sebesar 106,58), Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (nilai ITB sebesar 106,05), Sektor Industri Pengolahan (nilai ITB sebesar 105,34), serta Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih (nilai ITB sebesar 105,04). Dilihat berdasarkan variabel pembentuknya, peningkatan kondisi bisnis pada triwulan IV-2011 terjadi karena adanya peningkatan pendapatan usaha, penggunaan kapasitas produksi, dan rata-rata jam kerja. Peningkatan tertinggi terjadi pada pendapatan usaha dengan nilai indeks sebesar 108,27. Peningkatan tertinggi untuk pendapatan usaha terjadi pada Sektor Konstruksi, dan terendah terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi.
Tabel 1 Indeks Tendensi Bisnis Triwulan III-2011 dan Triwulan IV-2011 Menurut Sektor dan Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk ITB Triwulan IV-2011 Sektor ITB Triwulan III-2011 (2) 110,15 105,13 106,45 106,90 108,83 107,64 112,85 107,80 106,39 107,86 ITB Triwulan IV-2011 (3) 98,14 108,36 105,34 105,04 111,51 106,94 106,05 109,05 106,58 106,92 Pendapatan Usaha (4) 111,76 106,90 105,26 114,88 108,38 104,79 109,74 107,21 108,27 Penggunaan Kapasitas Produksi/ Usaha (5) 98,14 100,00 104,90 110,53 108,26 106,20 102,99 110,49 108,11 105,53 Rata-rata Jam Kerja (6) 108,82 104,18 102,63 109,92 105,99 108,38 107,87 105,41 106,32

(1) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa Indeks Tendensi Bisnis

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

2.

Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan I-2012

Nilai ITB triwulan I-2012 diperkirakan sebesar 108,37, artinya secara umum kondisi bisnis pada triwulan I-2012 diperkirakan akan meningkat dibandingkan triwulan IV-2011. Tingkat optimisme pelaku bisnis dalam memandang potensi bisnis pada triwulan I-2012 lebih tinggi dibandingkan triwulan IV-2011. Seluruh sektor ekonomi diperkirakan mengalami peningkatan kondisi bisnis pada triwulan I-2012. Sektor Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan diperkirakan mengalami peningkatan bisnis paling tinggi dengan nilai indeks sebesar 116,27, sementara Sektor Jasa-Jasa diperkirakan mengalami peningkatan kondisi bisnis terendah dengan nilai indeks sebesar 104,55. Dilihat berdasarkan variabel pembentuknya, peningkatan kondisi bisnis pada triwulan I-2012 diperkirakan terjadi karena peningkatan variabel order dari dalam negeri, harga jual produk, order barang input, dan order dari luar negeri. Peningkatan tertinggi terjadi pada order dari dalam negeri dengan nilai indeks sebesar 112,05. Peningkatan tertinggi untuk order dari dalam negeri diperkirakan terjadi pada Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan, dan terendah terjadi pada Sektor Konstruksi.

Tabel 2 Perkiraan Indeks Tendensi Bisnis Triwulan I-2012 Menurut Sektor dan Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk ITB Triwulan I-2012 Sektor (1) 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-Jasa Indeks Tendensi Bisnis Order dari Order dari Luar Dalam Negeri Negeri (2) 120,00 114,71 111,75 113,16 106,61 108,55 112,05 (3) 108,11 111,11 100,61 92,86 101,62 Harga Jual Produk (4) 117,21 102,94 105,39 110,53 102,48 108,20 110,78 111,24 104,55 108,39 Order Barang Input (5) 111,76 108,33 108,11 108,36 107,89 108,30 Perkiraan ITB Triwulan I-2012 (6) 116,27 110,83 107,57 110,41 106,42 105,80 110,78 111,24 104,55 108,37

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

Gambar 1 1) Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan IV-2008Triwulan IV-2011 dan 2) Perkiraan ITB Triwulan I-2012
120 115 110

112,86 108,45 110,43 102,19 103,41 104,23 96,91 105,75 102,16 107,29 106,63 107,86 106,92 108,37

105 Indeks 100 95 90

II-2009

II-2010

III-2009

III-2010

II-2011

IV-2008

IV-2009

IV-2010

III-2011

IV-2011

I-2009

I-2010

I-2011

Triwulan
Keterangan: 1) ITB berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITB < 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITB = 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITB > 100, menunjukkan kondisi bisnis pada triwulan berjalan lebih baik (meningkat) dibanding triwulan sebelumnya. 2) Perkiraan ITB Triwulan I-2012.

