You are on page 1of 15

BAB I1.1. PENDAHULUAN Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita.

Menurut WHO 8-9% wanita akan mengalami kanker payudara.Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropadan kurang lebih 175.000 di Amerika Serikat. Masih menurut WHO, tahun 2000diperkirakan 1.2 juta wanita terdiagnosis kanker payudara dan lebih dari700.000 meninggal karenanya. (1) Belum ada data statistik yang akurat di Indonesia, namun data yangterkumpul dari rumah sakit menunjukkan bahwa kanker payudara mendudukiranking pertama diantara kanker lainnya pada wanita. Kanker payudaramerupakan penyebab utama kematian pada wanita akibat kanker. Setiaptahunnya, di Amerika Serikat 44.000 pasien meninggal karena penyakit inisedangkan di Eropa lebih dari 165.000. Setelah menjalani perawatan, sekitar 50% pasien mengalami kanker payudara stadium akhir dan hanya bertahanhidup 18 30 bulan. Dari faktor Data WHO menunjukkan bahwa 78% kanker payudaraterjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas. Hanya 6%- nya terjadi pada merekayang berusia kurang dari 40 tahun. Meski demikian, kian hari makin banyak penderita kanker payudara yang berusia 30-an. Oleh karena itu jika Andatermasuk golongan yang beresiko tinggi, meski baru berusia 30-an, tak adasalahnya untuk lebih bersikap waspada terhadap perubahan yang terjadi pada payudara Anda.Pria juga dapat terkena kanker payudara walau persentasenya lebih kecildaripada perempuan. Kanker payudara pada pria juga berbahaya. Penyebarankanker payudara pada pria lebih cepat karena jaringan sekitar payudara prialebih tipis dari perempuan sehingga pada tahap awal mungkin sudah terjadi pelekatan pada jaringan sekitarnya. Karena itu, disarankan pria juga melakukanSADARI sehingga setiap perubahan cepat diketahui

Indonesia sudah cukup lama mengkampanyekan SADARI (periksa payudara sendiri). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanyagejala-gejala kanker payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkandapat menekan tingginya angka penderita kanker payudara, karena semakin awalterdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan.Pemerikasaan payudara sendiri dilakukan dengan meraba payudara sendiriapakah terdapat benjolan atau tidak, baik yang sakit maupun yang tidak sakit.Benjolan dapat menandakan adanya tumor,

8 dari 10 benjolan yang ditemukan pada payudara adalah tumor jinak atau tidak memiliki sifat kanker. Namun, jika anda menemukan benjoan yang permanen pada payudara, segera temuidokter untuk memastikan bahwa benjolan tersebut tidak berbahaya. Selain itu perhatikan kulit payudara, apakah pembuluh venanya semakin terlihat? Apakahkulit di sekitar puting menjadi berkerut? Kemudian cermati puting payudara bilaada cairan lengket atau darah yang keluar. Terakhir, perhatikan ukuran dan posisi

