1

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan persoalan besar dalam dunia kesehatan yang semakin berkembang seiring meningkatnya usia hidup rata-rata.dan perubahan kondisi lingkungan. Saat ini diketahui adanya peranan sistem imun pada kanker yang ditunjang oleh pengamatan sebagai berikut: beberapa tumor dapat sembuh spontan, pada penderita dengan defisiensi imun atau yang mendapat pengobatan imunosupresi, ditemukan

keganasan 200 kali daripada yang diperkirakan. Kemajuan yang telah dicapai dalam pengembangan berbagai vaksin dan obat-obat yang digunakan untuk memperbaiki sistem imun yang disebut imunstimulator, digunakan untuk memerangi infeksi dan mengobati kanker.

Imunostimulator secara tak langsung berkhasiat mereaktivasi system imun yang rendah antara lain dengan meningkatkan perbanyakan limfosit-T, NK cells dan makrofag, dan juga meningkatkan aktivitas sel-sel tersebut untuk pelepasan sitokin (Abbas, et all. 2000 dan Henry. 2002). Limfosit yang merupakan 20% dari semua leukosit dalam sirkulasi darah orang dewasa terdiri dari sel-T dan sel-B, merupakan kunci pengontrol system imun (Bratawidjaja. 2002). Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Parang Romang konsentrasi 0,5% dapat menaikkan jumlah limfosit secara signifikan (Manggau, dkk. 2007). Limfosit-T yang aktif akan berperan sebagai sel T-

2 helper yang akan mengaktifkan makrofag untuk memproduksi berbagai sitokin, antara lain TNF- yang mempunyai efek sitotoksik langsung terhadap sel tumor, dan juga IL-2 yang merangsang Lymphokine Activated Killer Cell (sel LAK) yang sitotoksik terhadap sel tumor. Tanaman Parang Romang (Boehmeria virgata (Forst) Guill) termasuk dalam suku Urticaceae. Daunnya sering digunakan sebagai obat kanker oleh masyarakat daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Penelitian memperlihatkan bahwa ekstrak etil asetat dan ekstrak n-heksan daun Parang Romang mempunyai efek sitotoksik (Manggau, dkk. 2009) Mekanisme kerja daun Parang Romang sebagai antikanker saat ini belum diketahui. Diduga aktivitasnya sebagai antikanker diperantarai melalui peningkatan aktivitas makrofag yang akan memproduksi TNF-. Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh senyawa aktif baru yang mempunyai aktivitas antikanker dengan mekanisme kerja meningkatkan ekspressi TNF-. Oleh sebab itu akan diteliti efek antiproliferasi senyawa aktif fraksi etil asetat daun Parang Romang terhadap sel kanker WiDR. Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan uji peningkatan ekspresi TNF- fraksi n-heksan dan etil asetat tanaman Parang Romang. Hasil uji ini akan memberikan penjelasan ilmiah mengenai mekanisme kerja dari fraksi n-heksan dan etil asetat terhadap sel tumor. Hal ini membuka kemungkinan perluasan penelitian tanaman obat yang berasal dari Sulawesi Selatan yang sumber hayatinya masih belum dikembangkan secara optimal.

3 B. Rumusan Masalah Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah senyawa aktif dari fraksi etil asetat daun Parang Romang

dapat memberikan efek antiproliferasi terhadap sel kanker WiDR?

2. Berapakah nilai IC50 senyawa aktif tersebut? 3. Apakah golongan senyawa aktif dari fraksi etil asetat daun Parang

Romang ? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memperoleh senyawa aktif dari fraksi etil asetat daun Parang

Romang terhadap sel kanker WiDR

2. Mengetahui efek antiproliferasi fraksi etil asetat daun Parang

Romang terhadap sel kanker WiDR

3. Menentukan nilai IC50 senyawa aktif fraksi etil asetat daun Parang

Romang.
4. Menentukan golongan senyawa aktif fraksi etil asetat daun Parang

Romang

D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat menjadi dasar pengembangan senyawa aktif baru yang memiliki efek antiproliferasi terhadap sel WiDR sehingga dapat

4 diperoleh struktur kimia yang memudahkan identifikasi dan sintesis senyawa tersebut. E. Hipotesis Diduga senyawa aktif fraksi etil asetat daun Parang Romang memiliki efek antiproliferasi yang tinggi terhadap sel kanker WiDR sehubungan dengan fraksi etil asetat daun Parang Romang mempunyai aktivitas peningkatkan ekspresi TNF-