You are on page 1of 12

BENTUK-BENTUK PERCERAIAN DI LUAR TALAK

1. 2. 3. 4. 5. Khulu (Talak tebus). Ila. Zihar. Lian. Fasakh

KHULU
Khulu ialah talak yang terjadi karena suami melanggar salah satu janji yang diikrarkannya setelah akad nikah. Khulu diartikan dengan talak tebus, dimana si isteri membayar sejumlah uang untuk menggugat cerai dari suaminya. Talak dengan cara seperti ini boleh dilakukan pada waktu isteri dalam keadaan bersih dari haid atau dalam keadaan haid. Jumlah talak sesuai dengan yang diucapkan suami, dalam arti tidak dapat ditambah oleh suami. Talak dengan cara khulu menutup peluang untuk rujuk, kecuali dengan nikah baru dan talak dengan cara seperti ini karena tuntutan isteri..

ILA
Ila ialah talak yang terjadi karena suami bersumpah untuk tidak bergaul dengan isterinya selama 4 (empat) bulan atau dengan tidak menentukan waktu. Apabila suami bergaul dengan isterinya sebelum masa 4 (empat) bulan, ia wajib membayar kaffarah sumpah. Apabila suami tidak bergaul dengan isteri selama waktu yang disumpahkannya dan isteri menggugat akan berakibat talak.

Apabila suami tidak bergaul dengan isterinya sampai habis masa 4 (empat) bulan atau setelah masa 4 (empat) bulan (pada sumpah yang tidak ditentukan waktunya), maka hakim berhak memaksa suami untuk memilih antara membayar kaffarah sumpah dengan menceraikan isterinya.

ZIHAR
Zihar ialah apabila suami menyerupakan isterinya dengan ibunya sehingga isterinya itu haram atasnya. Suami tidak boleh bergaul dengan isterinya sebelum dibayarnya kaffarah. Kaffarah zihar : a. Memerdekakan budak. b. Kalau tidak, maka puasa dua bulan berturut. c. Kalau tidak memberi makan 60 orang miskin (1 mudd /orang).

LIAN
Lian ialah apabila suami bersumpah untuk tidak mengakui anak yang dikandung isterinya. Lian merupakan tuduhan suami bahwa isterinya berbuat zina. Tuduhan berbuat zina dipandang sah apabila ada saksi 4 (empat) orang. Kalau tidak, maka yang menuduh dihukum dengan hukuman qazaf (menuduh orang lain berbuat zina).

Hukuman bagi penuduh zina yang tidak dapat menghadirkan saksi 4 (empat) orang laki-laki ialah dijilid 80 kali. Hukuman bagi pelaku zina yang pernah nikah sah dirajam sampai mati, sedangkan hukuman bagi pelaku zina yang belum pernah nikah sah ialah dijilid 100 kali.

FASAKH
Fasakh ialah putusnya ikatan nikah karena sesuatu sebab yang muncul setelah akad nikah sah. Misalnya diketahui belakangan bahwa ada rukun nikah yang tidak terpenuhi. Misalnya di antara suami atau isteri ada yang murtad, diketahui kemudian bahwa antara suami dengan isteri itu bersaudara sesusuan dsb.

BENTUK-BENTUK PERKAWINAN YANG TIDAK BOLEH


1. Nikah muhallil. 2. Nikah syigar. 3. Nikah mutah.

NIKAH MUHALLIL
Nikah muhallil ialah nikah yang dilakukan dengan tujuan untuk memberi peluang nikah kembali bagi suami isteri yang melakukan talak 3 (tiga). Nikah mihallil hukumnya haram.

NIKAH SYIGAR
Nikah syigar ialah apabila seorang ayah menikahkan anaknya kepada seorang laki-laki dan laki-laki tersebut juga menikahkan anaknya kepada ayah yang menikahkan anaknya kepadanya (laki-laki) tanpa mahar.

NIKAH MUTAH
Nikah mutah ialah nikah yang hanya berlaku sampai batas waktu tertentu, seperti sebulan, setahun atau sepuluh tahun. Nikah mutah telah dibatalkan setelah selesai perang Khaibar.

You might also like