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

I-2012

B. INDEKS TENDENSI KONSUMEN


A. Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan pada triwulan mendatang. Sebelum triwulan I-2011, BPS hanya melaksanakan STK di wilayah Jabodetabek, tetapi sejak triwulan I-2011 pelaksanaan STK diperluas di seluruh provinsi dengan jumlah sampel 11.180 rumah tangga. Responden STK merupakan subsampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antarwaktu. Dengan adanya perluasan sampel, nilai ITK dapat disajikan sampai level provinsi. Upaya ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan data yang semakin beragam hingga tingkat regional (spasial antarprovinsi). B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan IV-2011 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) nasional pada triwulan IV-2011 sebesar 108,44, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme konsumen lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya (nilai ITK sebesar 110,24). Membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga, rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari, dan peningkatan konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan. Perbaikan kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi karena ada peningkatan kondisi ekonomi konsumen di semua provinsi (33 provinsi), dimana 13 provinsi diantaranya (39,39 persen) memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Utara (nilai ITK sebesar 113,07). Sebaliknya, Provinsi Aceh tercatat memiliki nilai ITK terendah, yaitu sebesar 105,34. C. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan I-2012 Nilai ITK nasional pada triwulan I-2012 diperkirakan sebesar 108,08, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2011 (nilai ITK sebesar 108,44). Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di semua provinsi di Indonesia (33 provinsi), dimana 16 provinsi diantaranya (48,48 persen) diperkirakan memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi adalah Sulawesi Selatan (nilai ITK sebesar 112,00) dan terendah di Bengkulu (nilai ITK sebesar 104,46).

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

1.

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2011

Indeks Tendensi Konsumen (ITK) nasional pada triwulan IV-2011 sebesar 108,44, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga (nilai indeks sebesar 108,69), rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks sebesar 111,82), dan peningkatan tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan makanan (nilai indeks sebesar 103,67).
Tabel 3 Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III-2011 dan Triwulan IV-2011 Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk (1) Pendapatan rumah tangga Pengaruh inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan (daging, ikan, susu, buah-buahan, dll.) dan bukan makanan (pakaian, perumahan, pendidikan, transportasi, kesehatan, rekreasi) Indeks Tendensi Konsumen ITK Trw III-2011 (2) 110,50 113,48 105,71 110,24 ITK Trw IV-2011 (3) 108,69 111,82 103,67 108,44

Perbaikan kondisi ekonomi konsumen di tingkat nasional terjadi karena ada peningkatan kondisi ekonomi konsumen di semua provinsi (33 provinsi), dimana 13 provinsi diantaranya (39,39 persen) memiliki nilai indeks di atas nasional. Provinsi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Provinsi Sulawesi Utara (nilai ITK sebesar 113,07). Sebaliknya, Provinsi Aceh tercatat memiliki nilai ITK terendah, yaitu sebesar 105,34. Perbandingan nilai ITK triwulan IV-2011 tingkat nasional dan provinsi dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 5.
Gambar 2 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan IV-2011 Tingkat Nasional dan Provinsi
125
113,07

120 115 110 105 100 95


105,34

ITKNasional
108,44

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

Aceh NTB Gorontalo Bengkulu Malut Jambi Kalsel Sultra Sumsel Sulteng Sulbar Jateng NTT Sumbar Lampung Sumut Jabar Babel Jatim Riau Indonesia Kaltim Banten Papua Kalteng Kepri PapuaBarat Kalbar DIYogyakarta Maluku Sulsel DKIJakarta Bali Sulut

90

Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2012


Nilai ITK nasional pada triwulan I-2012 diperkirakan sebesar 108,08, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan membaik. Tingkat optimisme konsumen diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2011 (nilai ITK sebesar 108,44). Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan I-2012 didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga mendatang (nilai indeks sebesar 109,34) dan rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeks sebesar 105,50).
Tabel 4 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2012 Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk (1) Perkiraan pendapatan rumah tangga mendatang Rencana pembelian barang-barang tahan lama (TV, VCD/DVD player, radio, Tape/Compo, komputer, HP, mebelair, kompor/tabung gas, kulkas, mesin cuci, oven/microwave, AC, perhiasan berharga, kendaraan bermotor) Indeks Tendensi Konsumen
1)

