You are on page 1of 11

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester 1

OLEH RICKY YUDASENA NIM 100511401885

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN NOVEMBER 2010

1. Hard Hat
Hard Hat adalah jenis helm yang banyak digunakan dalam lingkungan tempat kerja. Helm ini bertujuan untuk melindungi kepala dari cedera oleh bendabenda jatuh, dampak dengan obyek lain, puing-puing, cuaca buruk dan sengatan listrik. Di dalam helm menyediakan ruang sekitar 30 mm (1,2 inci) antara shell helm dan kepala pemakainya sehingga jika objek pemogokan shell, dampaknya kecil kemungkinan untuk dikirim langsung ke tengkorak. Kadang-kadang shell helm memiliki punggung penguat garis tengah, yang memperkuat melawan dampak. Sejarah Profesor manajemen Peter Drucker penulis Franz Kafka dengan mengembangkan hard hat sipil pertama ketika ia bekerja di Asuransi Kecelakaan Pekerja Institut Kerajaan Bohemia (1912), tetapi ini tidak didukung oleh majikannya. Di Amerika Serikat, Perusahaan ED Bullard adalah perusahaan alat tambang di California, yang didirikan oleh Edward Dickinson Bullard pada tahun 1898, dalam bisnis keselamatan industri selama 20 tahun. Perusahaan ini menjual topi pelindung, tapi mereka hanya terbuat dari kulit. Putranya, EW Bullard, tiba di rumah dari Perang Dunia I dengan helm baja, yang memberinya ide untuk meningkatkan keselamatan industri. Pada tahun 1919 Bullard mematenkan "Hardboiled Hat", terbuat dari kanvas dikukus, lem dan cat hitam. Pada tahun yang sama US Navy Bullard ditugaskan untuk membuat sebuah galangan kapal tutup pelindung, yang mulai meluasnya penggunaan topi keras. Tidak lama setelah itu, Bullard mengembangkan suspensi internal yang akan memberikan topi yang lebih efektif. Awal desain ini tidak mirip ke militer "Brodie" helm M1917 , yang menjabat sebagai inspirasi mereka. Pada tahun 1933 pembangunan dimulai pada Golden Gate Bridge di San Fransisco California. Ini adalah kedua lokasi pembangunan dalam sejarah di mana pekerja konstruksi diharuskan memakai topi keras (yang pertama Hoover Dam proyek pada tahun 1931, sebagaimana diamanatkan oleh Enam Perusahaan, Inc), atas perintah Joseph Strauss , insinyur kepala proyek. Dia ingin tempat kerja menjadi seaman mungkin, maka, ia memasang jaring pengaman dan topi keras yang dibutuhkan saat berada di tempat kerja. Strauss juga meminta Bullard untuk membuat hard hat untuk melindungi pekerja yang melakukan sandblasting . Bullard menghasilkan desain yang menutupi wajah pekerja, menyediakan jendela untuk visi dan pasokan udara segar melalui selang dihubungkan ke kompresor udara. Aluminium menjadi standar untuk hard hat di sekitar tahun 1938, kecuali dalam aplikasi listrik. Fiberglass mulai dipakai pada 1940-an. Termoplastik mengambil alih pada 1950-an, karena mereka mudah untuk cetakan dan bentuk dengan panas dan biaya lebih sedikit untuk memproduksi. Saat ini, topi keras

