You are on page 1of 55

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT BAB I POLICY, TUJUAN DAN SASARAN

1. POLICY Melaksanakan semua aspek perawatan dari program program pelayanan kesehatan masyarakat melalui sistem pelayanan di Puskesmas Memenuhi kebutuhan kesehatan primer dari individu/ keluarga/ masyarakat

2. TUJUAN Melaksanakan pembinaan Kesehatan Keluarga/ Kelompok khusus melalui kegiatan pelayanan perawatan kesehatan masyarakat Memberikan pelayanan perawatan secara paripurna Membantu keluarga dan masyarakat untuk mengenal kebutuhan kesehatannya serta cara penanggulangannya dalam batas kemampuannya Menunjang program kesehatan sektor sektor lainnya dalam pcegahan, peningkatan dan pemulihan

3. SASARAN Keluarga Kelompok khusus ( panti asuhan dan panti werdha)

BAB II BEBERAPA TATA KERJA UMUM DALAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. PEMELIHARAAN

DAN

PENGATURAN

TAS

PERAWATAN

KESEHATAN

MASYARAKAT (PHN KIT)

Oleh sebab tas mungkin akan dijinjing selama perjalanan menempuhnya jarak jauh serta untuk waktu yang lama, maka isi tas hendaknya seperlunya saja atau hanya berisi alat alat yang diperlukan saja.

1.1 ISI TAS/ PHN KIT ( selengkapnya ) - Sterilisator ukuran 220 x 8,2 x 4,1 mm - Bengkok 350 ml ( 12 oz ), SS - Mangkok 600 ml: 200 x 75 SS - Semprit glycerineatau irrigator dengan: Slang karet Plastik penyambung ( 6 8 mm)
2

Pipa karet dubur, 20 FR, 50 mm Pipa karet dubur, 22 FR, 50 mm - Kateter karet no. 12 - Kateter karet no. 14 - Thermometer mulut/ oral - Termometer pelepasan - Sikat dari nylon - Paratus, 5 cc - Lampu alcohol - Timbangan bayi ( 7 kg ) - Alat alat pemeriksaan urine - Sudip lidah, metal 16,5 cm - Lampu senter 2 baterai - Stethoscope Ford type - Stethoscope kebidanan dari aluminium - Arteri klem Kelly, 140 mm - Korentang, 21 cm - Jarum no. 14 - Jarum no. 12 - Semprit 5 cc - Gunting tajam 140 mm
3

- Pita pengukur 150 200 cm - Celemek plastic - Tas tahan air Alat alat yang perlu ditambahkan: - Buku catatan - Pensil - Kasa steril - Kapas - Tempat sabun + sabun - Handuk - Botol botol untuk obat - Peniti - Verband - Gunting - Perlak

1.2 PEMELIHARAAN ALAT ALAT SECARA TERATUR:

Pemeliharaan alat alat secara teratur penting sekali untuk mencegah tiap kemungkinanpenularan, karena membawa alat alat yang kotor dari rumah ke satu rumah lain.

- Tas: = Jika terbuat dari logam, cucilah sekali seminggu dengan sabun dan air = Jika dari kain atau kulit, dilap dan dikeringkan

- Alat alat dari karet atau plastic : = Setiap kali selesai digunakan cuci dengan sabun, kemudian di bilas dengan air. Jika dari karet rebuslah salama 30 menit = Gantungkanlah alat alat tersebut di tempat yang teduh

- Termometer = Setiap kali selesai digunakan di rumah penderita, cuci dengan sabun dan air = Di puskesmas, rebuslah wadahnya tiap hari selama 10 menit, dan tempatkan thermometer di dalam cairan lisol 1% selama 24 jam am

- Botol botol = Semua botol obat dikosongkan dan bersihkan sekali sebulan. Sesudah itu, berilah tanda yang jelas = Buang isi botol yang telah melampaui batas waktu pemakaiannya

- Barang barang dari email dan baja yang tak berkarat = Cuci dengan sabun dan air = Rebus selama 30 menit. Jangan dikeringkan dengan handuk, melainkan ditelungkupkan dan dibiarkan kering sendiri

- Alat alat lain: = Cuci dengan sabun dan air = Rebus selama 30 menit

- Kain kasa, lidi berkapas dan tali untuk ari ari: = Suci hamakan di Puskesmas = Jika hal ini tidak mungkin dilaksanakan di Puskesmas, hendaknya di ataur dengan Rumah Sakit yang terdekat untuk dapat dilakukan sterilisasi disana secara teratur waktunya

1.3 PEMELIHARAAN ALAT ALAT YANG TELAH DIGUNAKAN DALAM PERAWATAN DI RUMAH

- Pisahkan alat alat yang kotor dengan membungkusnya tersendiri - Setelah kembali di Puskesmas, bersihkan semua alat tersebut

1.4 HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:

- Simpanlah tas di satu tempat tertentu, agar setiap waktu yang diperlukan sudah tersedia - Cuci tangan terlebih dahulu sebelum mengeluarkan isi tas - Keluarkan barang barang dari tas hanya yang diperlukan pada waktu itu saja - Masukkan kembali alat alat setelah dibersihkan terlebih dahulu dengan baik Keterangan: Seandainya ada sesuatu yang tidak dapat dicuci atau direbus dengan baik di rumah keluarga, maka pisahkanlah alat alat tersebut dan jangan di masukkan ke dalam tas

2. PEDOMAN KUNJUNGAN RUMAH

2.1 Tujuan - menilai keadaan lingkungan keluarga yang sebenarnya - Tindak lanjut dalam memberikan pelayanan perawatan secara komprehensif

2.2 Azas azas - Rencana disiapkan bersama oleh staf PUSKESMAS - Rencana didasarkan atas kebutuhan perorangan / keluarga yang dituju - Petugas PUSKESMAS mendengarkan laporan anggota keluarga dan berusaha untuk menghayati permasalahnnya - Petugas PUSKESMAS membimbing individu/ keluarga untuk dapat menolong sendiri

2.3 Manfaat kunjungan rumah - Memberi kesempatan kepada petugas kesehatan untuk melihat rumah dan keadaan keluarga - Pasien dan keluarga dalam lingkungan sendiri akan merasa lebih bebas dan mungkin lebih berani untuk mengutarakan permasalahannya - Memberi kesempatan untuk pendekatan serta memberi bimbingan - Memberi kesempatan untuk bertemu dengan anggota keluarga yang lain - Memberi kesempatan menyaksikan perawatan yang sesungguhnya

2.4 Pengutamaan dalam kunjungan rumah - Ibu baru melahirkan atau bayi baru lahir - Pasien penyakit menular dan mereka yang bergaul dengan penderita - Ibu dengan resiko tinggi - Bayi dan anak resiko tinggi - Bayi/ anak dan ibu yang sakit mendadak - Bayi yang lahir sebelum waktunya - Pasien nifas dengan penyulit - Pasien prenatal dengan penyulit

2.5 Urut urutan tindakan - Sebelum meninggalkan Puskesmas - Setiba di rumah keluarga yang dikunjungi
8

- Selama kunjungan kumpulkan data - Ambillah riwayat anggota keluarga yang sedang sakit - Bicarakan bersama keluarga bagaimana menyelesaikan persoalan - Rencanakanlah langkah-langkah yang harus diambil dalam mengatasi persoalan dan siapa yang harus melaksanakannya - Aturlah waktu waktu kunjungan berikutnya - Sekembalinya di Puskesmas, buat catatan tentang data