payudara. Bila ukurannya mengecil atau posisi yang satu lebih rendahdaripada yang lain, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.Ada sejumlah kecil kanker payudara muncul tanpa adanya benjolan samasekali. Jenis kanker payudara yang dikenal dengan Inflammatory Breast Cancer (IBC) ini cukup jarang dan jenis yang sangat agresif. Jika tidak segera terdiagnosamaka bisa menyebabkan kematian 1.2. ANATOMI PAYUDARA Payudara terdiri atas korpus mamae (badan payudara), puting susu danareola. Korpus terdiri dari jaringan kelenjar payudara, saluran susu (duktuslaktiferus), jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfe.Puting susu dan areola merupakan bagian dari kulit payudara. Puting mengandungujung-ujung saraf perasa yang sensitif, dan otot polos yang akan berkontraksi bila ada rangsangan. Areola merupakan bagian yang lebih berpigmen disekeliling puting. Kelenjar Morgagni adalah kelenjar keringat besar yangsalurannya bermuara pada areola. Kelenjar ini mengeluarkan cairan yang berfungsi melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui. Selain itu padaareola juga terdapat otot polos dan ujung-ujung serabut saraf. Fungsi otot polosdalam puting dan areola adalah mengurangi permukaan areola, menonjolkan puting dan mengosongkan sinus laktiferus waktu menyusui.Setiap payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus dari jaringan kelenjar.Jumlah lobus tidak berhubungan dengan ukuran payudara. Setiap lobus terbuatdari ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli atau acini, kelenjar ini bersama-sama membentuk sejumlah gumpalan, mirip buah anggur yang merambat. Alveoli(alveolus dan acinus singular) menghasilkan susu dan substansi lainnya selamamasa menyusui. Setiap bola memberikan makanan ke dalam pembuluh tunggallactiferous yang mengalirkannya keluar melalui puting susu. Sebagai hasilnya,terdapat 15-20 saluran puting susu, mengakibatkan banyak lubang pada putingsusu. Di belakang puting susu pembuluh lactiferous agak membesar sampaimembentuk penyimpanan kecil yang disebut lubang-lubang lactiferous(lactiferous sinuses). Setiap lubang berdiameter 2-4 mm (0,08-0,16 inci). Lemak dan jaringan penghubung mengelilingi bola-bola jaringan kelenjar. Sejumlah jaringan lemak bergantung pada banyaknya faktor termasuk usia, persentaselemak tubuh, dan keturunan. Sendi tulang Cooper menghubungkan dinding dada pada kulit payudara, memberikan bentuk pada payudara dan keelastisannya. Tumbuh kembang payudara berawal saat memasuki akil balik dimana sistemhormonal wanita mulai berfungsi. Hormon estrogen mempengaruhi pertumbuhansistem saluran, puting dan jaringan lemak. Sedangkan hormon progesteron berperan dalam tumbuh kembang kelenjar susu.Selama masa kehamilan, payudara membesar akibat pengaruh hormon estrogendan progesteron yang meningkat. Umumnya air susu belum diproduksi saathamil. Segera setelah melahirkan kelenjar hipofisis mulai mengeluarkan hormon prolaktin yang bertanggung jawab atas produksi air susu pada kelenjar susu akibatadanya rangsang puting dari hisapan bayi. Sedangkan proses pengeluaran air susudibantu oleh kontraksi otot disekitar puting dan areola yang dirangsang olehhormon oksitosin (hormon yang utamanya bertanggung jawab dalam kontraksirahim saat bersalin). BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. DEFINISI Kanker payudara adalah kanker pada jaringan kelenjar payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita.Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendaliandan

mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali Kanker payudara (Carcinoma mammae)adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma .Penyakit ini olehWord Health Organization(WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases(ICD), 2.2. ETIOLOGI Faktor Risiko Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya: 1.Faktor Reproduksi Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinyakanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda,menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua.Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakanwindow of initiation perkembangan kanker payudara.Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masasebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis. 2.Penggunaan Hormon Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara.Laporan dari Harvard School of Public Healthmenyatakan bahwaterdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para penggunaterapiestrogen replacement . Suatu metaanalisis menyatakan bahwawalaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada penggunakontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yanglama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelummenopause. Sel-sel yang sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkinmengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas. 3.Penyakit Fibrokistik Pada wanita dengan adenosis, sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasiaatipik, risiko meningkat hingga fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan padahiperplasia atipik risiko meningkat hingga 5 kali (Karten, 2003). 4.Obesitas Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuhdengan kanker payudara pada wanita pasca menopause. Variasi terhadapkekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan bukan Barat

serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa terdapat pengaruhdiet terhadap terjadinya keganasan ini. 5.Konsumsi Lemak Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan studi prospektif selama 8 tahun tentangkonsumsi lemak dan serat dalam hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun. 6.Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertasmeningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitianyang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungansecara linier dengan dosis dan umur saat terjadinya eksposur. 7.Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganyamenderita kanker payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1dan BRCA2, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun.Resiko terbesar usia 75 tahun 2. 4. PATOFISIOLOGI Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. a.Pada Tahap Inisiasi Terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing selmenjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan olehsuatu agen yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus,radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memilikikepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalamsel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebihrentan terhadap suatu karsinogen, bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. b.Pada Tahap Promosi Suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. Selyang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinyakeganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu karsinogen) STADIUM KANKER PAYUDARA

