You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN ORDE REAKSI

Disusun oleh: 1. Muhamad Fauzi Rahman 2. Putri Ayu Kurniasih Kelas: XI-IPA III Kelompok: 1 Percobaan: 7

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Pasirkaliki N0.51 Telp.6011309 Bandung 40172 2012-2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MENENTUKAN ORDE REAKSI

Disusun oleh: 3. 4. 5. 6. 7. Firma Yuliva Pradani Irsyad Ababil Kartina Muhamad Fauzi Rahman Putri Ayu Kurniasih

Kelas: XI-IPA III Kelompok: 1 Percobaan: 7

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 6 Jalan Pasirkaliki N0.51 Telp.6011309 Bandung 40172 2012-2013

KATA PENGANTAR
Assalamuaikum warahmatullahiwabarakatu. Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan laporan kimia yang berjudul Orde Reaksi ini. Laporan ini kami susun berdasarkan percobaan kami langsung di laboratorium sekolah. Tujuan utama dari pembuatan laporan ini selain untuk memenuhi tugas kami dalam mata pelajaran kimia tepatnya pada BAB Kesetimbangan Kimia semester 1, juga untuk memperkaya pengalaman kami dalam melakukan percobaan serta menambah referensi dari ilmu pengetahuan yang kami miliki, karena jika hanya dengan membaca teori yang terdapat dalam buku ataupun sumber lainnya rasanya kurang efektif, sebab kami akan lebih memahami sakaligus membuktikan teori yang kami dapatkan dari sumber-sumber tersebut melalui praktikum ini. Akhir kata kami ucapkan, mohon maaf apabila masih terdapat banyak kesalahan dalam laporan kami. Kami harap Ibu memaklumi, karena seperti yang Ibu ketahui kami ini hanyalah siswa yang masih dalam tahap pembelajaran. Tentunya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Ibu sebagai guru/pembimbing kami supaya dalam pembuatan laporan selanjutnya bisa lebih baik lagi, terlebih dari itu agar kami dapat menjadi siswa yang sukses nantinya. Amin.

Bandung, Februari 2013

Penyusun

UCAPAN TERIMAKASIH
Assalamuaikum warahmatullahiwabarakatu. Pertama-tama marilah kita ucapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kuasa-Nya pada kami sehingga laporan praktikum ini dapat terselesaikan. Tidak lupa shalawat serta salam kami haturkan untuk nabi kita tercinta Muhammad SAW. Selanjutnya kami ucapakan terimakasih kepada Ibu Kuswati, S.Pd. selaku guru kimia kami, karena berkat bimbingan beliau kami dapat menyusun laporan ini walaupun masih banyak yang perlu dikoreksi. Selain itu kami juga turut berterimakasih pada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan pada kami baik material maupun moral. Semoga Allah SWT membalas dengan kasih dan sayang-Nya yang berlipat kelak. Amin.

Bandung, Februari 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii BAB I .............................................................................................................................................. 1 1.1.Judul Percobaan..................................................................................................................... 1 1.2.Tanggal Percobaan ................................................................................................................ 1 1.3.Dasar Teori ............................................................................................................................ 1 A. Konsep Laju Reaksi ......................................................................................................... 1 B. Konsentrasi ....................................................................................................................... 2 C. Persamaan Laju Reaksi .................................................................................................... 3 1.4.Tujuan.................................................................................................................................... 6 1.5.Alat dan Bahan ...................................................................................................................... 6 a.Alat: ...................................................................................................................................... 6 b.Bahan: ................................................................................................................................... 6 1.6.Cara kerja .............................................................................................................................. 6 BAB II............................................................................................................................................. 7 2.1.Hasil Pengamatan .................................................................................................................. 7 2.2.Pembahasan ........................................................................................................................... 7 BAB III ......................................................................................................................................... 11 3.1.Kesimpulan.......................................................................................................................... 11 3.2.Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 16

