Professional Documents
Culture Documents
RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh dari autoamnesis pada tanggal 29 Agustus 2012 di Poli Jiwa RSUD Ulin Banjarmasin pukul 11.00 WITA
KELUHAN UTAMA Sakit Kepala, sulit tidut KELUHAN TAMBAHAN Nyeri ulu hati, mual, lemas, kurang nafsu makan, sedih, cemas, was-was, menangis.
Lanjutan
Selama 1 tahun ini, pasien juga mengeluh kurang nafsu makan dan minum. Pasien juga tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas di rumah. Pasien mengaku sering merasa sedih, cemas, was-was, takut dan terkadang pasien menangis sendiri. Kurang lebih 2 bulan yang lalu (Juni 2012) ibu pasien meninggal dunia. Pasien termasuk anak yang dekat dengan ibunya, dan pasien merasa sedih sejak ibu pasien meninggal.
Lanjutan
Pasien kembali mengeluhkan sakit kepala yang semakin memberat dalam 1 minggu ini. Sakit kepala hilang timbul dan dirasakan seperti menusuk-nusuk, di bagian leher hingga puncak kepala. Ketika sakit kepala, pasien mengeluh adanya perasaan mual tetapi tidak muntah. Pasien juga merasakan nyeri di bagian ulu hati, tangan dan kakinya dingin serta lemas seperti ingin pingsan. Pasien mengalami kesulitan untuk memulai tidur ketika sakit kepala. Bila gejala-gejala tersebut muncul, pasien tidak bisa melakukan pekerjaannya sehari-hari di rumah
Lanjutan
Pasien mengaku tidak pernah mendengar bisikan-bisikan atau melihat bayangan-bayangan. Pasien juga masih ingat dengan identitas dan orang-orang di sekelilingnya.
Riwayat Masa Remaja Identity vs Role Diffusion (11 tahun-akhir). Pasien masih berusaha memantapkan keputusannya dalam hal pekerjaan yang pasien pilih. Pasien termasuk remaja yang pendiam, penyendiri, mempunyai sedikit teman akrab. Pasien juga merasa mudah tegang dan takut. Riwayat Pendidikan Pasien mulai bersekolah di SD pada usia 7 tahun (tahun 1988) , pernah tinggal kelas saat pasien kelas 3 dan prestasi sekolah biasa saja. Pasien melanjutkan ke SMP pada tahun 1995. Pasien bersekolah hingga kelas 2 SMP dan memutuskan untuk berhenti sekolah karena pasien menikah.
Penderita termasuk remaja yang pendiam dan tertutup, mempunyai sedikit teman akrab.
Riwayat Pendidikan Pasien mulai bersekolah di SD pada usia 7 tahun , tidak pernah tinggal kelas dan prestasi sekolah biasa saja. Pasien melanjutkan ke SMP. Pasien bersekolah hingga kelas 2 SMP dan memutuskan untuk berhenti sekolah.
Riwayat Pekerjaan Pasien saat ini tidakbekerja dan hanya di rumah saja. Sebelumnya pasien pernah bekerja di diskotik sebagai penyanyi pada tahun 2000-2002 dan berhenti bekerja karena ingin lebih fokus mengurusi keluarga. Riwayat Perkawinan Pasien menikah pada tahun 1997 saat berusia 16 tahun dengan laki-laki bujang. Usia perkawinan pasien sudah berlangsung kurang lebih 15 tahun
Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari 4 orang bersaudara. Hubungan dengan keluarga baik. Tidak terdapat riwayat gangguan jiwa dalam keluarga pasien
Genogram:
Pasien mengetahui bahwa dirinya adalah seorang pasien dan pemeriksa adalah tenaga kesehatan. Kemudian pasien diminta untuk mengurangi 100-3, dijawab 97, dikurangi 3 pasien menjawab 94, dikurangi 3 pasien menjawab 91, dikurangi 3 menjadi 88, dan dikurangi 3 lagi 85. Ini menandakan konsentrasi pasien baik. Saat ditanya pasien kesini jam berapa dan diantar oleh siapa pasien menjawab kesini jam 9 dan diantar oleh suami yang sekarang sudah pergi lagi. Saat ditanya tempat tanggal lahir anak, pasien menjawab 4 April 2002.
