You are on page 1of 5

BAB I LATAR BELAKANG PERTAMINA

PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia,berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2001 pada tanggal 23 November 2001 menyangkut tentang Minyak dan Gas Bumi.Pendirian Perusahaan ini dilakukan menurut ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan (Persero),Selama lebih dari setengah abad, Pertamina telah melayani kebutuhan energi dalam negeri dengan mengelola kegiatan operasi yang terintegrasi di sector minyak, gas, dan panas bumi. Pertamina juga senantiasa berupaya untuk memperbaiki kinerja operasi dan keuangan guna memberikan kontribusi yang terbaik bagi perekonomian Indonesia.Harapan para pemangku kepentingan kepada perusahaan ini pun semakin tinggi, dan pemerintah mengharapkan dividen yang lebih besar dapat diberikan oleh perusahaan kepada negara. Selain itu, dalam kerangka good governance, Pertamina perlu melaksanakan bisnis yang transparan dan bersih. Agar tercapai penjualan yang tinggi diperlukan kebijakan penjualan yang dapat menarik minat konsumen terhadap produk tersebut. bisnis BBM industri dari energi substitusi, yakni batu bara dan gas. Namun dengan memperhitungkan masih terbatasnya infrastruktur jaringan gas dan ketidakpastian pasokan batubara dan diimbangi pertumbuhan industri, ancaman ini masih tidak mampu menurunkan konsumsi BBM industri lebih dari 15%. Dengan memperhitungkan besarnya konsumsi BBM industri, karakteristik konsumsi, serta pertumbuhan industri tersebut dapat disimpulkan bahwa bisnis distribusi BBM industri di Jawa Barat masih menarik. Meskipun bisnis BBM industri di Jawa Barat masih menarik, namun tetap saja yang diuntungkan dalam industri ini adalah pemain BBM industri yang telah memiliki kompetensi dan jaringan pasar yang sudah luas. Hal ini menjadi sangat penting, sebab dengan naiknya BBM industri akibat melambungnya harga minyak dunia, yang diuntungkan adalah pemain yang mengambil strategi cost leadership dengan memanfaatkan kompetensi dan asset yang telah dimilikinya.

MAKSUD DAN TUJUAN Maksud kami melakukan penelitian kerja praktek ini adalah : 1. Untuk mengimplementasikan materi materi kuliah di lapangan atau dunia nyata dan menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai bidang yang telah dipelajari di bangku kuliah. Tujuan kami melakukan kegiatan kerja praktek yakni : 1. Untuk mengetahui proses penjualan bbm untuk industri pada PT.Pertamina karena perkembangan ilmu dan teknologi perminyakan sangat luas dan masih berkembang pesat. Karena ilmu teknik perminyakan merupakan ilmu yang bersifat interdisiplin maka kepakaran/keahlian sumber daya manusia staf dosen masing-masing sangat spesifik dalam aspek pendalaman keilmuannya SASARAN Kita tahu dengan keadaan masyarakat disekitar, maka dari itu untuk tercukupinya kebutuhan pasar, dengan harga yang pantas serta adanya keuntungan yang seimbang bagi investor, Pemerintah menekankan perlunya dialog konstruktif, multilateral, dan tepat sasaran sebagai pijakan penting dalam menghadapi tantangan kompleks tersebut. dengan menyampaikan kekhawatirannya bahwa dalam jangka pendek dunia harus menghadapi

terus berlanjutnya ketidakstabilan pasar minyak serta meningkatnya tingkat spekulasi yang menjadi pemicu principal driving force fluktuasi harga minyak global. Perkembangan itu telah mendorong harga minyak mentah menjadi seolah terpisah dari fundamental supply dan demand. Dan juga memproyeksikan bahwa permintaan energi akan terus tumbuh di masa yang akan datang, serta minyak akan tetap dapat mempertahankan posisinya dalam world energy mix. Sumber minyak mentah dunia diperkirakan akan tetap dapat memenuhi proyeksi permintaan global, ditambah dengan adanya non-conventional oil yang dapat dieksploitasi. Negara produsen minyak diperkirakan akan memerlukan akses yang lebih luas terhadap penggunaan teknologi terbaru yang mampu menopang program capacity expansionmereka. SISTEM YANG BERJALAN Setelah melakukan analisis terhadap sistem yang berjalan yaitu penjualan BBM pada PT PERTAMINA masih sedikit bermasalah yaitu dalam pemesanan BBM yang sering terlambat dalam pengiriman BBM dari depot sehingga menjadikan industri kurang begitu nyaman dengan keterlambatan pengiriman BBM dan membuat proses produksi menjadi terlambat. Namun seiring berjalannya waktu PT PERTAMINA mulai memaksimalkan kinerja pengiriman BBM Penyebab Masalah : 1. Depot Merupakan tempat pengisian BBM dalam pengisian BBM kedalam tangkitangki BBM namun keterbatasan tangki membuat pengiriman BBM menjadi terhambat. 2. Harga BBM Harga BBM yang berubah tiap 2 minggu sekali hal ini sudah merupakan kebijakan PT PERTAMINA dalam penjualan BBM. Tetapi hal tersebut menjadi kendala dikarenakan industri banyak yang mengeluh pada perubahan harga BBM tersebut. Langkah-langkah penyelesaian 1. Depot harus menambah tangki-tangki BBM agar pengiriman lebih cepat dan sesuai dengan waktu yang diminta. 2. Sebelum terjadi perubahan harga pada BBM, PT PERTAMINA terlebih dahulu menginformasikan perubahan harga BBM tersebut melalui pengiriman Fax atau informasi secara online kesetiap industri.

