You are on page 1of 2

Mekanisme Penurunan Kadar Kolesterol oleh Kedelai A.

Isoflavon Efek Farmakologi isoflavon begitu kompleks, baik melalui mekanisme hormonal dan non hormonal. Isoflavon utama yang dikandung oleh kacang kedelai adalah daidzein dan genistein. Genistein sebagai komponen isoflavon kedelai yang paling aktif dan yang paling banyak. Isoflavon memiliki efek estrogenik yang mungkin berperan dalam metabolisme lipoprotein (Setchell, 2002). Mekanisme lain penurunan kolesterol dijelaskan melalui pengaruh terhadap peningkatan katabolisme sel-sel lemak untuk pembentukan energi, yang berakibat pada penurunan kandungan kolesterol (Pawiroharsono, 2002). Selain itu isoflavon juga menghambat oksidasi LDL (Setchell and Cassidy, 2002) dan meningkatkan aktivitas reseptor LDL. B. Protein Protein kedelai mampu menurunkan absorbsi kolesterol . Disamping itu protein kedelai juga meningkatkan reseptor LDL melalui protein yang tidak dapat dicerna mengikat asam empedu (Setchell and Cassidy, 2002). C. PUFA PUFA atau asam lemak tidak jenuh ganda menurunkan kadar kolesterol dengan merangsang ekskresi kolesterol menjadi asam empedu. PUFA juga mneingkatkan regulasi reseptor LDL sehingga proses katabolisme LDL dipercepat dan kolesterol plasma didistribusi ke dalam jaringan (Arsiniati, 1996) D. Serat Serat merupakan komponen hidrat arang yang sulit dicerna. Serat menurunkan kolesterol karena terjadi ikatan intraluminal dalam usus antara serat dengan kolesterol dan asam empedu yang akhirnya dikeluarkan melalui fese. Ini akan mengurangi sirkulasi enterohepatik asam empedu dan meningkatkan kolesterol menjadi asam empedu. E. Niasin Niasin berpengaruh secara tidak langsung terhadap kadar kolesterol LDL. Niasin menekan sekresi kolesterol Very low Density Lipoprotein (VLDL) di hepar melalui penurunan inhibisi aliran asam lemak bebas di jaringan adiposa. Keadaan tersebut mengurangi pembentukan kolesterol VLDL, IDL dan LDL (Rahayu, 2005). Apabila kolesterol VLDL menurun, maka kolesterol LDL akan menurun. Selain itu, niasin menurunkan trigliserida (Kamaluddim, 1993) F. Vitamin E Vitamin E bersifat antioksidan (Arsiniati, 1996) G. Kalsium Kalsium dalam usus mengikat asam empedu sehingga terbentuk kompleks kalsium garam empedu yang tidak larut dan mengakibatkan ekskresi garam empedu dalam feses meningkat. Hal ini menyebabkan peurunan pembentukan kolesterol (Arsiniati, 1996).

You might also like