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penilaiandokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya,sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat jauh stadium hanya dikenal pada tumor ganas atau kanker dan tidak ada pada tumor jinak. Banyak sekalicara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak dianut saat iniadalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistim TNM yangdirekomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari WHOatau World Health Organization) / AJCC ( American Joint Committee On cancer yang disponsori oleh American Cancer Society dan American Collegeof Surgeons). Pada sistim TNM dinilai tiga faktor utama yaitu: 1."T" yaitu Tumor size atau ukuran tumor . 2."N" yaitu Node atau kelenjar getah bening regional. 3."M" yaitu metasasis atau penyebaran jauh.Ketiga faktor T,N,M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA) . Padakanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut : a. T (Tumor size), Ukuran Tumor : 1. T 0 : tidak ditemukan tumor primer 2. T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang3. T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm4. T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm5. T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulitatau dinding dada atau pada keduanya , dapat berupa borok, edemaatau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada benjolan kecil dikulit di luar tumor utama. b. 4. N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula)atau pada kgb di mammary interna di dekat tulang sternum. c.M (Metastasis), Penyebaran Jauh : 1. M x : metastasis jauh belum dapat dinilai2. M 0 : tidak terdapat metastasis jauh3. M 1 : terdapat metastasis jauh.Setelah masing-masing faktor T, N, M didapatkan, ketiga faktor tersebutkemudian digabung dan didapatkan stadium kanker sebagai berikut : a.Stadium 0 : T0 N0 M0 b.Stadium 1 : T1 N0 M0 c.Stadium II A : T0 N1 M0 / T1 N1 M0 / T2 N0 M0 d.Stadium II B : T2 N1 M0 / T3 N0 M0 e.Stadium III A : T0 N2 M0 / T1 N2 M0 / T2 N2 M0 / T3 N1 M0 / T2 N2M0 f.Stadium III B : T4 N0 M0 / T4 N1 M0 / T4 N2 M0 g.Stadium III C : Tiap T N3 M0

h.Stadium IV : Tiap T-Tiap N -M1 (1,2,3,4,9,10) . Stadium 0 (karsinoma in situ) Ada dua jenis karsinoma in situ payudara: Karsinoma Duktus in Situ (KDIS) Merupakan kondisi non invasive dimana sel-sel abnormal ditemukan pada lapisan duktus payudara. Selsel abnormal tidak menyebar ke luar duktus atau ke jaringan lain payudara. Pada beberapa kasus, KDIS dapatmenjadi kanker invasif dan menyebar ke jaringan lain walaupun sampa N (Node), Kelenjar Getah Bening Regional (Kgb) : 1.N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla2.N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan3.N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan saat ini belum diketahui bagaimana cara memprediksi lesi yang akanmenjadi invasif. Karsinoma Lobulus in Situ Merupakan kondisi dimana sel-sel abnormal ditemukan pada lobulus payudara. Kondisi ini jarang menjadi kanker invasif tetapi mempunyaikarsinoma lobulus in situ pada salah satu payudara meningkatkan risiko berkembangnya kanker payudara pada payudara satunya Stadium I Pada stadium I, kanker telah terbentuk. Benjolan berukuran 2 cm atau lebih kecildan tidak menyebar keluar payudara. Stadium IIA Pada stadium IIA: Tidak ada benjolan yang ditemukan pada payudara, tetapi kanker ditemukan pada limfonodi axillaris (kelenjar limfe dibawah lengan); atau Benjolan berukuran 2 cm atau lebih kecil dan sudah menyebar kelimfonodi axillaris; atau Benjolan lebih besar dari 2 cm tetapi tidak lebih besar dari 5 cm (antara 2-5 cm) dan tidak menyebar ke limfonodi axillaris. Stadium IIB Pada stadium IIB, benjolan berukuran:

2 5 cm dan sudah menyebar ke limfonodi axillaris; atau Lebih besar dari 5 cm tetapi belum menyebar ke limfonodi axillaris Stadium IIIA Pada stadium IIIA:Tidak ada benjolan yang ditemukan di payudara. Kanker ditemukan di limfonodiaxillaris yang saling berdekatan satu sama lain atau pada jaringan lainnya, atau bisa juga ditemukan pada limfonodi sekitar tulang dada atau Benjolan berukuran 2 cm atau lebih kecil. Kanker ditemukan di limfonodiaxillaris yang saling berdekatan satu sama lain atau pada jaringan lainnya,atau bisa juga ditemukan pada limfonodi sekitar tulang dada atau Benjolan berukuran 2-5 cm. Kanker sudah menyebar ke limfonodi axillarisyang saling berdekatan satu sama lain atau pada jaringan lainnya, ataukanker mungkin sudah menyebar ke limfonodi sekitar tulang dada; atau Benjolan berukuran lebih besar dari 5 cm. Kanker sudah menyebar kelimfonodi axillaris yang saling berdekatan satu sama lain atau pada jaringan lainnya, atau kanker mungkin sudah menyebar ke limfonodisekitar tulang dada. Stadium IIIB Pada stadium III B, benjolan bisa sebesar apapun dan kanker: Sudah menyebar ke dinding dada dan/atau kulit payudara dan Mungkin sudah menyebar ke limfonodi axillaris yang saling berdekatansatu sama lain atau pada jaringan lainnya, atau kanker mungkin sudahmenyebar ke limfonodi sekitar tulang dada.Kanker yang sudah menyebar ke kulit payudara disebut kanker payudarainflamatorik (Inflammatory Breast Cancer). Stadium IIIC Pada stadium IIIC, tidak ada tanda kanker payudara ataupun benjolan dalam berbagai ukuran dan mungkin sudah menyebar ke dinding dada dan/atau kulit payudara. Selain itu, kanker juga : Sudah menyebar ke limfonodi diatas atau dibawah tulang leher dan Mungkin sudah menyebar ke limfonodi axillaris atau ke limfonodi disekitar tulang dada.Kanker payudara Stadium IIIC dibagi menjadi stadium IIIC yang dapat dioperasidan tidak dapat dioperasi. Pada stadium IIIC yang dapat dioperasi, kanker : Ditemukan dalam sepuluh atau lebih limfonodi axillaris atau Ditemukan dalam limfonodi dibawah tulang leher atau

