You are on page 1of 46

FISIKA KELAS X

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.


BAB VII
K A L O R dan PERPINDAHANNYA

Advance Organizer
Kamu tentu sudah menyadari bahwa sumber panas yang uatama di dunia
ini adalah matahari. Energi panas atau energi kalor yang diradiasikan
hingga ke bumi itu dimanfaatkan oleh tumbuhan hijau untuk fotosintesis.
Manusia dan hewan mentransfer energi itu dengan memakan bagian dari
tumbuhan. Tumbuhan-tumbuhan purba masih menyisakan energi tersebut
dalam wujud batubara, dan hewan-hewan purba menyisakan energi itu
dalam wujud minyak bumi.
Kamu akan memperdalam pengaruh energi kalor terhadap zat, cara-cara
energi kalor berpindah, dan penerapan asas Black dalam pemecahan
masalah tentang kalor pada bab ini.
BAB VII
K A L O R DAN PERPINDAHANNYA

Standar Kompetensi
Menerapkan konsep kalor dan prinsip konservasi
energi pada berbagai perubahan energi

Kompetensi Dasar
Menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat
Menganalisis cara perpindahan kalor
Menerapkan asas Black dalam pemecahan masalah

Kamu tentu pernah merebus air bukan? Air yang tadinya terasa dingin dan sejuk
setelah direbus beberapa saat akan terasa hangat dan lama-kelamaan menjadi
panas. Tahukah Kamu mengapa demikian? Selama direbus air mendapat energi

131
dari api yang menyala di bawah air tersebut. energi yang dihasilkan oleh nyala api
akan berpindah ke air dan berubah menjadi panas dalam air. Bentuk energi yang
berpindah karena perbedaan suhu disebut sebagai energi kalor. Perpindahan
energi kalor selalu terjadi dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Jadi jika ada dua buah benda A dan B mempunyai suhu yang berbeda,
dan suhu A lebih dari suhu B kemudian kedua benda tersebut disentuhkan maka
suhu A akan menurun dan suhu B akan naik hingga suhu kedua benda tersebut
setimbang. Dalam bab ini akan diperdalam tentang energi kalor.
A. Kalor

Tujuan Pembelajaran
• Menerapkan kalor sebagai bentuk energi yang dapat diserap dan dilepas
• Membedakan tiga cara perpindahan panas
• Menerapkan persamaan asas Black untuk menyelesaikan persoalan

Apa itu kalor? Untuk apa kita mempelajari kalor? Apa


kegunaan kalor dalam kehidupan sehari-hari? Seberapa
penting bahasan kalor bagi kehidupan manusia?
Misteri dan pertanyaan tentang kalor tidak kali ini saja
terjadi, tapi jauh pada abad 18 hingga 19 masih merupakan
suatu pertanyaan yang perlu mendapat penjelasan yang
logis dan rasional, guna menyingkap tabir pemahaman
tentang kalor.

1. Pemahaman Tentang Kalor

Dari awal abad 18 hingga 19 Masehi, kalor masih diyakini oleh sebagian orang
sebagai suatu fluida yang disebut kalorik. Fluida ini dapat berpindah dari suatu zat ke zat
yang lainnya. Arah perpindahan itu adalah dari zat yang bersuhu tinggi ke zat yang bersuhu
rendah. Kalor adalah suatu bentuk energi. Istilah kalor berasal dari Caloric, pertama kali
diperkenalkan oleh A.L. Lavoiser seorang ahli kimia dari Perancis. Oleh para ahli kimia

132
dan fisika kalor dianggap sejenis zat alir yang tidak terlihat oleh manusia, berdasarkan
itulah satuan kalor ditetapkan dengan nama kalori disingkat kal.
Kalori didefinisikan :
Satu kalori (kal) adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gr
air sehingga suhunya naik 1ºC.
Sedang pengertian suhu adalah ukuran derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu
umumnya diukur dengan alat ukur suhu berupa termometer.
Adapun syarat terjadinya perpindahan kalorik ini adalah adanya sentuhan kedua
benda yang berbeda suhu. Fluida kalorik ini akan berpindah dari zat yang bersuhu tinggi ke
zat yang bersuhu rendah, hingga tercapai suatu kesamaan suhu antara kedua benda yang
disebut dengan kesetimbangan termal.
Hingga pertengahan abad ke 18 pengertian kalor sebagai suatu fluida masih
mengemuka dimasyarakat, bahkan pengertian kalor semakin rancu dengan pengertian suhu,
yang sesungguhnya memang berbeda. Kalor adalah fluida atau zat alir, dan suhu adalah
derajat panas atau dinginya suatu benda yang diukur dengan termometer.
Namun pendapat tersebut berubah, ketika seorang bernama Benjamin Thompson
menyatakan bahwa kalor bukanlah suatu fluida kalorik tetapi dihasilkan oleh usaha yang
dilakukan oleh kerja mekanis.

Percobaan Joule :

Pemikiran bahwa kalor bukanlah suatu fluida, namun dihasilkan dari suatu usaha
yang berarti berhubungan dengan energi, maka Prescot Joule melakukan percobaan untuk
menghitung besar energi mekanik yang ekuivalen dengan kalor sebanyak 1 kalori.
Percobaan joule adalah dengan menggantung beban pada suatu kontrol yang
dihubungkan dengan kincir yang dapat bergerak manakala beban bergerak. Kincir tersebut
dimasukkan kedalam air. Akibat gerakan kincir tersebut, maka suhu air akan berubah naik
Penurunan ketinggian beban dapat menunjukkan adannya perubahan energi
potensial gravitasi pada beban. Jika beban turun dengan kecepatan tetap, maka dapat

133
dikatakan tidak terdapat perubahan energi kinetic pada beban, sehingga seluruh perubahan
energi potensial dari beban akan berubah menjadi energi kalor pada air.
Berdasarkan teori bahwa terjadi perubahan energi potensial gravitasi menjadi energi
kalor, maka diperoleh suatu nilai tara mekanik kalor, yaitu ekuivalensi energi mekanik
menjadi energi kalor.
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4, 18 joule

Gambar 1. Kalorimeter

2. Kapasitas Kalor (C) dan Kalor Jenis (c)

Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat untuk menaikkan
suhu zat sebesar 1°C. jika sejumlah kalor Q menghasilkan perubahan suhu sebesar ∆t, maka
kapasitas kalor dapat dirumuskan:
Q
C=
Δt
Dengan keterangan,
C : kapasitas kalor (Joule / K atau kal / K)
Q : kalor pada perubahan suhu tersebut (J atau kal)
∆t : perubahan suhu (K atau °C)

134
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat sebesar 1 kg untuk
mengalami perubahan suhu sebesar 1 K atau 1°C. Kalor jenis merupakan karakteristik
termal suatu benda, karena tergantung dari jenis benda yang dipanaskan atau didinginkan,
serta dapat dinyatakan dalam persamaan :
C Q
c= atau c=
m m.∆t

Dengan keterangan,
c : kalor jenis (J/kg.K atau J/kg.°C)
C : kapasitas kalor (Joule/K atau kal/K)
Q : kalor pada perubahan suhu tersebut (J atau kal)
∆t : perubahan suhu (K atau °C)
m : massa benda (kg)

