You are on page 1of 10

ZAT DAN WUJUDNYA January 21, 2013, Posted in GURU, INFO PENDIDIKAN, SISWA Comments: No comments

Memahami wujud zat dan perubahannya KONSEP ZAT Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa Ada tiga tingkat wujud zat: zat padat, zat cair, dan zat gas Perubahan Wujud Zat a. Membeku: perubahan wujud dari cair menjadi padat, melepaskan energi b. Mencair: perubahan wujud dari padat menjadi cair,memerlukan energi c. Menguap: perubahan wujud dari cair menjadi gas, memerlukan energi d. Mengembun: perubahan wujud dari gas menjadi cair, melepaskan energi e. Menyublim: perubahan wujud dari padat menjadi gas, memerlukan energi f. mengkristal/ mendeposisi: perubahan wujud dari gas menjadi padat, melepaskan energi Teori partikel zat Atom : bagian / partikel terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi dengan reaksi kimia biasa. Atomatom tidak berdiri sendiri, tetapi bergabung membentuk molekul Molekul: bagian terkecil suatu zat yang masih mempunyai sifat zat itu Teori partikel zat padat 1.Partikel zat padat letaknya berdekatan dan teratur 2.Gaya tarik antar partikel sangat kuat 3.Partikel zat padat bergerak dan berputar di tempatnya Sehingga zat padat mempunyai bentuk dan volume tetap Teori partikel zat cair 1. partikel zat cair letaknya berdekatan tapi renggang dan tidak terarur 2. gaya tarik antar partikel agak lemah

3. partikel zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya Sehingga zat cair bentuk berubah dan volumenya tetap Teori partikel zat gas 1. partikel zat gas letaknya berjauhan dan tidak teratur 2. gaya tarik antar partikel sangat lemah 3. partikel zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya Sehingga zat gas bentuk dan volumenya berubah-ubah Menjelaskan perubahan wujud zat berdasarkan teori partikel Jika zat dipanaskan ,mengakibatkan partikel-partikel zat bergerak lebih cepat dan gaya tarik antar partikel menjadi lemah, sehingga partikel dapat berpindah tempat KOHESI DAN ADHESI Kohesi adalah gaya tarik antar partikel zat sejenis Adhesi adalah gaya tarik antara partikel zat yang berbeda jenis Contoh kohesi: raksa tidak membasahi dinding kaca, permukaan raksa pada tabung cembung Contoh adhesi: air membasahi dinding kaca, permukaan air pada tabung cekung Kapilaritas Kapilaritas merupakan peristiwa naik atau turunnya zat cair melalui pembuluh kecil (pipa kapiler) Contoh: - meresapnya keringat pada tisu - meresapnya air pada dinding tembok - naiknya minyak pada sumbu kompor - air tanah dapat naik melalui pembuluh kayu ke daun MASSA JENIS Massa jenis adalah perbandingan antara massa zat dengan volume zat tersebut Rumus massa jenis: = m/v

= massa jenis, satuannya Kg/m3 m= massa, satuannya Kg V= volume, satuannya m3 PEMUAIAN Pada umumnya zat kalau dipanaskan memuai, jika didinginkan menyusut Kecuali pada air dan bismuth Pemuaian pada zat padat Pemuaian zat padat dapat ditunjukkan dengan alat Muschen broek Rumus Pemuaian pada zat padat *Muai panjang : L=Lo{1+(t2-t1)} L= panjang akhir Lo= panjang awal = koefisien muai panjang t2= suhu akhir t1= suhu awal Conoh soal: Sebatang aluminium panjangnya 50 cm, dipanaskan dari 20C menjadi 30C, jika koefisien muai panjang aluminium 0,000024/C, berapakah panjang aluminium sekarang A. 51,240 cm B. 50, 135 cm C. 50,012 cm D. 49,595 cm

*Muai luas: A= Ao {1 + (t2-t1)} =2 A = luas akhir , satuannya m2 Ao= luas awal , satuannya m2

