You are on page 1of 12

Tugas Teknologi Bahan Alam

FORMULASI TABLET KUNYAH VITAMIN C DARI EKSTRAK BUAH STROBERI SEBAGAI ANTIOKSIDAN

DI SUSUN OLEH: ERVIANTI DELA ROSA (2443010136)

FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA

PENGENALAN TANAMAN STROBERI A. Klasifikasi Tanaman stroberi diklasifikasikan sebagai berikut : Devisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Keluarga : Rosaceae Genus : Fragaria Spesies : Fragaria spp B. Sifat-Sifat Botani Tanaman Stroberi Stroberi adalah tumbuhan keluarga rumput yang memiliki dahan dua jenis, jenis rebah dan tegak. Ketinggian jenis tegak mencapai 8-15 cm. daunnya terdiri dari tiga daun kecil bergigi dan ekor panjang dan berwarna putih, dan berkumpul dalam jumlah dua sampai lima atau bahkan lebih. Pertumbuhan dan pengembangbiakan stroberi bukan hanya melalui benih, melainkan juga melalui akar tumbuhan. Secara umum , stroberi memiliki 81-87% air , 3-13 % glukosa dan lulez, bahan lemak, asamasam bebas, vitamin C yang banyak dan sedikit vitamin B, A, E , dan K. Selain itu, stroberi memiliki kandungan zat besi, sodium dan fosfor, meniziyum, belerang, kalsium, silis, yodium dan banyak lagi kandungan zat lainnya. 1. Akar Tanaman stroberi dewasa mempunyai 20-35 akar primer dengan panjang 40 cm. Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar. Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Cara penyerapan air dan mineral dari dalam tanah oleh rambut-rambut akar berlangsung secara osmosis. Osmosis adalah pergerakan zat dari larutan yang lebih pekat (berkonsentrasi tinggi) melalui selaput semipermeabel. 2. Batang Batang stroberi sangat pendek dan terdapat banyak daun disetiap buku. Batang utama dan daun tersusun rapat disebut Crown. Batang merupakan organ lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Pada fase pertumbuhan , batang menghasilkan daun dan tunas. Sedang pada fase reproduksi, batang menghasilkan bunga. 3. Daun Masa pertumbuhan vegetative membentuk daun-daun baru setiap 8-12 hari dan bertahan 1-3 bulan kemudian kering. Daun stroberi dengan tepi bergigi merupakan daun trifoliate.Bagianbagian daun terdiri dari atas kebawah, yaitu epidermis, jaringan palisade, jaringan spons, dan