Tabel kalor jenis beberapa zat

Bahan C (J/kgK)
Tembaga 385
Besi/ Baja 450
Air 4200
Es 2100

Contoh:

1. Ubahlah satuan berikut ini :


a. 5 J = …….kal
b. 2 kal = …….J
Jawab :

135
a. 5 joule = 5 : 4,184 kal = 20,92 kal
b. 2 kal = 2 x 4,184 J = 8,368 J
2. Tentukan kapasitas kalor suatu zat, jika untuk menaikkan suhu 4 °C dari zat
itu diperlukan kalor 10 joule !
Jawab :
Q = C.∆t
Q
C=
Δt
10
C= = 2,5J/ 0C atau C = 2,5 J/K
4
3. Jika kalor sebanyak 12 joule digunakan untuk menaikkan suhu 10 °C zat
sebanyak 0,5 kg , maka tentukan kalor jenis dari zat tersebut !
Jawab :
Q = m.c.∆t
Q
c=
m.∆t
12
C= = 2,4J/kg 0C
0,5.10

3. Pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud zat

Adanya pengertian, bahwa kalor bukanlah aliran fluida, melainkan merupakan suatu
bentuk energi, yang dapat diperoleh dari perubahan energi mekanik, maka akan kita
perhatikan apakah kalor tersebut akan mempengaruhi suatu benda atau temperatur dari
suatu benda atau zat.
Apabila suatu benda diberikan kalor, maka pada zat tersebut dapat terjadi perubahan
seperti :
a. terjadi pemuaian
b. terjadi perubahan wujud

136
c. terjadi kenaikan suhu

Kegiatan Percobaan Mandiri


• Masukkan 1 kg es pada sebuah panci, kemudian letakkan panci diatas api.
• Amatilah beberapa saat. Apa yang akan terjadi pada es pada beberapa waktu
kemudian?
• Pindahkan isi panci ke dalam gelas. Buatlah kesimpulanmu.

Ternyata kalor dapat menyebabkan benda berubah wujud atau menyebabkan benda
mengalami perubahan suhu. Adanya pengaruh kalor terhadap perubahan wujud atau suhu,
diteliti lebih lanjut oleh Joseph Black.
Beberapa hal yang dikemukakan oleh Joseph Black berkaitan dengan perubahan
suhu benda, ternyata dapat digunakan untuk menentukan besar kalor yang diserap oleh
suatu zat.

a. Pemuaian

Pemberian kalor pada sustu zat selain dapat menaikkan atau


menurunkan suhu zat, dapat juga merubah wujud suatu zat, atau menyebabkan
benda mengalami pemuaian.
Umumnya semua zat akan memuai jika ia mengalami kenaikan suhu,
kecuali beberapa zat yang mengalami penyusutan saat terjadi kenaikan suhu, pada
suatu interval suhu tertentu. Kejadian penyusutan wujud zat saat benda mengalami
kenaikan suhu disebut anomali, seperti terjadi pada air. Air saat dipanaskan dari
suhu 0 °C menjadi 4 °C justru volumenya mengecil, dan baru setelah suhunya
lebih besar dari 4 °C volumenya membesar.

137
Anomali Air
Hal tersebut diatas tidak berlaku sepenuhnya pada air, pada air
terjadi perkecualian. Misalnya volume air akan berkurang bila suhunya dinaikkan
dari 0 °C, peristiwa ini disebut dengan anomali air.
Peristiwa anomali air dapat diterangkan dengan meninjau bangun kristal es.
Dari pengamatan kristal es disimpulkan bahwa kedudukan molekul-molekul H2O
teratur seperti bangun kristal es, yang penuh dengan rongga-rongga. Sedangkan
molekul H2O dalam bentuk cair (air) lebih rapat dibandingkan dalam bentuk es,
oleh karena itu es terapung dalam air. Bila air mulai 4 °C didinginkan molekul air
mulai mengadakan persiapan untuk membentuk bangun berongga tersebut. °C.

Volume (V)

0 4
Suhu
(t)°C

Gambar 2. Grafik anomali air

Volume air terkecil pada suhu 4 °C, dan pada 0 °C terjadi loncatan volume dari
air 0 °C sampai es 0 °C, dimana pada suhu 0 °C volume es > volume air

Pada umumnya zat akan memuai menurut aturan sebagai berikut.

1) Pemuaian Panjang (Linier)

138
Suatu batang panjang mula-mula lo dipanaskan hingga bertambah panjang Δl, bila
perubahan suhunya Δt maka,
α = 1/lo . Δt/Δl
Δl = αlo . Δt
α = koefisien muai panjang suatu zat ( per °C )

Sehingga panjang batang suatu logam yang suhunya dinaikkan sebesar Δt


akan menjadi
lt = lo + Δl
lt = lo ( l + α . Δt )

Tabel Beberapa koefisien Muai Panjang Benda


Benda α (K−1)
Besi 1,2x10−5
Tembaga 1,7x10−5
Kaca 8,5x10−6
Kuningan 1,8x10−5

Contoh Soal:

1. Suatu batang logam yang terbuat dari aluminium panjangnya 2 m pada


suhu 30 °C. Bila koefisien muai panjang aluminium 25 x 10–6
/°C.Berapakah pertambahan panjang batang aluminium tersebut bila
suhunya dinaikkan menjadi 50 °C.
Jawab :
Δl = lo . α . Δt
= 2 . ( 25 x 10 -6 ) . (50 – 30 )
= 10 -3 m
Δl = 0,1 cm

139
2. Jika besi sepanjang 20 m dengan koefisien muai panjang 1,2. 10 -5 /K
dipanaskan dari suhu 00C hingga 1000C, maka tentukan pertambahan
panjangnya !
Jawab :
∆l = lo .α. ∆t
∆l = 20 . 1,2.10-5. (100– 0)
∆l =2,4.10-3 m
Catatan :
Perubahan suhu dalam satuan derajat Celcius senilai dengan perubahan suhu
pada Kelvin. Namun perlu diingat bahwa suhu derajat Celcius tidak senilai
dengan Kelvin.

2) Pemuaian Bidang ( Luas )


Suatu bidang luasnya mula-mula Ao , terjadi kenaikkan suhu sebesar Δt
sehingga bidang bertambah luas sebesar ΔA, maka dapat dituliskan :
β = 1/Ao. ΔA / Δt
ΔA = Ao β Δt
β = Koefisien muai luas suatu zat ( per °C ) dimana β = 2 α
Sehingga luas bidang yang suhunya dinaikkan sebesar t akan menjadi
At = Ao + ΔA
At = Ao ( 1 + β Δt )

Contoh Soal:
1. Plat besi luasnya 4 m2 pada 20 °C. Bila suhunya dinaikkan menjadi 100 °C
maka berapa luasnya sekarang ?
Jawab: α = 11 x 10-6/ °C
β = 22 x10-6/ °C
At = Ao (1 + β . Δt )

140
= 4 .[1 + 22 . 10-6 . (100 - 20 ) ]
= 4 [ 1 + 1760 . 10-6 ]
= 4 [ 1 + 0,00176 ]
= 4,00704 m2
2. Kaca seluas 2 m2 , dengan koefisien muai panjang 8,5.10-6 K, mengalami
pemanasan dari suhu 20 °C hingga 120 °C. Tentukan luas akhir dari kaca !
Jawab :
At =Ao (1+ β.∆t)
At =2 (1+ 2 x 8,5.10-6.(120 – 20 )
At =2,66 m2

