You are on page 1of 9

PERCOBAAN II LIPID

A. Tujuan 1. Untuk dapat mempelajari sifat kelarutan lipid 2. Untuk dapat membandingkan ketidakjenuhan minyak/lemak berdasarkan kandungan ikatan rangkap asam lemak tak jenuhnya 3. Untuk dapat menguji kolesterol dalam sampel secara kualitatif 4. Untuk dapat mempelajari sifat empedu 5. Untuk dapat membuktikan adanya pigmen empedu 6. Untuk dapat membuktikan empedu bersifat emulgator 7. Untuk dapat membuktikan peranan empedu dalam mempercepat pencernaan lemak

B. Dasar Teori 1. Lipid Lemak adalah sekelompok ikatan organic yang terdiri atas unsureunsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak) seperti petroleum benzene, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu kamar disebut minyak (Sediaoetama, 2010). Lemak (bahasa Yunani Lipos berarti lemak) adalah senyawa yang tak larut dalam air yang dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan cara ekstraksi menggunakann pelarut organic yang relative nonpolar, misalnya dietil eter atau kloroform. Oleh sebab itu senyawa ini dibagi berdasarkan sifat fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam pelarut nonpolar dan yang tidak larut dalam air dan tidak dibagi menurut strukturnya. Oleh sebab itu golongan lemak masuk dalam bermacam-

macam bentuk senyawa. Lemak hewan, minyak nabati,, senyawa bersifat lemak yang mengandung fosfat, lilin, terpena, steroid, dan prostaglandin adalah contoh lemak. Struktur lemak pada umumnya sama, perbedaannya tidak begitu mencolok misalnya antara lemak daging dan minyak yang bersifat lemak yaitu minyak jagung. Kedua senyaa tersebut merupakan trimester yang terbentuk dari triol gliserol dam asam karboksilat yang mempunyai tiga rantai panjang dan disebut asam lemak. Senyawa trimester ini disebut trialgliserol atau trigliserida tanpa memperhatikan apakah senyawa tersebut diisolasi dari lemak atau minyak.
O HO C R CH2OH CHOH CH2OH + O HO C R' O HO C R" - 3H2O CH2O2CR CHO2CR' CH2O2CR"

Gliserol

Asam lemak

Trigliserida

Perbedaan lemak dan minyak terdapat pada sifat fisiknya. Pada temperature kamar, lemak bersifat padat dan minyak bersifat cair. Suatu pengecualian adalah minyak nabati yaitu minyak kelapa, yang mencair pada temperatur 21-25oC, hampir sama dengan temperature kamar didaerah beriklim dingin dibawah temperatur kamar di daerah tropis. (2010, Fessenden) Asam lemak yang merupakan senyawa penyusun lemak dan minyak, biasanya merupakan molekul tak bercabang yang mengandung 14 sampai 22 atom karbon, Yang menarik ialah, senyawa itu hampir selalu mempunyai jumlah atom yang genap, suatu kenyataan yang berkaitan dengan asalnya yang bersifat biosintesis. Baik asam lemak jenuh maupun tidak jenuh biasanya diperoleh kembali dari hidrolisis bahan lipid. Ikatan rangkap duanya umumnya memiliki konfigurasi Z (cis) (Pine, 1988).

Lipid merupakan senyawa yang memiliki peranan penting dalam struktur dan fungsi sel. Lipid plasma yang utama terdiri atas kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan asam lemak bebas. Lipid yang bersifat hidrofobik ini dalam sirkulasi berada dalam bentuk kompleks lipid-protein atau lipoprotein. Lipoprotein plasma terdiri atas: kilomikron, VLDL, LDL dan HDL. Komposisi dan fungsi dari tiap lipoprotein ini berbeda-beda. Lipid, walaupun merupakan suatu senyawa yang esensial, jika terdapat dalam jumlah yang berlebihan dapat membahayakan. Kondisi yang menunjukkan peningkatan kadar kolesterol total, LDL dan trigliserida dalam darah dinamakan dengan istilah hiperlipidemia. Hiperlipidemia bila berkelanjutan dapat memicu terbentuknya

aterosklerosis dan aterosklerosis menjadi penyebab utama terjadinya penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia sejak tahun 1995. (Sukandar, 2009) Lemak dan minyak adalah suatu trigliserida atau triasilgliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak adalah lemak berbentuk padat dan minyak berbentuk cair pada suhu kamar. Lemak tersusun oleh asam lemak jenuh sedangkan minyak tersusun oleh asam lemak tak jenuh. Lemak dan minyak adalah bahan-bahan yang tidak larut dalam air. (Panagan, 2011)

2. Kolesterol Kolesterol merupakan derivat lipid yang tergolong steroid atau sterol yang selalu berikatan dengan asam lemak lain dalam bentuk ester. Untuk memisahkannya, perlu dihidrolisis melalui proses kimia oleh enzim kolesterol esterase dari pancreas, seperti yang terjadi waktu absorbs kolesterol di usus (duodenum).