berkas pembuluh angkut daun. Daun berfungsi sebagai tempat fotosintesis, transpirasi, dan sebagai alat pernafasan. 4. Bunga Bunga tanaman stroberi mempunyai 5 sepal, 5 petal dan 20-35 stamen dan ratusan pistik yang menempel pada receptacle dengan pola melingkar. Bunga tersusun dalam inflorensens terletak di ujung tanaman. Inflorensens terdiri dari batang utama dan batang cabang. Infloresens mempunyai 1 bunga primer, 2 skunder, 4 tersier, 8 kuarterner dan 16 kuiner. 5. Buah Bentuknya unik, persis seperti bentuk hati. Buah yang sudah matang berwarna merah. Warna merah pada stroberi matang sangat beralasan. Warna merah itu disebabkan karena buah ini kaya pigmen warna antosianin dan mengandung antioksidan tinggi. Pada buah stroberi, kelopak bunga masih utuh, bersifat persisten. Berwarna hijau sehingga membuat buah semakin menarik. Kelopak ini juga memiliki trikoma rambut sehingga terlihat seperti agak berambut. Buah sangat lunak dan rentan terhadap kondisi lingkungan sekitarnya. Kulit buah sangat tipis dan lunak, daging buahnya pun lunak. Sehingga, apabila buah tersebut ditempatkan di tempat yang panas, buah ini akan cepat lembek. Buah ini sangat rentan terhadap suhu, cahaya matahari dan kelembaban udara. Apabila buah stroberi terkena cahaya matahari langsung yang kuat, maka akan menjadi lembek. Begitu pula apabila ditempatkan dalam suhu yang tinggi, buah ini pun cepat lembek. Untuk itu, perlu kehati-hatian dalam menyimpan buah yang cantik tapi rentan ini. Buah stroberi sangat mudah membusuk. Apabila sudah membusuk, harus segera dipisahkan dengan buah lainnya karena cepat menular. D. Penyebaran Tanaman Stroberi Spesies F.Vesca yang lebih luas penyebarannya dan jenis stroberi inilah yang pertama kali masuk ke Indonesia.Tanaman stroberi dapat tumbuh subur pada wilayah dengan lama penyinaran matahari yang berkisa 8-10 jam per hari. Untuk faktor suhu udara optimum antara 17C-20C, suhu minimum antara 4C-5C. E. Perbedaan antara Stroberi Lokan dan Impor Masing-masing varietas stroberi memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, baik local ataupun impor. Selain itu, perbedaan stroberi jenis lokal dan impor juga ada pada proses kematangan buah. Terlebih jika buah akan dikirim ke suatau daerah yang membutuhkan teknik kematangan khusus. Berbeda dengan jenis impor yang dapat dilakukan proses pengiriman dalam keadaan setengah matang. PANEN DAN PENGOLAHAN PACAPANEN STROBERI A. Peruntukan Buah Stroberi Stroberi memerlukan lima bulan untuk dapat dipanen. Satu tanamna bapat berbuah 15 butir dengan berat rata-rata 1,5 ons/tanaman. Ketika usia buah 1 minggu, muncul kembali bunga. B. Panen Pada umumnya, puncak produksi stroberi di Indonesia 1. Ciri-ciri Umur Panen

Kulit buah didominasi warna merah, hijau kemerahan hingga kuning kemerahan. Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Dalam cuaca panas, buahnya cepat lembek dan busuk. 2. Cara Panen Ada teknik khusus pemanenan stroberi. Caranya, buah dipetik bersamaan dengan tangkai dan kelopaknya dengan tangan secara hati-hati atau dengan gunting. C. Pasca Panen Hal yang harus diperhatikan selama pasca panen stroberi antara lain sebagai berikut. 1. Pengumpulan Untuk mengatasi kerusakan buah, hasil panen ditampung pada tray plastik. Cuci dengan air mengalir dan tiriskan diatas rak penyimpanan. 2. Pernyotiran dan Penggolongan Penyortiran dilakukan berdasarkan varietas, warna, ukuran, dan bentuk buah. 3. Pengemasan dan Penyimpanan 1. Dengan cara mengemas buah di dalam wadah plastik transparan atau putih. 2. Stroberi yang telah dipanen secara hati-hati kedalam kontak plastic hingga penuh 3. Buah ditutup denagn plastic lembar polietilence 4. Pengambilan Contoh 5. Pengolahan Tujuan utama adalah untuk meningkatkan keawetan bahan sehingga layak untuk dikonsumsi. MANFAAT BUAH STROBERI Bahan aktif berkhasiat dari buah stroberi adalah vitamin C Alasan: Buah stroberi memiliki aktivitas antioksidan tinggi. Buah stroberi juga membantu penerapan zat besi dari sayuran yang dikonsumsi. Dibandingkan dengan jeruk, vitamin C stroberi jauh lebih tinggi. Vitamin C Sifat Fisika Kimia o Pemerian : Hablur/serbuk putih/agak kuning, oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara, dalam larutan cepat teroksidasi. (FI III p.47) o Kelarutan : Mudah larutan dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzene. (FI III p.47) o Melebur pada suhu kurang lebih 1900C. (FI III p.47) o Higroskopis (HPE 6th p.44) o Densitas : 1,688 g/cm3 (HPE 6th p.44) o pKa : 4,17 (HPE 6th p.44) o pH : 2,1 - 2,6 (5% b/v dalam air). (HPE 6th p.44) o Stabilitas : Dalam bentuk bubuk, asam askorbat relatif stabil di udara. Asam askorbat tidak stabil dalam larutan, larutan alkali khususnya, mudah mengalami oksidasi jika terpapar udara. Proses oksidasi dipercepat oleh cahaya dan panas dan dikatalisis oleh jejak tembaga dan besi. Larutan asam askorbat menunjukkan maksimum stabilitas pada sekitar pH 5,4. (HPE 6th p.44)

