You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM 1

PENGARUH PH TERHADAP AKTIVITAS ENZIM

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 3 1. ERVIANTI DELA ROSA (2443010136)


2.

OKTAVIKA ayu h. (2443010176)


3.

M.RIZKY (2443010161)

4. GABRIEL S.C DIAZ (2443010127)

FAKULTAS FARMASI

UNIKA WIDYA MANDALA


TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh PH terhadap aktivitas enzimatik dengan mengukur intensitas warna yang timbul

DASAR TEORI
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik). Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya (http://id.wikipedia.org). Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai dalam menjelaskan cara kerja enzim (http://fionaangelina.com). Aktivitas enzim dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pH, tempratur, konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, kosentrasi produk reaksi, konsentrasi garam anorganik, aktivitor dan inhibitor. Masing-masing faktor tersebut harus dikendalikan dengan sebaik-baiknya untuk menghasilkan hasil yang optimal.

ALAT & BAHAN

Alat : spektrofotometer, kuvet, stopwatch, erlenmeyer, tabung reaksi, pipet volume, beaker glass. Bahan : larutan enzim, larutan NaCl 0,9%, larutan substrat 1%, larutan penyangga ph 4 5 6 8, larutan Ki-KiO3 (kosentrasi KiO,5%, iodine 0,05%), larutan HCl 0,05N.

HASIL PENGAMATAN Ph optimum 6,5 tetap pada ph 10, enzim masih bisa bekerja. pada suasana asam, enzim tidak bekerja. dan pewarnaan biru terjadi karna amilum bereaksi dengan KI-KIO3.

PH 4

PH 6

PH 10

PEMBAHASAN Percobaan diatas dilakukan dengan pH yang bermacam-macam dimaksudkan untuk mengamati pada pH berapa enzim yang ada dalam larutan saliva tersebut paling baik beraktivitas. Baik tidaknya enzim itu beraktivitas diindikasikan dengan cepat lambatnya proses hidrolisis amilum oleh enzim tersebut. Dengan penambahan larutan iodine, amilum akan memberikan warna biru tua. Apabila enzim menghidrolisis amilum menjadi gula yang lebih sederhana, maka warna biru tua yang terbentuk akibat reaksi dengan iodine tersebut lama kelamaan akan berubah menjadi kekuningan dan hilang menjadi bening tak berwarna seiring dengan berkurang dan habisnya amilum dalam larutan (amilumnya habis terhidrolisis menjadi gula sederhana). Lama proses perubahan warna inilah yang kemudian menjadi parameter pH optimum untuk aktivitas enzim yang ada pada larutan saliva. Pada percobaan dengan PH 4, pada tabung 1 yang tidak ditambahkan larutan amilase (saliva) timbul warna biru kehitaman pada 0 menit. Namun pada tabung 2 dan 3 yang ditambahkan 3 ml larutan amilase (saliva) warna yang timbul sama dengan tabung 1 yaitu biru kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi enzim tidak berjalan pada PH yang asam dalam hal ini adalah PH 4. Pada percobaan dengan PH 6, terlihat bahwa pada tabung 1 yang tidak ditambahkan larutan amilase (saliva) timbul warna biru kehitaman pada 0 menit. Namun, pada tabung 2 dan 3 yang ditambahkan larutan amilase (saliva) lama-kelamaan warna yang terlihat adalah kuning. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi enzim berjalan pada PH 6 Pada percobaan dengan PH 10, terlihat pada tabung 1 yang tidak ditambahkan larutan amilase (saliva) timbul warna biru kehitaman. Namun pada tabung 2 dan 3 yang ditambahkan larutan amilase (saliva) dalam kurun waktu tertentu warna yang timbul adalah kuning muda. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi enzim berjalan baik pada PH basa. Adanya HCl yang dimasukkan dalam tabung dengan penambahan larutan KI-KIO menyebabkan terbentuk warna biru kehitaman 5KI + KIO + 6HCl 3I + 6KCl + 3HO KESIMPULAN Aktivitas enzim dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah pH pH optimum untuk aktivitas enzim melalui percobaan uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim didapat pada pH 6 dan pH 10

DAFTAR PUSTAKA -

Pujiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press Fessenden, Ralph J. 1997. Fundamentals of OrganicChemistry. Jakarta: Binarupa Aksara
Murrey, Robert K. 2002. Biokimia. Jakarta : Harper Ecg

[Anonim]. 2008. Enzim [terhubung http://fionaangelina.com/2008/09/14/enzim/ [Anonim]. 2010. Percobaan Tentang Enzim [terhubung http://littlefairy8.wordpress.com/2010/05/01/percobaan-tentang-enzim/ http://id.wikipedia.org/wiki/Enzim

berkala]. berkala].

Surabaya, 27 Oktober 2011 Praktikan,

(Ervianti Dela Rosa)

You might also like