kebanyakan dibuat dari -density polyethylene tinggi (HDPE) atau resin teknik canggih, seperti Ultem . Pada tahun 1997 ANSI memungkinkan pengembangan hard hat berventilasi untuk menjaga pemakai agar tidak dingin. Untuk itu bisa ditambahkan aksesoris seperti perisai wajah , penghalang cahaya matahari , penutup telinga , dan keringat -kain yang menyerap garis topi. Desain Hard hat biasanya diperlukan perlengkapan pelindung pribadi di mana tenaga kerja berat sedang bekerja. Hard hat awalnya dibuat dari logam , kemudian fiberglass , tetapi dari tahun 1950-an kaku plastik telah menjadi materi yang paling umum. Beberapa topi gaya hard-kontemporer fitur tepi berguling yang bertindak seperti talang hujan untuk menyalurkan air hujan ke depan, memungkinkan untuk mengalirkan, bukan membiarkan air mengalir ke leher pemakainya. Sebuah hard topi koboi adalah hard hat berbentuk lebar berbingkai seperti topi koboi. Hard hat yang dikeluarkan oleh perusahaan mungkin memiliki nama perusahaan atau beberapa kata atau logo di bagian depannya. Hardhats juga dapat dilengkapi dengan:
Visor : Seperti dalam sebuah helm las , atau Sebuah keselamatan pelindung Pelindung Telinga Cermin untuk meningkatkan penglihatan di belakang cahaya helm / senter Sebuah chinstrap untuk menjaga agar helm tidak jatuh jika si pekerja

membungkuk Bantalan Isolasi Tebal untuk menjaga sisi kepala agar hangat di tempat yang sangat dingin. Warna Hard Hat dapat menandakan peran yang berbeda di situs konstruksi. Misalnya, putih menandakan supervisor atau insinyur, penasihat teknis biru, inspektur keselamatan merah, dan buruh kuning.

2. Kepala
Dalam anatomi, kepala adalah bagian rostral (menurut istilah lokasi anatomi) yang biasanya terdiri dari otak, mata, telinga, hidung, dan mulut (yang kesemuanya membantu berbagai fungsi sensor seperti penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecapan). a. Otak Otak (bahasa Inggris: encephalon) adalah pusat sistem saraf (bahasa Inggris: central nervous system, CNS) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya. Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron, sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensi aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan neuron pada otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milyar neuron. Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat kaitan erat antara otak dan pemikiran. Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat mempengaruhi kognisi manusia. Pengetahuan mengenai otak mempengaruhi perkembangan psikologi kognitif. b. Mata Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Organ mata manusia Organ luar

Bulu mata

Alis mata Kelopak mata

Organ dalam Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:
Kornea

Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya. Pupil dan Iris/Selaput Pelangi Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata. Lensa mata Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal. Retina/Selaput Jala Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik. Saraf optik Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

c. Telinga Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara,

fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat. Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis). d. Hidung Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi menghirup udara pernafasan, menyaring udara,menghangatkan udara pernafasan, juga berperan dalam resonansi suara. Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau zat kimia yang berupa gas.di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau.setiap sel pembau mempunyai rambut -rambut halus(silia olfaktori)di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung. Proses mencium sesuatu Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir,kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. sel pembau akan meneruskan rangsang ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut. e. Mulut Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus. Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:

Gigi (dens) Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk: 1. 2. 3. 4. 5. sebagai indera pengecap/perasa mengaduk makanan di dalam rongga mulut membantu proses penelanan membantu membersihkan mulut membantu bersuara/berbicara

Ludah (saliva) dihasilkan oleh kelenjar ludah

3. Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama (PP) adalah perawatan pertama yang diberikan kepada orang yang mendapat kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba datang sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Ini berarti : 1. Pertolongan Pertama harus diberikan secara cepat walaupun perawatan selanjutnya tertunda. 2. Pertolongan Pertama harus tepat sehingga akan meringankan sakit korban bukan menambah sakit korban. Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau korban kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar untuk mencegah cacat atau maut.

Tujuan Pertolongan Pertama 1. Menyelamatkan jiwa penderita 2. Mencegah cacat yang diakibatkan oleh kecelakaan 3. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan Dengan tujuan yang begitu penting dan berarti seperti diatas maka kita sangat dianjurkan untuk mengenal dan mempelajari tentang pertolongan pertama.