Saat diminta menyebutkan kata meja, buku, kertas dan diminta mengulang kemudian ditanyakan hal lain dan diminta mengulang, pasien mampu mengulang kata-kata tersebut. Saat ditanya arti panjang tangan itu apa, pasien menjawab bahwa itu maksudnya adalah mencuri. Saat ditanyakan mengenai pernah mendengar bisikan, melihat bayangan, merasa sesuatu atau tubuh pasien maupun lingkungan pasien berubah, pasien menjawab tidak ada. Saat ditanyakan apakah pasien pernah merasa dirinya Tuhan, nabi atau orang lain, pasien menjawab tidak.
Kesadaran : Komposmentis Perilaku dan aktivitas psikomotor :Normoaktif Pembicaraan : Koheren.,Suara pelan, lancar menjawab dan menceritakan tentang keluhan yang dirasakannya. Sikap terhadap pemeriksa: Kooperatif Kontak Psikis : Kontak ada, wajar dan dapat dipertahankan
: stabil, pasien menunjukkan reaksi emosi yang ada dalam hatinya Pengendalian : terkendali Sungguh-sunnguh/tidak: Sungguh-sungguh Empati : dapat dirabarasakan Dalam-dangkal : normal Skala diferensiasi : luas Arus emosi :cepat
FUNGSI KOGNITIF
Orientasi - Waktu - Tempat - Orang - Situasi Konsentrasi
Daya ingat - Segera : Baik - Jangka pendek : Baik - Jangka panjang :Baik Intelegensi dan pengetahuan umum : Baik Pikiran Abstrak: Baik Kemampuan menolong diri sendiri : Baik
GANGGUAN PERSEPSI Halusinasi : - Halusinasi auditorik - Halusinasi visual Depersonalisasi/derealisas : PROSES PIKIR Arus pikir - Produktivitas
: menjawab spontan saat ditanya dan mampu menjelaskan keluhannya : koheren dan berkesinambungan : tidak ada : tidak ada : ( waham ) tidak ada
PENGENDALIAN IMPULS Terkendali DAYA NILAI 1. Daya nilai sosial : Baik 2. Uji daya nilai : Baik 3. Penilaian realita : Baik TILIKAN Tilikan derajat 4 TARAF DAPAT DIPERCAYA Dapat dipercaya
STATUS INTERNUS
a. Keadaan umum : baik b. Kesadaran : komposmentis c. Tanda vital : TD : 120/90 mmHg N : 84x/menit RR : 20x/menit T : 36,4 C d. Kepala : DBN e. Thorak : DBN f. Abdomen : DBN g. Ekstremitas : DBN h. Kulit : DBN i. Status Neurologis: DBN
Autoanamnesa: Stressor: agustus 2011 suami pasien tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Pasien khawatir terhadap ekonomi keluarga. Cephalgia: sejak 1 tahun yang lalu (agustus 2011), hilang timbul, menghilang jika pasien minum obat Panadol. Insomnia: sejak 1 tahun yang lalu (agustus 2011), muncul bersamaan dengan sakit kepala. Pasien kesulitan untuk memulai tidur Astenia, cemas, sedih, was-was: sejak 1 tahun yang lalu (agustus 2011). Anorexia: sejak 1 tahun yang lalu (agustus 2011), hilang timbul
Stressor: Ibu pasien meninggal bulan Juni 2012, pasien termasuk anak yang dekat dengan ibunya dan merasa sangat sedih semenjak kepergian ibunya. Cephalgia memberat 1 minggu ini, terasa seperti menusuk-nusuk di bagian leher hingga puncak kepala. Sindrom dispepsia: muncul sejak 1 minggu yang lalu, hilang timbul disertai tangan dan kakinya dingin serta lemas seperti ingin pingsan. Saat keluhan muncul, aktivitas pasien terganggu.
Afek : hipotym Ekspresi afektif : murung, sedih Empati : dapat dirabarasakan Tilikan : derajat 4 Taraf dapat dipercaya : dapat dipercaya
EVALUASI MULTIAKSIAL
AKSIS I AKSIS II AKSIS III AKSIS IV AKSIS V : Depresi Sedang dengan Gejala Somatik (F.32.11) : Gangguan Kepribadian Skizoid (F 60.1) : None : Masalah keluarga : GAF scale 80-71 (gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah, dll)
DAFTAR MASALAH
ORGANOBIOLOGIK (-) PSIKOLOGIK Afek hipothym, ekspresi afektif yang sedih dan murung, empati dapat dirabarasakan, taraf dapat dipercaya, dan tilikan derajat 4. SOSIAL/KELUARGA Stressor dalam keluarga karena suami tidak memiliki pekerjaan tetap dan ibu pasien yang baru meninggal dunia.
