You are on page 1of 29

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN:

DAMPAKNYA TERHADAP PERSAINGAN SUMBER DAYA INSANI DAN PENGEMBANGAN ILMU EKONOMI SYARIAH

Mustafa Edwin Nasution


(Pusat Ekonomi Bisnis Syariah FEUI)

Makalah disampaikan pada National Syariah Economic Seminar FSI FEUI,13 februari 2013

SISTEMATIKA PEMBAHASAN
I. II. III. IV. V. Pendahuluan Liberalisasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Perekonomian setelah MEA Simpulan

I. PENDAHULUAN
Tujuan : Umum: Mengetahui peluang sumber daya insani perbankan syariah untuk meningkatkan kapabilitas untuk menyambut MEA 2015 Khusus: Memahami dampak MEA 2015 terhadap perkembangan Ilmu Ekonomi Syariah. Paham tentang persaingan SDI Perbankan Syariah Persiapan & Strategi meningkatkan kapasitas & potensi SDI

II. Liberalisasi
Liberalisasi Ekonomi adalah usaha untuk menghapuskan rintangan yang menghambat perdagangan barang dan jasa dalam perekonomian. Barang akan bergerak lebih cepat sehingga akan meningkatkan efesiensi bagi pelaku ekonomi. Persaingan akan mampu meningkatkan produksi barang dan jasa. Terjadinya peningkatan kemakmuran.

Langkah-langkah Liberalisasi
Penghapusan diskriminasi norma, peraturan, prosedur. Antara lain : Tarif & pajak Pengaturan kelembagaan Kebijaksanaan ekonomi Undang-undang

Apa saja yang telah dilakukan dengan usaha liberalisasIi 1. General Agreement on tariffs and trade (GATT), 1948 :
Name Geneva Start Duration Countries Subjects covered Apr-46 7 months 5 months 8 months 5 months 11 months 37 months 74 months 23 Tariffs Achievements Signing of GATT, 45,000 tariff concessions affecting $10 billion of trade

Annecy
Torquay

Apr-49
Sep-50

13
38

Tariffs
Tariffs

Countries exchanged some 5,000 tariff concessions Countries exchanged some 8,700 tariff concessions, cutting the 1948 tariff levels by 25% $2.5 billion in tariff reductions
Tariff concessions worth $4.9 billion of world trade

Geneva II
Dillon

Jan-56
Sep-60

26
26

Tariffs, admission of Japan


Tariffs

Kennedy
Tokyo

May-64
Sep-73

62
102

Uruguay

87 Sep-86 months

123

Doha

Nov-01

141

Tariffs, Anti-dumping Tariffs, non-tariff measures, "framework" agreements Tariffs, non-tariff measures, rules, services, intellectual property, dispute settlement, textiles, agriculture, creation of WTO, etc Tariffs, non-tariff measures, agriculture, labor standards, environment, competition, investment, transparency, patents etc

Tariff concessions worth $40 billion of world trade


Tariff reductions worth more than $300 billion dollars achieved The round led to the creation of WTO, and extended the range of trade negotiations, leading to major reductions in tariffs (about 40%) and agricultural subsidies, an agreement to allow full access for textiles and clothing from developing countries, and an extension of intellectual property rights.

The round is not yet concluded.

Apa saja yang telah dilakukan dengan usaha liberalisasi


2. WTO
Putaran terakhir GATT, Putaran Uruguay, menghasilkan WTO. ( 1 Jan 1995). Tujuan WTO adalah menghilangkan kegiatan diskriminasi dalam perdagangan, pengurangan dan penghapusan hambatan perdagangan penyelesaian sengketa perdagangan. Prinsip WTO: Liberalisasi pasar dan non diskriminasi

Bagaimana Hasilnya
1. Perundingan WTO banyak menghadapi kegagalan ( pertemuan menteri tingkat IV WTO di Doha 2001; tingkat V di Cancun, Mexico, 2003; tingkat VI di Hongkong 2005, Pertemuan Terbatas tingkat Menteri di Davos, Swiss, 2011)

Bagaimana hasilnya?
2. North American Free Trade Agreement (NAFTA) : Diramalkan akan mempercepat kemakmuran dan mengurangi kesenjangan AS-Meksiko Faktanya menurut stiglitz (Making Globalization Works) 10 tahun setelah NAFTA di implementasikan ; kesenjangan pendapatan meningkatkan 10% Meksiko lebih tergantung secara ekonomi kepada AS Lapangan kerja untuk buruh murah di AS dikuasai oleh warga Meksiko, warga AS merasa dirugikan.