Aspek Farmakologi Vitamin C berperan menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dengan bertindak sebagai inhibitor. Tampaknya vitamin C merupakan vitamin yang essensial untuk memelihara fungsi normal semua unit sel termasuk struktur-struktur subsel seperti ribosom dan mitokondria. Kemampuan vitamin ini untuk melepaskan dan menerima menunjukan adanya peran yang sangat penting dalam proses metabolisme. Fungi vitamin C adalah pembentukan kolagen, yakni protein bahan penunjang utama dalam tulang/rawan dan jaringan ikat. Bila sintesa kolagen terganggu, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah yang berakibat perdarahan. Khasiat ini berdasarkan antara lain efek stimulasi vitamin C terhadap pengubahan prolin menjadi hidroksiprolin. Vitamin C juga menstimulasi banyak proses metabolisme berkat sistem redoksnya, yakni mudah dioksidasi dan direduksi kembali dengan bantuan glutation. Vitamin C sebagai antioksidan bekerja untuk menstabilkan radikal bebas dalam tubuh. Tanpa antioksidan yang cukup, reaksi negatif yang disebabkan oleh radikal bebas dapat merusak sel tubuh. Radikal bebas akan segera bereaksi dengan antioksidan membentuk molekul yang stabil dan tidak berbahaya. Secara umum reaksi oksidasi dengan adanya antioksidan dapat dilihat dibawah ini: Reaktan produk + .OH .OH + antioksidan Produk yang stabil Antioksidan cenderung bereaksi dengan radikal bebas terlebih dahulu dibandingkan dengan molekul lain. Hal ini dikarenakan antioksidan bersifat sangat mudah teroksidasi atau merupakan reduktor kuat dibandingkan molekul lain. Kandungan Zat dan Nutrisi Satu cangkir (144 g) stroberi mengandung sekitar 45 kalori (188 kJ) dan merupakan sumber vitamin C dan flavonoid yang baik Vitamin Nutrien Satuan 1 cangkir penuh (144 g) 82 0,03 0,1 0,33 0,49

Vitamin C, ascorbic acid Thiamin Riboflavin Niacin Pantothenic acid

mg mg mg mg mg

Vitamin B-6 Folate Vitamin B-12 Vitamin A, IU Vitamin A, RE Vitamin E

mg g g IU g RE mg ATE

0,09 25 0 39 4,3 0,20

Kandungan vitamin C yang di perlukan orang dewasa adalah 60 mg sehari Dosis lazim sehari : 75 mg 1 gram sehari (FI III p.959) Dosis dalam sediaaan : (Md 36th p.1986) 100 mg 200 mg sehari untuk malasemia 25 mg 75 mg sehari untuk pencegahan 250 mg 1 gram untuk pengobatan Aspek Farmakokinetika Vitamin C diserap baik oleh usus bagian atas (duodenum), aktivitasnya hilang oleh cairan lambung, dan desorpsi diperlambat oleh adanya makanan dalam lambung. Resorpsinya dari usus cepat dan praktis sempurna (90%) tetapi menurun pada dosis diatas 1 g. Distribusinya ke semua jaringan baik. Persediaan tubuh untuk sebagian besar terdapat dalam cortex anak ginjal. Dalam darah sangat mudah dioksidasi secara reversibel menjadi dehidroaskorbat yang hampir sama aktifnya. Sebagian kecil dirombak menjadi asam oksalat dengan jalan pemutusan ikatan antara C2 dan C3. Ekskresi berlangsung di ginjal terutama sebagai metabolit dehidronya dan sedikit sebagai asam oksalat. Ekstraksi Buah Stroberi Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi Alasan : karena ekstraksi dengan maserasi tidak perlu pemanasan sehingga tidak akan merusak vitamin C sebagai antioksidan, karena sifat vitamin C yang sangat mudah teroksidasi. Pelarut yang digunakan ada 2 yaitu aquadest dan metanol dengan perbandingan (3:1) Alasan : metanol dipilih sebagai pelarut karena sifatnya yang mudah menguap sehingga dapat membantu dalam proses pengeringan ekstrak, selain itu digunakan juga aquadest sebagai pelarut dengan perbandingan yang lebih besar agar dapat menarik vitamin C nya karena vitamin C sifatnya larut air Ekstrak kemudian diuapkan menggunakan rotary vakum evaporator pada suhu 50C Alasan : untuk menghindari proses enzimatik yang dapat merusak vitamin C serta menghilangkan kontaminasi bakteri

