Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM STUDI KIMIA JURUSAN MIPA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
1431 H 2010 M
I. TUJUAN Mengetahui teknik penentuan indeks bias suatu senyawa. menentukan indeks bias senyawa murni/campuran.
II. TEORI DASAR Indeks bias adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan sinus sudut datang dengan sinus sudut bias cahaya yang melewati suatu media. Panjang gelombang cahaya dan temperatur yang biasa digunakan sebagai standar adalah cahaya natrium (D) dan temperatur 200C. Oleh karena itu indeks bias yang diukur pada
20
kondisi tersebut dinyatakan dengan simbol n = D . Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias adalah Refraktometer.
III. ALAT DAN BAHAN Alat : gelas kimia 100 ml batang pengaduk refraktometer pipet tetes tissue/lap pembersih 2 buah 1 buah 1 set 1 buah
Siapkan sampel yang akan diperiksa ( aquades, aseton,kloroform ) Buka prisma refraktometer, bersihkan dengan menggunakan tissue/kapas beralkohol, kemudian keringkan
Sesudah kering, teteskan zat yang akan diperiksa sampai menutup semua permukaan prisma tersebut kemudian tutup
Atur cahaya yang masuk apabila belum jelas, putar mikrometer hingga terlihat batas terang gelap. Atur kembali mikrometer sedemikian hingga garis batas terang gelap memotong titik perpotongan dua garis diagonal yang ada pada alat tersebut
Selanjutnya baca angka/nilai yang tertera pada layar bagian bawah sebagai nilai indeks bias senyawa tersebut, dan catat pula suhu percobaan
Untuk penentuan nilai indeks bias senyawa berikutnya, bersihkan kembali alat dengan kapas beralkohol dan biarkan hingga kering
Pada saat meneteskan zat yang akan diperiksa, ujung pipet tidak boleh mengenai permukaan kaca prisma dan harus dilakukan di tempat yang kering dan bersih
V. HASIL PERCOBAAN
PERCOBAAN INDEKS BIAS HASIL PERCOBAAN Aquades 1 2 1,3320 1,3320 Aseton 1,358165 1,35917 Kloroform 1,398395 1,42401
VI. PERTANYAAN Carilah faktor koreksi suhu terhadap indeks bias dari hand book! Indeks bias dipengaruhi oleh kerapatan, sudut kritis dan kecepatan cahaya Berapakah indeks bias aseton dan kloroform? Indeks bias aseton = 1,36 Indeks bias kloroform = 1,487
VII.
PERHITUNGAN
PERCOBAAN 1
1,332 1,332 persen kesalahan aquades = X 100% = 0% 1,332
PERCOBAAN 2
1,332 1,332 X100% = 0% 1,332
VIII.
PEMBAHASAN
Pada percobaan pengukuran dilaboratorium ini dilakukan pengukuran indeks bias dari beberapa zat cair dengan menggunakan alat refraktometer Abbe. Prinsip kerja alat ini
adalah didasarkan pada pengukuran sudut kritis yaitu sudut terkecil dari luas bidang dengan garis normal dalam medium yang indeks biasnya terbesar, dimana sinar dipantulkan seluruhnya. Pada percobaan ini zat cair yang akan diukur indeks biasnya adalah aseton, dan kloroform. Untuk masing masing zat akan dilakukan dua kali pengulangan untuk memperkecil tingkat kesalahan sehingga bisa mendekati ketepatan. Sebelum refraktometer dipakai, prisma pada refraktometer dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue yang diberi alkohol agar permukaan prisma bebas dari debu atau pasir yang dapat menyebabkan kerusakan pada prisma. Untuk mengecek alat masih dalam keadaan baik dan layak pakai dilakukan kalibrasi alat dengan menggunakan Aquadest. Hasil pengukuran indeks bias terhadap aquadest adalah 1,3320. Berdasarkan literature diketahui bahwa indeks bias aquades pada suhu 30C adalah 1,3320. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketepatan dari alat refraktometer ini masih baik. Setelah dilakukan percobaan diperoleh data sebagai berikut : 1. Indeks bias percobaan 1 untuk aseton adalah 1,358165 2. Indeks bias percobaan 2 untuk aseton adalah 1,35917 3. Indeks bias percobaan 1 untuk kloroform adalah 1,398395 4. Indeks bias percobaan 2 untuk kloroform adalah 1,42401
Dari data diatas dapat dilihat bahwa indeks bias semua cairan diatas lebih besar dari indeks bias cairan yaitu 1,3320. Indeks bias tertinggi dihasilkan oleh kloroform pada percobaan 2. Tiap cairan memiliki indeks bias yang berbeda, walaupun jenis cairannya sama dapat pula terjadi perbedaan indeks bias. Perbedaan hasil indeks bias yang pada berbagai macam zat cair dapat disebabkan karena sudut kritis yang dibentuk oleh zat zat tersebut lebih besar dari sudut kritis yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar datang dan sinar bias, yang dibentuk oleh aquadest, dimana semakin besar sudut kritis yang dibentuk maka semakin banyak sinar datang yang dipantulkan oleh cairan tersebut. Selain itu, perbedaan indeks bias pada zat cair tersebut dapat pula disebabkan oleh adanya perbedaan kerapatan, dimana semakin besar kerapatannya maka volumenya akan semakin kecil, sehingga indeks biasnya akan semakin kecil pula. Dapat pula disebabkan oleh perbandingan perbedaan kecepatan cahaya pada masing masing cairan dengan kecepatan cahaya di dalam hampa udara. Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa indeks bias pada cairan yang dipakai melebihi satu, hal ini menunjukkan bahwa kecepatan cahaya dari cairan di medium lebih kecil daripada kecepatan cahaya di ruang hampa. Dari hasil perhitungan persentase kesalahan, indeks bias kloroform pada percobaan 1 memiliki tingkat kesalahan yang besar diantara zat lain, sebesar 5,9%, diikuti dengan
kloroform percobaan 2 sebesar 4,2% dan kesalahan terkecil terjadi pada aseton percobaan 2 dengan presentase sebesar 0,06%. Presentase kesalahan indeks bias ini terjadi dikarenakan kurang bersihn dan keringya alat setelah sebelumnya dilakukan uji indeks bias dengan menggunakan aseton.
IX. KESIMPULAN Indeks bias aquades secara teoritis 1,3320 Indeks bias aseton secara teoritis 1,36 Indeks bias kloroform secara teoritis 1,487 Presentase kesalahan indeks bias pada aseton untuk percobaan 1 sebesar 0,135% Presentase kesalahan indeks bias pada aseton untuk percobaan 2 sebesar 0,06% Presentase kesalahan indeks bias pada kloroform untuk percobaan 1 sebesar 5,9% Presentase kesalahan indeks bias pada kloroform untuk percobaan 2 sebesar 4,2% Indeks bias dipengaruhi oleh kerapatan, sudut kritis dan kecepatan cahaya
X. DAFTAR PUSTAKA http://en.wikipedia.org/wiki/Abbe_refractometer http://smpn9depok.files.wordpress.com/2008/10/pembiasan-cahaya.pdf http://swastikayana.wordpress.com/2009/04/08/pembiasan-cahaya/ http://sleepingbeautyandprincephilips.blogspot.com/ http://duniakimia.com Aziz,Isalmi & S. Hermanto.2010.pedoman praktikum kimia fisik 1.Jakarta: PLT UIN syarif hidayatullah Jakarta.