You are on page 1of 7

GEOGRAFI PRESENTASI KELOMPOK 4 ANTROPOSFER DAN ASPEK KEPENDUDUKAN

Di Susun Oleh : 1. Aldi Putra 2. Brigita Mia Suwandi 3. Wulan Widarni 4. 5. 6.

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOTA BENGKULU TAHUN AJARAN 2012/2013

A. JUMLAH PENDUDUK DUNIA 1. Pengertian Antroposfer Antroposfer berasal dari kata latin yaitu anthropos yang berarti manusia dan sphaira yang berarti lingkungan. Jadi Antroposfer artinya lingkungan bagian dari bumi atau biosfer yang dihuni manusia. Sebelum abad 18, pertumbuhan penduduk dunia sangat lambat. Namun, dari tahun 1750-1900-an, pertumbuhan penduduk lebih cepat. Pertumbuhan penduduk yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba disebut ledakan penduduk. Ledakan penduduk terjadi karena melonjaknya angka kelehiran dan berkurangnya angka kematian. Pada masa lalu banyak otang mati karena perang dan penyakit. Tetapi seiring berkembangnya teknologi bidang kesehatan dan pangan angka kelahiran menjadi menurun. Pertumbuhan penduduk tercepat adalah di Benua Afrika , Asia , dan Amerika Selatan. 2. Dampak Peledakan Penduduk : a) Persaingan lapangan pekerjaan b) Persaingan untuk mendapat pemukiman c) Kesempatan pendidikan

3. Pengendalian Peledakan Penduduk Setiap negara memiliki kebijakan sendiri untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dua diantaranya adalah sistem intensif dan sistem sanksi. Cara lain adalah dengan pendidikan tentang perencanaan berkeluarga. a. Intensif dan Sanksi Intensif akan diberikan pada pasangan dengan sedikit anak. Sedangkan , pasangan yang memiliki banyak anak akan diberi sanksi. b. Pendidikan Tentang Keluarga Berencana Di beberapa negara, pasangan suami-istri diajari berbagai cara untuk mengendalikan jumlah anak. Di Indonesia, pengendalian laju pertumbuhan penduduk juga dilakukan dengan kampanye program Keluarga Berencana. Program ini mengajarkan pada pasangan suamiistri untuk memiliki hanya dua anak saja. Bagi pegawai negeri, pemerintah menerapkan program intensif. Yakni tunjangan anak yang hanya diberikan sampai anak kedua saja. Hal ini bertujuan agar pasangan suamiistri membatasi jumlah anak.

B. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN UMUR DAN JENIS KELAMIN 1. Menghitung Jumlah Penduduk a. Sensus Penduduk Sensus berasal dari bahasa latin cencus yang berarti penaksiran harta benda seseorang warga negara dan pencatatan nama warga negara. Sensus diartikan sebagai perhitungan penduduk suatu negara dengan cara mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun data penduduk, baik penduduk asli maupun pendatang pada waktu tertentu dan di wilayah tertentu. Sensus harus dilaksanakan pada waktu yang telah ditentukan dan dilaksanakan secara menyeluruh, serta harus jelas batas-batasnya. Sensus dapat dibedakan atas dua macam, yaitu sensus de facto dan sensusde jure. Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada waktu sensus diadakan berada dalam wilayah sensus. Sensus de jure adalah pencacahan yang hanya dikenakan pada penduduk yang benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut. b. Registrasi Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran, kematian, dan segala kejadian penting manusia, misalnya perkawinan, perceraian, pengangkatan anak, dan perpindahan penduduk. Catatan ini dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk. c. Survei Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh daerah. Di Indonesia, berbagai kegiatan survei penduduk telah dilaksanakan. Misalnya, Survei Sosial Ekonomi Nasional dan Survei Penduduk Antar Sensus yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Komposisi penduduk adalah pengelompkan penduduk atas dasar kriteria tertentu yang disesuaikan dengan tujuan tertentu sehingga kesimpulannya dapat menjadi dasar dalam berbagai kebijakan suatu negara menangkut peningkatan kualiatas sumber daya manusianya. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dikelompokkan menjadi penduduk laki-laki dan perempuan. Berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran rentang usia tertentu. Komposisi ini dapat menunjukkan beberapa hal , seperti jumlah tenaga kerja produktif dan nonproduktif,pertambahan penduduk,dan angka ketergantungan yang harus diperhitungkan untuk mempersiapkan dan menetapkan beberapa kebijakan suatu daerah atau negara. Keadaan penduduk usia produktif berkaitan dengan kebijakan oemerintah mengenai lapangan pekerjaan, jumlah pengangguran, dan upaya mengatasi masalah yang ada.

