You are on page 1of 31

DISLOKASI HIP

Dwi Verayati Hery Lenardo Gultom Rizka Yunanda Preceptor: Dr. MARUDUT, Sp. BO

DEFENISI DAN ETIOLOGI

Dislokasi sendi panggul adalah keadaan dimana kaput femur keluar dari socketnya pada tulang panggul (pelvis) Penyebab trauma dengan gaya/tekanan yang besar seperti kecelakaan kendaraan bermotor, pejalan kaki yang ditabarak mobil, jatuh dari ketinggian atau cedera pada waktu olahraga.

Gambar 1. Dislokasi panggul

A. ANATOMI
Sendi panggul dibentuk oleh tulang femur pada bagian kaput femur dan tulang pelvis pada acetabulum dan mempunyai konfigurasi ball and socket. Sendi panggul diliputi oleh otot dan ligamen: o Otot anterior: m. psoas mayor, m. pektineus dan m. iliakus o Otot profunda: m. rektus femoris, m. iliopsoas, m. obturator eksterna o Otot posterior: m. gluteus, m.obturator internus, m.kuadratus femorisdan m. piriformis

Femur diletakkan di acetabulum oleh 5 ligamen yang terpisah yaitu: Ligamen iliofemoral Ligamen pubofemoral Ligamen ischiofemoral Ligamen transverse acetabular Ligamen femoral head

Neurovaskular Anatomi Saraf skiatik yang paling menjadi perhatian karena paling berisiko, berjalan posterior pada sendi, muncul dari notch iskiadika yang dalam ke piriformis dan yang superfisial ke obturator internus dan otot gemelli Saraf obturator melewati foramen obturatorius superolateral dengan arteri obturatorius. Saraf femoralis terletak medial dari otot psoas dalam selubung yang sama dan dapat cedera dengan terjadinya dislokasi anterior

Pasokan darah utama untuk kaput berasal dari arteri kolum femur, berasal dari cincin ekstrakapsular di dasar kolum femur . Cincin ini dibentuk oleh kontribusi dari arteri sirkumfleksa femoralis posterior medial dan lateral anterior sirkumfleksa femoralis.

Vaskularisasi Anterior dan Posterior

B. MEKANISME CEDERA
Dislokasi panggul sebagian besar terjadi karena kecelakaan motor dengan energy yang besar. Pengendara yang ugal-ugalan biasanya memiliki risiko tinggi untuk dislokasi panggul daripada pengendara yang tertib Mekanisme yang lain termasuk jatuh, pejalan kaki yang ditabrak oleh pengendara motor, kecelakaan kerja, cedera pada atlet. Posisi dari sendi panggul, arah benturan, dan bentuk individual antomi semua berpengaruh pada arah dari dislokasi dan apakah ada fraktur dislokasi atau murni dislokasi. Dislokasi posterior jumlahnya melebihi dislokasi anterior kira-kira 9: 1.

C. KLASIFIKASI a. Dislokasi Posterior Paling sering terjadi 80-90% biasanya disebabkan kecelakaan kendaraan bermotor Tekanan ditransmisikan melalui 2 cara yaitu: Selama deselerasi yang cepat, lutut membentur dashboard dan menghantarkan tekanan melalui femur ke panggul. Jika tungkai ekstensi dan lutut terkunci, tekanan dapat dihantarkan dari floorboard melalui tungkai atas dan bawah ke sendi panggul.

Klasifikasi Thompson-Epstein didasarkan pada penemuan radiografi, yaitu: Type I dislokasi tanpa fraktur atau dengan fragmen tulang yang kecil. Type II dislokasi dengan fragmen tulang yang besar pada bagian posterior asetabulum Type III dislokasi dengan fraktur bibir asetabulum yang komunitif. Type IV dislokasi dengan fraktur dasar asetabulum. Type V dislokasi dengan fraktur kaput femur.

Gejala Klinis:
Sendi panggul dalam posisi fleksi, adduksi dan internal rotasi Tungkai tampak lebih pendek Teraba caput femur pada panggul

b. Dislokasi Anterior
Dislokasi anterior paling sering disebabkan tekanan hiperekstensi melawan tungkai yang abduksi sehingga mengangkat kaput femur keluar dari asetabulum Biasanya kaput femur tetap di lateral otot obturator eksternus tetapi dapat juga ditemukan di bawahnya (dislokasi obturator) atau di bawah otot iliopsoas dengan hubungan ke ramus pubis superior (dislokasi pubis).