= koefisien muai luas , satuannya /C t2= suhu akhir , satuannyaC t1= suhu awal, satuannya *Muai volume: V= Vo {1 + (t2-t1)} = 3 V = volume akhir , satuannya m3 Vo= volume awal , satuannya m3 = koefisien muai volume , satuannya /C t2= suhu akhir , satuannyaC t1= suhu awal, satuannya C Pemuaian zat cair Alat untuk menyelidiki pemuaian zat cair adalah labu didih Pada zat cair hanya mengalami muai volume Pemuaian zat gas Alat untuk menyelidiki pemuaian gas adalah dilatometer Peristiwa pemuaian pada zat gas mudah diamati , yaitu dengan munculnya gelembung-gelembung gas Pada pemuaian zat gas yang perlu diperhatiakan adalah volume, tekanan, dan suhu 1. Volume bertambah terhadap perubahan suhu jika tekanan tetap

Rumusnya: V = Vo{1+p (t2 t1 )} Keterangan : p = koefisien muai gas pada tekanan tetap 2. Tekanan bertambah terhadap perubahan suhu jika volume tetap

Rumus : P = Po {1+v (t2 t1 )} Keterangan : v = koefisien muai gas pada volume tetap 3. Muai volume gas

Dari hasil experimen ternyata koefisien muai untuk semua gas adalah sama yaitu 1/273/K atau 0,00367/K

Sehingga rumusnya menjadi: V= Vo (1 + t/273) Masalah yang ditimbulkan oleh pemuaian dalam kehidupan sehari-hari 1. Pemasangan kaca jendela

Jika bingkai jendela ukurannya tidak lebih besar dari ukuran sebenarnya maka akan mengakibatkan retaknya kaca jendela 2. Celah pemuaian pada sambungan jembatan

Jika pada sambungan antara dua jembatan tidak diberi celah dapat membuat jembatan melengkung 3. Sambungan rel kereta api

Jika sambungan rel kereta api antara dua batang rel tidak diberi celah , menyebabkan rel kereta melengkung 4. Kawat telepon atau kawat listrik

5. Jika pemasangan kawat telepon pada siang hari tidak dibuat kendor dapat menyebabkan kawat telepon pada malam hari putus Penerapan pemuaian dalam kehidupan sehari-hari Pemanfaatan pemuaian sering kita jumpai pada: 1. Pengelingan

Mengeling adalah menyambung dua pelat dengan menggunakan paku khusus dengan proses khusus Contoh pada pembuatan badan kapal laut 2. Keping bimetal

Bimetal adalah dua keping logam yang mempunyai koefisien muai panjang berbeda dikeling menjadi satu Jika bimetal dipanaskan akan melengkung kearah logam yang angka muainya lebih kecil Sebaliknya jika bimetal didinginkan akan melengkung ke arah logam yang angka muainya lebih besar 3. Pemasangan bingkai roda logam pada pedati dan kereta api

Bingkai roda logam dan bingkai roda pedati ukurannya lebih kecil dari pada ukuran bingkainya , sehingga ketika memasang roda ,rodanya dipanasi dulu supaya memuai kemudian baru dipasangkan pada bingkainya, ketika dingin roda menyusut dan akan terpasang kuat pada bingkainya Macam Macam Zat Dan Perubahannya

January 21, 2013, Posted in GURU, INFO PENDIDIKAN, SISWA Comments: No comments Macam-macam zat dan perubahan wujud zat - Zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan. Menurut wujudnya, zat terbagi atas tiga macam yaitu: zat padat, zat cair dan gas. Nah, berikut macam-macam zat dan perubahan wujud zat: . 1. Zat Padat Zat padat memiliki bentuk dan volume yang tetap. Pertikel zat padat memiliki sifat-sifat: Letaknya sangat berdekatan Susunannya teratur Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya Contoh : kayu, batu, pensil, buku, kapur, dan lain-lain 2. Zat cair Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempatinya. Partikel zat cair memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Letaknya berdekatan Susunannya tidak teratur Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya Contoh zat cair : air, sirup, santan kelapa, jus dan lain-lain 3. Gas Gas memiliki ciri di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Partikel gas memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Letaknya sangat berjauhan Susunannya tidak teratur Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruangan contoh : Oksigen, karbon dioksida, uap air, asap, dsb. Perubahan wujud zat