Ditemukan dalam limfonodi axillaris dan limfonodi di sekitar tulangdada. Pada stadium IIIC yang tidak dapat dioperasi, kanker sudah menyebar kelimfonodi diatas tulang leher. Stadium IV Pada stadium IV, kanker sudah menyebar ke organ lain tubuh, yang paling seringke tulang, hati, atau otak. 2.6. GEJALA KLINISGejala Klinis Kanker Payudara dapat berupa : a.Benjolan pada payudara Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan itumula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit ataumenimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu. b.Erosi atau eksema puting susuKulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam (retraksi), berwarnamerah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema hingga kulitkelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu makin lama makin besar danmendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk, dan mudah berdarah. c.Pendarahanpada puting susu. d.Rasa sakit atau nyeri Pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah timbul borok,atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang. e.Timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 2005 Untuk menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis danditunjang dengan pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA,rontgen, USG, dan bila memungkinkan dengan CT Scan, scintigrafi . (7) 2.7. PEMERIKSAAN Kanker pada stadium awal jarang menimbulkan gejala, karena itu sangat pentinguntuk melakukan penyaringan. Beberapa prosedur yang digunakan untuk penyaringan kanker payudara.1.

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri).Jika SADARI dilakukan secara rutin, seorang wanita akan dapat menemukan benjolan pada stadium dini. Sebaiknya SADARI dilakukan pada waktu yangsama setiap bulan. Bagi wanita yang masih mengalami menstruasi, waktuyang paling tepat untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari sesudahhari 1 menstruasi. Bagi wanita pasca menopause, SADARI bisa dilakukankapan saja, tetapi secara rutin dilakuka setiap bulan (misalnya setiap awal bulan) Pemeriksaan Mamografik Dilakukan pada tiap kelainan palpable atau yang dicurigai di payudara. Ini bukanhanya untuk menilai payudara yang di curigai, tetapi untuk mengesampingkankarsinoma payudara kontra-lateral. Penting bahwa radiodiagnostikus mendapat permintaan yang terarah dengan disebutkan hasil-hasil yang didapat secara klinik 3.USG Payudara. USG digunakan untuk membedakan kista (kantung berisi cairan) dengan benjolan padat. 2.8. DIAGNOSIS A.Pemeriksaan Fisik Kira-kira 80% tumor payudara ditemukan oleh penderita sendiri. Terutama padawanita di atas 45 tahun disarankan untuk pada pemeriksaan fisik dikerjakan palpasi jaringan payudara dan memberi intruksi untuk pemeriksaan payudarasendiri. Melalui pusat kanker dan de Nederlandse Cancer Bestrijding dapat di peroleh folder umum utuk pemeriksaan payudara sendiri yang memuat petunjuk yang berguna. Pemeriksaan kedua payudara penting untuk dilakukan dengansangat teliti dan sangat besar manfaatnya . a.Inspeksi dan Palpasi Penderita dalam posisi duduk diminta menunjukkan tempat kelainan, jika iasendiri telah menemukannya. Harus waspada terhadap kelainan kulit atau penarikan ke dalam (pengerutan) papila atau kulit. Dari tiap tumor yang di rabaharus di tentukan ukurannya (dalam sentimeter), bentuknya, konsistensi kalau adafiksasi pada kulit atau lapisan dibawahnya. Sesudah itu di periksa ketiak dankelenjar Supraklavikular. Teknik pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) 1.Berdiri di depan cermin, perhatikan payudara. Dalam keadaan normal,ukuran payudara kiri dan kanan sedikit berbeda. perhatikan perubahan puting susu apakah kulitnya berkerut? 2.Letakkan kedua tangan dibelakan kepala dan kedua tangan ditarik ke belakang. dengan posisi ini maka akan lebih mudah dalam pemeriksaan benjolan di payudara 3.Tekan puting susu perlahan rasakan setiap benjolan dibawah kulit