Klasifikasi dislokasi sendi panggul anterior menurut Epstein yaitu:


Type I: Superior dislocations, including pubic and subspinous IA No associated fractures IB Associated fracture or impaction of the femoral head IC Associated fracture of the acetabulum Type II: Inferior dislocations, including obturator, and perineal IIA No associated fractures IIB Associated fracture or impaction of the femoral head IIC Associated fracture of the acetabulum

15

Gejala Klinis
Sendi panggul dalam posisi eksorotasi, ekstensi dan abduksi Tak ada pemendekan tungkai Benjoan di depan daerah inguinal dimana kaput femur dapat diraba dengan mudah Sendi panggul sulit digerakkan

16

Dislokasi Sentral
Dislokasi sentral adalah fraktur-dislokasi, dimana kaput femur terletak di medial asetabulum yang fraktur. Ini disebabkan adanya tekanan lateral melawan femur yang adduksi dijumpai pada kecelakaan kendaraan bermotor

17

Gejala Klinis
Posisi panggul tampak normal, hanya sedikit lecet dibagian lateral Gerakan sendi panggul terbatas

18

Pemeriksaan Penunjang
Dari pemeriksaan radiologis dijumpai: Dislokasi posterior Caput femur berada di luar dan di atas acetabulum femur adduksi dan internal rotasi Dislokasi anterior Caput femur terlihat di depan acetabulum Dislokasi sentral Terlihat pergeseran dan caput femur menembus panggul
19

Dislokasi Posterior

Dislokasi Anterior

Dislokasi Sentral

PENATALAKSANAAN
1. Dislokasi posterior disertai adanya fraktur Pengobatan pada tipe ini dengan reduksi tertutup dan dapat dilakukan dengan beberapa metode Bigelow, Stimson, dan Allis.

23

Metode stimson
Pasien dalam posisi tengkurap, tungkai bawah yang mengalami trauma dibiarkan menggantung Panggul diimmobilisasi dengan menekan sakrum Tangan kiri dokter memegang pergelangan kaki dan melakukan fleksi 90 Tangan kanan memegang kebawah daerah dibawah lutut Dengan gerakan rocking dan rotasi serta tekanan langsung dapat dilakukan reposisi

24

Metode Bigelow
Penderita dalam posisi terlentang dilantai Melakukan traksi berlawanan pada daerah spina iliaka anterior superior dan ilium Operator memegang tungkai yang terkena padda daerah pergelangan kaki dengan satu tangan, serta tangan lain di belakang lutut Tungkai difleksikan 90 atau lebih pada daerah abdomen dan dilakukan traksi longitudinal

Metode allis
Penderita dalam posisi terlentang Melakukan immobilisasi pada panggul Melakukan fleksi pada lutut sebesar 90 dan tungkai diadduksi ringan dan rotasi medial Melakukan traksi vertikal dan kaput femur diangkat dari bagian posterior asetabulum Panggul dan lutut diekstensikan secara hatihati
27

2. Dislokasi anterior Pengobatan dislokasi tipe ini dengan reduksi tertutup dengan cara memberi traksi pada tungkai dalam keadaan fleksi dan rotasi intern serta abduksi panggul yang selanjutnya disusul imobilisasi seperti pada dislokasi posterior. 3. Dislokasi central Pengobatan dislokasi tipe ini dapat dengan reduksi memerlukan traksi tulang dengan K-wire untuk beberapa minggu karena dislokasi sentral disertai fraktur asetabulum
28

Indikasi operasi: Kaput femur menembus m. iliopsoas atau m. rektus femoris dan terjepit didalamnya (interposisi soft tissue) Kaput femur merobek kapsul sendi bagian anterior Terdapat fraktur femur atau acetabulum Untuk mengambil fragmen tulang pada persendian Reposisi tertutup tidak berhasil Cedera nervus skiatik iatrogenik Terdapat fragmen yang inkarserata

29

KOMPLIKASI
Komplikasi segera Cedera pembuluh darah Robekan uretra Trauma rectum dan vagina Trauma pada saraf Komplikasi lanjut Nekrosis avaskuler Gangguan pergerakan sendi serta osteoarthritis sekunder Dislokasi yang tak direduksi
30

TERIMA KASIH

31

You might also like