Zat dapat berubah wujud jika diberikan panas atau melepaskan pans. Ada 6 macam perubahan wujud zat yaitu: Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat cantohnya : air menjadi es Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair. Contoh: es menjadi air, mentega yag meleleh Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas contohnya penguapan kapur barus Deposisi yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat, contohnya jelaga yang merupakan hasil pembakaran pada lampu minyak. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas, contohnya: air yang mendidih akan menguap menjadi asap Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair, contohnya embun di pagi hari Untuk mempermudah mengingat macam-macam zat dan perubahan wujud zat, berikut gambar macam-macam zat dan perubahan wujud zat: Posted by Garda Pengetahuan WUJUD ZAT DAN PERUBAHANNYA January 21, 2013, Posted in GURU, INFO PENDIDIKAN, SISWA Comments: No comments Wujud Zat Banyak benda yang dapat dilihat dan dijumpai di kehidupan sehari-hari. Misalnya pensil, kacamata, batu, kursi, air, balon berisi udara, tabung LPG berisi gas, es, baja, dan daun. Berbagai macam benda yang kita jumpai memiliki kesamaan, yaitu benda-benda tersebut memerlukan ruang atau tempat untuk keberadaannya. Air di dalam gelas, menempati ruang bagian dalam gelas itu, batu di pinggir jalan menempati ruang di pinggir jalan di mana ruangan itu tidak ditempati oleh benda lain sebelum batu itu disingkirkan. Udara dalam balon menempati ruang bagian dalam balon itu. Manusia juga menempati ruang, misalkan dalam lift hanya cukup ditempati paling banyak 10 orang dewasa, lebih dari itu ruang dalam lift tidak mencukupi lagi. Benda atau zat juga memiliki massa, sebagai contoh batu bila ditimbang dengan neraca menunjukkan nilai massa tertentu. Balon berisi udara bila dibandingkan massanya dengan balon yang kempis, akan lebih berat balon berisi udara. Hal itu menunjukkan bahwa udara memiliki massa. Dapat disimpulkan bahwa zat adalah sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan. Menurut wujudnya zat digolongkan menjadi tiga yaitu Zat Padat Ciri zat padat yaitu bentuk dan volumenya tetap. Contohnya kelereng yang berbentuknya bulat, dipindahkan ke gelas akan tetap berbentuk bulat. Begitu pula dengan volumenya. Volume kelereng akan

selalu tetap walaupun berpindah tempat ke dalam gelas. Hal ini disebabkan karena daya tarik antarpartikel zat padat sangat kuat. Pada umumnya zat padat berbentuk kristal (seperti gula pasir atau garam dapur) atau amorf (seperti kaca dan batu granit). Partikel zat padat memiliki sifat seperti berikut: 1. Letaknya sangat berdekatan 2. Susunannya teratur 3. Gerakannya tidak bebas, hanya bergetar dan berputar di tempatnya Zat Cair Zat cair memiliki volume tetap tetapi bentuk berubah-ubah sesuai dengan yang ditempatinya. Apabila air dimasukkan ke dalam gelas, maka bentuknya seperti gelas, apabila dimasukkan ke dalam botol akan seperti botol. Tetapi volumenya selalu tetap. Hal ini disebabkan partikel-partikel penyusunnya agak berjauhan satu sama lain. Selain itu, partikelnya lebih bebas bergerak karena ikatan antar partikelnya lemah. Partikel zat cair memiliki sifat seperti berikut: 1. Letaknya berdekatan 2. Susunannya tidak teratur 3. Gerakannya agak bebas, sehingga dapat bergeser dari tempatnya, tetapi tidak lepas dari kelompoknya Zat Gas Ciri dari gas di antaranya bentuk dan volume berubah sesuai dengan tempatnya. Gas yang terdapat di balon memiliki bentuk dan volume yang sama dengan balon. Gas yang terdapat di dalam botol, bentuk dan volumenya sama dengan botol. Partikel-partikel gas bergerak acak ke segala arah dengan kecepatan bergantung pada suhu gas, akibatnya volumenya selalu berubah. Partikel zat gas memiliki sifat seperti berikut: 1. Letaknya sangat berjauhan 2. Susunannya tidak teratur 3. Gerakannya bebas bergerak, sehingga dapat bergeser dari tempatnya dan lepas dari kelompoknya, sehingga dapat memenuhi ruangan Perubahan Wujud Zat Setiap zat akan berubah apabila menerima panas (kalor). Es dipanaskan akan mencair. Air dipanaskan akan menguap menjadi uap air (gas). Apabila uap air didinginkan menjadi embun dan kembali menjadi air. Air didinginkan menjadi es. Proses perubahan wujud zat tersebut dapat diamati pada diagram. Berdasarkan diagram tersebut, zat dari wujud yang satu ke wujud yang lainnya dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Membeku yaitu perubahan wujud zat dari cair ke padat