Buah Stroberi Bersih

Dihaluskan Disaring
Sisa Penyaringan Hasil Penyaringan

Dimaserasi selama 24 jam Disaring


Hasil maserasi

Dievaporasi
Hasil evaporasi

Ditambahkan gula pasir, di aduk hingga larut dipanaskan hingga mendidih selama 10 - 20 menit, lalu didinginkan, lalu Masukkan botol
Sirup Stroberi

Ekstrak Kental

Uji Kualitatif Vitamin C

Preparasi Sampel 1. Cuci bersih buah stroberi yang segar 2. timbang buah beri sebanyak 50 gram 3. Haluskan buah stoberi hingga halus dengan blender kemudian lakukan penyaringan 4. Sisa penyaringan tidak mengalami proses pengolahan sehingga sisa penyaringan dipresentasikan sebagai ekstrak buah stroberi. 5. Sisa penyaringan dimasukkan dalam wadah kaca dan ditambahkan dengan pelarut metanol & aquadest (1:3) sebanyak 150 ml, ditutup rapat dan dibiarkan selama 24 jam (1 hari) 6. Filtrat yang didapat kemudian diuapkan menggunakan rotary vaccum evaporator dengan suhu penguapan yang digunakan adalah 50C sampai tidak ada pelarut yang menetes lagi. 7. Ekstrak yang diperoleh ditampung dalam botol yang kemudian ditutup dengan aluminium foil 8. Dari hasil penguapan filtrat, diperoleh ekstrak kental dengan berat masing-masing yang ditimbang Uji kualitatif Vitamin C Alat : a. Pipet tetes atau pipet ukur b. Tabung reaksi c. Alat pemanas

Bahan : a. Larutan asam askorbat 1% b. Larutan Benedict c. Larutan NaHCO3 5% d. Larutan FeCl3 1% e. Kertas pH atau lakmus Cara kerja A. 1. 2. 3. 4. Masukkan ekstrak ke dalam tabung reaksi Tambahkan 15 tetes pereaksi Benedict Panaskan di atas api kecil sampai mendidih selama 2 menit Perhatikan adanya endapan yang terbentuk. Warna hijau kekuningan sampai merah bata menandakan vitamin C positif

Cara kerja B. 1. Masukkan ekstrak ke dalam tabung reaksi 2. Kemudian,netralkan larutan (pH=8) menggunakan NaHCO3 5% 3. Tambahkan 2 tetes larutan FeCl3 1% 4. Amati warna yang terjadi. Adanya warna merah-ungu berarti vitamin C positif Identifikasi berdasarkan Farmakope Indonesia edisi IV Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam Kalium bromida P yang menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada Asam Askorbat BPFI. Formula Tablet Kunyah Vitamin C Ekstrak buah stroberi dibuat dalam bentuk sediaan solid yaitu tablet kunyah vitamin C Alasan : berdasarkan sifat fisika kimianya, vitamin C tidak stabil dalam bentuk larutan tetapi, relatif stabil dalam bentuk serbuk. Metode pembuatan yang dipilih adalah Kempa Langsung Alasan: 1. Berdasarkan sifat fisika kimianya, vitamin C mudah teroksidasi 2. Vitamin C tidak tahan suhu panas 3. Vitamin C tidak stabil karena bersifat higroskopis Bahan Ekstrak kental buah stroberi Aerosil Avicel PH 102 Fungsi Bahan aktif pengering pengisi Alasan pemilihan Konsentrasi bahan 50% Karena daya absorbennya kuat Berbentuk granul sehingga dapat memperbaiki sifat alir dari bahan aktifnya, tidak 26,6 % 12% Komposisi per tablet 25 mg 13,3 mg 6 mg Satu bets (100 tablet) 2,5 g 1,33 g 0,6 g

