You are on page 1of 4

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Salah satu alat transportasi yang banyak digunakan masyarakat Indonesia ialah sepeda motor, namun besarnya populasi sepeda motor di Indonesia menyebabkan sepeda motor memiliki peran yang besar dalam hal penyebab polusi udara. Pada kurun waktu sampai dengan 2010 populasi sepeda motor mencapai 54,1 juta per unit dengan jumlah sepeda motor di jalan rata-rata mencapai 60 hingga 71 % (AISI, 2010). Sepeda motor tersebut menghasilkan emisi gas buang yang memiliki dampak tehadap kualitas udara. Sepeda motor menjadi penyumbang emisi terbesar dalam bidang transportasi di Indonesia. Pada tahun 2007 data emisi sepeda motor adalah 41,9 juta faktor emisi nasional, jumlah tersebut jauh disbanding bus dan truk yang masing-masing memiliki factor emisi 2,1 juta dan 4,8 (BPS, 2010). Emisi gas buang adalah sisa hasil pembakaran bahan bakar yang berupa air (H 2O), gas CO atau disebut juga dengan karbon monoksida yang beracun, CO 2 atau disebut juga dengan karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca, NOx senyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa hidrat arang sebagai akibat ketidak sempurnaan proses pembakaran serta partikel lepas. Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau

merusak properti. Pencemaran udara akibat emisi gas buang sepeda motor mengakibatkan pemanasan global yang akhir-akhir ini menjadi isu dalam perubahan iklim. Pemerintahn republik Indonesia mengeluarkan peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 4 tahun 2009 tentang ambang emisi gas buang kendaraan bermotor tibe baru dan peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 5 tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama. Peraturan ini menyebutkan bahwa nilai maksimal ambang batas emisi gas buang untuk motor tipe baru, yaitu 3,5 gram/km sedangkan untuk sepeda motor tipe lama 5,5 gram/km. Selain peraturan yang dibuat oleh pemerintah tersebut perusahaan pertamina juga berusaha mengurangi kadar emisi gas buang dengan menghasilkan inovasi produk bahan bakar alternatif yaitu pertamax dan pertamax plus. Pertamax merupakan bahan bakar non timbel yang memiliki angka oktan di atas 92 dan mengandung additif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Sedangkan pertamax plus merupakan bahan bakar non timbel yang memiliki angka oktan di atas 95 dan mengandung additif. Hal ini juga di dukung dengan hadirnya teknologi injeksi dari beberapa pabrikan sepeda motor. Pada sepeda motor yang menggunakan sistem injeksi akan menjadikan mesin lebih irit bahan bakar, nyaman dan ramah lingkungan serta sesuai dengan standart EURO 3 karena sistem ini dilengkapi dengan komponen sistem kontrol elektronik yang mengatur pasokan bahan bakar dan udara yang berguna untuk menghasilkan pembakaran yang lebih efisien dan terprogram pada setiap putaran mesin sehingga

memberikan akselerasi yang lebih responsif dan menjadikan sistem injeksi lebih unggul daripada sistem karburator. Dari uraian di atas maka perlu diketahui sejauh mana mutu gas buang pada sepeda motor berteknologi injeksi yang menggunakan bahan bakar pertamax dan pertamax plus guna mengurangi pencemaran udara.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka yang menjadi pokok permasalahan dari penyusunan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbandingan emisi gas buang pada motor matik injeksi dengan menggunakan bahan bakar pertamax dan pertamax plus.

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan penggunaan pertamax dan pertamax plus pada motor matik injeksi terhadap emisi gas buang pada motor matik injeksi.

D. Batasan Masalah Batasan masalah pada penelitian adalah sebagai berikut :


1. Motor yang digunakan sebagai alat uji adalah tipe matik, volume silinder

113,7 cc dengan sistem bahan bakar injeksi 2. Parameter yang di ukur adalah emisi gas buang. 3. Bahan bakar yang digunakan adalah pertamax dan pertamax plus.

You might also like