4.Tekan puting susu secara perlahan dan apakah keluar cairan dari putingtersebut 5.Berbaring telentang dengan bantal diletakkan dibawah bahu kiri danlengan kiri ditarik ke atas. Telusuri payudara dengan menggunakan jari- jari tangan. Apakah ada benjolan? B.Biopsi Jika Anda memiliki gambaran mammogram mencurigakan, dokter Anda mungkiningin Anda menjalani biopsi. Ada dua cara untuk mendapatkan biopsi yangdilakukan hanya dengan sedikit operasi (biopsi lebih invasif jarang dibutuhkanuntukDCIS) oBiopsi aspirasi jarum halus (Fine needle aspiration biopsy)Jarum berongga sangat kecil dimasukkan ke dalam payudara. Contoh seldiambil dan diperiksa di bawah mikroskop. Metode ini tidak meninggalkan bekasluka. oBiopsi jarum inti (Core needle biopsy)Jarum yang lebih besar dimasukkan untuk mengambil beberapa sampel jaringan yang lebih besar dari area yang terlihat mencurigakan. Untuk mendapatkan jarum inti melalui kulit, ahli bedah harus membuat sayatan kecil. Inimeninggalkan bekas luka yang sangat kecil yang nyaris tak terlihat setelah beberapa minggu.Jika jarum biopsi tidak dapat mengambil sel atau jaringan, atau tidak memberikanhasil yang pasti (meyakinkan), biopsi lebih invasif mungkin diperlukan. Biopsiini lebih seperti operasi rutin dari biopsi jarum: Biopsi insisional : biopsi insisional mengambil sepotong kecil jaringanuntuk diperiksa. Biopsi eksisional : biopsy eksisional mencoba mengambil seluruh benjolan yang mencurigakan jaringan payudara.Biopsi dilakukan hanya untuk membuat diagnosis. Jika DCIS didiagnosis, operasidiperlukan untuk memastikan semua kanker akan diangkat bersama dengan "batasyang jelas," yang berarti bahwa perbatasan jaringan sehat di sekitar kanker jugadiangkat. Biasanya ini berarti menjalani lumpektomi, atau dalam beberapa kasus(area DCIS yang besar, misalnya), mastektomi.Setelah biopsi, patologi menganalisis bagian jaringan payudara dan melaporkankembali mengenai: Jenis dan Stadium DCIS:bagaimana sel-sel yang abnormal terlihat bila dibandingkan dengansel payudara normal, dan seberapa cepat mereka tumbuh Status Reseptor Hormon:Ada atau tidaknya reseptor sel kanker (protein dalam sel yangmenerima pesan dari hormon) untuk hormon estrogen dan atau progesteron. Jika estrogen dan atau reseptor progesteron ditemukan, ini berarti bahwa pertumbuhan sel kanker didorong oleh hormon tersebut. 2.9. PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkaian pengobatanmeliputi pembedahan, kemoterapi, terapi hormon, terapi radiasi dan yang terbaruadalah terapi imunologi (antibodi).