3) Pemuaian Ruang ( volume )


Volume mula-mula suatu benda Vo , kemudian dipanaskan sehingga
suhunya naik sebesar Δt, dan volumenya bertambah sebesar ΔV ini dapat
ditunjukkan dalam rumus :
γ = 1/Vo. ΔV/Δt
ΔV = γ . Vo . Δt
γ = koefisien muai ruang suatu zat ( per °C )
γ =3α
sehingga persamaan volumenya menjadi
Vt = Vo + Δt
Vt = Vo ( 1 + γ . Δt )
Contoh:

1. Sebuah balok kuningan mempunyai panjang 5 m, tinggi 2 m, dan lebar 1 m pada


suhu 20 °C. Jika kalor jenis kuningan 1,8 . 10-5 /K, tentukan volume kuningan pada
suhu 120 °C !
Jawab :

141
Vt =Vo (1+ γ.∆t)
Vt =(5 x 2 x 1) (1+3.x1,8.10-5.(120 – 20 )
Vt =10,054 m3

a) Pemuaian Volume zat Cair

Zat cair yang hanya mempunyai koefisien muai volume ( γ ). Bila volume
mula-mula suatu zat cair V0 kemudian zat cair itu dipanaskan sehingga suhunya
naik sebesar Δt dan volumenya bertambah besar ΔV, maka dapat ditulis sebagai
berikut
Vt = γ . Vo . Δt
dan volumenya sekarang menjadi
Vt = Vo + ΔV
Vt = Vo ( 1 + γ Δt )
Hal ini tidak berlaku bagi air dibawah 4 °C, ingat anomali air.

b) Pemuaian Volume Gas

Khusus untuk gas, pemuaian volume dapat menggunakan persamaan


seperti pemuaian zat cair,
1
Vt = Vo ( 1 + γ Δt ) dengan nilai γ =
273

Perubahan volume gas tidak hanya menggunakan persamaan tersebut di atas,


namun ada besaran-besaran lain yang perlu diperhatikan seperti tekanan dan
temperatur. Persamaan yang berlaku dalam pemuaian gas dapat dinyatakan dalam
persamaan sebagai berikut.

142
• Pada saat tekanan konstan, berlaku hukum Gay Lussac :
V1 V2
=
T1 T2

• Pada saat temperatur konstan, berlaku hukum Boyle :


P1.V1 = P2.V2
• Pada saat volume konstan, berlaku hukum Charles :

P1 P2
=
T1 T 2

• Pada saat kondisi ideal dengan mol konstan, berlaku hukum Boyle-Gay
Lussac :

P1V1 P2 V2
=
T1 T2
dengan keterangan,
V = volume (liter atau m3)
T = temperature (K)
P = tekanan (N/m2 atau atm atau Pa)

Contoh:
1. Suatu gas mula-mula volumenya V, berapa besarkah suhu harus dinaikkan
supaya volumenya menjadi 2 kali volume mula-mula, dengan tekanan
tetap.
Penyelesaian:
Diketahui :
Vo = V dan Vt = 2V
Ditanya : ∆t ....?

143
Jawab :
Vt = Vo ( 1 + 1/ 273 Δt )
2V = V ( 1+ 1/ 273 Δt )
2 = ( 1 + 1/ 273 Δt )
1 = 1/ 273 Δt
Δt= 273 °C
Jadi suhu gas tersebut harus dinaikkan sebesar 273 °C

b. Perubahan Wujud

Ketika sejumlah kalor diterima atau dilepas oleh suatu zat, maka ada dua
kemungkinan yang terjadi pada suatu benda, yaitu benda akan mengalami perubahan suhu,
atau mengalami perubahan wujud.
Kenaikan suhu suatu benda dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan yang
mengkaitkan dengan kalor jenis atau kapasitas kalor.
Sedangkan pada saat benda mengalami perubahan wujud, maka tidak terjadi
perubahan suhu, namun semua kalor saat itu digunakan untuk merubah wujud zat, yang
dapat ditentukan dengan persamaan yang mengandung unsur kalor laten.

Besar kalor laten yang digunakan untuk mengubah wujud suatu zat dirumuskan :

Q = m.L
Dengan keterangan,
Q : kalor yang diterima atau dilepas (Joule atau kal)
m : massa benda (kg atau gram)
L : kalor laten (J/kg atau kal/gr)
(kalor uap atau kalor lebur)

144
Tabel kalor lebur dan kalor didih beberapa zat

Nama Zat Titik lebur Kalor lebur Titik didih Kalor didih
(°C) (J/kg) (J/kg)
Air (es) 0 3,34.105 100 2,26.105
Raksa -39 1,18.104 356,6 2,94.105
Alkohol -115 1,04.104 78,3 8,57.106
Hidrogen -2599 5,58.104 -252 3,8.105

Adanya kalor laten berupa kalor lebur dan kalor didih sangat sering dijumpai dalam
kehidupan, seperti meleburnya es cream pada suhu normal, atau mendidihnya air sebelum
dikonsumsi untuk kehidupan sehari-hari.
Perubahan wujud ini dapat dijelaskan dengan teori kinetik, yang menyatakan bahwa
saat mencapai titik lebur atau titik didih, kecepatan getar zat akan bernilai maksimum,
sehingga kalor yang diterima tidak digunakan untuk menambah kecepatan, namun
digunakan untuk melawan gaya ikat antar molekul zat. Sehingga saat molekul-molekul itu
dapat melepaskan ikatannya, maka zat akan berubah wujud melebur atau mendidih.

Contoh:
1. Tentukan kalor yang diperlukan untuk meleburkan 10 kg es pada suhu 0 °C.
jika kalor lebur es 3,35. 105 J/kg !
Jawab :
Q=m.L
Q = 10 kg . 3,35. 10 5 J/kg
Q = 3,35. 106 J

2. Berapakah banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 2 gram es


pada suhu 0 °C menjadi uap air pada suhu 100 °C ? (c air = 4.200 J/kg K, L
es = 336 J/ g, L uap = 2.260 J/g)
Penyelesaian :

145
Diketahui : m es = 0 °C
t air = 0 °C
tdidih = 100 °C
c air = 4.200 J/kg K
L es = 336 J/ Gajahmungkur
L uap = 2.260 J/g
Ditanya : Q total……..?

Jawab :
Q1 = m es x L es
= (2) x (336)
= 672 Joule
Q2 = m es x c air x ∆t
= (2 x 10-3)(4.200)(100)
= 840 Joule
Q3 = mes x L uap
= (2) (2.260)
= 4.520 Joule
Jadi Q total = Q1 + Q2 + Q3
= 672 + 840 + 4.520
= 6.032 Joule

Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!

1. Sebatang besi massanya 50 gr bersuhu 20 °C kemudian dipanaskan hingga mencapai


suhu 90 °C, jika kalor jenis besi 0,7 kalori/gr°C, hitunglah jumlah kalor yang diserap
besi !