STRUKTUR ORGANISASI Bisnis Pertamina Dalam menyelenggarakan usaha yang bergerak dalam bidang energy dan petrokimia, maka PERTAMINA membagai usahanya dalam dua sector yaitu usaha hulu dan usaha hilir, dan untuk mendukung terlaksananya bisnis tersebut dengan baik maka PERTAMINA dibantu oleh anak anak perusahaan.

Sektor Hulu Kegiatan usaha PERTAMINA Hulu meliputi eksplorasi dan produksi minyak, gas, dan panas bumi. Untuk kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas dilakukan di beberapa wilayah Indonesia maupun di luar negeri. Pengusahaan di dalam negeri dikerjakan oleh PERTAMINA Hulu dan melalui kerjasama dengan mitra sedangkan untuk pengusahaan di luar negeri dilakukan melalui aliansi strategis bersama dengan mitra. Berbeda dengan kegiatan usaha di bidang minyak dan gas bumi, kegiatan eksplorasi dan produksi panas bumi masih dilakukan di dalam negeri. Untuk mendukung kegiatan intinya, PERTAMINA Hulu juga memiliki usaha di bidang pemboran minyak dan gas. Kegiatan eksplorasi ditujukan untuk mendapatkan penemuan cadangan migas baru sebagai pengganti hidrokarbon yang telah diproduksikan. Upaya ini dilakukan untuk menjaga agar kesinambungan produksi migas dapat terus dipertahankan.

ASSETS Aset emiten minyak dan gas tumbuh rata-rata 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan aset seiring membaiknya kinerja yang ditopang kenaikan harga jual, menurut Departemen Riset IFT. Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, setiap tahun ada 30 aset migas yang diseleksi Pertamina untuk diambil alih.Pasti ada yang kita lirik, karena setiap tahun kita juga melihat 30 aset dan nanti kita filter lagi mana yang Pertamina juga tidak bermasalah dengan harga dalam akuisisi Medco tersebut. Kita juga sudah cukup transparan. Secara teknis komersial akuisisi itu sangat menguntungkan. Recovery Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menghitung kebutuhan recovery atau operasi perminyakan yang harus dikembalikan kepada kontraktor pada 2012 mencapai US$13,34 miliar. Cost recovery sebesar itu untuk menggenjot produksi minyak bumi yang terus menurun dan produksi gas. Dalam paparan Upaya Pencapaian Target Produksi Minyak Bumi Tahun 2012 BP Migas, total recoverymigas 2012 sebesar US$13,34 miliar yang terdiri dari investasi di sektor minyak bumi sebesar US$8,6 miliar dan gas sebesar US$4,65 miliar. Untuk sektor minyak bumi, dari seluruh perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia (Kontraktor Kontrak Kerja Sama/KKKS), Chevron Pacific Indonesia (CPI) membutuhkan recovery terbesar, yaitu US$2,6 miliar sedangkan peringkat kedua recovery Pertamina EP sebesar US$1,2 juta. CPI dan Pertamina EP merupakan dua produsen minyak terbesar di Indonesia. BP Migas menargetkan CPI dapat memproduksi minyak sebesar 357 ribu bph dan Pertamina EP 135 ribu bph. Sedangkan untuk recovery KKKS lainnya mencapai US$4,8 juta untuk mengejar target produksi minyak sebesar 458 ribu bph.Dana sebesar itu digunakan untuk melakukan berbagai kegiatan peningkatan produksi ataupun menekan unplanned shutdown. BP Migas akan menahan laju penurunan alamiah produksi minyak (decline rate) dari 12 persen menjadi 3 persen melalui optimasi lapangan existing. Selain itu dengan percepatan pengembangan lapangan baru dan penerapan teknologi enhanced oil recovery (EOR). Sedangkan untuk mengejar target produksi gas 2012 sebesar 7.915 billion british thermal unit per day (bbutd), dibutuhkan cost recovery sebesar US$4,65 juta. Dua perusahaan migas dengan kebutuhan recovery terbesar di sektor gas adalah Total E&P dan Pertamina EP. Total E&P membutuhkan recovery sebesar US$1 juta untuk memproduksi gas sebesar 2.113 bbtud pada 2012, sedangkan Pertamina EP membutuhkan investasi sebesar US$586 juta untuk menghasilkan gas sebesar 4.869 bbtud.Total investasi atau recovery 2012 ini naik 8,4 persen dibandingkan recovery tahun ini sebesar US$ 12,3 Juta. Realisasi pemakaian cost recovery hingga semester pertama 2011 sudah mencapai 57 persen atau sekitar US$ 7,1 juta. Namun, realisasi produksi minyak nasional masih jauh dari target yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2011 sebesar 945.000 bph. Recovery merupakan operasi dalam rangka kegiatan operasi perminyakan yang meliputi kegiatan eksplorasi, pengembangan dan eksploitasi minyak dan gas bumi yang dapat dikembalikan dalam rangka kontrak kerja sama Strategi perusahaan perminyakan dalam keadaan akan collapse biasanya disebabkan oleh pemakaian yang tidak pada tempat nya seperti pemakaian minyak yang bersubsidi oleh orang kalangan atas,perusahaan minyak pun akan collapse bila harga minyak dunia tidak stabil atau naik perbarel bahkan tiap harinya atau jika keadaan dunia sedang mengalami masalah-masalah internasional misalnya sedang perang atau krisis suatu negara , Strategi untuk mengatasi perusahaan minyak agar tidak bangkrut biasanya para petinggi negara mengadakan solusi untuk menanggulangi permasalahan perusahaan dalam negeri, karna walaupun perusahaan minyak ter sebut berada dalam negeri perusahaan tersebut pasti memerlukan bantuan penyelesaian dr negara lain yg ahli dalam bidangnyadan cara lainnya dengan membatasi penggunaan minyak dalam negeri secara bertahap agar dapat terkontrol tiap saat minyak yg digunakan oleh dalam negeri dalam artian berapa barel perhari, biasanya salah satu