Pengobatan ini ditujukan untuk memusnahkankanker atau membatasi perkembangan penyakit serta menghilangkan gejala-gejalanya. Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan terapi dilakukan secaraindividual. Lima Tipe Pengobatan Standar 1. Pembedahan Pasien kanker payudara sebagian besar menjalani pembedahan untuk mengangkat kanker dari payudara. Beberapa limfonodi axillaris biasanya diambildan dilihat dibawah mikroskop untuk mengetahui apakah limfonodi tersebutmengandung sel-sel kanker atau tidak. Operasi konservasi payudara, operasi untuk mengangkat kanker namun tidak ikutmengangkat payudara itu sendiri, meliputi: Lumpektomi Operasi untuk mengangkat tumor (benjolan) dan sejumlah kecil jaringannormal di sekitarnya. Mastektomi Parsial :Operasi untuk mengangkat sebagian payudara yang terkena kanker beserta jaringan normal di sekitarnya. Prosedur ini juga disebut denganmastektomi segmental Pasien yang diterapi dengan operasi konservasi payudara juga diambil limfonodiaxillarisya untuk biopsy. Prosedur ini disebut dengan diseksi limfonodi. Prosedur ini dapat dilakukan bersamaan dengan operasi konservasi payudara atausetelahnya. Diseksi limfonodi dilakukan melalui insisi yang terpisah.Tipe operasi lain adalah sebagai berikut: Mastektomi Total Operasi pengangkatan seluruh payudara yang terkena kanker. Prosedur inidisebut juga mastektomi sederhana. Beberapa limfonodi axillaris jugadiambil untuk biopsi pada waktu yang bersamaan dengan operasi atausetelahnya. Prosedur ini dilakukan melalui insisi yang terpisahPasien yang diterapi dengan operasi konservasi payudara juga diambil limfonodiaxillarisya untuk biopsy. Prosedur ini disebut dengan diseksi limfonodi. Prosedur ini dapat dilakukan bersamaan dengan operasi konservasi payudara atausetelahnya. Diseksi limfonodi dilakukan melalui insisi yang terpisah.Tipe operasi lain adalah sebagai berikut: Modifikasi Mastektomi Radikal Operasi pengangkatan seluruh payudara yang terkena kanker, beberapalimfonodi aksillaris, lapisan atas otot-otot dada, dan kadang, bagian dariotot dinding dada Radical Mastektomi Operasi pengangkatan seluruh payudara yang terkena kanker, otot-ototdinding dada di bawah payudara, dan seluruh limfonodi axillaris. Prosedur ini kadang disebut mastektomi radikal Halsted.

Walaupun dokter mengangkat semua kanker yang terlihat saat operasi, pasientetap diberi terapi radiasi, kemoterapi, atau terapi hormon setelah operasi untuk membunuh sel-sel kanker yang masih tersisa. Pengobatan yang diberikan setelahoperasi untuk menurunkan risiko kanker muncul kembali disebut terapi ajuvan.Jika pasien akan menjalani mastektomi, rekonstruksi payudara (operasi untuk membangun kembali bentuk payudara setelah mastektomi) dapatdipertimbangkan. Rekonstruksi payudara dapat dilakukan pada waktumastektomi atau di waktu mendatang. Payudara yang direkonstruksi dapat dibuatdari jaringan tubuh (non payudara) pasien sendiri atau dengan menggunakanimplant yang diisi dengan salin atau silikon gel 2.Terapi Radiasi Terapi radiasi adalah pengobatan kanker yang menggunakan sinar X berenergi tinggi atau jenis radiasi lain untuk membunuh sel-sel kanker ataumenahan pertumbuhannya. Ada dua jenis terapi radiasi. Terapi radiasi eksternalmenggunakan mesin diluar tubuh untuk mengirim radiasi ke arah kanker. Terapiradiasi internal menggunakan substansi radioaktif yang disegel di jarum, biji,kabel, atau kateter yang ditempatkan langsung ke dalam atau ke dekat kanker.Cara terapi radiasi yang diberikan tergantung pada jenis dan stadium kanker yangsedang diobati. 3.Kemoterapi Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat-obatanuntuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh ataumenghentikan pembelahan sel-sel tersebut. Apabila kemoterapi digunakan secaraoral atau diinjeksikan ke pembuluh darah vena atau otot, obat dapat masuk kealiran darah dan dapat mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh (kemoterapisistemik). Namun apabila kemoterapi ditempatkan langsung ke tulang belakang,organ, atau rongga tubuh seperti abdomen, obat-obatan sebagian besar akan mempengaruhi sel-sel kanker di tempat-tempat tersebut (kemoterapi regional).Cara kemoterapi yang diberikan tergantung pada jenis dan stadium kanker yangsedang diobati.Tabel 2. 9.1. Preparat Kemoterapi 4.Terapi Hormon Terapi hormon adalah pengobatan kanker dengan cara menghilangkanhormon atau menghambat aktivitasnya dan menghentikan pertumbuhan sel-selkanker. Hormon adalah substansi yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar tubuhdan beredar dalam aliran darah. Beberapa hormon dapat menyebabkan kanker tertentu untuk tumbuh. Jika tes menunjukkan bahwa sel-sel kanker menempatireseptor dimana hormon bekerja, terapi obat-obatan, operasi, atau terapi radiasidigunakan untuk mengurangi produksi hormon atau menghalangi kerjanya.Hormon estrogen, yang membuat beberapa jenis kanker payudara tumbuh,terutama dibuat oleh ovarium. Pengobatan untuk menghentikan ovarium membuatestrogen disebut ablasi ovarium. Terapi Hormon dengan Tamoxifen Sering diberikan kepada pasien dengan kanker payudara stadium dinidan kanker payudara metastatik (kanker yang telah menyebar ke bagianlain tubuh). Terapi hormone dengan tamoxifen atau estrogen