146
2. Sebatang besi massanya 50 gram bersuhu 30 °C kemudian dipanaskan hingga
mencapai suhu 80 °C.Jika kalor jenis besi 0,7 kalori/gram °C.Hitunglah jumlah
kalor yang diserap!
3. Sebuah benda mempunyai masa 0,5 kg diberipanas jika suhu mula-mula benda 30°C
menjadi 80°C. hitung kalor jenis benda jika basarnya kalor yang diberikan 250 joule?
4. Sebatang besi massanya 50 gr bersuhu 20°C kemudian dipanaskan hingga mencapai
suhu 90°C, jika kalor jenis besi 0,7 kalori/gr°C, hitunglah jumlah kalor yang diserap
besi !

Gambar 3. Percobaan mengukur kalor jenis berbagai


logam menggunakan kalorimeter

c. Perubahan Suhu

Suhu merupakan suatu istilah yang dipakai untuk membedakan panas dinginnya
suatu benda. Misalnya benda panas akan dikatakan mempunyai suhu tinggi dan benda
dingin mempunyai suhu yang rendah.
Zat cair yang biasanya dipakai untuk mengisi termometer adalah air raksa. Suhu
dapat diukur dengan termometer. Kebaikan air raksa dari zat cair lainnya yaitu :
a. Air raksa dapat cepat mengambil panas benda yang diukur sehingga suhunya sama
dengan suhu benda yang diukur tersebut.

147
b. Dapat dipakai untuk mengukur suhu benda dari yang rendah sampai yang tinggi,
karena air raksa punya titik beku –39 °C dan titik didih 357 °C.
c. Tidak dapat membasahi dinding tabung, sehingga pengukurannya dapat lebih teliti.
d. Pemuaian dari air raksa adalah teratur.
e. Mudah dilihat, karena air raksa mengkilat.
Selain air raksa dapat juga digunakan alkohol untuk mengisi tabung termometer.
Alkohol mempunyai titik rendah / beku –114 °C dengan titik didih 78 °C. Termometer
ada berbagai macam menurut fungsinya, yaitu :
a. Termometer suhu badan
b. Termometer udara
c. Termometer logam
d. Termometer maximum dan minimum
e. Termograf untuk terminologi
f. Termometer digital

Gambar 4.
Gambar 5. Termometer digital
Termometer

Skala Termometer
Macam – macam satuan skala termometer :
1. Termometer skala Celcius, titik didihnya 100 °C dengan titik beku 0 °C. Sehingga
dari 0 ° – 100 °C, dibagi dalam 100 skala.

148
2. Termometer skala Reamur, titik didihnya 80 °R dengan titik beku 0 °R. Sehingga
dari 0 ° – 80 °R, dibagi dalam 80 skala.
3. Termometer skala Kelvin, titik didihnya 373 °K dengan titik beku 273 °K. Sehingga
dari 273 °K – 373 °K, dibagi dalam 100 skala.
4. Termometer Fahrenheit, titik didihnya 212 °F dengan titik beku 32 °F. Sehingga dari
32 °F – 212 °F, dibagi dalam 180 skala.
5. Termometer Rainkin, titik didihnya 672 °Rn dengan titik beku 492 °Rn. Sehingga
dari 492 ° Rn– 672 °Rn, dibagi dalam 180 skala.

Gambar 6. Es yang mencair menurut Celcius


dan Reamur bersuhu 0º, menurut Fahrenheit
bersuhu 32º, menurut Kelvin bersuhu 273º, dan
menurut Rainkin bersuhu 672º

Jadi, pembagian skala – skala tersebut diatas satu skala dalam derajat Celcius sama
dengan satu skala dalam derajat Kelvin.
1 skala C = 1 skala K
1 skala C < 1 skala R
1 skala C > 1 skala F
1 skala C > 1 skala Rn

Perbandingan Pembagian Skala C, R, F, K, Rn


C : R : F : K : Rn = 100 : 80 : 180 : 100 : 180
=5 :4 :9 :5 :9
C, R, F = 100 : 80 : 180
=5 :4 :9
Dalam perhitungan menjadi :

149
5
a. °C = R
4
5
°C = (F − 320 )
9
5
°C = (Rn − 4920 )
9
°C = K - 273°

4
b. °R = °C
5
4
°R = (F − 320 )
9
4
°R = (Rn − 4920 )
9

4
°R = ( K – 273° )
5

9
c. °F = C + 32 0
5
9
°F = R + 320
4
°F = Rn - 4600
9
°F = {( F − 32 )} + 273
0 0

5
d. °K = °C + 273°
5
°K = R + 273°
4
5
°K = { ( (F − 273 )} + 32
0 0

150
5
°K = { (Rn − 492 )} + 273
0 0

9
e. °Rn = °C + 492°
5
°Rn = F + 460°
9
°Rn = ( R) + 492
0

4
9
°Rn = { (K − 273 ) + 492°
0

5
Dengan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Perubahan 2 termometer mengikuti aturan perbandingan sebagai berikut :
X − TTB X Y − TTB Y
=
TTA X − TTB X TTA Y − TTB Y

Contoh:
1. Jawablah titik – titik di bawah ini dengan menggunakan rumus yang benar !
a. 16 °R = ……….. °Rn
b. 20 °R = ……….. °C
c. 123 °K = ……….. °Rn
d. 17 °R = ……….. °K
e. 69 °F = ……….. °R
f. 50 °Rn = ……….. °F

Jawab:
9
1. a. Rn = R + 492
4
= 528 °Rn

151
5
b. C = R
4
5
= . 20
4
= 25 °C
9
c. Rn = { ( K – 273 ) + 492 }
5
9
={ ( 123 – 273 ) + 492 }
5
9
={ (−150 ) + 492 }
5
= {− 270 + 492 }
= 222 ° Rn
5
d. K = 16 + 273
4
= 293 K
4
e. R = ( 69° – 32 )
9
4
= . 36
9
= 16 °F
f. F = Rn – 460
= 50 – 460
= − 410 °F

2. Air mendidih bersuhu 30 °C termometer X mempunyai TTA 150 °X dan TTB −50 °X
termometer Y mempunyai TTA 130 °Y dan TTB 30 °Y. Tentukan berapa suhu air
mendidih menurut termometer X dan Y.
Penyelesaian:

152
Diket : Air mendidih suhu = 30 °C
TTAX = 130 °X, TTBX = −50 °X
TTAY = 130 °Y, TTBY = 30 °Y
Ditanya : Suhu termometer X dan Y …… ?
Jawab : C X Y
TTA 100°C 150°X 130°Y
30°C ? ?
TTB 0°C −50°X 30°Y

Termometer x

C − TTBC X − TTB X
=
TTA C − TTBC TTA X − TTB X

300 − 0 X + 500
=
1000 1500 + 500

300 X + 500
=
1000 200 0

X + 500
30° =
2
X + 50° = 60°
X = 10 °X

Termometer Y

300 − 0 Y − 300
=
100 − 0 1300 − 300

300 Y − 300
=
100 100

Y – 30° = 30

153
Y = 60 °Y

Kegiatan Percobaan Mandiri

Tujuan
Untuk mengetahui bahwa aliran elektron menghasilkan panas.

Alat dan Bahan

• Baterai ukuran AA (ukuran kecil)


• lembaran aluminium
• gunting
• penggaris

Petunjuk Teknis

• Potong suatu pita lembaran aluminium berukuran 15 cm x 2,5 cm.