ITK Trw I-2012 1) (2) 109,34 105,50 108,08

Angka perkiraan ITK Triwulan I-2012

Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen terjadi di semua provinsi di Indonesia (33 provinsi), dimana 16 provinsi diantaranya (48,48 persen) memiliki nilai indeks di atas nasional. Tiga provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK tertinggi pada triwulan I-2012 adalah Provinsi Sulawesi Selatan (nilai ITK sebesar 112,00), Kalimantan Timur (nilai ITK sebesar 111,12), dan DKI Jakarta (nilai ITK sebesar 110,68). Sebaliknya, tiga provinsi yang memiliki perkiraan nilai ITK terendah adalah Bengkulu (nilai ITK sebesar 104,46), Nusa Tenggara Timur (nilai ITK sebesar 104,56), dan Jambi (nilai ITK sebesar 105,15). Perkiraan nilai ITK triwulan I-2012 tingkat nasional dan provinsi dapat dilihat pada Gambar 3 dan Tabel 5.
Gambar 3 Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2012 Tingkat Nasional dan Provinsi
125 120 115
104,46

ITKNasional
108,08 112,00

110 105 100 95

Bengkulu NTT Jambi NTB Aceh PapuaBarat Gorontalo Sultra Lampung Malut Banten Riau Sulbar Sumbar Kalsel Jatim Sumut Indonesia Kepri DIYogyakarta Sumsel Maluku Jateng Kalteng Kalbar Papua Babel Bali Jabar Sulteng Sulut DKIJakarta Kaltim Sulsel

90

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

Tabel 5 1) Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2011Triwulan IV-2011 dan Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan I-2012 Tingkat Nasional dan Provinsi
No. (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. Provinsi (2) Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung Kepulauan Bangka Belitung Kepulauan Riau DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Banten Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Gorontalo Sulawesi Barat Maluku Maluku Utara Papua Barat Papua Indonesia Triwulan I-2011 (3) 101,06 102,69 100,22 100,10 102,22 102,77 97,70 100,24 103,89 99,41 105,55 101,12 100,06 102,79 102,58 101,66 103,18 101,21 99,70 101,40 106,00 105,12 108,75 101,17 100,23 112,31 106,51 103,39 105,59 100,46 100,89 101,47 98,47 102,42 Triwulan II-2011 (4) 105,04 106,26 104,17 106,39 105,11 105,35 104,48 104,60 107,47 104,77 109,90 106,46 105,53 105,64 107,33 107,40 107,07 104,15 103,55 105,15 107,42 106,62 110,07 106,87 105,90 114,57 107,58 107,01 106,69 104,10 105,30 106,31 105,53 106,36 Triwulan III-2011 (5) 107,44 109,57 108,70 112,28 110,15 108,96 109,60 109,69 110,69 108,43 113,46 109,33 110,86 111,91 110,55 111,01 111,96 110,26 105,78 112,63 109,84 111,47 114,44 110,10 110,09 113,46 111,16 108,60 109,58 109,23 110,35 109,22 107,26 110,24 Triwulan IV-2011 (6) 105,34 107,92 107,48 108,44 106,96 107,31 106,48 107,84 108,32 109,39 111,27 108,07 107,40 110,02 108,42 108,96 111,38 106,33 107,40 109,98 109,03 107,09 108,77 113,07 107,36 111,24 107,24 106,44 107,37 110,68 106,63 109,95 109,02 108,44 Triwulan I-2012 2) (7) 105,96 108,05 107,75 107,60 105,15 108,48 104,46 106,89 109,61 108,20 110,68 109,66 108,92 108,46 107,78 107,36 109,64 105,80 104,56 109,06 108,96 107,75 111,12 110,40 110,20 112,00 106,72 106,56 107,72 108,58 107,14 106,21 109,54 108,08

Keterangan: 1) ITK berkisar antara 0 sampai dengan 200, dengan indikasi sebagai berikut: a. Nilai ITK < 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan menurun dibanding triwulan sebelumnya. b. Nilai ITK = 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan tidak mengalami perubahan (stagnan) dibanding triwulan sebelumnya. c. Nilai ITK > 100, menunjukkan bahwa kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan meningkat dibanding triwulan sebelumnya. 2) Angka perkiraan ITK Triwulan I-2012

Berita Resmi Statistik No. 14/02/ Th. XV, 6 Februari 2012

You might also like