Inti sterol (Siklopentana perhidro penantren) Tiga cincin A, B, C adalah fenantren dan satu cincin siklopentana. Senyawa-senyawa yang tergolong steroid, yaitu kolesterol, hormonhormon steroid (progesterone, estrogen, testosterone), asam empedu (asam kholat), ergosterol, tocoferol (vitamin E), vitamin D. Dalam tubuh, walaupun kolesterol mempunyai efek buruk, yaitu bersifat atherogenik, juga berfungsi fisiologis dalam pembentukan sel, sintesis hormone-hormon steroid dan sintesis asam empedu. Efek buruk kolesterol adalah mempercepat proses atherosclerosis di pembuluh darah sehingga pembuluh darah akan menebal, kaku, mudah tersumbat, dan mudah pecah. Gambaran klinisnya berupa infark miokard, penyakit jantung iskemik, dan stroke pada pembuluh darah otak. Di samping itu, kolesterol mudah menyerap di kantong empedu sehingga terbentuk batu empedu. (Panil, 2004) 3. Empedu Cairan empedu merupakan cairan yang kental yang berwarna kuning keemasan kehijauan yang dihasilkan secara terus-menerus oleh hepar 500-1000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang

diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak. Cairan empedu merupakan suatu media untuk mengekskresikan zat tertentu yang tidak dapat disekresi oleh ginjal. Unsur-unsur cairan empedu yaitu: a. Garam-garam empedu Garam-garam empedu disintesis di hepar, berasal dari kolesterol, suatu alcohol steroid yang banyak dihasilkan di hati. Garam empedu

berfungsi membantu pencernaan lemak dan mengemulsi lemak dengan kelenjar lipase dari pancreas. b. Sirkulasi entero hepatic Garam empedu diabsorbsi oleh usus halus masuk ke dalam vena porta dialirkan ke hati untuk digunakan ulang. c. Pigmen empedu Pigmen empedu merupakan hasil utama dari pemecahan

hemoglobin. Sel hati mengangkut hemoglobin dari plasma dan mensekresikannya ke dalam empedu. Pigmen empedu tidak mempunyai fungsi dalam proses pencernaan. d. Bakteri dalam usu halus Bakteri dalam usus halus mengubah bilirubin menjadi urobilin yaitu salah satu zat yang direabsorbsi dari usus dan diubah menjadi sterkobilin yang di sekresi dalam feses sehingga feses berwarna kuning. (Syaifuddin,2009) Asam empedu diproduksi didalam hati oleh metabolism kolesterol. Asam empedu merupakan steroid yang terdihidroksilasi atau tertrihidroksilasi dengan 24 atom karbon. Dalam asam empedu, semua gugus hidroksil memiliki orientasi sedangkan kedua gugus metilnya

berorientasi . Karena itu satu sisi molekul akan lebih polar daripada sisi lainnya. Asam empedu yang diproduksi oleh hati akan berakumulasi di dalam kantung empedu, yakni asam empedu dengan gugus asam karboksilat yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin. Struktur kumpulan garam empedu yang sebenarnya belum diketahui, tetapi hampir pasti melibatkan ikatan hydrogen di antara gugus-gugus hidroksil dalam molekul yang berdekatan. Namun begitu, garam empedu mampu mengemulsikan lipid makanan di dalam usus untuk membuat lipid tersebut lebih mudah diserang oleh enzim pencernaan. Garam empedu juga diperlukan untuk penyerapan lipid makanan yang suda dicerna ke dalam sel pada mukosa usus (Ngili, 2009). 4. Emulgator

Emulsifier atau pengemulsi merupakan bahan yang penting dalam pembuatan skin lotion karena memiliki gugus polar maupun non polar dalam satu molekulnya, sehingga pada satu sisi akan mengikat minyak yang non polar dan di sisi lain juga akan mengikat air yang polar. Hal ini berhubungan dengan hidrofil lipofil balance yaitu keseimbangan antara komponen yang larut air dan larut minyak (Schmitt, 1996). 5. Uji-uji Lipid

DAFTAR PUSTAKA

Panil, Zulbadar. 2004. Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. EGC: Jakarta.

Pine, Stanley H. dkk. 1988. Kimia Organik. Penerbit ITB: Bandung.

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2010. Ilmu gizi untuk mahasiswa dan profesi, jilid 1. Dian Rakyat: Jakarta.

Fessenden, Ralph.J. dan Joan S. Fessenden. 2010. Dasar-dasar Kimia Organik.Bina Rupa Aksara: Tanggerang.

Ngili, Yohanis. 2009. Biokimia Struktur dan Fungsi Biomolekul. Graha Ilmu:Yogyakarta.

Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, edisi 2. Salemba Medika: Jakarta.

Schmitt WH. 1996. Skin Care Products. Di dalam Williams DF and Schmitt WH, editor. Chemistry and Technology of The Cosmetics and Toiletries Industry. 2nd Ed. Blackie Academe and Profesional: London.

Sukandar, Elin Yulinah, Elfahmi dan Nurdewi. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Daun Jati Belanda (Guazuma Ulmifolia Lamk.) terhadap Kadar Lipid Darah pada Tikus Jantan. JKM Vol.8 No.2: 102-112.

Panagan, Almunady .T., Heni Yohandini, Jojor Uli Gultom. 2011. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuh Omega-3 dari

Minyak Ikan Patin (Pangasius pangasius) dengan Metoda Kromatogra Gas. Jurnal Penelitian Sains Vol.14 No.4(C) 14409.

You might also like