Professional Documents
Culture Documents
Penyakit Musim Hujan
Penyakit Musim Hujan
1) Leptospirosis
Dikenal juga dengan penyakit kencing tikus, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. yang ditularkan dari hewan ke manusia, dan sebaliknya. Bakteri ini dengan mudah berkembang biak pada lingkungan yang becek, berlumpur, dan kotor. Urine (air kencing) dari individu yang terkena penyakit ini merupakan sumber utama penularan. Saat banjir, air kencing tikus terbawa melalui banjir dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui permukaan kulit yang terluka, selaput lendir mata, dan hidung. Segera ke dokter! Jika timbul flu like syndrome, yaitu nyeri tenggorokan, batuk dan sakit kepala. Kulit dan mukosa menjadi berwarna kuning (jaundice), nyeri pada otot betis, sampai gangguan yang lebih berat lagi (dikenal dengan istilah sindrom Weil) pada hati, paru-paru, ginjal, dan timbul perdarahan.
2) Cikungunya
Penyakit ini sudah ada sejak dulu, namun kini marak lagi setiap musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus cikungunya, juga ditularkan ke manusia oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya demam mendadak, nyeri pada persendian --terutama sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang--, serta ruam (kumpulan bintik-bintik kemerahan) pada kulit, papar dr. Mitaning. Gejala lainnya adalah nyeri otot, sakit kepala, menggigil, kemerahan pada selaput mata, pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher, mual, muntah, dan kadang-kadang disertai gatal pada ruam. Demamnya sering rancu dengan penyakit demam dengue, demam berdarah dengue, dan campak. Tetapi, nyeri sendi merupakan gejala yang menonjol. Segera ke dokter! Penyakit cikungunya merupakan self limiting disease. Sehingga, pemberian obatnya bersifat simtomatis, seperti obat antinyeri dan penurun panas. Jika dalam 2-3 hari belum membaik, segeralah ke dokter atau rumah sakit. Setelah penderita sembuh, rasa nyeri pada sendi masih bisa terasa hingga beberapa minggu atau bulan. Setelah itu, akan hilang dengan sendirinya dan tidak menimbulkan kelumpuhan.
3) Demam Berdarah
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus(adalah vektor pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.) Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili FlaviviridaePenyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.
Penyakit Diare
Penyakit Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygine). Pada saat musim hujan dengan curah hujan tinggi maka potensi bajir meningkat. Banjir berkaitan erat dengan kebersihan, pada saat banjir sumber-sumber air minum masyarakat khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan ikut tercemar, sehingga ketersediaan air bersih menjadi terbatas dan potensial menimbulkan penyakit Diare disertai penularan yang cepat. Untuk menanggulangi penyakit Diare, Prof. Tjandra menyarankan agar masyarakat tetap waspada dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun setiap akan makan dan setelah buang air besar; merebus air minum hingga mendidih; menjaga kebersihan lingkungan, hindari tumpukan sampah di sekitar tempat tinggal; dan segera hubungi petugas kesehatan terdekat bila ada gejala Diare.
Penyakit Kulit
Kutu air adalah penyakit yang kelihatannya sepele, tetapi sangat mengganggu dan memalukan. Perhatikan sela-sela jari kaki Anda. Apakah ada pengelupasan atau kerusakan di bagian tersebut? Ditambah rasa nyeri, gatal, berbau, juga panas seperti terbakar? Jika ya, kemungkinan besar Anda sudah terjangkit! Penyakit ini tidak disebabkan oleh kutu, melainkan infeksi jamur, umumnya jenis Trycophyton, yang banyak ditemukan di lingkungan yang lembap dan basah. Termasuk, lantai di pusat kebugaran, ruang ganti baju, kolam renang, salon yang menyediakan jasa pedicure, dan sebagainya. Di lingkungan tersebut, jamur dapat menyebar secara langsung dari satu orang ke orang yang lain atau saat melakukan kontak dengan objek-objek yang disebutkan di atas. Infeksi jamur dapat terjadi di semua bagian tubuh, termasuk lengan, kaki, tangan, area lipatan payudara, selangkangan, dan area tertutup lainnya. Pakaian tidak kering betul alias masih lembap bisa menjadi rumah yang sempurna bagi jamur untuk berkembang subur dan kemudian kontak dengan kulit manusia. Sebagai pengobatan pertama, gunakan salep yang mengandung antijamur miconazole, clotrimazole, atau cetoconazol. Kebanyakan keluhan gatal karena jamur bisa berkurang atau bahkan hilang sama sekali dalam waktu 3-5 hari. Namun, sebaiknya pengobatan dilanjutkan 1-2 minggu sebagai pencegahan agar infeksi jamur tidak datang lagi. Segera ke dokter! Jika daerah kulit yang terkena jamur tersebut tidak kunjung membaik, bengkak, kemerahan, bahkan berdarah, segera konsultasi ke dokter untuk mengetahui kemungkinan diperlukannya obat lain, seperti antijamur sistemik (obat secara oral) atau antibiotik untuk infeksi sekunder.
2.
3.
4.
5.
6.
Semoga tips diatas dapat membuat Anak-anak selalu sehat di musim hujan.
Sumber : http://www.vemale.com/kesehatan/19917-6-tips-mencegah-sakit-saat-musim-hujan.html