Amilum penghancur jagung (HPE 6th hal 686)

Sakarin pemanis th (HPE 4 hal 529)

Sukrosa Pemanis th (HPE 5 hal dan 744) pengikat

Napengawet metabisulfit (HPE 5th hal 690)

Tatrazin pewarna th (HPE 4 hal 172) Mg-stearat pelicin th (HPE 5 hal 430)

larut air, dan merupakan filler yang baik untuk cetak langsung karena memiliki ukuran partikel 100 m Tidak higroskopis, stabil untuk kempa langsung, serta menyebabkan tablet terdisintegrasi dengan cepat Merupakan pemanis sintetik yang 500 x lebih manis dibandingkan gula digunakan sebagai pemanis dalam tablet kunyah dan digunakan sebagai pengikat untuk memperbaiki kekerasan tablet Untuk menghambat pertumbuhan mikroba, juga sebagai antioxidant Dapat digunakan sebagai pewarna makanan atau obat-obatan Daya lubrikannya baik, dapat memperlama waktu hancur tablet dan menurunkan kecepatan disolusi karena sifatnya yang hidrofob

6%

3 mg

0,3 g

0,1%

0,05 mg

0,005 g

3%

1,5 mg

0,25 g

0,1%

0,05 mg

0,005 g

0,2%

0,1 mg

0,01 g

1%

0,5 mg

0,05 g

Talk pelincir th (HPE 5 hal 767)

Mudah didapat, 1% konsentrasi yang digunakan tidak terlalu besar karena sudah ada aerosil Bobot 1 tablet 50 mg, yang mengandung 25 mg vitamin C

0,5 mg

0,05 g

Cara perhitungan: 15 gram ekstrak kering 2,5 g vitamin C Dosis obat sintetik : 50 mg = 0,05 g Dosis efektif terhadap ekstrak kering : (15 g/2,5 g) x 0,05 g = 0,3 g ekstrak kering/hari Takaran/aturan pakai : 12 tablet/hari (0,3 g/hari : 12 tablet/) = 25 mg/tablet Jadi % bahan aktif (ekstrak buah stroberi) per tablet : (25 x 100)/50 = 50% Jadi, pengisi yang diperlukan : 50 (25 + W aerosil + 6 + 3 + 0,05 + 1,5 + 0,05 + 0,1 + 0,5 + 0,5) maka, W aerosil = 13,3 mg Cara pembuatan: 1. Timbang Ekstrak kental, kemudian tambahkan aerosil 1,33 g hingga jadi serbuk kering 2. Timbang avicel PH 102 sebanyak 0,6 g, campurkan sampai tercampur merata 3. Timbang amilum jagung sebanyak 0,3 g + no. 2, campurkan sampai tercampur merata 4. Timbang sukrosa sebanyak 0,25 g, + no. 3, campurkan sampai merata 5. Timbang sakarin sebanyak 0,005 g + no.4, campurkan sampai merata 6. Timbang Na-metabisulfit sebanyak 0,005 g + no. 5, campurkan sampai merata 7. Timbang tatrazin sebanyak 0,01 g + no. 6, campurkan sampai homogen 8. Tambahkan essence lemon qs untuk memberikan bau lemon, campurkan sampai merata 9. Ayak dengan ayakan mesh no. 16 10. Timbang Mg stearat sebanyak 0,05 g 11. Campurkan no. 9 + no.10 dalam erlenmeyer 12. Timbang talk 0,05 g, + no.11, campurkan dalam erlenmeyer 13. Uji massa tablet meliputi uji waktu alir, uji kadar air dan uji sudut diam 14. Cetak massa tablet 15. Uji tablet inti meliputi keseragaman bobot, keseragaman ukuran partikel, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur Spesifikasi 1. Massa tablet (serbuk/granul): No Parameter 1 Kelembapan massa tablet 2 Waktu alir 3 Sudut diam 4 Indeks kompresibilitas 5 Hausner Ratio 6 Kerapuhan massa tablet