3. PEDOMAN KUNJUNGAN PADA PANTI

3.1 Tujuan - mengetahui, melihat dan menilai keadaan panti - tindak lanjut dalam memberikan pelayanan kesehatan di panti

3.2 Azas - rencana kunjungan panti hendaknya dibicarakan bersama staf panti - rencana kunjungan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan/ masalah yang ada di panti - melatih dan membimbing petugas panti dalam memberikan pelayanan perawatan kepada penghuni pantai

3.3 Manfaat kunjungan panti

- lebih mengetahui dengan sebenarnya tetntang keadaan serta lingkungan panti - memberikan kesempatan untuk pendekatan serta bimbingan - mempererat hubungan kerja sama antara petugas Puskesmas dengan petugas panti

3.4 Pengutamaan dalam kunjungan panti - anak anak balita - anak anak yang diperkirakan menderita penyakit menular/ kekurangan gizi - orang - orang tua yang memerlukan bimbingan lebih lanjut

3.5 Urut urutan tindakan - sebelum melaksanakan kunjungan panti - jelaskan maksud dan tujuan kunjungan - selama kunjungan - membicarakan bersama pengurus panti tentang langkah langkah yang perlu diambil dalam memberikan pelayanan perawatan - merencanakan kunjungan berikutnya - catat data yang diperoleh selama kunjungan ke dalam KARTU PANTI - buat rencana kerja selanjutnya sesuai dengan kebutuhan Panti

4. PERAWATAN ORANG SAKIT DI RUMAH/ PANTI 4.1 Maksud

10

Untuk memberi pelayanan kepada orang sakit yang berada di rumah atau di panti yang membutuhkan perawatan dan tidak dapat pergi ke puskesmas atau yang belum masuk rumah sakit atau lanjutan dari rumah sakit. 4.2 Azas azas perawatan di rumah/ panti - sesuaikan cara memberi perwatan dengan keadaan panti - bicarakan hal hal yang bersifat pribadi tentang pasien hanya dengan keluarga atau tenaga kesehatan yang bersangkutan - hematlah dalam mempergunakan obat dan bahan bahan milik keluarga

4.3 Kamar pasien - kamar tersendiri untuk orang sakit, terutama penyakit menular - cukup penerangan dan peredaran udara - dibersihkan tiap hari - bebas dari nyamuk dan bau bauan menyolok - atur pembuangan kotoran ( nanah , air seni) - batasi jumlah anggota yang keluar masuk kamar apabila pasien sakit menular

4.3 Perlengkapan - Tempat tidur atau balai balai dengan kasur disusun baik, tempatkan agak sedikit jauh dari dinding

11

- Tempatkan meja dan kursi dekat tempat tidur seperlunya - Alas tempat tidur ( sprei), sarung bantal, selimut, handuk dan lap mandi bersih diatur rapih - Sediakan pula: Waskom atau pasu, sabun beserta tempatnya Botol berisi air bersih untuk mencuci Gelas minum diisi air masak Sedotan minum, lap mulut, bel atau kaleng kosong isi batu Ember tempat kotoran yang tertutup

4.5 Cara mengatur perawatan pasien - Ikutilah petunjuk langkah langkah pada kunjungan rumah - Mintalah salah seorang anggota keluarga atau petugas Panti untuk menolong perawatan pasien -Tulislah rencana harian untuk merawat pasien dan tinggalkan satu helai pada keluarganya mintalah anggota keluarga /petugas Panti yang membantu merawatnya untuk: mengawasi penderita dan memperhatikan tiap ada perubahan keadaan tulislah dalam buku catatan pasien, perubahan yang di dapat dan perawatan yang dilaksanakan - Aturlah waktu kunjungan rumah menurut keadaan dan kebutuhan pasien - Berilah petunjuk tindak lanjut kepada anggota keluarga/ petugas Panti

12

- Buatlah ringkasan perawatan pasien dalam KARTU KELUARGA

BAB III BEBERAPA TATA-KERJA DASAR PERAWATAN UMUM

1. CUCI TANGAN

1.1 MENGAPA PERLU CUCI TANGAN - melindungi diri dari kuman penyakit - mencegah penularan antar penderita

1.2 KAPAN MENCUCI TANGAN ITU DILAKUKAN - sebelum dan sesudah makan - setiap kali sesudah dari jamban - sebelum dan sesudah merawat pasien - sebelum, sesudah melaksanakan tata laksana perwatan

1.3 APA YANG DIPAKAI UNTUK MENCUCI TANGAN - ember/ baskom/ bak-cuci

13

- air bersih - sabun - sikat lembek yang disimpan dalam larutan lysol 1 % - handuk/ kain bersih

1.4 BAGAIMANA MENCUCI TANGAN - Tanggalkan jam, cincin, gelang dan perhiasan tangan lainnya - Ambillah sikat dan sabun dalam telapak tangan - Tempatkan tangan dengan jurusan ke bawah untuk mencegah air dari percikan - Pergunakanlah hanya air yang mengalir dari pipa atau dari wadah yang dituangkan oleh orang lain - Basahkan tangan dengan air - Buatlah busa yang cukup - Gosok tangan dengan air bersih, sabun dan sikat - Gosok telapak tangan dan punggung tangan, pergelangan tangan dan kuku kuku - Bilaslah tangan dengan air bersih - Keringkan tangan dengan handuk atau sehelai kain yang bersih

2. CARA MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL

2.1 ALAT ALAT

14

- Talk steril - Sarung tangan steril 2.2 CARANYA - Bedakilah tangan - Ambil sarung tangan kiri dengan tangan kanan dengan memegangnya bagian yang dilipat kelaur - Pakailah sarung tangan kiri sambil menarik bagian yang dilipat keluar - Ambilah sarung tangan kanan dengan menaruh jari jari tangan kiri yang telah bersarung tangan di bawah bagian yang terlipat keluar - Masukan tangan kanan ke dalam sarung tangan. Jangan menyentuh barang2 tidak steril

3. CARA STERILISASI, MEMBERSIHKAN, DAN DISINFEKSI 3.1 DEFINISI - membersihkan adalah menghilangkan kotoran, dengan jalan mencuci dengan sabun dan dibilas dengan air - Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran semua jasad-renik termasuk spora, dengan menggunakan reaksi fisik - Desinfeksi adaah suatu proses penghancuran jasad-renik patogen kecuali spora dengan mengunakan reaksi fisik atau kimia 3.2 CARA MEMBERSIHKAN 1. Mencuci - setelah dipergunakan secepatnya dibilas dengan air dingin semua barang yang kena darah atau kotoran lainnya

15

- sabun dan gosok dengan sabun dan air hangat kemudian bilas samapi bersih - jemur sampai kering dan bersihkan dengain kain bersih 2. Membersihkan debu - pakai kain basah kemudian hapus debu dengan cara memukul mukulkan kain ke debu yang dibersihkan 3. Menyapu - pakai sapu bertangkai panjang sebelumnya laintai dipercik dengan air dan setelah disapu lantai dipel dengan larutan Lysol

3.3 STERILISASI ALAT ALAT DENGAN UAP PANAS BASAH Cara ini adalah yang terbaik dibandingkan dengan cara2 lainnya. Sterilisasi dengan uap panas basah adalah cara yang paling mudah dan aman. Alat alat yang dapat disterilkanj dengan uap panas basah: 1. alat alat tenun 2. barang barang dari karet 3. alat alat dari baja atau logam lain - Caranya = Bersihkan semua alat2 sebelum disterilkan = Pergunakan sterilisator atau langseng. Jika tidak ada, pergunakan panci biasa dengan diberi sarangan didalamnya yang akan menahan alat2 itu di atas air = Isilah 1/3 bagian panci itu dengan air bersih = Pergunakan pembungkus pembungkus menurut petunjuk dibawah ini:

16

(1) Pergunakan sebagai pembungkus kain yang cukup tebal dan tidak berlobang lobang atau pergunakan kertas yang memungkinkan hawa panas dapat menembus masuk ke dalam bungkusan (2) Bungkuslah lipatan2 kain kasa dalam jumlah enam buah atau kurang tiap bungkusnya (3) Semua alat2 dibungkus dengan betul dan lipatlah pembungkus (4) Bungkuslah bungkusan itu dengan kain pembungkus yang kedua (5) Ikat silang dengan tali (6) Tulis dengan pensil di bagian luar tiap tiap bungkusan itu, tanggal dilakukannya sterilisasi, isi dari bungkusan (7) Letakkan alat2 atau bungkusan itu di bagian atas sterilisator hingga tidak menyentuh permukaan air (8) Uap selama 1 jam selama air mendidih (9) Semua alat alat yang harus dipergunakan dalam keadaan steril, hendaknya di steril dekat dekat pada waktu hendak dipergunakan Perhatian = Jangan sekali kali memasak nasi dengan langsung atau panci yang dipergunakan mensterilkan alat alat 3.4 CARA MENDESINFEKSI - Macam barang barang yang dapat didesinfeksi dengan jalan merebus: = barang dari logam = barang dari gelas = benang jahit dalam ampul yang dapat direbus

17

= benang jahit luka pada klos = jarum suntik atau jarum jahit luka = alat alat kedokteran yang tumpul = barang barang dari karet = air untuk pembuat larutan: obat mata, luka atau untuk irigasi kandung kemih dan kompres basah - Cara merebus barang - barang : = semua barang harus dibersihkan dahulu sebelum direbus = pada waktu membersihkan sarung tangan hendaknya diperiksa apakah berlobang atau tidak dengan cara mengisinya dengan air atau udara = rebuslah alat alat dalam sterilisator atau panci dengan tutup yang lepas = alat alat yang akan direbus harus terendam betul betul dalam air bersih. Sarung tangan dan ampul benang jahit luka harus ditindih agar terendam di bawah permukaan air = Rebuslah selama 30 menit untuk barang barang dari logam, gelas, benang jahit luka, jarum, alat alat kedokteran yang tumpul = Rebuslah selama 10 menit untuk sarung tangan dan kateter karet = Setelah direbus, tuangkan air dari panci sambil memegang tutupnya sedemikian rupa sehingga hanya sedikit saja yang terbuka = Bukalah tutupnya dan tunggu beberapa menit sampai sisa air menguap sama sekali = Angkatlah barang barang dengan korentang steril dan taruhlah ke dalam wadah yang steril atau di atas kain yang steril = Tutuplah alat alat itu dengan penutup wadah tadi atau dengan kain steril sampai siap untuk dipakai
18

= Jika panci akan segera dipergunakan lagi, taruhlah alat alat yang sudah steril itu di atas handuk steril sebentar supaya kering sebelum di masukkan ke dalam te,pat yang steril

Merebus air untuk membuat larutan = rebuslah air selama 30 menit setelah mendidih. Lalu dinginkan untuk dipergunakan membuat larutan obat mata, irigasi vagina atau kandung kemih. Siapkan larutan sedekat dekatnya sebelum digunakan. = untuk membuat air munum, rebuslah air selama 5 menit

- Larutan kimia

Alat alat yang didesinfeksikan dengan larutan kimia: 1. Kain sprei, pembalut dan pakaian 2. Kulit 3. Benang jahit luka dalam ampul yang tak dapat direbus 4. Spiral 5. Bahan bahan kotoran/ bekas 6. Bahan bahan kimia nama kimia Yodium 1 3 % Sampai kering - untuk kulit - untuk spiral bahan waktu penggunaan

19

Dettol/ Lysol/ Cresol dalam air bersih 2 %

3 jam Sampai kering

- untuk merendam seprei dan pembalut yang habis dipakai, sebelum direbus - untuk pembersihan di rumah tangga

Kaporit

3 jam

untuk disinfeksi kotoran kotoran dari penderita typus, mencret, kolera, disentri atau lain lain ganggu alat pencernaan

Larutan Formalin

24 jam

Untuk benang jahit luka

- Tata kerja untuk mendesinfeksikan bahan selain kulit dan kotoran tubuh: = perhatikan betul betul, bahwa larutan kimia mengenai seluruh permukaan yang harus didesinfeksi. Rendamlah betul2 semua bahan yang harus didesinfeksi dalam larutan kimia dan hindarkan gelembung gelembung udara. Tekanlah semua barang yang sekiranya mengapung = biarkan alat alat itu dari dalam larutan kimia dengan korentang steril dan taruhlah di atas kain steril = tutuplah dengan kain steril sampai siap untuk dipakai - Panas kering dengan menyetrika Inilah adalah cara darurat dan dikerjakan untuk mendisinfeksi alat alat seperti berikut: = kasa, depper, pembalut = cawat/ tutp perineum
20

= handuk dan alat alat tenun Caranya: = lembabkan dulu alat alat yang akan disetrika = setrikalah sampai kering dengan setrika panas = lipatlah alat alat yang sudah disetrika sehingga siap untuk dipakai = lebih baik alat alat pembalut disetrika pada waktu akan dipakai Dijemur di bawah sinar matahari Alat alat yang dapat didesinfeksi dengan sinar matahari adalah alat alat rumah tangga, misalnya seperti berikut: = alat alat tenun = kasur dan bantal

Caranya: = jemurlah bolak balik tiap sisinya masing masing selama 1 jam di bawah sinar terik matahari 3Sterilkan tempat untuk menyimpan alat alat steril bersama dengan alat alatnya Lebih baik sterilkan korentang bersama dengan alat alat yang akan dipakai = Ikatkan tali pada gagang korentang sebelum dimasukkan ke dalam air = Ujung tali dibiarkan tergantung pada pinggir sterilisator = Rebuslah = Sesudah direbus, keluarkanlah korentang dari dalam air panas itu dengan menarik tali langsung dari sterilisator

21

= biarkanlah dingin dulu sebelum memegang ganging korentang Janganlah jangan sampai alat alat yang steril bersentuhan dengan yang tidak steril. Sebelum dipakai, ulangilah mensterilkan kembali semua alat alat yang sudah bersentuhan dengan alat alat yang tidak steril Jika hanya ada sebuah korentang saja, sterilkan setiap hari dan simpanlah dalam tempat yang kering. Hindarkan persentuhan dengan bagian atas dari sisi sisi tempatnya apabila mengangkat korentang Sebelum meletakkan alat a lat steril di atas baki, alasilah bakit itu dengan dua helai kain steril. Sampai waktunya dipergunakan, tutuplah alat alat yang sudah steril itu dengan kain steril Apabila hendak memindahkan alat alat dari pembungkus steril, bukalah pembungkus itu sedemikian rupa sehingga isinya tidak tersentuh. Pindahkan semua isi bungkusan itu dengan korentang steril dan diletakkan di atas kain steril Apabila hendak mengambil alat alat steril dari tempat yang tertutup, bukalah sama sekali tutupnya dan pergunakanlah korentang steril untuk mengambil isinya. Apabila perlu ditutup kembali, letakkan tutup itu di atas meja dengan keadaan terbalik Sebelum melakukan tata kerja steril, cucilah tangan dua kali selama 5 menit setiap kalinya dan pakailah sarung tangan steril. 4. MEMBERI OBAT Pada wsktu memberikan obat, baik di Puskesmas maupun di rumah, adalah penting sekali untuk menyadarkan pasien akan manfaat obat itu dan untuk memberi petunjuk tindakan tindakan apa yang perlu diambil apabila timbul reaksi yang membahayakan setelah minum obat. Untuk minum obat yang terus menerus atas tanggung jawab pasien sendiri, diluar pengawasan petugas Puskesmas, diperlukan penjelasan yang sampai dimengerti oleh pasien tersebut. - Tolonglah pasien untuk mengerti hubungan antara pengobatan yang diberikan dengan persoalan yang dihadapinya.
22