caranya dengan mencari alternative bahan bakar lain agar penggunaan minyak bisa cukup pada tujuan yg sudah ditentukan. BP Migas telah menghitung rata-rata lifting minyak bumi hingga akhir 2011 hanya mencapai 915 ribu barel per hari, jauh dari target pemerintah dari APBN-P 2011 yang menetapkan 945 ribu barel. TARGET Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, setiap tahun ada 30 aset migas yang diseleksi Pertamina untuk diambil alih.Karena mengatakan, sebenarnya tidak ada masalah dengan rencana Pertamina mengakuisisi Medco. Sebab Pertamina bisa mendapatkan tambahan produksi 160 ribu barel per hari (bph) dari Medco.sudah paparkan secara teknis komersial apa keuntungannya buat Pertamina, nanti tambahan yang ada di kilang Mistsubishi bisa ke kilang kita. Atau opportunity yang ada di Libya. Kalau full production 160 ribu bph itu bisa masuk ke Pertamina itu teknis semuanya.Pertamina juga tidak bermasalah dengan harga dalam akuisisi Medco tersebut. Untuk itu sudah sepatutnya negara dan DPR-RI segera merevisi UU Migas tersebut. Penulis juga merasa perlu untuk membahas berbagai persoalan non teknis yang patut diduga menjadi penyebab gagalnya pencapaian produksi migas Indonesia tahun 2011 ini, khususnya di sektor hulu.Untuk itu, lanjutnya, pemerintah melakukan beberapa langkah strategis sebagai antisipasi. Peningkatan kehandalan peralatan produksi dengan preventive atau predictive maintenance untuk mengurangi unplanned shutdown.Langkah lainnya yaitu meningkatkan efisiensi operasi dan optimasi lapangan produksi dan pengembangan lapangan. Di dalamnya termasuk percepatan produksi sumur temuan eksplorasi untuk mengurangi laju penurunan produksi alamiah yang awalnya 12 persen menjadi hanya 7 persen. Alasannya, Indonesia belum memiliki perlatan produksi minyak yang terjangkau agar bisa digunakan untuk mengelola sumur tua. Kendala dalam pengembangan sumur tua ini juga diakui oleh Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Salis S Aprilian. Sumur tua yang terdapat di Indonesia menurutnya tidak dapat langsung diproduksikan , beberapa sumur ada yang lapisannya sudah bocor dan tidak mulus, kemudian ada yang di dalamnya terdapat benda seperti batu dan besi karena saat ditinggalkan dibiarkan

Visi dan Misi Adapun visi dan misi yang dirancang dan ditetapkan PERTAMINA adalah Visi Menjadi perusahaan minyak nasional kelas dunia Misi Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan bakar nabati secara teritegrasi, berdasrkan prinsip prinsip komersial yang kuat. Logo Pertamina PT. Pertamina yang selama ini dikenal dengan identitas kuda laut, kini mengganti penampilannya dengan identitas huruf P dengan kombinasi tiga warna yang identik dengan bentuk anak panah yang melesat.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dengan proses pembuatan informasi ini, maka dapat disimpulkan apa saja yang menglatarbelakangi perusahaan minyak di Indonesia yaitu :

Saran Perlunya kesadaran dari semua pihak akan pentingnya memanfaatkan sumber minyak yg ada dengan sebaik-baiknya. Dan untuk pemerintah mampu menggalang kerja sama yang baik dengan negara yang bersangkutan dengan masalah minyak ini agar segala kendala bisa diselesaikan bersama. PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

You might also like