2. Mencair atau melebur yaitu perubahan wujud zat dari padat ke cair 3. Menyublim (mengkristal) yaitu perubahan wujud zat dari gas ke padat 4. Menyublim yaitu perubahan wujud zat dari padat ke gas 5. Menguap yaitu perubahan wujud zat dari cair ke gas 6. Mengembun yaitu perubahan wujud zat dari gas ke cair Massa jenis adalah ciri khas dari suatu zat. Artinya, zat-zat sejenis memiliki massa jenis yang sama, sedangkan zat-zat yang tidak sejenis memiliki massa jenis yang berbeda. Massa jenis (lambang r rho) didefinisikan sebagai massa benda persatuan volume. Secara matematis ditulis

karena satuan SI untuk massa (m) adalah kg dan volume (V) adalah m3, maka satuan massa jenis (r) adalah kg/m3. Kadang-kadang digunakan juga satuan g/cm3 atau g/mL. 1 g/cm3 = 1 g/mL = 1000 kg/m3 Alat untuk mengukur massa jenis cairan secara langsung, misalnya massa jenis aki, adalah hidrometer. Konsep kerja hidrometer berdasarkan gaya ke atas di dalam zat cair. Di sekolah, kita menentukan massa jenis cairan secara tidak langsung: massa benda diukur dengan neraca, volume benda diukur dengan gelas ukur. Hasil bagi keduanya menunjukkan besanya massa jenis. Zat didefinisikan sebagai suatu yang memiliki massa dan menempati ruangan, misalnya pensil dan buku. Tiga wujud zat: padat, cair, dan gas. Ciri-ciri dari zat padat adalah bentuk dan volumenya tetap, gaya tarik antarpartikel kuat, dan jarak antar pertikel dekat. Sedangkan zat cair: bentuknya berubah sesuai dengan wadahnya tetapi volumenya tetap, gaya tark antarpartikel cukup kuat, jarak antarpartikel cukup jauh. Ciri-ciri zat gas: bentuk dan volumenya berubah sesuai dengan wadah yang ditempati, gaya tarik antarpartikel lemah, jarak antar partikel jauh. Zat selalu mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud memerlukan energi adalah mencair,menguap, dan menyublim. Perubahan wujud yang melepaskan energi adalah membeku, mengembun, dan menyublim. Ada dua jenis gaya tarik antar partikel: kohesi dan adhesi. Kohesi adalah gaya tarik menarik antarparikel yang sejenis, misalnya partikel air dengan partikel air. Adhesi adalah gaya tarik menarik antarpartikel zat yang tidak sejenis, misalnya partikel air dengan partikel kaca.

Jika kohesi lebih besar daripada adhesi, maka permukaan zat cair dalam tabung kaca adalah meniskus cembung, misalnya raksa dalam tabung kaca. Jika kohesi lebih kecil daripada adhesi, permukaan zat cair dalam tabung kaca adalah meniskus cembung, misalnya air dalam tabung kaca. Kapilaritas adalah peristiwa naiknya zat cair dalam pipa kapiler. Misalnya, naiknya air dari bawah tanah melalui pembuluh akar sebagai pipa kapiler menuju ke daun-daun. Naiknya minyak tanah dari bagian bawah kompor ke bagian atas melalui sumbu kompor sebagai pipa kapiler. Dalam bejana berhubungan (bukan pipa kapiler), baik zat cair meniskus cekung maupun cembung akan sama tingginya.

You might also like