- Tolonglah pasien untuk mengerti, bahwa penggunaan obat itu merupakan bagian dari usaha penyembuhan dalam keseluruhan. - Tolonglah pasien untuk mengingat petunjuk petunjuk dengan menulisnya dan memberitahukannya kepada anggota keluarga yang lain. Berikut disajikan cara cara teknis untuk menyertai penggunaan obat secara aman. Aturan pemberian obat: - berikan obat pada waktunya - bacalah etiket obat tiga kali - takarlah pada setinggi mata - gunakanlah takaran yang benar - ketahuilah diagnose - renungkan - ketahuilah kenapa obat itu diberikan - jangan menggunakan botol tak beretiket - tuanglah dari arah belakang botol ( yang bebas etiket)
- perhatikan penderita selama ia minum obat dan adanya suatu reaksi.

4.1 BAGAIMANA MEMBERIKAN OBAT MELALUI MULUT - Peralatan = Baki kecil = Sendok makan dan sendok the = Gelas obat
23

= Tabung peminum, bila perlu = Segelas air = Obat yang telah ditentukan - Cara pemberian obat berbentuk cairan = Cucilah tangan = Bacalah etiket pada botol, untuk meyakinkan bahwa botol itu benar benar berisi obat yang dikehendaki = Kocoklah botol itu untuk mengaduk isinya = Bukalah sumbat botol dan letakkan sumbat ini dengan bagian atasnya di permukaan meja = Dengan tangan kiri peganglah gelas obat sejajar dengan tinggi mata. Dengan tangan kanan pegang botol dengan etiket di arah telapak tangan = Tuanglah obat secukupnya sampai mencapai garis batas pada gelas obat yang menunjukkan obat yang dikehendaki = Bacalah etiket pada botol untuk ketiga kalinya = Tutupkan kembali sumbat, dan bersihkan botol itu = Kembalikan botol itu ke tempat yang benar = Jika obat itu harus di encerkan, tambahkan air secukupnya = Berilah obat kepada penderita = Cucilah semua alat alat yang telah dipakai dan dikembalikan ke tempatnya yang benar. Jika penyakitnya menular, cuci dan rebus sebelum pemakaian berikutnya - Cara pemeberian pil, tablet, kapsul dan puyer = Cucilah tangan
24

= Ikuti petunjuk untuk membaca etiket sebagaimana tercantum dalam pemberian obat cair = Gunakan sendok untuk memberikan pil, tablet dan kapsul kepada pasien = Minumkan puyer dengan melarutkan puyer dalam air dan memberikannya kepada pasien untuk diminum; atau letakanlah puyer itu sebaik baiknya pada bagian belakang lidah pasien langsung dari kertasnya dan diberikan air kepada pasien untuk diminum.

- Pencatatan = Catat, setelah obat benar2 telah diminum = Catatlah waktu, nama dan banyaknya obat yang diberikan dalam Kartu Penderita di Puskesmas

- Tanggapan/ reaksi terhadap obat: = Apabila yang diberikan adalah obat yang berbahaya, pesanlah kepada pasien supaya apabila setelah minum obat itu timbul tanda tanda reaksi ( umpama; berdebar debar, sesak nafas, gatal gatal, dan lain sebagainya), supaya menghentikan minum obat dan segera lapor ke Puskesmas 4.2 BAGAIMANA MEMBERIKAN OBAT DENGAN SUNTIKAN - Maksud : = Untuk memberikan pengobatan apabila dikehendaki obat cepat bekerja = Untuk memasukkan obat yang susunannya dapat berubah karena pengaruh cairan pencernaan

25

= Untuk memasukkan obat2 tertentu terhadap pasien yang tidak sadar, muntah2, atau tak dapat menelan obat melalui mulut, untuk menjamin bahwa pasien telah memperoleh obat tertentu dalam jumlah yang tepat - Peralatan = Baki = Bulatan bulatan kapas dalam tempat = Sebotol alcohol 70 % = Tempat untuk kotoran - Tata kerja = Gunakan semprit dan jarum yang bersih dan steril untuk tiap kali penyuntikan = Cucilah tangan = Pasang semprit = Jika menghisap larutan dari botol tertutup, bacalah etiket pada botol, untuk meyakinkan bahwa isinya adalah obat yang benar. Usap tutup karet botol dengan bola kapas yang dibasahi dengan alcohol 70%. Masukkan udara ke dalam botol sejumlah larutan obat yang akan dihisap. Hisap larutan obat ke dalam semprit. = Jika mengambil larutan dari ampul Bacalah etiket pada ampul, untuk meyakinkan bahwa isinya adalah obat yang benar Kocok obat sampai turun dibawah leher ampul. Gergaji leher ampul dengan bola kapas yang dibasahi dengan alcohol 70 % Pegang ujung ampul dengan kapas dan patahkan. Masukan jarum suntik ke dalam ampul dan hisaplah larutan obat ke dalam semprit. = Keluarkan udara dari semprit
26

= Letakkan semprit di baki, dengan pegangan semprit yang menempel = Jangan sampai jarum menyentuh sesuatu. - Memberikan suntikan subkutan: = Pilih tempat yang akan disuntik ( di lengan = Cuci kulit dengan bola kapas dibasahi dengan alcohol 70% = Cubit daging lengan di tempat yang akan disuntik = Tusukkan jarum ke dalam jaringan lepas dibawah kulit dengan sudut 450 = Tarik penghisap sedikit untuk melihat adakah darah masuk kedalam semprit = Jika ada darah cabutlah jarum. = Pasang jarum baru di semprit dan tusukkan lagi di tempat lain = Jika tak ada darah keluar, suntikkanlah larutan obat pelan pelan = Sesudah larutan obat telah disuntikkan semua, cabutlah jarum dengan cepat - Memberi suntikan dalam otot/ intramuscular: = Pilih tempat suntikan = Bersihkan kulit ditempat yang telah dipilih dengan bola kapas/ kasa yang dibasahi dengan alcohol 70% = Pegang semprit sebagaimana memegang pena, dengan ujung jari tengah terletak dipangkal jarum = Tegangkan kulit dengan tangan kiri dan masukkan jarum dengan cepat dalam jaringan, dengan sudut penyuntikan yang lurus ( 90 0) = Tarik penghisap sedikit dan bila ada darah masuk = Jika ada darah cabutlah

27

= Pasang jarum baru di semprit dan tusukkan lagi di tempat lain = Jika tak ada darah keluar, suntikkanlah larutan obat pelan pelan = Sesudah larutan obat telah disuntikkan semua, cabutlah jarum dengan cepa