4. Bahaya Listrik
Manusia adalah penghantar (Konduktor). Jadi jika seseorang menjadi bagian dari rangkaian listrik maka arus listrik akan mengalir melewati tubuh orang tersebut. Inilah yang disebut tersengat listrik. Lalu bagaimana seseorang bisa tersengat listrik ? Ada banyak kemungkinan, antara lain : Menyentuh kabel telanjang berarus listrik Menyentuh kabel berarus yang isolasinya rusak Kegagalan peralatan Terkena muatan listrik statis

Akibat langsung dari sengatan listrik biasanya akan terasa kesemutan. Bila sengatan listrik terus berlangsung, akan mulai menganggu pernafasan dan bahkan bisa merusak jaringan syaraf. Akibat tidak langsung dari sengatan listrik tidak kalah bahaya nya, misalnya jatuh dari ketinggian tertentu. Hal ini bisa terjadi pada seorang karyawan yang kebetulan sedang memperbaiki instalasi listrik pada ketinggian tertentu. Karena terkejut (akibat sengatan listrik) jatuh dan berakibat fatal. Tingkat keparahan dari akibat langsung maupun akibat tidak langsung dari sengatan listrik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni : Ukuran fisik bidang kontak Kondisi umum dan hambatan tubuh Jumlah miliampere Bagian tubuh yang dialiri arus Lamanya arus mengalir Tempat terjadinya basah atau kering.

Semakin besar dan luasbidang kontak antara tubuh dan perlengkapan listrik, semakin rendah hambatan instalasinya, semakin banyak arus listrik yang mengalir melewatti tubuh dan akan semakin parah akibatnya. Tingkat keparahan akibat sengatan listrik bergantung pada kondisi umum korban. Apabila yang terkena sengatan listrik tersebut dalam keadaan sakit akibatnya tentu akan lebih parah dari korban yang pada saat kejadian dalam kondisi prima (sehat). Faktor lain yang mempengaruhi keparahan adalah tubuh. Semakin kecil tahan tubuh akan semakin parah akibatnya. Tahanan tubuh manusia terhadap aliran listrik berubah-ubah sesuai dengan kondisinya. Tahanan tubuh manusia terdapat hampir pada semua kulit tubuh. Kulit tubuh terdiri atas 2 (dua) lapisan, lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun dari sel-sel sisik (scally cell) yang mempunyai tahanan

yang tinggi pada keadaan kering, bersih dan tidak sobek, yakni sekitar 100.000 ohm - 600.000 ohm. Pada keadaan basah atau sobek, tahanannya turun drastis sampai hanya sekitar 750 ohm. Untuk kulit lapisan dalam, karena adanya cairan tubuh, memiliki tahanan relatif lebih rendah, yakni sekitar 300 ohm Jadi bilamana kulit sedang kering, tahanan menjadi tinggi dan cukup untuk melindungi dari bahaya sengatan listrik. Namun demikian untuk mendapatkan kondisi kulit yang benar-benar kering adalah hal yang jarang dijumpai. Kecenderungannya setiap orang akan mengeluarkan keringat walaupun hanya sedikit. Oleh karena itu dianggap bahwa tubuh selalu basah, tahanan listrik menjadi rendah dan kemungkinan terkena sengatan menjadi tinggi. Ternyata, tahanan tubuh juga dipengaruhi oleh jenis kelamin. Wanita dewasa memiliki tahanan tubuh yang berbeda dengan laki-laki dewasa. Tahanan tubuh wanita dewasa lebih rendah dibanding tahanan tubuh laki-laki dewasa. Oleh karena itu arus listrik yang mengalir ke tubuh wanita dewasa cenderung lebih besar dan akibatnya tentu juga lebih parah.

Gambar 1. grafik bahaya arus listrik

Jantung sebagai organ tubuh yang paling rentan terhadap pengaruh aliran arus listrik dan ada empat batasan jika kita tersengat aliran listrik(lihat gambar 1). Daerah 1 (0,1 sd 0,5mA) jantung tidak terpengaruh sama sekali bahkan dalam jangka waktu lama Daerah 2 (0,5 sd 10 mA) jantung bereaksi dan rasa kesemutan muncul dipermukaan kulit. Diatas 10mA sampai 200mA jantung tahan sampai jangka waktu maksimal 2 detik saja Daerah 3 (200 sd 500mA) Jantung merasakan sengatan kuat dan terasa sakit, jika melewati 0,5 detik masuk daerah bahaya Daerah 4 (diatas 500mA) jantung akan rusak dan secara permanen dapat merusak sistem peredaran darah bahkan berakibat kematian.