• Lipat pita tersebut pada pertengahan arah membujur sebanyak dua kali untuk
membentuk sebuah pita tipis 15 cm yang akan digunakan sebagai kawat.
• Dengan satu tangan, pegang ujung-ujung kawat aluminium pada kutub-kutub
baterai.
• Setelah 10 detik, sentuh kawat aluminium sambil tetap memegang kawat pada.
kedua kutub baterai.
Hati-hati: Jangan memegang kawat pada kutub-kutub baterai lebih dari 20 detik. Kawat
akan bertambah panas dan muatan baterai dengan cepat berkurang (kehilangan dayanya).

154
Hasil
Kawat aluminium menjadi panas.

Mengapa demikian? Memegang kawat pada kedua kutub baterai membuat lintasan-tempat
elektron bergerak (rangkaian listrik). Elektron bergerak keluar dari kutub negatif baterai.
Gerakan elektron menyebabkan kawat menjadi panas. Jika sebuah bola lampu dipasang
pada suatu rangkaian listrik, elektron bergerak melalui bola lampu tersebut. Gerakan
elektron memanaskan filamen kawat di dalam bola lampu. Filamen kawat yang panas
tersebut menjadi berpijar, demikian panas sehingga mengeluarkan cahaya.

Latihan
Kerjakan soal-soal berikut di buku latihanmu!
1. Termometer X pada es yang sedang melebur menunjukan -30°X dan pada air yang
mendidih menunjukan 150°X. Apabila sebuah benda suhunya 40°C skala yang
menunjukan oleh thermometer X?
2. Pengukuran suhu ruangan 301°K. Tentukan suhu ruangan tersebut jika diukur
menggunakan thermometer Celcius?

155
3. Pada thermometer skala Y titik bekunya 20°Y dan titik didihnya 160°Y, maka benda
suhu suatu benda bila diukur menggunakan thermometer skala Y apabila suhu
suatu benda 30°C
4. Pada termometer skala Y titik bekunya 20°Y dan titik didihnya 160°Y, maka benda
suhu suatu benda bila diukur menggunakan thermometer skala Y apabila suhu suatu
benda 30°C
5. Suhu suatu benda menunjukan angka112°F. tentukan suhu benda tersebut bila
diukur dengan termometer Kelvin?
6. Menurut thermometer kelvin suhu udara di sekitar kompor 323° berapa suhu udara
di sekitar kompor yang menurut termometer D dan J. Apa bila TTAd =360°, TTBd=
170° dan TTAj = 150° TTBj =20°
7. Konversikan derajad suhu berikut:
a. 680°R = °C
b. 850°C = °Rn
c. 113°F = °C
d. 140°R = °K
e. 240°C = °F
f. 726°K = °C
g. 545°Rn = °K
h. 883°Rn = °R
i. 860°C = °R
j. 532°R = °F
8. Ruda & Rudi sedang mengukur suhu tubuh temannya yang kejang-kejang. Ruda
menggunakan termometer Celcius dan menunjukan 42º C, sedangkan Rudi
menggunakan termometer Reamur. Berapakah suhunya dengan menggunakan
termometer Reamur ?

156
9. Di sebuah gurun pasir yang panas banget termometer Celcius menunjukan 80º C.
menurut termometer Reamur - Fahrenheit - Kelvin ?
10. Termometer bernama Phe dan Whe. Air mendidih termometer Phe 102º P &
menurut Whe 130º W. Es yang melebur menurut Phe -40º P dan menurut Whe 10º
W. Secangkir teh panas diukur termometer Phe 50º P. Berapa menurut termometer
Whe ?
11. Menurut Reamur suhu Agnes Monica yang sedang demam 40º R. Berapa suhu
Agnes menurut termometer ABC bila diketahui TTAa 110º A & TTBa 10º A, TTAb
130º B & TTBb 0º B, TTAc 150º C & TTBc -10º C ?
12. Menurut Celcius suhu bayi 34º C. Berapa suhu bayi tersebut menurut termometer P
& D bila TTAp 110º P, TTBp -20º P, TTAd 150º D, TTBd 10º D ?

A. Perpindahan Kalor

Konduksi
Radiasi

Konveksi

Gambar 7. Tiga macam cara perpindahan energi kalor

Setelah sekilas memahami adanya sejumlah kalor dapat menyebabkan


perubahan wujud atau kenaikan suhu pada suatu benda, serta telah dipelajarinya
proses pemuaian sebagai dampak adanya penyerapan kalor pada benda, yang

157
tentunya menuntut pemahaman tentang adanya konsep konversi dari berbagai
satuan dari besaran perubahan suhu, maka yang tak kalah pentingnya dari semua
itu bahwa kalor sebagai suatu bentuk energi ternyata dapat mengalami perubahan
tempat, atau dikatakan bahwa kalor dapat berpindah tempat.
Tanpa usaha luar, maka kalor sebagai suatu bentuk energi dapat
berpindah tempat dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah
dengan berbagai cara, yaitu :

1. Konduksi

Konduksi adalah hantaran kalor yang tidak disertai dengan perpindahan


partikel perantaranya. Pada hantaran kalor ini yang berpindah hanyalah energinya,
tanpa melibatkan partikel perantaranya, seperti hantaran kalor pada logam yang
dipanaskan dari satu ujung ke ujung lainnya. Saat ujung B dipanaskan, maka ujung
A, lama kelamaan akan mengalami pemanasan juga, hal tersebut dikarenakan
energi kalor yang menggetarkan molekul-molekul di ujung B turut menggetarkan
molekul-molekul yang ada disampingnya hingga mencapai titik A.
Energi kalor yang dipindahkan secara konduksi sebesar,
t
Q = k A ∆t
l
Sedang besar laju aliran kalor dengan konduksi dirumuskan,

Q k. A.∆t
H= =
t l

H = laju aliran kalor (J/s atau watt)


Q = kalor yang dipindahkan (joule)
t = waktu (s)
k = konduktivitas termal zat (W/mK)

158
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (°C atau K)
l = tebal penghantar (m)

Tabel konduktivitas termal zat


(W/mK)
Bahan k
Emas 300
Besi 80
Kaca 0.9
Kayu 0.1 – 0.2
Beton 0.9
Air 0.6
Udara 0.024
alumunium 240

Contoh soal:

1. Besi panjangnya 2 meter disambung dengan kuningan yang panjangnya 1


meter, keduanya mempunyai luas penampang yang sama. Apabila suhu pada
ujung besi adalah 500ºC dan suhu pada ujung kuningan 350ºC. Bila
koefisien konduksi termal kuningan tiga kali koefisien termal besi,hitunglah
suhu pada titik sambungan antara besi dan kuningan!