dapat bekerja pada sel-sel di seluruh tubuh dan dapat meningkatkankemungkinan timbulnya kanker endometrium. Perempuan yangmenggunakan tamoxifen harus melakukan pemeriksaan panggul setiaptahun untuk mencari tanda-tanda kanker. Adanya perdarahan vagina,selain menstruasi, harus dilaporkan ke dokter sesegera mungkin. Terapi Hormon dengan Inhibitor Aromatase Diberikan kepada beberapa wanita postmenopause yang menderitakanker payudara tergantung hormon (hormone dependent breast cancer).Kanker payudara tipe ini memerlukan hormon estrogen untuk tumbuh.Inhibitor aromatase menurunkan estrogen dalam tubuh denganmenghambat enzim aromatase yang mengubah androgen menjadiestrogen.Untuk pengobatan kanker payudara stadium awal, inhibitor aromatasetertentu dapat digunakan sebagai terapi adjuvant daripada tamoxifen atausetelah 2 tahun atau lebih penggunaan tamoxifen. Untuk pengobatankanker payudara metastatik, inhibitor aromatase sedang diuji dalam ujiklinis untuk membandingkannya dengan terapi hormon dengan tamoxifen 5.Targeted therapy Targeted

therapy adalah jenis pengobatan yang menggunakan obat atau bahanLainnya untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker spesifik tanpamerugikan sel normal. Antibodi monoklonal dan inhibitor tirosin kinase adalahdua jenis Targeted therapy yang sedang dipelajari dalam pengobatan kanker payudara. Terapi Antibodi Monoklonal Adalah pengobatan kanker yang menggunakan antibodi yang dibuat dilaboratorium dari satu jenis sel sistem imun. Antibodi ini dapatmengidentifikasi substansi pada sel kanker atau substansi normal yangdapat membantu sel kanker tumbuh. Antibodi melekat pada substansitersebut dan membunuh sel kanker, menghambat pertumbuhan, ataumenahan penyebarannya. Antibodi monoklonal diberikan melalui infus.Antibodi ini dapat melalui infus langsung atau bersama dengan obat-obatan, racun, atau bahan radioaktif menuju sel-sel kanker. Antibodimonoklonal dapat dikombinasikan dengan kemoterapi sebagai terapiadjuvant. Trastuzumab (Herceptin) Adalah antibodi monoklonal yang menghambat pengaruh faktor pertumbuhan protein HER2, yang mengirim sinyal pertumbuhan sel-selkanker payudara. Sekitar seperempat pasien dengan kanker

payudaramempunyai tumor yang dapat diobati dengan trastuzumab dikombinasikandengan kemoterapi. Inhibitor Tirosin Kinase adalah obat terapi bertarget yang menghambat sinyal yang dibutuhkanuntuk pertumbuhan tumor. Inhibitor tirosin kinase dapat dikombinasikandengan obat antikanker lain sebagai terapi adjuvant.Lapatinib adalah inhibitor tirosin kinase yang menghambat pengaruh dari protein HER2 dan protein lain dalam sel tumor. Ini dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan kanker payudara HER2-positif yang telahmengalami kemajuan setelah pengobatan dengan trastuzumab.Jenis pengobatan baru sedang diuji dalam uji klinis 1.Karsinoma Duktus In Situ (DCIS) Pengobatan karsinoma duktus in situ (DCIS) dapat mencakup sebagai berikut: Operasi konservasi payudara dan terapi radiasi dengan atau tanpa tamoxifen. Mastektomi total dengan atau tanpa tamoxifen. Operasi konservasi payudara tanpa terapi radiasi. Percobaan uji klinis operasi konservasi payudara dan tamoxifen dengan atautanpa terapi radiasi. 2. Karsinoma Lobulus In Situ (LCIS) Pengobatan karsinoma lobulus in situ (LCIS) dapat mencakup sebagai berikut: Biopsi untuk mendiagnosis LCIS diikuti dengan pemeriksaan dan mammogramsecara rutin dan teratur untuk menemukan adanya perubahan sedini mungkin.Hal ini disebut observasi. Tamoxifen untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. Mastektomi profilaksis bilateral. Pilihan pengobatan ini kadang digunakan padawanita yang memiliki risiko tinggi terkena kanker payudara. Banyak ahli bedah percaya bahwa ini adalah pengobatan yang lebih agresif daripada yangdibutuhkan. Percobaan uji klinis obatobat pencegah kanker. 3. Kanker Payudara Stadium I, Stadium II, Stadium III A, dan Stadium IIICyang dapat dioperasi Pengobatan kanker payudara stadium I, stadium II, stadium IIIA, dan stadium IIIC yang dapat dioperasi mencakup hal berikut: Operasi konservasi payudara untuk mengangkat kanker dan beberapa jaringan payudara di sekitarnya, diikuti dengan diseksi kelenjar getah bening dan terapiradiasi. Modifikasi mastektomi radikal dengan atau tanpa operasi rekonstruksi payudara. Sebuah uji klinis yang mengevaluasi biopsi limfonodi sentinel diikuti oleh pembedahan.Terapi ajuvan (pengobatan yang diberikan setelah operasi untuk meningkatkan peluang kesembuhan) dapat mencakup sebagai berikut: Terapi radiasi ke limfonodi sekitar payudara dan dinding dada setelah mastektomi radikal dimodifikasi. Kemoterapi sistemik dengan atau tanpa terapi hormon. Terapi hormon. Sebuah uji klinis dari trastuzumab (Herceptin) dikombinasikan dengankemoterapi sistemik. 4.Kanker Payudara Stadium IIIB, Stadion III C yang dapat dioperasi,Stadium IV, dan metastatik