BAB I
1.1.Judul Percobaan
Menentukan Orde Reaksi

1.2.Tanggal Percobaan
Rabu, 6 Februari 2013

1.3.Dasar Teori
A. Konsep Laju Reaksi Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju reaksi berlangsung dalam waktu yang berbeda-beda. Meledaknya petasan adalah contoh laju reaksi yag berlangsung dalam waktu yang singkat. Proses perkaratan besi, pematangan buah di pohon dan fosilisasi sisa organisme merupakan peristiwa-peristiwa kimia yang beralngsung sangat lambat. Laju merupakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satuan waktu, satuan waktu yang digunakan dapat berupa hitungan jam, menit ataupun detik. Sedangkan perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan yang dapat teramati misalnya perubahan warna, perubahan wujud atau dapat berupa munculnya gelembung-gelembung gas saat reaksi berlangsung. Sebenarnya cara mengetahui laju suatu reaksi sangatlah sederhana, karena dapat langsung diamati melalui pengamatan sepintas, tentunya dengan melakukan pengukuran sebelumnya. Pengukuran ini dilakukan pada sejumlah senyawa yang akan diuji. Reaksi kimia adalah proses perubahan pereaksi (reaktan) menjadi hasil (produk). Seiring bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah pereaksi akan semakin berkurang sedangkan jumlah hasil reaksi akan semakin bertambah. Oleh kareana itu, laju reaksi juga dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.

[produk] M

[reaktan] t pereaksi (reaktan) hasil reaksi (produk).

Dengan begitu dapat disimpulakan bahwa:

Keterangan: v = kecepatan laju reaksi (M/detik) waktu yang dibutuhkan untuk melakukan reaksi (detik) Laju reaksi dari suatu perobaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Diantaranya: a. Konsentrasi larutan b. Luas permukaan c. Suhu d. Katalis Faktor yang akan dibahas dalam laporan praktikum ini terutama adalah pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi percobaan. B. Konsentrasi Konsentarsi suatu larutan dapat pula dinyatakan sebagai molaritas. Molaritas atau konsentrasi larutan merupakan ukuran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam satu liter larutannya. Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebuh rapat, jika dibandingkan dengan konsentrasi larutan yang encer. Samakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam tiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan akan makin sering terjadi dan reaksi yang berlangsung akan semakin cepat pula. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif, ini berlaku untuk reaksi pada fasa apapun, baik untuk fasa gas, cair atau pun padat.Molaritas dapat dirumuskan sebagai:

Keterangan: M = molaritas atau konsentrasi larutan (Molar atau M) n = mol senyawa (mol) V = volume larutan (l)

Dengan n= Keterangan: n = mol senyawa (mol) m = massa (gram) Mr = molekul relatife Ar = atom relatif Adakalanya, larutan yang tersedia di laboratorium adalah larutan-larutan yang Konsentrasinya sangat tinggi (larutan pekat), sehingga bila kita memerlukan larutan Dengan konsentrasi rendah maka kita perlu mengencerkannya terlebih dahulu. Pengenceran adalah penambahan zat pelarut ke dalam suatu larutan yang pekat Untuk mendapatkan larutan baru yang konsentrasinya lebih rendah. Jumlah mol sebelum pengenceran harus sama dengan jumlah mol setelah pengenceran, sehingga: n1 = n2 M1 V1 = M2 V2 Keterangan: M1 = konsentrasi awal larutan (mol/ liter) V1 = volume awal larutan (liter) M2 = konsentrasi larutan setelah pengenceran (mol/ liter) V2 = volume larutan setelah pengenceran (liter) n1 = mol larutan sebelum pengenceran (mol) n2 = mol larutan setelah pengenceran (mol) Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya. C. Persamaan Laju Reaksi Hubungan kuantitatif antara perubahan konsentrasi dengan Kata Kunci Laju reaksi dinyatakan dengan Persamaan Laju Reaksi atau Hukum Laju Reaksi. Untuk reaksi pA + qB rC Maka bentuk umum persamaan laju reaksinya adalah: v = k [A]m [B]n

Keterangan: v = laju reaksi (M/liter) p = koefisien A q = koefisien B r = koefisien C k = ketetapan laju reaksi m = orde reaksi terhadap A n = orde reaksi terhadap B [A] = konsentrasi A (Molar) [B] = konsentrasi B (Molar) [C] = konsentrasi C (Molar) Tingkat reaksi (orde reaksi) tidak sama dengan koefisien reaksi. Orde reaksi hanya Dapat ditentukan melalui percobaan. Oleh karena itu kita tidak dapat menentukan orde reaksi hanya dengan melihat persamaan reaksi saja. Tingkat reaksi total adalah jumlah tingkat reaksi untuk setiap pereaksi. Orde reaksi total = m + n Orde reaksi menunjukkan hubungan antara perubahan konsentrasi pereaksi dengan Perubahan laju reaksi. Hubungan antara kedua besaran ini dapat dinyatakan dengan Grafik orde reaksi. Pada reaksi orde nol, laju reaksi tidak bergantung pada konsentrasi pereaksi.

v=k

[pereaksi] Pada reaksi orde satu, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi. Jika konsentrasi dinaikkan dua kali, maka laju reaksinya pun akan dua kali lebih Cepat dari semula.