5. PERAWATAN DAN PENGOBATAN MATA 5.1 MENCUCI MATA - Tujuan: = Untuk membersihkan mata = Untuk mengobati radang atau infeksi - Peralatan

= Larutan garam normal atau air masak yang hangat cairan tersebut di atas dan diperas = Semprit tanpa penghisap ( Asepto ) = Cucilah tanga = Siapkan semua alat dekat pasien = Siapkan pasien dalam sikap duduk atau berbaring, dengan kepala sedikit ke - Tata Kerja = Tempat kotoran = Alas karet kecil dan handuk = Kapas steril dibasahkan dengan

belakang dan berpaling

28

= Letakkan alas karet dan handuk di atas pundak pasien ( atau di atas bantal, jika berbaring) = Letakkan tempat kotoran atau pasu bengkok di pipi pasien, dibawah mata yang sakit. Jika duduk pasien dapat memegangi sendiri = Tetes mata yang merupakan anestesi local ( misalnya pantocain tetes mata) = Usap kotoran kotoran dari kelopak mata dengan kapas basah, yang dipakai

hanya untuk sekali usap = Isilah semprit dengan larutan

= Buka kelopak mata dan peganglah semprit kira2 pada jarak 1 cm dari mata = Siramlah dengan hati2, arus larutan ditujukan kepada kelopak bawah yang

terbuka. Jurusan arus harus dari sudut dalam ke sudut luar = Semprit diisi lagi dan ulangilah penyiraman hingga hasilnya memuaskan = Keringkan kelopak mata dengan kapas = Bersihkan semua alat - Perhatian = Arus larutan waktu nyiram harus tenang dan tetap = Waktu membuka kelopak mata, janganlah menekan bola mata = Jika hanya satu mata yang sakit, tutuplah yang lain dengan kering dan basah - Catatlah dalam Kartu Rawat Jalan = Tanggal dan oleh siapa pertolongan diberikan = Macam dan kadar larutan yang dipakai = Banyaknya dan sifatnya kotoran mata

29

= Keadaan mata

5.2 PENGOBATAN DENGAN TETES MATA

- Tujuan = Untuk mengobati infeksi mata = Untuk mengurangi rasa nyeri = Melebarkan/ Menyempitkan pupil mata

- Peralatan - Tata kerja


= Cucilah tangan

= Obat yang diperlukan = Penetes obat, pipet = Kapas steril

= Tempatkan penderita dengan sikap duduk atau berbaring dengan kepala sedikit miring ke belakang

30

= Bersihkan semua kotoran = Isap obat sebanyak yang diperlukan ( 1 atau 2 tetes ) dalam penetes. Peganglah penetes tegak lurus, supaya obat tidak masuk karet penghisap = Tarik kelopak mata bawah, dan suruh pasien melihat ke atas = Penetes dipegang kira 2 cm dari kelopak mata dan jatuhkan tetesan obat di kelopak bawah dekat sudut luar = Minta penderita supaya menutup matanya perlahan lahan = Usap kelebihan obat yang melimpah di muka dengan kapas - Perhatian = Penetes jangan sampai menyentuh rambut mata, kelopak mata atau bola mata

- Pencatatan = Tanggal dan seringnya pengobatan = Macam dan kekuatan larutan yang dipakai = Reaksi penderita 5.3 MEMBERIKAN SALEP - Tujuan = Untuk mengobati infeksi mata = Untuk mengurangi rasa nyeri = Melebarkan/ menyempitkan pupil mata
31

- Peralatan = Salep mata yang akan dipakai = Kapas steril - Tata kerja = Cucilah tangan = Tempatkan penderita dengan sikap duduk atau berbaring dengan kepala sedikit miring ke belakang = Bersihkan kotoran mata = Bukalah kelopak mata bawah dan letakkan salep diseluruh kelopak bawah bagian dalam. Pijitlah tube hingga keluar salep dan usaplah, kemudian letakkan salep langsung dari tube pada kelopak mata bawah = Tutup mata dan kelebihan obat di muka penderita diusap dengan kapas - Perhatian = Janganlah menyentuh bulu mata, kelopak dan bola mata = Pakailah hanya salep mata - Pencatatan Catatatlah dalam Kartu Penderita = Tanggal dan seringnya pengobatan = Macam salep yang di pakai = Reaksi Penderita

32

5.4 MENGELUARKAN BENDA ASING (KLILIP) DARI MATA - Tujuan

= Untuk memelihara penglihatan, dengan mencegah kerusakan lebih lanjut, dan menjamin penderita mendapat pertolongan kedokteran yang tepat - Peralatan = Sapu tangan bersih atau batang dengan berujung kapas basah bersih = Penetes mata steril = Air masak atau larutan garam normal - Tata kerja = Cuci tangan = Tetes dengan pantocain tetes mata = Buka kelopak mata bawah, untuk melihat apakah bendanya ada di selaput lendir kelopak = Angkatlah hati hati dengan kapas basah di ujung batang = Balik kelopak mata atas: tempatkan batang kecil di luar kelopak dan peganglah bulu mata kelopak atas dengan jari telunjuk dan jempol = Minta penderita supaya melihat ke bawah, tariklah kelopak ke atas melampaui batang

33

= Siram mata dengan air hangat dengan menggunakan penetes obat steril = Jika tidak berhasil, kirimkan ke dokter - Perhatian = Janganlah sekali-kali berusaha mengeluarkan benda (klilip) yang tertanam di mata atau sclera = Jangan menggosok mata, menekan bola mata, karena kemungkinan akan mendorong benda lebih mendalam

6. PEMBERIAN TETES TELINGA 6.1 TUJUAN - Untuk mengurangi rasa sakit - Untuk mengurangi radang 6.2 ALAT ALAT - Lidi dengan kapas di ujungnya - Obat obat yang akan dipakai - Alat tetesan untuk meneteskan obat - Pasu untuk air 6.3 CARANYA - Cucilah tangan - hanya apabila telinga mengeluarkan banyak kotoran, bersihkanlah dengan kapas lidi - Luruskan saluran telinga dengan mengangkat telinga bagian luar kea rah atas belakang pada penderita dewasa: pada anak2 tariklah kea rah bawah belakang

34

- Sedotlah obat kedalam penetes. - Peganglah penetes dengan ujungnya pada muara saluran telinga dan masukkanlah obatnya 1 atau 2 tetes - Suruhlah penderita tetap dalam kedudukannya selama beberapa menit 6.4 PERHATIAN - Jangan memasukkan penetes ke dalam saluran telinga - Obat yang berminyak supaya diberikan dengan suhu yang sama dengan suhu badan/ kamar

7. BUNGKUS DINGIN 7.1 TUJUAN Untuk menurunkan suhu badan 7.2 ALAT ALAT - Alas karet atau bahan lain yang lebar untuk melindungi tempat tidur. - 2 Sprei atau kain sarung yang lebar. - Pasu berisi air es/ air dingin dan lipatan besar kain kasa untuk kompres dingin. - Air dingin untuk minum. - Ember atau tempat air yang besar. - Handuk mandi. 7.3 TATA KERJA

