You are on page 1of 8

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA AYUNAN BANDUL SEDERHANA PENGAJAR : JURKANI S,Pd

XI IPA 1
OLEH KELOMPOK JAMES WATT : RIZKI RINAYAH RORA PUTRI WULANDARI DITA ELZA DELLA RAINA MEILLYA LARASSATY GT. KHAIRUNNISA HERENDHA PRIYANDHA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANJAR SMA NEGERI 1 MARTAPURA

Ayunan Bandul Sederhana


I. Tujuan 1. Dapat memahami pengertian gerak harmonic 2. Dapat menentukan satu periode getaran 3. Menemukan percepatan gravitasi bumi disekitar laboratorium fisika Dasar Teori

II.

Contoh gerak harmonik sederhana Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan.

Jenis Gerak Harmonik Sederhana


Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu: Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan sebagainya.

Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik pada bandul

Gerak harmonik pada bandul Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi

berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.

Gerak harmonik pada pegas

Gerak vertikal pada pegas Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar. Ketika sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).

Besaran Fisika pada Ayunan Bandul


Periode (T) Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode. Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran. Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon atau detik. Frekuensi (f) Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik, yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan frekuensi adalah hertz. Hubungan antara Periode dan Frekuensi Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik. Dengan demikian selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah[3] :

Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode. Dengan demikian, secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi adalah sebagai berikut:

T = periode (sec) L= panjang tali


G= percepatan gravitasi

Amplitudo Pada ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terdapat juga amplitudo. Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.

Gaya Pemulih
Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk menarik kembali benda yang melekat padanya di sebut gaya pemulih.

Gaya Pemulih pada Pegas


Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan setimbangnya mula- mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan. Gaya pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan sehari- hari. Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed. Sebuah pegas berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata. Pegas - pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan saat orang tidur. Hukum Hooke Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai : , dengan k = tetapan pegas (N / m)

Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah gerak pegas tersebut. Susunan Pegas Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas - pegas tersebut disusun menjadi rangkaian. Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau paralel. Seri / Deret Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga pegas akan mengalami pertambahan panjang sebesar dan . Secara umum, konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan persamaan :

, dengan kn = konstanta pegas ke - n.

Paralel Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan mengalami gaya tarik sebesar F1 dan F2, pertambahan panjang sebesar dan . Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai paralel dinyatakan dengan persamaan: ktotal = k1 + k2 + k3 +....+ kn, dengan kn = konstanta pegas ke - n.

Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Matematis

Ayunan Bandul Matematis Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu titik tetap pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat bertambah panjang. Dari gambar tersebut, terdapat sebuah beban bermassa m tergantung pada seutas kawat halus sepanjang l dan massanya dapat diabaikan. Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan membentuk sudut , gaya pemulih bandul tersebut adalah mgsin. Secara matematis dapat dituliskan:

F = mgsin Oleh karena , maka :

III.

Alat dan Bahan 1. Penumpu dan penjepit (statif) 2. Mistar atau meteran 3. Busur 4. Beban 5. Benang 6. Stopwatch Prosedur Kerja 1. Merangkai statif seperti gambar

: : : : :

1 set 2 buah 1 buah 1 buah (50gr) : secukupnya 1 buah

IV.

2. 3. 4. 5.

Mengukur panjang benang sekitar 120cm Mengikat salah satu ujung benang pada statif dan ujung yang lain digantungi beban Menyimpangkan beban sehingga membentuk sudut sekitar 7 Melepaskan beban sehingga berayun sebanyak 20 ayunan (10 periode) dan menentukan waktunya. 6. Memasukkan data yang diperoleh ke dalam table pengamatan 7. Mengulangi langkah 2 sampai dengan 6 sebanyak 10 kali pengamatan dengan merubah panjang benang

V.

Data Tabel Pengamatan Massa beban :

50 gram = 5 x 10-2 kg

No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Panjang tali L (m) 1,2 m 1,1 m 1,0 m 0,9 m 0,8 m 0,7 m 0,6 m 0,5 m 0,4 m 0,3 m

Waktu 20 ayunan = 10 Periode 22,5 s 21,5 s 20,5 s 19,5 s 18,5 s 17,3 s 16 s 14,5 s 13 s 11,3 s

Periode ayunan T (s) 2,25 s 2,15 s 2,05 s 1,95 s 1,85 s 1,73 s 1,6 s 1,45 s 1,3 s 1,13 s

T2 5,0625 s2 4,6225 s2 4,2025 s2 3,8025 s2 3,4225 s2 2,9929 s2 2,56 s2 2,1025 s2 1,69 s2 1,2769 s2

g 9,5 m/ s2 9,5 m/ s2 9,5 m/ s2 9,5 m/ s2 9,3 m/ s2 9,4 m/ s2 9,4 m/ s2 9,5 m/ s2 9,5 m/ s2 9,4 m/ s2

VI.

Tugas dan Kesimpulan 1. Jelaskan pengertian gerak harmonik! 2. Jelaskan pengertian satu periode getaran 3. Tentukan percepatan gravitasi bumi disekitar laboratorium fisika 4. Buatlah kesimpulan Jawaban: 1. Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan 2. Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran. Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. 3. Sesuai data yang telah di amati, maka percepatan gravitasi bumi di sekitar laboratorium fisika adalah:

4. Kesimpulan yang dapat di ambil dari kegiatan ini adalah : Percepatan gravitasi di suatu tempat adalah konstan atau tetap. Semakin pendek tali maka waktu tempuh gerak harmonis semakin cepat. Jadi, faktor yang mempengaruhinya adalah jarak bandul dengan titik acuan. Besar kecilnya nilai percepatan gravitasi tergantung pada panjang tali dan periode ayunan. Bahwa pada dasarnya gravitasi adalah gaya yang ditimbulkan bumi dan dapat dihitung dengan berbagai cara diantaranya dengan ayunan bandul sederhana. Pada ayunan bandul sederhana massa bandul tidak diperhitungkan, yang diperhitungkan hanya kuadrat periode (T2) dan panjang tali (L).

You might also like