V = k [pereaksi]1

[pereaksi] Pada reaksi orde dua, kenaikan laju reaski akan sebanding dengan kenaikan Konsentrasi pereaksi pangkat dua. Bila konsentrasi pereaksi dinaikkan dua kali, Maka laju reaksinya akan naik menjadi empat kali lipat dari semula. V = k [pereaksi]2

[pereaksi]

Dengan demikian, jika konsentrasi suatu zat dinaikkan a kali, maka laju reaksinya Menjadi b kali, sehingga orde reaksi terhadap zat tersebut adalah : Ax = b dimana x = orde reaksi

Persamaan laju reaksi dapat ditentukan melalui eksperimen, yaitu dengan mengukur konsentrasi salah satu produk pada selang waktu tertentu selama reaksi berlangsung.

1.4.Tujuan
Menentukan orde reaksi percobaan berdasarkan pengaruh konsentrasi pada suatu zat.

1.5.Alat dan Bahan


a.Alat: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Corong. 4 buah Gelas kimia 100 ml. Kertas tissue. Kertas bertanda silang. Ampelas. Stopwatch. Gelas ukur. Kertas saring. Pipet tetes.

b.Bahan: 1. Larutan HCl 2 M. 2. Larutan Na2S2O3. 3. Air 1.6.Cara kerja 1. Menyediakan dua gelas kimia 100 ml yang masing-masing berisi 20 ml HCl 2 M. 2. Menyediakan dua gelas kimia 100 ml yang berisi masing-masing berisi Na2S2O3 20 ml 2 M dan Na2S2O3 15 ml 1,5 M. 3. Meletakkan kertas yang bertanda silang di dasar masing-masing gelas kimia 100 ml yang telah berisi Na2S2O3. 4. Menambahakan 5 ml air ke dalam gelas kimia yang berisi 15 ml larutan Na2S2O3. 5. Menuangkan larutan HCl ke dalam masing masing gelas kimia yang berisi Na2S2O3. 6. Menyalakan stopwatch begitu larutan dituangkan. 7. Menunggu hingga kertas bertanda silang di dasar gelas tidak terlihat lagi. 8. Mencatat waktu satelah kertas di dasar gelas tidak terlihat lagi.

BAB II
2.1.Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan

No. HCl 2 M 1. 2. 3. 4. 20 20 20 20

Volume Na2S2O3 Air 0,2 M 20 15 10 5 5 10 15

Campuran 40 40 40 40

[Na2S2O3] setelah dicampur (M) 0,2 0,15 0,1 0,05

Waktu (detik)

Vr

24,5 55,5 106,3 162,1

81 10-4 27 10-4 9 10-4 3 10-4

2.2.Pembahasan Menentukan orde reaksi dari reaksi: Na2S2O3(aq) + HCl(aq) 2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(s) 1. Percobaan 1 Diketahui: M1 = 0,2 M V1 Na2S2O3 = 20 ml V2 Na2S2O3 = 20 ml t = 25 detik Jawab: n1 = n2 M1 . V1 = M2 . V2 v= 0,2 . = M2 . v = 80 . 10-4 Molar/detik 0,2 . 0.02 = M2 0,02 4 . 10-3 = 2 . 10-2 v= Ditanyakan: v=?

M2 = M2 = 2 . 10-1 M2 = 0,2 Molar

2. Percobaan 2 Diketahui: M1 = 0,2 M V1 Na2S2O3 = 15 ml V2 Na2S2O3 = 15 ml Na2S2O3 + 5 ml air = 20 ml Ditanyakan: v=?

t = 55 detik Jawab: n1 = n2 M1 . V1 = M2 . V2 0,2 . = M2 . v=


v= v = 27 . 10-4 Molar/detik

0,2 . 0,015 = 0.02 . M2 3 . 10-3 = 2 . 10-2 M2 M2 = M2 = 1,5 . 10-1 M2 = 0,15 Molar

3. Percobaan 3 Diketahui: M1 = 0,2 M V1 Na2S2O3 = 10 ml V2 Na2S2O3 = 10 ml Na2S2O3 + 10 ml air = 20 ml t = 106 detik Jawab: n1 = n2 M1 V1 = M2 V2
v =

Ditanyakan: v=?

v=

0,2 .