35

- Siapkan alat alat yang diperlukan - Terangkan maksud perasat kepada penderita - Cucilah tangan - Masukkan 2 sprei besar atau sarungan kedalam air dingin - Peraslah sprei - Lipat ke bawah sprei yang menutupi pasien - Buka pakain pasien dan baliklah dia pada sisinya - Pasang alas karet lebar serta sprei atau sarung secara memanjang diatas tempat tidur. Baiklah pasien kembali ke atas sprei. - Pindahlah ke sebalah lain tempat tidur dan tarik alas karet serta sprei atau sarung, sehingga pasien tidur diatas alas yang rata. - Lipat sprei basah sekeliling pasien, dimasukkan antara kaki, lengan dan badan untuk memisahkan permukaan kulit antara anggota anggota badan tersebut. - Pada anak atau orang dewasa yang tidak sadar, ukurlah suhu di dubur tiap 10 15 menit. Pada orang dewasa yang sadar, ukurlah suhu badan di mulut atau ketiak, tiap 10 15 menit. - Hitunglah nadi pada pelipis, hitunglah pernapasan tiap 10 -15 menit. Jika terdapat percepatan nadi atau pernapasan secara mendadak, atau perubahan warna, hentikanlah perasat. - Berikan minum dingin sedikit jika pasien sadar - Angkat sarung atau sprei dan kompres jika menjadi hangat. - Basahkan lagi sarung atau sprei dalam air dingin dan bungkuskan kembali pada pasien menurut cara seperti diatas - Hentikan perasat jika suhu badan telah turun hampir normal
36

- Pada akhir perasat, angkatlah semua kain basah, keringkanlah badan pasien - Periksalah suhu, nadi serta pernapasan dan ulangilah setelah satu jam - Ganti pakaian pasien. Berilah minum sekehendaknya. - Catatlah dalam Kartu Rawat Jalan hal hal berikut: = Waktu serta lamanya perasat diberikan = Suhu, nadi dan pernapasan sebelum, selama serta sesudah perasat = Keadaan pasien sesudah pernapasan normal

9. Penyadapan Air Kemih 1. Tujuan Untuk mengosongkan kandung kemih 2. Alat-alat a. b. c. d. e. f. g. Baki Kain steril Bahan pelicin Kapas steril 2 alat penyadap ukuran 12, 14 Jepit steril Sarung tangan steril

37

h. i. j. k. Lysol) l.

Tempat kotoran Steekpan / urinal Alas karet kecil Larutan desinfektan (detol aatau

Botol steril

3. Cara Melakukannya a. Penerangan cukup untuk menerangi lobang saluran kencing b. Cuci tangan dengan sabun c. Siapkan alat-alat dekat tempat tidur pasien d. Tuang bahan pelicin ke kom steril e. Posisi pasien litotomi f. Pasang alas karet kecil dan steekpan dibawah pantat pasien g. Tuang larutan desinfektan diatas vulva untuk mebersihkannya h. Pakai sarung tangan steril i. Dengan ibu jari dn telunjuk pisahkan labia sehingga lobang saluran kencing tampak j. Bersihkan sekitar lobang dengan kapas sublimat, pegang dengan jepit steril usapkan dari atas kebawah. Ulangi 2 kali k. Angkat penyadap yang dikehendaki jepit dengan jepit steril 5 6 cm dr ujungnya 10. Mencuci Lambung 1. Tujuan :
38

a. Mencuci bersih lambung pada keracunan b. Mengeluarkan isi lambung guna pemeriksaan lab

2. Alat-alat a. didingin kan didalam pasu yang berisi es b. c. d. tempat tidur pasien e. kertas besar) f. cairan yang balik keluar g. mengigau dan alas besar untuk mengekang h. kurang lebih 8 liter i. guna mencuci mulut j. Beberapa peniti Sebuah gelas minum berisi cairan Cairan sesuhu badan, sebanyak Penahan mulut pasien yang Ember besar untuk menampung Alat untuk melindungi lantai (kertasPasu besar dan pasu tempat kotoran Potongan kain Alas karet besar guna melindungi Pipa lambung 40-45 cm, yang telah

3. Cara Melakukannya :

39

a. b. c. beri tanda d.

Siapkan alat Menjelaskan prasat kepada pasien Ukur jara mulut, pamgkal hidung dan ke lambung

Lindungi tempat tidur dengan alas karet, yang di

gantung sampai kebawah pada sisi yang terdekat dengan pemeriksa e. dengan 1 bantal f. kencang g. Lindungi lantai dan tempatkan ember besar didekat Pasang perlak, yang ditutup dengan kain dibawah Jika mungkin pasien di dudukan, jika berbaring tidur

dagu pasien sedemikian rupa sehingga menutup kedua bahunya .jangan ditarik terlalu

tempat tidur untuk menmpung cairan balik h. i. Cuci tangan Masukan pipa ke dalam lambung melalui

tenggorokan, sambil meminta ke pada pasien untuk menahan dagunya kebawah serta menelan, masukan berlahan dan hati-hati. j. juga muntah. k. Setelah pipa masuk sampai batas yang telah Jaga jangan sampai pipa menyentuh belakang

tenggorokan, karena hal demikian akan dapat menyebabkan salah telan dan mungkin

diberikan tanda tadi, maka hal ini menunjukan bahwa pipa telah masuk kedalam lambung. kepastian sampai kelambung dapat diketahui dari berikut. Jika didalam lambung

40

Akan terdengar suara cekokan pada ujung pankal pipa dan sedikit isi lambung akan keluar dari ujung pangkal pipa. Jika direndahkan sampai dibawah letak lambung pasien Jika berada didalam laring atau trakea Akan terdengar suara berisik (pernafasan) pada ujung pangkal pipa pasien menjadi biru dan pasien tidak dapat bicara. l. hati dan cepat. m. selama beberapa menit n. Masukan lagi pipa secara pelan-pelan dan berhatiBiarkan pasien istirahat sebentar, sambil anda Jika pipa salah masuk, tariklah kembali dengan hati-

mencuci pipa dan menaruhkannya kembali kedalam pasu yang berisi air es untuk

hati sambil diteliti lagi seperti apa yang tercantum di atas, supaya dapat diketahui dengan pasti bahwa pipa berada di lambung. o. sebanyak kurang lebih 500cc p. letak lambung pasien. q. Kurangi tekanan dan biarkan cairan mengalir sampai Sebelum sisa cairan meninggalkan corong sama Jika kepastian di dapat bahwa pipa ada dilambung,

pasang lah corong pada ujung pipa dan tuangkan pelan-pelan ciaran kedalam corong

sekali, jepitlah pipa dan arahkan corong dengan cepat ke atas ember, sampai di bawah

habis, jika sekiranya pasien menunjukan tanda-tanda kelelahan atau terlihat adanya darah didalam cairan balik, maka segera hentikanlah perasat dan kirimkan kedokter. r. sama sekali Ulang tindakan sampai cairan yang keluar jernih

41

s. didalm air t. u. v. dipergunakan 4. Pencacatan :

Tarik pipa keluar secara hati-hati dan letakkan

Beri pasien cairan untuk mencuci mult nya Rawat agar pasien merasa enak kembali Bersihkan serta bereskan semua alat yang telah

Catatlah di dalam Kartu Rawat Tinggal : a. Tanggal pencucian dan oleh siapa dikerjakan b. Macam dan banyaknya cairan yang dipergunakan c. Sifat dan cairan yang balik keluar