Kanker Payudara Stadium IIIB dan Stadium III C yang dapat dioperasiPengobatan kanker payudara stadium IIIB dan stadium IIIC yang dapat dioperasimencakup hal berikut: kemoterapi sistemik. kemoterapi sistemik diikuti dengan pembedahan (operasi konservasi payudaraatau mastektomi total), dengan diseksi limfonodi diikuti dengan terapi radiasi.Tambahan terapi sistemik (kemoterapi, terapi hormon, atau keduanya) dapatdiberikan. Percobaan klinis pengujian obat antikanker baru, kombinasi obat baru, dan cara-cara baru memberi pengobatan. 5.Kanker Payudara Stadium IV dan Metastatik Pengobatan kanker payudara stadium IV atau metastasis dapat mencakup hal berikut: Terapi hormon terapi dan / atau kemoterapi sistemik dengan atau tanpatrastuzumab (Herceptin). Terapi inhibitor tirosin kinase dengan lapatinib dikombinasikan dengancapecitabine. Terapi radiasi dan / atau pembedahan untuk mengurangi nyeri dan gejalalainnya. Obat-obatan bisphosphonate untuk mengurangi penyakit tulang dan nyeri saatkanker telah menyebar ke tulang.

Percobaan klinis pengujian kemoterapi sistemik baru dan / atau terapi hormon. Uji klinis kombinasi baru trastuzumab (Herceptin) dengan obat antikanker. Uji klinis kombinasi baru lapatinib dengan obat antikanker. Percobaan klinis pengujian pendekatan lainnya, termasuk kemoterapi dosistinggi dengan transplantasi stem cell. 2.10. PROGNOSIS Pada permulaan terutama ditemukan pertumbuhan intraluminal, tanpainfiltrasi. Stadium ini disebut karsinoma in situ. Mengenani lamanya transformasimaligna tidak banyak diketahui. Kanker payudara sendiri mempunya fraksi pertumbuhan rendah ( sel dalam siklus replikasi) dengan waktu duplikasi ratarata200 hari, maka suatu tumor akan membutuhkan 20 tahun untuk menjadi palpable(diameter 1-2 cm). Meskipun kecepatan pertumbuhan kebanyakan tidak konstandan juga tidak logaritmik, kalkulasi ini berimplikasi bahkan pada pertumbuhanyang amat cepat (waktu duplikasi 20 hari) paling sedikit waktu latensi preklinisadalah 2 tahun. Pertumbuhaninfiltrative local adalah akibat bertambahnya sel-sel tumor dalam jaringan kelenjar payudara, yang di dalamnya terjadi pertumbuhan neoplastik itu. Tumor yang tumbuh bervariasi dalam bentuk danstruktur internnya, yang disamping secara patologik juga mamografik dapatdikenal. Pertumbuhan infiltrative terjadi sepanjang tabung-tabung kelenjar, talitemali jaringan ikat dan jaringan lemak dalam payudara yang hanya member sedikit tahanan. Sel-sel tumor dapat menembus pembuluhlimfedan darah dengancara yang sama seperti sel darah putih. Dengan cara ini kadang-kadang sebelumtumor bisa dideteksi sudah didapatkan metastasis dini .Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupunkemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Gejala kanker ini sering tidak dirasakan penderita dengan jelas

You might also like