You are on page 1of 12

MODUL KULIAH KE 04

SIFAT STRUKTURAL BAHAN (STRUCTURAL PROPERTIES)

I.

Atomic Structure & the Elements

Atom adl unit dasar suatu zat. Tiap atom terdiri dari inti (nucleus) yg
bermuatan positif dan sejumlah elektron bermuatan negatif di sekelilingnya shg muatan listrik seimbang. Atom diberi nomor yg sama dg jumlah elektronnya.

Periodic table menyatakan pengelompokkan unsur berdasar kemiripan sifat


dan hubungan antar unsur. Unsur logam terdpt pd bagian kiri dan tengah tabel, dan unsur non logam ada di bagian kanan. Diantaranya ada zona transisi yg dinamakan unsur metalloids atau semimetals. Unsur-2 dpt berada pada fasa padat, cair, atau gas; tergantung pada suhu dan tekanan.

Unsur yg berada pd satu kolom memiliki sifat mirip. Unsur pd kolom paling
kanan (VIIIA) adl gas mulia (helium, neon, argon, krypton, xenon, & radon), memiliki stabilitas kimia yg sangat baik dan tidak reaktif. Kelompok Halogen (VIIA); fluorine, chlorine, bromine, iodine, & astatine) memiliki sifat mirip dg gas mulia (Hydrogen tdk termasuk unsur halogen). Dan logam mulia (IB) (tembaga, perak, & emas) bersifat mirip gas mulia.

Planetary model adl model sederhana utk menggambarkan struktur atom,


terdiri dr elektron yg mengelilingi inti pd orbit dg jarak tertentu. Jumlah elektron maksium yg terdpt pada satu orbit adl 2n2, dimana n: nomor urut orbit dari inti.

Valence electrons adl jumlah elektron pd orbit terluar, menentukan sifat


afinitas kimiawi thd unsur lain. Unsur dg jumlah elektron terluar maksimum (penuh) adl unsur yg stabil (e.g., Helium, neon dll). Unsur dg jumlah elektron lebih (atau kurang) dr satu bersifat sangat reaktif, contoh: hydrogen, fluorine, natrium dll.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

II. Periodic Table of Elements

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

III. Planetary Model of Atomic Structure

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

IV. Bonding between Atoms & Molecules

Atom-2 berikatan membentuk molekul dg berbagai jenis ikatan tergantung pd


valence electrons. Ikatan antar atom dlm molekul disebut primary bonds, sdg ikatan antar molekul disebut secondary bonds.

Primary bonds dibedakan menjadi ionic, covalent, dan metallic bonds.


Ionic dan covalent bonds disebut juga intra-molecular bonds krn meliputi gaya tarik antar atom dlm molekul.

Ionic bonds adl atom salah satu unsur memberikan elektron terluar pada
atom unsur yg lain. Contoh: Natrium Clorida (NaCl, garam dapur) dan Natrium Florida (NaF).

Covalent bonds adl satu atau lebih elektron dimiliki secara bersama-sama
oleh beberapa atom pada orbit terluarnya. Contoh: gas florine (F2) dan diamond. Pd diamond, atom karbon (nomor 6) berikatan dg 4 atom karbon lain yg memiliki elektron yg sama. Ikatan ini menghasilkan struktur yg sangat rigid dan kekerasan sangat tinggi. Bahan dg ikatan covalent biasanya memiliki kekerasan tinggi dan daya hantar listrik rendah.

Metallic bonds adl mekanisme ikatan atom pd logam dan paduannya. Unsur
logam biasanya memiliki terlalu sedikit elektron pd orbit terluarnya. Shg elektron terluar dimiliki bersama bukan oleh beberapa atom, tetapi oleh seluruh atom dan membentuk awan elektron. Awan elektron ini menghasilkan gaya tarik kuat utk mengikat seluruh atom, dan membentuk struktur kuat dan rigid. Krn elektron dimiliki secara bersama dan relatif bebas bergerak antar atom, menjadikan logam memiliki sifat penghantar listrik yg baik.

Secondary bonds adl ikatan yg terbentuk dr gaya tarik menarik antar molekul
(inter-molecular bonds). Lebih lemah dibanding primary bonds.

a. Dipole forces adl ikatan yg terjadi pd molekul yg memiliki dua atom


dg muatan listrik sama besar dan kutub berbeda. Krn itu tiap molekul membentuk kutub, spt pd molekul hydrogen cloride.

b. London forces adl ikatan krn gaya tarik menarik antar molekul non
polar. Molekul ini tdk memiliki kutub listrik, tetapi krn elektron berputar pd orbit terluar shg terbentuk kutub temporer.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

c. Hydrogen bonding terjadi pd molekul yg mengandung atom hidrogen


yg berikatan kovalen dg atom lain (contoh, oksigen pd H2O). Krn elektron yg diperlukan utk melengkapi orbit atom hidrogen tertarik pd intinya, maka sisi yg berlawan menjadi bermuatan positif shd dpt berikatan dg molekul sekitarnya. Ikatan ini adl yg terkuat diantara ikatan molekul lain. Ikatan ini penting utk membentuk ikatan polimer. V. Primary Bonding of Molecules

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

VI. Secondary Bonding Molecules

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

VII. Crystalline Structure

Crystalline structure adl dimana atom tersusun secara teratur dan berulang
dlm stuktur tiga dimensi. Banyak bahan (terutama logam) membentuk struktur kristal pd kondisi padat.