Beberapa indikasi sengatan listrik a. Efek pada jantung (Cardiac) Arus AC 5A dapat menyebabkan asystole. Efek lainnya adalah rusaknya pembuluh jantung (myocardial). b. Efek pada otot tulang Arus listrik lebih dari 15 -20 mA memunculkan gejala kontraksi yang hebat (tetanic contraction) yang menyebabkan tubuh sulit melepaskan diri dari sumber listrik mengakibatkan sindrome pelepasan lengan dan tulang belakang jika sengatan listrik mengenai lengan c. Cedera otot Thrombosis dan occlusion yang menghasilkan ischaemia dan necrosis Yang terjadi pada lengan mengakibatkan kerusakan otot dan memerlukan amputasi d. Cedera susunan syaraf (Neurological injuries) Dapat terjadi kerusakan terpusat atau sebagian dan seketika maupun jangka panjang. Jika sengatan listrik melewati kedua bahu, maka kerusakaan sumsum tulang belakang dapat terjadi. Sementara sengatan listrik pada bagian kepala menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan, dan pengaruh jangka panjangnya seperti epilepsy, encephalopathy, dan Parkinsonism. Efek lain dari sengatan listrik juga mengakibatkan gagal ginjal, pecahnya gendang telinga (tegangan tinggi), katarak.

Prosedur Pertolongan untuk Korban Sengatan Listrik

Jika ada orang yang tersengat listrik, segera hubungi pertolongan medis jika tanda-tanda atau gejala-gejala di bawah ini tampak pada korban: a. b. c. d. e. f. g. Serangan jantung Masalah pada irama jantung (arrhythmias) Kegagalan bernafas Sakit dan kontraksi pada otot Epilepsi/ayan Kesemutan dan rasa geli Tidak sadar/pingsan

Sementara menunggu pertolongan datang, ikuti langkah-langkah ini: a. Lihat dulu! Jangan sentuh! Tubuh korban mungkin masih teraliri listrik. Menyentuh korban akan menjadikan anda korban berikutnya. b. Jika mungkin, matikan sumber listriknya dulu. Jika tidak bisa, jauhkan sumber listrik dari korban dan penolong dengan menggunakan bendabenda non konduktif, misalnya kayu atau plastik (pastikan bendabenda tersebut dalam keadaan kering). c. Cek tanda-tanda sirkulasi darah pada korban (pernafasan, batuk, atau gerakan tubuh). Jika tidak ada, segera mulai lakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation). yaitu suatu teknik menyelamatkan nyawa yang digunakan ketika pernafasan atau detak jantung seseorang terhenti baik dengan cara memompa jantung atau dengan napas buatan. d. Cegah shock, Baringkan korban dan jika mungkin posisikan kepala korban sedikit lebih rendah dari pinggang, dan naikkan kakinya.

PENCEGAHAN a. b. c. d. e. f. Jauhkan kabel listrik dari jangkauan anak-anak Gunakan pengaman pada colokan listrik Ajarkan kepada anak-anak mengenai bahaya dari listrik Ikuti petunjuk pabrik jika menggunakan alat-alat elektronik Hindari pemakaian alat listrik pada keadaan basah Jangan pernah menyentuh alat listrik ketika sedang memegang keran atau pipa air g. Untuk menghindari sambaran petir sebaiknya tidak berada di tempat terbuka (lapangan) dan segera mencari tempat perlindungan selama hujan turun (tetapi jangan berada dibawah pohon atau pelindung yang terbuat dari logam). Segera tinggalkan kolam renang, berada di dalam mobil akan lebih aman.

You might also like