11. Klisma / lavemen 1. Tujuan : a. Untuk mengosongkan rektum b. Untuk menghilangkan sembelit

2. Alat alat a. Irigator pipa dan jepitan b. Pipa rektum ( jangan pakai pipa yang ujung nya keras) c. Sambungan ( pipa penyambung) d. Pelumas untuk pipa rektum
42

e. Cairan biasa atau air sabun bayi 1 liter sepanas suhu tubuh f. Tiang irigator g. Alas karet h. Steekpan dan tutup i. Kertas kakus dan air bersih 1 botol j. Tempat kotoran k. Selimut atau kain tipis l. Corong 3. Cara Melakukannya a. Tempatkan semua peralatan di samping tempat tidur b. Cucilah tangan c. Baring kan psien kekiri punggung menhadap pemeriksa, kaki kiri lurus dan kaki kanan ditekuk d. Tutup kaki dengan kain atau selimut e. Letakan alas karet ditutup dengan anduk di bawah pantat penderita f. Gantung irigator di tiang 50 cm diatas tempat tidur g. Masukan cairan ke dlam irigator h. Pasang pipa rektum pada pipa irigator dengan pipa sambungan lumasi pipa rektum i. Dekatkan dengan steekpan j. Biarkan cairan sedikt mengalir di pipa rektum untuk memanaskannya dan mengeluarkan udara

43

k. Buka anus pasien dengan tangan kiri masukan ujung pipa rektum dengan tangan kanan l. Setelah pipa masuk 10-15 cm, bukalah jepitan untuk mengalirkan cairan masuk m. Atur kecepatan aliran engan menaikan dan menurunkan irigator n. Jika pasien mangeluh sakit atau mengatakan tidak dapat menahan cairan, tutuplah jepitan dan hentikanlah aliran sementara. Jangan mencabut pipa dari rektum o. Jika pasien menjadi enak, bukalah lagi jepitan. p. Jika cairan masuk jepit di pasng dan pipa rektum dikeluarkan. Angaktlah pipi rektum dari sambungan dan tempatkanlah di pasu bengkok. q. Minta pasien menahan cairan hingga ingin buang air, pasang steekpan r. Angkat dan berekan semua peralatan s. Klisma juga dapat diberikan dengan corong yang disambungkan pada pipa rektum dan ciran dituangkan dari kain dan gendi. Corong harus selalu penuh cairan sampai cairan yang diperlukan semua masuk. 4. Pencacatan Catatlah dalam kartu Rawat Tinggal a. Tanggal, macam klisma dan siapa yang memberi b. Macam dan banyaknya larutan ang dipakai c. Sifat kotoran yang keluar, tinja lendir, dan seterusnya

12. Pemeiksaan Payudara sendiri 1. Tujuan Menemukan kelainan pada payudara dengan sedini-dininya
44

2. Petunjuk a. perubahan bentuk b. perubahan. c. Berbaring telentang ditempat tidur, Angkat ke 2 lengan diatas kepala Berdiri didepan cermin

mengantungkan ke 2 lengan di samping tubuh, cari kerutan, lekukan kulit, ada

terukan mengamati bauh-dada sambil berputar ke kanan dan kiri, apakah ada

taruhlahbantal tipis atau handuk berlipat dibawah bahu kiri untuk meratakan jaringan buah-dada. Tempatkan tangan kiri di kepala dan tangan kanan memeriksa buah-dada kiri. Rasakan ada nya penebalan. Bagilah medan dalam 4 bagian periksa dengan teliti dr tulang rusuk diatas , tengah-tengah tulang dada sampai puting susu. d. pada buah-dada kanan e. Turunkanlah lengan kiri kesamping Lakukan peneriksaan yang sama

dan periksalah buah dada seperempat bawah luar dengan mulai dari tlng rusuk dibawah buah-dada dan samping kiri buah dada menuju puting susu f. geraka lah rabaan jari-jari g. ketiak. h. Bila di jumpai keadaan tidak normal Akhirilah perabaan dengan Dengan lengan kiri tetap di samping

melanjutkan rabaan, dari bagian seperempat atas-luar langsung menuju kedalam

pergi lah ke dokter untuk pemeriksaan lebih teliti.

13. Pemberian Cairan Dalam Pembuluh Darah


45

1. Peralatan a. Set infusan b. Semprit c. Kapas/kasa basah dan kering d. Cairan e. Penggantung botol f. Plester g. Papan/ bidai h. Pembalut (lebar)

2. Persiapan Perlengkapn Infus a. b. c. yodium tingtur 1 % d. e. Buka bungkus saluran ciaran Tusuk jarum saluran cairan pendek Bukalah bungkusan Tempatkan botol di pengantung Usap tutup karet diatas botol dengan

kedalam botol untuk mendapatkan udara dan tempelkan saluran disisi botol f. botol, buanglah botol dan ambillah botol baru g. panjang ke dalam botol
46

Jika tidak ada gelembung-

gelembung udara keluar pada waktu jarum saluran cairan pendek ditusukan dalam

Tusukkan jarum saluran cairan

h.

Keluarkan udara dari saluran cairan

sampai habis dengan jalan merendahkan ujung saluran i. dengan kasa suci hama j. gantungkan Jepit dan saluran cairan dan Lindungilah ujung saluran cairan

3. Cara Memberikan a. Cuci tangan b. Minta pasien berbaring c. Pilih tempat cari pembuluh darah yang besar, dangkal, dan mudah dilihat. Lengan atas dan bawah, ujung kaki dan siku dalam d. Pasang alat penekan diatas tempat jarum ditusuk e. Bersihkan bagian yg dipilh dengan kapas
f. Pegang dengan tangan kiri, anggota badan termasuk dibawah tempat yang dipilh untuk

tusukan, dengan mempergunakan ibu jari untuk menarik kuat kebawah pembuluh darah balik dan jaringan lembek. BAB IV BEBERAPA TATA KERJA KHUSUS DALAM PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

A. Pencegahan dan perawatan luka tidur pada pasien menahun di rumah/panti 1. Tujuan
47

Pencegahan dan perawatan luka tidur yang disebabkan karena tekanan berat-badan Pada bagian yang menempel pada tempat tidur 2. Perlengkapan: a. b. c. d. e. 3. Cara Melakukan nya a. Usahakan agar tempat tidur selalu halus, bekanan bersih dan kering b. Jagalah kulit yang terkena tekanan selalu bersih dan kering c. Bebaskanlah tulang-tulang yang menonjol dari tekanan dengan bantalan dibungkus dengan kain kasa d. Rubah cara tidur pasien 3-4 x/hr e. Bersihkan dan keringkan daerah kemaluandan pantat setiap habis memakai steekpan, oleskan vaselin mencegah agar air seni menempel pada kulit dan merusaknya. f. Bila ada kulit merah, lecet berilah zinczalf g. Jagalah kulit yang terkena tekanan agar sselalu bersih dan kering Bantalan Minyak kelapa/vaselin Air bersih dan gumpalan kapas Wadah kotoran Salep seng/timah-sari

B. Perawatan orang yang telah lanjut usia 1. Tujuan perawatan a. Untuk mempertahankan fungsi dengan jallan perawatan pencegahan
48

b. Untuk membesarkan hati c. Untuk mengobati penyakit atau luka tertentu 2. Perawatan orang tua Pergunakan pedoman tabel 1 berikut sebagai daftar urutan dalam meberikan perawatan rutin kepada orang yang telah lanjut usia. Tabel 1 pedoman perawatan orang tua Apa yang diperhatikan Kandung empedu Cholesystisis Sakit sisi kanan pada perut bagian atas atau dada sebelah bawah Demam Rasa mual muntah-muntah Mungkin mata kuning Pendengaran Hilang / berkurang Jiwa Pikun Perubahan sikap terhadap pribadi sendiri, seperti kurang mengurus diri sendiri, tidak ada perhatian dan mengasingkan diri Berpakain serta melakukan kebiasaan yang aneh Mengumpulkan barang-barang yang tidak berguna Mudah marah Otot-otot dan tulangtulang Kurang menahan diri/kurang mengadakan penilain Nyeri Tidak dapat digunakan dan / berubah bentuk