Pd logam, terdapat tiga jenis struktur kristal utama, yaitu body-centered


cubic (BCC), face-centered cubic (FCC), dan hexagonal close-packed (HCP). Beberapa logam mengalami perubahan struktur kristal pd suhu berbeda, disebut allotropic. Contoh, besi pd suhu ruang memiliki struktur BCC, berubah menjadi FCC pd suhu 912 C, dan kembali menjadi BCC pd suhu 1400 C. Jarak antar atom pd struktur kristal berkisar 0.1 nm.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

VIII.

Imprefections/Defects in Crystals

1. Point defects adl cacat kristal pd satu atau beberapa atom. a. Vacancy, hilangnya atom pd kisi kristal. b. Ion-pair vacancy (Schottky defect), hilangnya sepasang ion dg
muatan listrik berbeda.

c. Interstitialcy, penyimpangan kisi krn adanya atom ekstra dlm


struktur.

d. Displaced ion (Frenkel defect), terjadi jika satu ion dipindahkan dr


tempatnya ke tempat yg tidak biasa.

2. Line defects adl beberapa point defect yg tersambung membentuk garis pd


kisi struktur. Line defects yg paling penting adl dislocation: (a) Edge dislocation, dan (b) Screw dislocation

3. Surface defects adl cacat yg berkembang pd dua arah membentuk surface.


Contoh: Grain boundaries.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

IX. Plastic Deformation Mechanisms in Metallic Crystals

1. Slip, terjadi sebuah bidang atom bergeser (slip) diatas bidang atom yg
berdampingan (slip plane).

a. Bidang slip selalu sejajar dg kisi kristal, shg slip selalu terjadi pd arah
tertentu (slip direction). Jumlah arah slip tergantung pd jenis struktur kristalnya.

b. Kombinasi bidang dan arah slip disebut slip system. Umumnya,


logam dg lima atau lebih slip system bersifat ulet (ductile).

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

c. BCC memiliki 48 slip systems, shg jika menerima tegangan geser


mudah terjadi slip. Akan tetapi karena rasio b/a adl relatif tinggi, maka pd kenyataannya tegangan geser yg diperlukan utk terjadinya slip cukup besar. Logam dg struktur ini (titanium, molybdenum, & tungsten) memiliki kekuatan tinggi dan keuletan moderat.

d. FCC memiliki 12 slip systems, shg tegangan geser yg dibutuhkan utk


terjadi slip lebih rendah dibanding BCC. Logam dg struktur ini (aluminum, copper, gold, & silver) memiliki kekuatan moderat dan keuletan tinggi.

e. HCP memiliki 3 slip system, shg kemungkinan terjadi slip kecil dan
tegangan geser yg dibutuhkan lebih besar dibanding BCC. Tetapi, beberapa logam ini pd suhu tinggi mudah terjadi slip. Logam dg struktur ini (beryllium, magnesium, & zinc) umumnya getas (brittle) pd suhu ruang.

2. Twinning adl mekanisme deformasi plastik dimana atom-atom pada satu sisi
sebuah bidang (disebut twinning plane) bergeser membentuk bayangan cermin (mirror image) dr atom-atom sisi yg lain. a. Deformasi ini sering terjadi pd logam HCP (magnesium, zinc) krn sulit terjadi slip. Twinning biasa terjadi pd logam HCP dan BCC oleh deformasi plastik, dan logam FCC oleh proses annealing.

b. Faktor selain struktur yg menyebabkan terjadi twinning adl kecepatan


deformasi. Mekanisme slip memerlukan waktu lebih lama dibanding twinning yg dpt terjadi instant. Jika kecepatan deformasi tinggi, maka logam akan mengalami twining; contohnya pd baja karbon rendah yg mengalami twinning ketika kecepatan deformasi tinggi, dan slip ketika kecepatan deformasi sedang.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

10

Referensi.

1. Fundamentals of Modern Manufacturing, Materials, Processes, and


Systems; Second Edition, Mikell P. Groover; John Wiley & Sons, Inc.

2. Teknologi Mekanik, Sriati Djaprie, Penerbit Erlangga. Terjemahan dari:


Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John Wiley & Sons

3. Manufacturing Process I, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,


2002.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

11

4. Teknologi Mekanik Jilid 2, Bambang Priambodo, Penerbit Erlangga.


Terjemahan dari: Manufacturing Process, B.H. Amstead, Philip F. Ostwald, Myron L. Begeman John Wiley & Sons

5. Manufacturing Process II, Kenji Asakura, Fumio Hasimoto, Kyouritsu Syuppan,


2002

6. Manufacturing Processes for Engineering Materials, Fourth Edition, Serope


Kalpakjian and Steven R. Schmid, Prentice Hall, New Jersey, 2003.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dr. Mahfud Al-Huda

PENGETAHUAN BAHAN

12

You might also like