Komposisi ini dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Grafik susunan penduduk yang berbentuk piramida disebut piramida penduduk. Piramida penduduk dapat dimanfaatkan untuk mengetahui perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan, jumlah tenaga kerja, dan struktur penduduk suatu negara secara cepat. a) Piramida Penduduk Muda menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut sedang mengalami pertumbuhan, sebagian besar penduduk berada pada pada kelompok umur muda yang menggambarkan bahwa tingkat kelahiran dan kematian tinggi. Contohnya negara Indonesia. b) Piramida Penduduk Stasioner menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu negara tersebut keadaan statsioner atau tetap yang menunjukkan bahwa jumlah kelhiran dan kematian seimbang. Contohnya negara Swedia. c) Piramida Penduduk Tua menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua. Contohnya negara Amerika Serikat. C. MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran dan kematian yang disebut dengan faktor almi serta migrasi yang disebut faktor nonalami. Kelahiran bersifat menambah sedangkan kematian bersifat mengurangi. Migrasi dapat menambah atau mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut imigrasi dan yang bersifat mengurangi disebut emigrasi. Perubahan penduduk baik pertambahan maupun penurunannya disebut pertumbuhan penduduk. 1. Mengukur Petumbuhan Penduduk a. Pertumbuhan Penduduk Alami Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran dan kematian. Jumlah emigran dan imigran tidak diperhitungkan karena jumlahnya dianggap tidak signifikan. T= ( L- M ) Keterangan : T = Pertumbuhan penduduk L = Jumlah kelahiran M= Jumlah kematian b. Pertumbuhan Penduduk Total Pertumbuhan total memperhitungkan migrasi ( imigrasi dan emigrasi )

T=(LM)+(IE)

2. Proyeksi Penduduk Informasi mengenai jumlah penduduk masa akan datang sangat penting untuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk. Pn = Po (1 + r )n Keterangan : Pn = Jumlah penduduk pad atahun n ( ditanyakan ) Po = Jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar ( diketahui ) N = Jumlah tahun antara o hingga n / selisih tahun R = Tingkat pertumbuhan penduduk per tahun ( % ) 3. Kelahiran Tingakat kelahiran akan sangat bergantung pada banyaknya jumlah pasangan usia subur yang tercermin dalam jumlah bayi yng dilahirkan. Kelahiran bayi dibedakan menjadi lahir hidup dan lahir mati. a. Faktor-faktor yang mendukung kelahiran (1) Kawin usia muda (2) Tingkat kesehatan (3) Anggapan banyak anak banyak rezeki b. Faktor-faktor yang menghambat kelahiran (1) Pembatasan umur menikah (2) Program keluarga Berecana (3) Pembatasan tunjangan anak (4) Anak merupakan beban Pengukuran kelahiran dilakukan melalui beberapa cara : (1) Angka kelahiran kasar yang menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap setahun. CBR = B x k P (2) Angka kelahiran menurut umur , cara ini dikenal dengan istilah ASBR yaitu angka yang menunjukkan jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita golongan umur tertentu setiap tahun. ASBR = Bx x k Px Keterangan : Bx = Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur x Px = Jumlah wanita pada kelompok umur x K = Konstanta ( 1.000 )

4. Kematian Tingkat kematian adalah jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun. Tingkat kematian penduduk dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi sosial, ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan, dan jenis kelamin. a. Faktor penghambat kematian (1) Fasilitas kesehatan yang memadai (2) Lingkungan yang bersih dan teratur (3) Ajaran agama yang melarang bunuh diri (4) Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduknya tidak mudah terserang penyakit. b. Faktor pendudkung kematian (1) Kurangnya kesadarn masyarakat akan pentingnya kesehatan (2) Kurangnya fasilitas kesehatan yang memadai (3) Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas (4) Adanya bencana alam yang miminta korban jiwa (5) Terjadinya peperangan Pengukuran kematian dilakukan melalui berbagai cara : 1. Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk setiap tahun. CDR = D x k P Keterangan : D = Jumlah kematian P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun K = Konstanta 2. Angka kematian menurut umur adalah angka yang menyatakan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu setiap1.000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. ASDR = Dx x k Px Keterangan : Dx = Jumlah kematian dalam kelompok umur x Px = Jumlah penduduk dalam kelompok umur x K = Konstanta D. PERSEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK Persebaran atau distibusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut merata atu tidak. Kepadatn penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk pada setiap km2 pada suatu wilayah atau negara.

Faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara : 1. Faktor fisiografis 2. Faktor biologi 3. Faktor kebudayaan dan teknologi

You might also like