Jawab:

Misalkan suhu pada titik sambungan = T. maka

[k . A ∆T/L)] besi = [k . A ∆T/L)] kuningan

k . A (500 - T) / 2 = 3 k A (T - 350)/ l

T= 2600/7= 371,4ºC

159
2. Konveksi

Konveksi adalah hantaran kalor yang disertai dengan perpindahan


partikel perantaranya. Contoh dari peristiwa konveksi adalah seperti perpindahan
kalor pada zat cair yang dipanaskan, ventilasi kamar, cerobong asap, pengaturan
katub udara pada kompor, dan kipas angin. Umumnya konveksi terjadi pada gas
dan zat cair.
Energi kalor yang dipindahkan secara konveksi sebesar,
Q = k A ∆t . t
Kecepatan perpindahan kalor di sekitar suatu benda dirumuskan :

Q
H= = h.A.∆t
t
H = laju aliran kalor (J/s atau watt)
Q = kalor yang dipindahkan (joule)
t = waktu (s)
h = koefisien konveksi (W/m2K)
A = luas penampang melintang (m2)
∆t = perubahan suhu (°C)

3. Radiasi
Radiasi adalah hantaran kalor yang tidak memerlukan medium perantara,
seperti kalor dari matahari yang sampai ke bumi, kalor api unggun yang sampai
pada orang yang ada di sekitarnya, pendingin (pemanas) rumah, pengeringan kopi,
pembakaran dengan oven dan efek rumah kaca.

Energi kalor yang dipindahkan secara radiasi sebesar,

160
Q = e σ A T4 t

Laju aliran kalor tiap satuan waktu dalam radiasi dirumuskan :

Q
H= = eσ .A. T 4
t
Intensitas radiasi sebesar,
R = e σ T4

H = laju aliran kalor tiap satuan waktu (J/s atau watt)


R = intensitas radiasi ( W/m2)
Q = kalor yang dialirkan (J)
t = waktu (s)
A = luas (m2), luas permukaan lingkaran = 4.π.r2
T = suhu (K)
e = emisivitas benda (tanpa satuan)
(e bernilai 1 untuk benda hitam sempurna, dan bernilai 0 untuk benda
tidak hitam sama sekali. Pengertian benda hitam sempurna disini adalah benda
yang memiliki kemampuan menyerap semua kalor yang tiba padanya, atau mampu
memancarkan seluruh energi yang dimilikinya).

Contoh:

1. Benda hitam sempurna luas permukaannya 0,5 m2 dan suhunya 27 ºC. Jika suhu
sekelilingnya 77 ºC, hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.

Jawab:

161
Benda hitam, maka e = 1

T1 = 300 K

T2 = 350 K

σ = 5,672.10-8 watt/m2K4

a. R = e σ ( T24 - T14)
= 1. 5,672.10-8 (3504 - 3004)
= 391,72 watt/m2

b. R = Q/A.t
Q = R. A. t
Q = 391,72. 0,5. 3600 = 705060 Joule

C. Asas Black

Ilmuwan Inggris pada tahun 1761 Joseph Black menyatakan bahwa kalor yang
diberikan suatu benda sama dengan kalor yang diterima pada suatu benda dalam suatu
sistem tertutup. Sistem tertutup tersebut dapat dilakukan dalam suatu kalorimeter, misalkan
ada jumlah masa m1 zat, bersuhu t1, kemudian dicampuri dengan sejumlah masa m2 zat lain
bersuhu t2 dan keduanya dapat ditentukan dengan persamaan:

Qserap = Qlepas

Bunyi asas Black “ Kalor yang diserap/diterima sama dengan kalor yang dilepas.
Persamaan di atas dikenal dengan nama asas Black atau hukum kekekalan energi
kalor.

162
Contoh:

1. Jika 2 kg air bersuhu 5 0C dicampur dengan 5 kg air bersuhu 26 0C, maka


tentukan suhu akhir campuran kedua zat !

Jawab :
Karena kedua zat sejenis, maka kalor jenis dari kedua zat adalah sama, dan
dapat saling meniadakan.
Q serap = Q lepas
m1.c.∆t1 = m2.c. ∆t2
2.c.(t-5) = 5.c.(26-t)
2.t – 10 = 130-5.t
t = 140 : 7
t = 200C

2. Jika 0,5 kg es bersuhu −10 0C dicampur dengan sejumlah air bersuhu 40 0C,
sehingga suhu campurannya adalah 20 0C, maka tentukan massa dari air
yang dicampurkan !
(ces = 2100 J/kg.0C, c air = 4200 J/kg.K, Les = 3,35.105 J/kg)

Jawab :
Dalam proses ini es akan mengalami tiga tahap wujud , yaitu padat (es),
melebur dan wujud cair. Sedang air bersuhu 400C hanya mengalami satu
tahapan, yaitu perubahan suhu.

Q serap (es) = Q lepas (air)


Q1 + Q2 +Q3 = Q4

163
m1.ces.∆t1 + m1.L + m1.cair.∆t2 = m2.cair.∆t3
0,5x2.100x(0−(−10)) + 0,5x3,35.105 + 0,5x4.200x(40-20)= m2x4.200(40−20)
10.500 + 1,675.105 + 42.000 = 84.000 x m2
m2 =2,61kg

Latihan
Kerjakan di buku latihanmu!

1. Sebatang linggis massa 10 kg dimasukkan ke dalam api unggun hingga bersuhu


99°C. Jika kalor jenis linggis 280 J/kg °C, berapakah suhu akhir ketikaa linggis
tersebut dicelupkan ke dalam bak mandi berisi 50kg air bersuhu 19°C, kalor jenis
air 4200 J/kg°C ?
2. Secangkir air kopi pahit bersuhu 70 0C bermassa 200 gram, kedalamnya dituangkan
susu sapi dingin dengan suhu 20 0C bermassa 60 gram.Jenis air kopi dan air susu
sama dengan kalor jenis air yaitu 1 kalori/gram 0C. Berapakah suhu campuran
sesudah tercapai keadaan setimbang ?

Rangkuman
1. Kalor adalah suatu bentuk energi. Sedangkan suhu adalah ukuran derajat
panas dinginnya suatu benda.
2. Tara mekanik kalor adalah kesetaraan/ekuivalensi energi mekanik menjadi
energi kalor. Dari hasil percobaan Joule besarnya adalah:
1 joule = 0,24 kalori
1 kalori = 4, 18 joule
3. Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diperlukan suatu zat untuk
menaikkan suhu zat sebesar 1°C.

164
Q
C=
Δt
4. Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan zat sebesar 1 kg untuk
mengalami perubahan suhu sebesar 1 K atau 1°C.

C Q
c= atau c=
m m.∆t
5. Pengaruh kalor yang diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan tiga
hal, yaitu :
a. terjadi pemuaian
b. terjadi perubahan wujud
c. terjadi perubahan suhu
6. Pemuaian digolongkan menjadi tiga macam.
Pemuaian Panjang (Linier) : lt = lo ( l + α . Δt )
Pemuaian Bidang ( Luas ) : At = Ao ( 1 + β Δt )
Pemuaian Ruang ( volume ) : Vt = Vo ( 1 + γ . Δt )
7. Hukum-hukum pada pemuaian gas antara lain.
V1 V2
Hukum Gay Lussac : =
T1 T2
Hukum Boyle : P1.V1 = P2.V2
P1 P2
Hukum Charles : =
T1 T 2

8. Besar kalor yang digunakan untuk mengubah wujud suatu zat dirumuskan :
Q = m.L

9. Macam – macam skala termometer antara lain :


• Termometer skala Celcius, titik didihnya 100 °C dengan titik beku 0
°C. Sehingga dari 0 ° – 100 °C, dibagi dalam 100 skala.