PROGNOSIS
Diagnosis penyakit Perjalanan penyakit Ciri kepribadian Stressor psikososial Riwayat herediter Usia saat menderita Pendidikan Perkawinan Ekonomi Lingkungan sosial Organobiologi Pengobatan psikiatrik Ketaatan berobat Kesimpulan : : : : : : : : : : : : : : dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad malam dubia ad bonam dubia ad malam dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam dubia ad bonam
RENCANA TERAPI
Psikofarmaka : Kalxetin 10 mg, 2 x 1 caps Clobazam 10 mg, 2 x 1 tablet Psikoterapi : Psikoterapi suportif terhadap penderita dan keluarga dengan cara sugesti Usulan pemeriksaan penunjang : Pemeriksaan laboratorium : darah rutin dan kimia darah untuk fungsi hati dan ginjal (monitoring efek samping obat)
DISKUSI
Menurut hasil anamnesa dan pemeriksaan status internus, neurologis, dan mentalis maka pasien pada kasus ini berdasarkan PPDGJ III mengalami episode depresif sedang dengan gejala somatik (F32.11) Didapatkannya 2 dari 3 gejala utama 1. afek depresif, 2. kehilangan minat dan kegembiraan.
DISKUSI
Depresif Gg perasaan / afektif / mood ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya) Disertai perubahan pada tingkat aktivitas, dan kebanyakan gejala lainnya adalah gejala sekunder terhadap perubahan tersebut, atau mudah dipahami hubungannya dengan perubahan tersebut (terdapat keterkaitan) Depresif terbagi menjadi episode ringan, sedang, dan berat, serta dengan gejala somatik atau tanpa gejala somatik
Gejala utama:
afek depresif kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas.
Gejala lainnya:
konsentrasi dan perhatian berkurang harga diri dan kepercayaan diri berkurang gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna pandangan masa depan yang suram dan pesimistis gagasan atau perbuatan membahayakan diri sendiri atau bunuh diri tidur terganggu nafsu makan berkurang
Pada episode depresif diperlukan masa sekurang-kurangnya dua minggu untuk penegakan diagnosis, akan tetapi periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan berlangsung cepat.
sekurang-kurangnya harus ada dua dari tiga gejala utama depresif ditambah sekurang-kurangnya 3 (dan sebaiknya 4) dari gejala lainnya lamanya seluruh episode berlangsung sekurangkurangnya 2 minggu menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga.
Teori Kasus
3 gejala lainnya, tidur terganggu, dan nafsu makan berkurang, pandangan masa depan yang suram dan pesimistis
Telah terjadi selama 1 tahun dan kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga
Ditemukannya gejala somatik saat fase depresi : sakit kepala, mual, nyeri ulu hati
Pasien tidak bisa beraktivitas jika keluhan yang dirasakannya muncul kriteria depresi sedang menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan, dan urusan rumah tangga. Pasien mengeluhkan saki kepala yang terasa seperti menusuknusuk, hilang timbul disertai mual dan nyeri ulu hati gejala gangguan somatik
Terapi Psikofarmaka
Hipotesis depresidefisiensi relatif satu atau beberapa aminergic neurotransmitter (noradrenaline, serotonin, dopamin) pada celah sinaps di sistem saraf pusat (khususnya pada sistem limbik) sehingga aktivitas reseptor serotonin menurun terapi psikofarmaka Antidepresi ditujukan untuk hal ini pemilihan obat Antidepresi sebaiknya mengikuti urutan (step care) (mengingat lama terapi dan efek samping): Step 1: Gol. SSRI (Fluoxetin, Sertraline, dll) Step 2: Gol. Trisiklik (Amitriptilin) Step 3: Gol. Tetrasiklin (Maprotiline) Gol. Atipikal (Trazodone) Gol. MAOI Reversible (Maclobemide)
Onset Efek Primer: sekitar 2-4 minggu Onset Efek Sekender: sekitar 12-24 jam Waktu paruh: 12-48 jam (pemberian 1-2x/hari) Prinsip pemberian: dosis rendah yang secara progresif dinaikkandosis adekuat dalam waktu yang cukup (2-3 bulan)terapi pemeliharaannya sekitar 2-6 bulan untuk mencegah relapsevaluasi ulang untuk pengaturan dosis (apakah perlu tappering off hingga stop obat)