Spesifikasi yang Diinginkan 25% < 10 detik/ 100 gram < 40o < 20% 1,0 - 1,25 < 1%

2. Tablet Inti No Parameter 1 Keseragaman bobot 2 Keseragaman ukuran partikel 3 Kekerasan tablet 4 Kerapuhan tablet 5 Waktu hancur

Spesifikasi yang Diinginkan 50 mg Diameter dan tebal harus sama 4 8 kgf (Parrot, p. 17-19) < 0,8% (Voight, p. 222) < 15 menit (FI III p.7)

Uji Disolusi Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut dan tablet bersalut bukan enterik Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing monografi ke dalam wadah, pasang alat, biarkan Media disolusi hingga suhu 37 0,5, dan angkat termometer. Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan, ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian atas dari keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masingmasing monografi. Lanjutkan pengujian terhadap bentuk sediaan tambahan. Interpretasi Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan dipenuhi bila jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Lanjutkan pengujian sampai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian memenuhi tahap S atau S. Harga Q adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi, dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket, angka 5% dan 15% dalam tabel adalah persentase kadar pada etiket, dengan demikian mempunyai arti yang sama dengan Q. Tabel Penerimaan Tahap S1 S2 S3 Jumlah yang diuji 6 6 Kriteria Penerimaan Tiap unit sediaan tidak kurang dari Q + 5% Rata-rata dari 12 unit (S1 +S2) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q dan tidak satu unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15% Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) adalah sama dengan atau lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil dari Q -15% dan tidak satu unit pun yang lebih kecil dari Q 25%.

12

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995, Farmakope Indonesia, jil. IV, Jakarta, 47, 959. Departemen Kesehatan RI dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2007, Obat-Obat Penting, ed. VI, Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Kompas Gramedia, Jakarta, 22-24. Fiese, E.F. and Hagen, A.T., 1986, Preformulation, In Lachman, L., Lieberman, H.A., and Kanig, J.L., (Eds.) : The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3rd Edition, Lea and Febiger, Philadelphia. Forner, D.E., Anderson, N.R., Banker, G.S. Rosanske, T.W., and Gordon, R.E.,1981. Massa tabletation and Tablet Characteristic, In Lieberman, H.A., Lachman, L., and Schwartz, J.B. (Eds.): Pharmaceutical Dosage Form: Tablet, Volume 2, 2nd Edition, Marcel Dekker, Inc., New York. Guci, I., (12 Maret 2012), Uji Kualitatif Vitamin C, http://www.scribd.com/doc/89702453/Uji- kualitatif asam-askorbal, Diakses (29 november 2012). Hanif, Z., (17 Desember 2011), The Book of Life: Strawberry (Penelitian Terhadap Pertumbuhan Stolon pada Strawberry Fragaria ananassa) , http:// www.academia.edu/1782620/sebaran stroberi Fragaria x ananassa .html, Diakses (15 Oktober 2012) Indriyani, A.N., (17 Desember 2011), The Book of Life: Strawberry (Penelitian Terhadap Pertumbuhan Stolon pada Strawberry (Fragaria ananassa), http:// books-of-lifestrawberry-penelitian17.html, Diakses (1 Desember 2012) Nurdianti, D., 2010, Penentuan Aktivitas Antioksidan Produk Olahan Berbahan Dasar Buah Stroberi, Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia. Parrott, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutic, 3rd Edition, Burger Publishing Company, Mineapolis, 17-19. Rowe, C.R., Sheskey J.P., Owen C.O., 2003, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 4th Edition, Pharmaceutical Press, 172, 529. Rowe, C.R., Sheskey J.P., Owen C.O., 2006, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 5th Edition, Pharmaceutical Press, 48, 430, 690, 744, 767. Rowe, C.R., Sheskey J.P., Quinn E.M., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Edition, Pharmaceutical Press, 44, 686. Voight, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, terjemahan Noerono, S., Rekhohadiprojo, ed. 5, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 222. Wells, J.I., 1988, Pharmaceutical Preformulation The Physicochemical Properties of Drug Substances, Ellis Horwood Limited, Great Britain.

You might also like