Bagaimana hasilnya?
3. Krisis Ekonomi AS Stiglitz (freefall: America,Free market,and the Sinking of the world economy): menyatakan kehancuran free market dan peningkatan peran negara dalam perekonomian ( kasus jatuhnya Lehman Brothers 2008) Melahirkan kebijakan proteksionisme buy American product oleh pemerintah AS (februari 2009). AS mempertahankan subsidi pertanian yang tinggi ; terus memaksa Cina, Brazil dan India untuk menghapus tarif di beberapa sektor industri

III. Masyarakat Ekonomi ASEAN


1. Sejarah terbentuknya MEA Dalam KTT ASEAN ke 12, 2007 disepakati untuk percepatan pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Dalam KTT ASEAN ke 13, 2007 di tandatangani ASEAN charter dan ASEAN Economic community

Masyarakat Ekonomi ASEAN


Dalam KTT ASEAN ke 14, 2009 di tandatangani road map for ASEAN community (2009-2015) yang digunakan untuk mengimplementasi 3 blue print ASEAN community yaitu : ASEAN economic community ( AEC) ASEAN Securtity Community (ASC) ASEAN Sosio-Cultural Community (ASCC)

Masyarakat Ekonomi ASEAN


2. Tujuan MEA Menciptakan pasar tunggal yang menjamin lancarnya arus lalu lintas barang dan jasa, pelaku usaha, pekerja dan arus modal. Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan pembangunan

Masyarakat Ekonomi ASEAN


3. Unsur Utama dalam Merealisasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN
Kemauan Politik Mobilisasi Sumber daya dan koordinasi Pemenuhan komitmen Peningkatan kapasitas dan pengembang an kelembagaan Konsultasi dan kesepakatan Pemerintah dengan Sektor Swasta

Sumber : Kementterian Perdagangan RI,2011

Implikasi Umum
Dampak Liberalisasi: tidak seperti yang diharapkan: Pertumbuhan ekonomi Kesenjangan ekonomi Lainnya (protes-protes terhadap perundingan yang ada).

IV. Perekonomian setelah berlakunya MEA


Terjadinya pasar bersama Masyarakat Ekonomi ASEAN Lancarnya Arus barang dan jasa, modal, tenaga kerja,dll Universitas ?

Beberapa Indikator Ekonomi sebelum berlakunya MEA


Indonesia Populasi tahun 2010 GDP per kapita tahun 2010 (US $) GDP 2010, PPP tahun dasar 2005 (milyar US $) Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 Inflasi tahun 2009 (%) Peringkat global Competitiveness tahun 2010 (dari 139 Negara) Total Financial Asset/GDP tahun 2008 (%) 232.516.771 4.002,53 930,65 Malaysia 27.913,990 13.416,31 374,50 Singapura 5.140,300 51.326,46 263,83 Brunei Darussalam 407.045 44.268,73 17,69

6,10 6,38 44

7,16 0,58 26

14,47 0,60 3

-1,77 1,03 28

83

292

348

Sumber: World Bank,CEIC dan World Economic Forum

Skenario Sederhana Pasar Tenaga kerja Pada masa berlakunya MEA


Masuknya tenaga kerja baik tenaga kerja ahli maupun non ahli berarti tenaga kerja Indonesia harus bersaing dengan tenaga kerja asing. Persaingan terjadi pada setiap kelompok tingkat keahlian tenaga kerja Hal ini berimplikasi Indonesia harus mampu menghasilkan tenaga kerja dengan kualitas yang baik. Meningkatnya arus tenaga murah Indonesia ke negara ASEAN lainya (?)