165
• Termometer skala Reamur, titik didihnya 80 °R dengan titik beku 0 °
R. Sehingga dari 0 ° – 80 °R, dibagi dalam 80 skala.
• Termometer skala Kelvin, titik didihnya 373 °K dengan titik beku
273 °K. Sehingga dari 273 °K – 373 °K, dibagi dalam 100 skala.
• Termometer Fahrenheit, titik didihnya 212 °F dengan titik beku 32 °
F. Sehingga dari 32 °F – 212 °F, dibagi dalam 180 skala.
• Termometer Rainkin, titik didihnya 672 °Rn dengan titik beku 492 °
Rn. Sehingga dari 492 ° Rn– 672 °Rn, dibagi dalam 180 skala.
10. Hubungan satuan derajad suhu satu sama lain sebagai berikut :
5
• °C = R
4
5
°C = (F − 320 )
9
5
°C = (Rn − 4920 )
9
°C = K - 273°

4
• °R = °C
5
4
°R = (F − 320 )
9
4
°R = (Rn − 4920 )
9

4
°R = ( K – 273° )
5

9
• °F = C + 32 0
5

166
9
°F = R + 320
4
°F = Rn - 4600
9
°F = {( F − 32 )} + 273
0 0

5
• °K = °C + 273°
5
°K = R + 273°
4
5
°K = { ( (F − 273 )} + 32
0 0

9
5
°K = { (Rn − 492 )} + 273
0 0

9
• °Rn = °C + 492°
5
°Rn = F + 460°
9
°Rn = ( R) + 492
0

4
9
°Rn = { (K − 273 ) + 492°
0

5
11. Perbandingan skala dua termometer mengikuti aturan sebagai berikut :
X − TTB X Y − TTB Y
=
TTA X − TTB X TTA Y − TTB Y
12. Perpindahan kalor digolongkan menjadi tiga macam antara lain,
t
Konduksi : Q = k A ∆t
l
Q k. A.∆t
H= =
t l

Konveksi : Q = k A ∆t . t

167
Q
H= = h.A.∆t
t
Radiasi : Q = e σ A T4 t
Q
H= = eσ .A. T 4
t
R = e σ T4

13. Asas Black menyatakan bahwa kalor yang diberikan suatu benda sama
dengan kalor yang diterima pada suatu benda dalam suatu sistem tertutup.
Qserap = Qlepas

Soal Latihan Ulangan Bab 7

Soal Pilihan Ganda


Pilihlah jawaban yang paling tepat !

1. 0 0C = …….0F
a. -320 d. 400
b. 00 e. 500
c. 320
2. 62 0F = …….0C
a. 16.7 d. 52,2
b. 22,2 e. 54,0
c. 34,4
3. Termometer Celcius dan Fahrenheit memiliki suhu yang sama pada nilai….

168
a. -400 d. 150
b. -12,50 e. 400
c. 00
4. Termometer Celcius dan Reamur memiliki nilai suhu yang sama pada
nilai….
a. -400 d. 150
b. -12,50 e. 400
c. 00
5. Sebuah termometer X memiliki titik atas 800 dan titik bawah 200. jika
termometer celcius menunjuk angka 500C. maka termometer X menunjuk
angka ….
a. 300 d. 600
b. 400 e. 750
c. 500
6. Penggaris sepanjang 1 m terbuat dari besi dengan koefisien muai panjang
1,2 x 10-5 /K, dipanaskan dari suhu 100C menjadi suhu 1100C, maka panjang
penggaris adalah ….
a. 1,0012 m d. 1,019 m
b. 1,0019 m e. 1,12 m
c. 1,012 m
7. Sebuah plat kuningan memiliki luas penampang 80 cm2, dipanaskan dari
suhu 200C menjadi 1700C. jika koefisien muai panjang kuningan 1,8 x 10-5
/K, maka prtambahan luasnya adalah ….
a. 0,234 cm2 d. 0,543 cm2
b. 0,324 cm2 e. 0,832 cm2
c. 0,432 cm2
8. Sebuah balok dengan sisi 20 cm dipanaskan dari suhu 100C menjadi 1600C.
Jika balok terbuat dari besi dengan koefisien muai panjang 1,2 x 10-5 /K,
maka volume akhir dari balok adalah ….

169
a. 8003,2 cm3 d. 8033,2 cm3
b. 8014,2 cm3 e. 8043,2 cm3
c. 8023,2 cm3
9. Gas pada suhu tetap, memiliki volume 4 liter pada tekanan 1 atm. Volume
gas pada tekanan 1,5 atm adalah ….
a. 1,67 liter d. 4,67 liter
b. 2,67 liter e. 5,67 liter
c. 3,67 liter
10. Pada tekanan tetap 0,8 atm, volume gas 4 liter pada suhu 270C, maka
volume gas pada suhu 1270C adalah ….
a. 3,33 liter d. 6,33 liter
b. 4,33 liter e. 7,33 liter
c. 5,33 liter
11. Pada suhu 00C, tekanan udara 1 atm, volume suatu gas adalah 2 liter, maka
volume gas pada suhu 2730C dan tekanan 5 atm adalah ….
a. 0,8 liter d. 2,5 liter
b. 1,5 liter e. 4 liter
c. 2 liter
12. Jika pada suhu 200C massa jenis emas 19,30 gr/cm3, koefisien muai panjang
emas 1,42 x 10-5 /0C, maka massa jenis emas pada suhu 900C adalah ….
a. 19,30 gr/cm3 d. 19,25 gr/cm3
b. 19,28 gr/cm3 e. 19,24 gr/cm3
c. 19,27 gr/cm3
13. Sebuah tabung aluminium memiliki volume 300 ml pada suhu 200C , dan
berisi penuh gliserin. Jika suhu tabung dijadikan 1100C dan jika koefisien
muai panjang aluminium 2,25 x 10-5/0C dan koefisien muai volume gliserin
5,3 x 10-4/0C, maka volume gliserin yang tumpah adalah ….
a. 12,24 ml d. 9,76 ml
b. 11,87 ml E. 6,87 ml

170
c. 10,98 ml
14. Gas memiliki suhu 500C. Jika tekanan gas dijaga konstan, dan volumenya
dijadikan 2 kali lipat , maka suhunya sekarang adalah ….
a. 1730 d. 4560
b. 2340 e. 4680
c. 3730
15. Besi bermassa 1 kg dipanaskan dari suhu 140C menjadi 300C, dengan energi
kalor sebesar 7200 J, maka kalor jenis besi adalah ….
a. 254 J/kg.K d. 450 J/kg.K
b. 345 J/kg.K e. 543 J/kg.K
c. 425 J/kg.K
16. Kapasitas kalor air bermassa 150gram (kalor jenis air 4200 J/kg.K)
adalah….
a. 630 J/K d. 450 J/K
b. 540 J/K e. 350 J/K
c. 500 J/K
17. Kalor yang diperlukan untuk meleburkan 100 gram es dari suhu -100C
menjadi air bersuhu 100C adalah ….(kalor jenis es = 2100 J/kg.K, kalor jenis
air = 4200 J/kg.K, kalor lebur es = 336 kJ/kg)
a. 22.000 J d. 45.250 J
b. 33.980 J e. 45.750 J
c. 39.900 J
18. Sepotong logam 50 gram bersuhu 950C dicelupkan dalam air 250 gram
bersuhu 170C. Jika suhu campuran 19,40C, kalor jenis air = 4200 J/kg.K,
maka kalor jenis logam itu adalah ….
a. 0,16 kal/gr0C d. 0,54 kal/gr0C
b. 0,21 kal/gr0C e. 0,76 kal/gr0/C
c. 0,34 kal/gr0C