= M2 .

v = 9 . 10-4 Molar/detik

0,2 . 0,01 = M2 . 0,02 2 . 10-3 = 2 . 10-2 M2 M2 = M2 = 1 . 10-1 M2 = 0,1 Molar

4. Percobaan 1 Diketahui: M1 = 0.2 M V1 Na2S2O3 = 5 ml V2 Na2S2O3 = 5 ml Na2S2O3 + 15 ml air = 20 ml Ditanyakan: v=?

t = 162 detik Jawab: n1 = n2 M1 V1 = M2 V2


v=

v=

0,2 .

= M2 .
v = 3 . 10-4 Molar/detik

0,2 . 0,005 = M2 . 0,02 1 . 10-3 = 2 . 10-2 M2 M2 = M2 = 0,5 . 10-1 M2 = 0,05 Molar

BAB III
3.1.Kesimpulan Dari percobaan yang telah dilakukan dapat kami simpulkan bahwa orde reaksi dari reaksi tersebut adalah 1. Hal ini dapat dibuktikan dengan laju reaksi yang semakin meningkat setiap kenaikan 0.05 Molar konsentrasi larutan Na2S2O3. Kenaikan yang terjadi merupakan perkalian dari bilangan dasarnya, yaitu 3. Percobaan 4 = 3 10-4 Molar/detik Percobaan 3 = 9 10-4 Molar/detik Percobaan 2 = 27 10-4 Molar/detik Percobaan 1 = 81 10-4 Molar/detik

1. 2. 3. 4.

Acuan laju reaksinya adalah 3 . 10-4 Molar/detik 3 . 10-4 (3)1 = 9 . 10-4 1 = 9 . 10-4 Molar/detik 9 . 10-4 (3)1 = 9 . 10-4 3 = 27 . 10-4 Molar/detik 27 . 10-4 (3)1 = 27 . 10-4 9 = 81 . 10-4 Molar/detik Karena pangkat dari 3 selalu 1 maka dapat diaktakan bahwa orde reaksinya adalah 1.

3.2.Daftar Pustaka
1. http://zonatelatku.wordpress.com/2012/05/16/contoh-laporan-praktikum-kimia-kelas-xiiipa/. 9 februari 2013. 2. http://eqon.blogspot.com/2012/09/praktikum-kimia-laporan-1.html. 9 februari 2013. 3. http://idoelman.blogspot.com/2012/01/contoh-tugas-laporan-praktikum-kimia.html. 9 februari 2013. 4. http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry/2352628-contoh-laporan-praktikumkimia/. 9 februari 2013. 5. http://baliham07.blogspot.com/2012/11/contoh-kata-pengantar.html. 9 februari 2013. 6. http://www.sarjanaku.com/2011/05/contoh-kata-pengantar-yang-baik.html. 9 februari 2013. 7. http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/12/contoh-surat-ucapan-terimakasih.html. 9 februari 2013. 8. http://iwak-pithik.blogspot.com/2012/07/free-download-buku-bse-sma-kelas-xi.html. 9 februari 2013. 9. http://bse.kemdiknas.go.id/. 9 februari 2013. 10. http://bse.invir.com/. 9 februari 2013. 11. http://pinsukses.blogspot.com/2012/01/bse-sma-kelas-11-kimia-crys-fajar.html. 9 februari 2013. 12. http://wikenovi.wordpress.com/kimia-kelas-xi-2/549-2/. 9 februari 2013. 13. http://nabilahcalista.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-kimia-pembuatan.html. 9 februari 2013. 14. http://imuzcorner.blogspot.com/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-yang-benar.html. 9 februari 2013. 15. http://naupress.narotama.ac.id/index.php/selengkapnya/48. 9 februari 2013. 16. Kalsum, Siti, Dkk. 2009. KIMIA 2 Kelas XI SMA dan MA. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. 17. Fauziah, Nenden. 2009. KIMIA 2 Kelas XI SMA dan MA. Bandung: PT. Habsa Jaya. 18. Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. KIMIA 2 Kelas XI SMA dan MA. jakarta: PT. SetiAji. 19. Permana, Irvan. 2009. KIMIA 2 Kelas XI SMA Dan MA untuk Kelas XI, Semester 1 dan2, Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: PT. Armico. 20. Suwardi, dkk. 2009. Panduan Pembelajaran Kimia SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: CV. Karya Mandiri Nusantara. 21. Utami, Budi, dkk. 2009. KIMIA untuk SMA /MA Kelas XI Program Ilmu Alam. Jakarta: CV. HaKa MJ. 22. Partana, Crys Fajar dan Wiyarsi, Antuni. 2009. Mari Belajar Kimia untuk SMA-MA Kelas XI IPA. Jakarta: SIC. 23. Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: PT. Setia Purna Inves. 24. Purba, Michael. 2007. KIMIA untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

You might also like