Tindakan Kirim ke

Jika tidak

lambung

Jika ada kot Berilah n

- Meneka

- Mening

- Menceg

- Membe

Jika pend

dan didik

Jika mera

obat goso

Jika sara

Bantu ata

sehari-ha

Anjurkan Gizi Gizi buruk


49

Berilah f Kirim ke do

Bengkak pada anggota Luka-luka memrlukan waktu yang lebih lama dari pada biasannya untuk sembuh Sering jatuh sakit (daya tahan terhadap infeksi rendah) Lelah Tanda-tanda kurang darah Buta malam Kurang dapat mengunyah Gigi tanggal dan /atau rusak Kulit (daerah diatas tulangtulang yang menonjol Gusi berdarah dan/ atau bengkak Kering Luka-luka

Jika tidak m

Nasehatk

Nasehatk

Periksala

sulfat 3 k

Berilah v

Nasehatk

Nasehatkan

Mencuci

Memaka

(membua

Makan m

Jika ada infe

Bersihka

Berilah t Saluran air seni Polyuria (sering kencing dan air seni banyak keluar ) Terhalang (air seni tidak ada atau kurang keluar) Dysuria (air seni keluarnya sering tetapi sedikit-sedikit dengan rasa sakit di perut bagian bawah)

Jika tidak ad Anjurkan

Berikanla

Penyakit

Kirimkan

Teruskan

tidak dap

Jika tida Penglihatan Gejala-gejala adanya trachoma, katarak dan glaukoma Gangguan pada penglihatan
Konjungtivitis

hari kirim ked

buatlah p

jika peng
50

3. Hal hal khusus a. Nasehatkan untuk pemeriksaan berkala secara teratur tiap 6 bulan sekali b. Hindarilah obat tidur atau penenang c. Beri bimbingan kepada pasien dankeluarga yang mudah dimengerti d. Tunjukan kepada pasien bahwa kita menaruh perhatian terhadapnya e. Bila pasien tidak dapat meninggalkan tempat tidur nasehat kepada keluarga o untuk menghindari luka o Memberi gerak badan tiap hari Mengganti letak/posisi tiap 2 jam

berilah sa

C. Perawatan pasien penyakit menular si rumah/panti 1. Prinsip dasar perawatan penyakit menular a. Pasien ditempatkan tersendiri atau terpusah dari anggota keluarga yang sehat b. Anak-anak jangan mendekati pasien c. Semua alat yang digunakan pasien dipisahkan 2. Cara melindungi penolong a. Sebaiknya penolong menggunakan baju khusus (celemek atau baju yang hanya di pakai dalam ruangan pasien dan kalau keluar ruangan baju di tanggalkan digantung didalam kamar pasien) b. Sebelum dan sehabis menolong, jangan lupa mencuci tangan 3. Cara melindungi lingkungan

51

a. Suci hama alat makan dan minum: Dicuci dengan sabun Dijemur 1 jam pada terik mataahari selama 5 menit sesudah air mendidih

b. Suci hama pakaian dan alas tempat tidur Direndam dengan sabun atau larutan lysol 2-3 menit Dicuci, di jemur pada terik matahari sampai kering aau direbus dalam air mendidih selama 10 menit c. Suci hama alat tidur, meja dan kursi Dilakuakan apabila pasien sudah sembuh atau harus dirawat dirumah sakit Kasur, bantal, tikar djemur Temapt tidur dilap dengan air sabun Meja kursi dilap/sikat dan dibersihkan dikluarkan dari ruangan

d. Suci hama kamar/ruangan Dinding kamar di cuci dengan sabun Pintu jendela dilap dengan larutan dengan air bersih Lantai disikat dengan cairan carbol

e. Cara mencairkan/mengencerkan lysol Harus diperhatikan berapa banyak kebutuhannya: Untuk merendam pakaian dipakai 1 sendok makan dalam 5 gelas air Untuk mengelap alat-alat dipakai 1 sendok teh dalam 5 gelas air

52

Untuk mencuci lantai dapat dipergunakan carbol selain lysol, dengan ukuran 1 sendok dalam gelas air

f. Suci hama alat-alat dari perlak/plastik Dicuci dengan air sabun hangat/lap dengan cairan lysol ( sendok makan lysol dalam 2 gelas air) Dibilas dengan air bersih Dijemur di tempat teduh

g. Suci hama tempat najis, dahak dan alat mandi Alat direndam dengan air sabun hangan/larutan lysol 1 jam Cuci ddan jemur diterik matahari

Rawat Tinggal di Puskesmas 1. Tujuan a. Sebagai tindakan observasi sebelum dirujuk ke unit lebih tinggi b. Membantu mempercapat proses peyembuhan c. Mencegah terjadinya komplikasi 2. Asas-asas a. Pelayanan perawatan disesuaikan pdengan kebutuhan serta sarana yang ada dipuskesmas b. Mempergunakan pengetahuan serta keterampilan semaksimal mungkin dalam memberikan perawatan c. Apabila pasien dirawat lebih 3 hari tidak menunjukan kemajuan maka perlu di rujuk ke RS 3. Perlengkapan
53

a. Alat rumah tangga (minimum) Alat perlengakapan kamar/bangsal perawatan Alat makan/minum Tempat penyimpanan alat perawatan maupun barang pribadi pasien

b. Alat perawatan (minimum) Alat perawatan sehari-hari untuk pasien Alat tenun / plastik perlengkapan tempat tidur Alat medis 4. Pengaturan dan pelaksanaan rawat tinggal di puskesmas a. Prosedur observasi Anamesa dengan pasien dan keluarga Mengawasi keadaan pasien yang dapat di lihat (KU, warna kulit, pernafasan, anggota badan lain) Mengawasi keadda yang dapat diraba/diukur (suhu,nadi,tensi, perut, leher, ketiak, lipat paha) Tindakan dari hasil observasi Gawat darurat pasien perlu dirujuk Keadaan meragukan pasien rawat tinggal dan di observasi b. Prioritas kasus yang dirawat Keadaan darurat : muntah berak, perdarahan, patah tulang, keracunan, luka bakar, app akut, hiperemesis ringan, syok
54

Kehamilan dengan kelainan dan resti Panas tinggi dan kejang Gizi buruk ringan Persalinan mendadak

Perawatan Bayi dan Anak a. Pemberian makanan tambahan harus sesuai umur bayi/anak b. Kebersihan pakaian dan tempat tidur (setiap kali basah dan kotor harus diganti) c. Posisi tidur bayi harus dirubah sesuai dengan jadwal yang ditentukan d. Usahakan bayi bersendawa sehabis minum (maksudnya mengeluarkan udara dari tenggorokan untuk tidak menimbulkan muntah dengan car membopong sambil mengurut punggung bayi) e. Menangis yang mencurigakan ( mungkin karen digigit semut, muntah, panas) f. Personal higine perawat sendiri untuk mencegah cross infection pada anak/bayi g. Perawat menggunakn masker untuk menutupi mulut/hidung.

55

You might also like