171
19. 30 gram air bersuhu 500C dicampur dengan 60 gram air bersuhu 200C, akan
memiliki suhu campuran sebesar ….
a. 250C d. 42,50C
b. 300C e. 450C
c. 400C
20. Sepotong plat besi memiliki luas 2 m2, dan tebal 0,5 cm, serta konduktivitas
termal 80 W/m.K, akan memiliki laju aliran kalor sebesar …., jika terjadi
perbedaan suhu 400 pada kedua sisi plat besi tersebut.
a. 1,54 x 105 watt d. 1,18 x 106 watt
b. 1,68 x 105 watt e. 1,28 x 106 watt
c. 1,82 x 105 watt
21. Jika suatu zat memiliki kalor jenis tinggi,maka zat itu ….
a. lambat mendidih
b. cepat mendidih
c. lambat melebur
d. lambat naik suhunya jika dipanaskan
e. cepat naik suhunya jika dipanaskan
22. Sebuah benda hitam berbentuk bola yang berjari-jari 5 cm dijaga pada suhu
konstan 3270C, akan memiliki laju aliran kalor sebesar ….
a. 231 J/s d. 176 J/s
b. 221 J/s e. 175 J/s
c. 198 J/s
23. Jika 75 gram air yang suhunya 00C dicampur dengan 50 gram air yang
suhunya 1000C. maka suhu akhir campuran itu adalah ….
a. 250C d. 650C
b. 400C e. 750C
c. 600C

172
24. Sebuah filamen lampu pijar dengan emisivitas 0,5, = 10-8 watt/m2.K4,
memiliki suhu 1000K. Jika daya lampu 60 watt, maka luas permukaan
filament adalah ….
a. 5 cm2 d. 20 cm2
b. 10 cm2 e. 25 cm2
c. 15 cm2
25. Jika suhu suatu permukaan dijadikan 2 kali semula, energi yang dipancarkan
tiap satuan waktu menjadi x kali semula, maka x adalah….
a. 4 d. 32
b. 8 e. 64
c. 16

Soal Uraian
Kerjakan dengan benar!

1. Tabung gas dengan volume 4 lt bersuhu 270C. jika tekanan tabung tetap ,
tentukan volume gas saat bersuhu 1270C !
2. Sebuah benda bermassa 200 Gram memerlukan kalor sebesar 2760 Joule,
sehingga mengalami kenaikan suhu sebesar 300C ? Hitunglah Kapasitas
kalor dan kalor jenis ?
3. Hitunglah banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 200 Gram air
menjadi uap, bila diketahui kalor uap air 540 Kkal/Kg ?
4. Suatu zat massanya 0,4 Kg, membeku pada titik bekunya, dengan
melepaskan kalor sebesar 128 KiloJoule. Hitunglah kalor beku zat
tersebut ?
5. Suatu logam yang terbuat dari alumunium panjangnya 2 m pada suhu 30°C.
Bila koefisien muai pamjang alumunium 25 x 10-6 /°C. Berapakah

173
pertambahan pamjang batang alumunium tersebut bila suhunya dinaikan
500C ?
6. Plat besi luasnya 4 m2 pada suhu 200C. Bila suhunya dinaikan menjadi
1000C, hitung luasnya sekarang!
7. Sebatang besi massanya 50 gr bersuhu 200C, kemudian dipanaskan hingga
mencapai nsuhu 900C. Jika kalor jenis besi 0,7 kal/gr0C, hitunglah jumlah
kalor yang diserap besi ?
8. Apabila suhu air yang massanya 200 gram dinaikkan dari suhu 20°C sampai
dengan 100°C, Berapa kalor yang diperlukan ?
9. Berapakan kalor jenis suatu zat bila massa benda tersebut sebesar 100 gram
suhunya akan naik 8°C bila diberikan kalori sebanyak 400 kalori?
10. Air sebanyak 2000 gram pada bejana aluminium yang kapasitas kalornya 50
kal / °C suhu air mula-mula 10°C kemudian kedalam bejana dimasukan 200
gram etil alkohol (C=0,6 kal/gram°C) pada suhu 60°C. Beberapa saat
kemudian terjadi keseimbangan suhu. Tentukan suhu akhir campuran?
11. Suatu logam X berbentuk kubik dengan rusuk 2 cm massa 80 gram
dipanaskan dengan suhu 80ºC. Sebuah kalorimeter terbuat dari bahan
alumunium dengan massa 200 gram dan pengaduk dari bahan yang sama
bermassa 25 gram. Bejana kalorimeter diisi air 100 gram ,ternyata suhu
akhir 30 ºC ,maka berapakah kalor zat jenis tersebut?
12. Sebuah benda mempunyai masa 0,5 kg diberipanas jika suhu mula-mula
benda 30°C menjadi 80°C. hitung kalor jenis benda jika basarnya kalor yang
diberikan 250 joule?
13. Sepotong besi diberikalor sebesar 400 joule sehingga mengalami perubahan
suhu dari 50 oC menjadi 100 oC , hitung kapasitas kalornya ?
14. Kalor jenis es 0,5 kalor/g oC.500 gram es diberikalor sebesar 5000 joule .
Hitunglah perubahan suhunya?

174
15. Alkohol mempunyai masa 200gr dipanaskan dari suhu 25oC sampai 65oC.
jika kalor jenisnya 0,7kal/goc .Hitunglah kalor diserap?
16. Diketahui sebuah benda memiliki masa 20gr, kalor jenis 1 joule/goC ,dan
mula-mula memiliki suhu 10oc kemudian berubah suhu 60o C. Hitung
kapasitas kalornya?
17. Air sebanyak 200 gr pada bejana alumunium yang kapasitas kalornya 20
kal/oC. Suhu air mula-mula 30o,kemudian kedalam bejana dimasukkan 150
gram etil alkohol ( c=0,6 kal/groC ).pada suhu 60oC. Beberapa saat kemudian
terjadi keseimbangan suhu. Tentukan suhu akhir campuran?
18. Sebatang kawat yang masanya 25 gr bersuhu 22oC kemudian dipanaskan
hingga mencapai suhu 98 oC jika kalor jenis besi 0,6 kal/groC.hitunglah
kalor yang diserap besi?
19. Sebatang besi masanya 200 gr dimasukkan kedalam api unggun sehingga
bersuhu 90o C. Jika kalor jenis besi 100 joule/kgo C, berapa suhu akhir ketika
besi tersebut dicelupkan ke dalam bak mandi berisi 50 kg air bersuhu 19 oC
kalor jenis air 420 joule/kgoC.
20. Sebuah benda memiliki masa 20 gr dipanaskan dengan suhu mula-mula 20
o
C menjadi 75 oC. Jika kalor yang diserap 200 joule. Berapa kalor jenisnya?
21. Sebuah kawat memiliki kapasitas kalor 200 kal/oC.dan mengalami
perubahan suhu 70 oC. Hitung kalor yang diterima?

175

You might also like