Gambaran Umum Kualitas SDM di ASEAN


Negara Singapura Malaysia Thailand Filipina Tahun 2005 25 63 78 90 Tahun 2007 23 66 87 105 Tahun 2011 26 61 103 112

Indonesia

107

111

124

Sumber: UNDP Report

Indicators of HDI (2011)


Indicators Health : Life expectancy at birth ( Years ) Education : Education Index ( Expectancy mean & year of schooling ) Income ( GNI/ Capital -> PPP ) In equality Poverty ( Poverty index ) Gender ( Gender inequality index ) Sustainability ( Adjusted net saving GNI ) Demography IND 69.4 0.584 3716 0.504 0.095 0.505 11 242.325 MLY 77.2 73 13,685 0.286 15.4 28.854

Education (2011)
Education Public Expenditure On Education ( % of GDP ) IND 2.81 MLY 4.1

Expected Years of Schooling ( Children under 7 years )


Adult Literary Rate ( % age 15 and above ) Mean Years of Schooling ( Adult over 25 ) Education Index ( Expected & mean years of schooling )

13.2
92.2 5.8 0.584

12.6
92.5 9.5 0.730

Combine gross enrollment in education ( % )

77.6

70.3

Jumlah Pekerja Di Perbankan Syariah


2010 2011 2012 *) s/d Maret

Bank Umum Syariah Unit Usaha Syariah


Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

15.224

21.820

21.475

1.868

2.067

2.315

3.172

3.773

4.084

Universitas di Era MEA


Implikasi MEA terhadap ilmu Ekonomi Syariah

Implikasi MEA terhadap ilmu Ekonomi Syariah


Perlu Peningkatan kegiatan Pendidikan unt Meningkatkan Kualitas SDI Indonesia Perlu adanya standarisasi ilmu Ekonomi Syariah Semakin besar pasar perbankan syariah, mendorong orang untuk melakukan pengembangan ilmu ekonomi syariah (produkproduk perbankan syariah, etika dan bisnis syariah, dll)

Kondisi SDI di Industri Perbankan Syariah Nasional


Karakteristik SDI Latar Belakang Pendidikan Kondisi SLTP SMU D1-D2 2003* n.a. 18% n.a. 2010** 0,05% 8,80% 0,53%

D3
S1 S2 S3 Kompetensi Keilmuan Sumber Rekrutmen Ilmu Syariah

21%
59% 2% n.a. 10%

24,27%
65,01% 1,25% 0,10% 15%

Ilmu Konvensional
Fresh Graduate PT Bank Konvensional Bank Syariah Lain Sumber Lain

90%
20% 70% 5% 5%

85%
25% 60% 10% 5%

*Sumber: FEUI, 2003. **Sumber: PEBS FEUI, 2010.

Klasifikasi Demand SDM Syariah

Kebutuhan SDM dan Respon Pasar


Pengetahuan akademik dasar dan lanjutan
Pembukaan spesialisasi dan program studi ekonomi dan keuangan syariah di universitas khususnya di level S2 (magister)

Keahlian Profesional Menengah dan Lanjutan


Program Pelatihan komprehensif dan sertifikasi Profesi

Keahlian Teknis Lanjutan


Training untuk profesional pada satu topik khusus

Updating Perkembangan terkini dan pengetahuan lanjutan


Seminar, konferensi dan workshop pada isu-isu spesifik

Masalah SDM dan Pendidikan Perbankan Syariah

Sumber
Bank Indonesia., Riset ttg Persiapan Bank Syariah menghadapi MEA, Sep 2011 Mustafa E Nasution., Materi Diskusi Komite Perbankan Syariah: Penyiapan SDM Berkualitas Tinggi dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Perbankan Syariah, Juli 2012 World Bank, CEIC DAN World Economic Forum PEBS FEUI., Syariah Economic Outlook, 2009 dan 2010 UNDP Report

You might also like